Anda di halaman 1dari 32

PROSES

KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
TIM KEPERAWATAN JIWA
FKEP USK
KEMAMPUA
• Kesadaran/daya tilik N PERAWAT
diri (Self Awareness) DALAM
• Observasi akurat PENGKAJIAN
• Komunikasi terapeutik (Stuart, 2016)
• Berespon efektif

2
THERAPEUTIC
USE OF SELF
• Menggunakan diri sendiri
secara terapeutik bagi orang
lain/pasien
• Diri sendiri memberi
dampak terapi bagi orang
lain/pasien

Bagaimana cara menggunakan


diri secara terapeutik 3
• Membangun hubungan dengan klien melalui rasa
empati, kelembutan, kepedulian, dan menerima
TUJUAN klien apa adanya, apapun keadaan dan kepercayaan
klien.
KOMUNIKASI • Mendengar secara aktif untuk mengidentifikasi
keluhan dan memformulasikan tujuan interaksi
TERAPEUTIK berbasis klien (klien-centered goal of interaction).
• Mendapatkan pemahaman mendalam terkait
(VIDEBECK, 2017) persepsi klien terkait masalahnya.
• Mengeksplorasi pikiran dan perasaan klien.
• Memfasilitasi klien agar mampu mengekspresikan
pikiran dan perasaannya.
• Menuntun klien untuk mengembangkan
kemampuan baru dalam menyelesaikan masalah
• Mendorong evaluasi masalah klien.

4
 MENGENAL DIRI SENDIRI: PROSES
• Self awareness
• Self presentation PENGGUNAAN DIRI
• Reflection
 MENGGUNAKAN DIRI SENDIRI:
SECARA
• Interaksi dengan pola TERAPEUTIK
komunikasi terstruktur
 MENILAI HASIL PENGGUNAAN DIRI:
• Analisa proses interaksi

5
MENGENAL DIRI SENDIRI
SELF AWARENESS

• Physical self awareness: SELF PRESENTATION REFLECTION


voice, body language,
performance, attending
behavior positive • Put the patient and • Reflection in action :
yourself at case refleksi pada saat kita
• Psychosocial self
• Find the severing melakukan proses
awareness: feedback & interaksi
persepsi org lain terhadap compassion
diri kita • Reflection on action :
• Assess insight refleksi pada saat
• Physical setting  tempat • Show expertise setelah kita selesai
• Profesional and ethical melakukan proses
• Establish authority  interaksi
issues partner
GUNAKAN JUGA • Balance
KONSEP JOHARI
WINDOW
6
PENGKAJIAN
PENGELOMPOKAN DATA PADA
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA (STUART,
2016) :
1. FAKTOR PREDISPOSISI
2. FAKTOR PRESIPITASI
3. PENILAIAN TERHADAP
STRESOR
4. SUMBER KOPING
5. KEMAMPUAN KOPING YG
DIMILIKI KLIEN
7
Pengkajian yg dikembangkan dan digunakan di berbagai tatanan
pelayanan kes. jiwa tdd:
1. Identitas klien
2. Keluhan utama/ alasan masuk
3. Faktor predisposisi
4. Aspek fisik/ biologis
5. Aspek psikososial
6. Status mental
7. Kebutuhan persiapan pulang
8. Mekanisme koping
9. Masalah psikososial dan lingkungan
10. Pengetahuan
11. Aspek medik
8
Teknik Pengkajian:
1. Wawancara: auto dan allo anamnesis
2. Observasi
3. Pemeriksaan fisik
Data yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi:
4. Data subyektif & obyektif (berdasarkan SIFAT)
5. Data primer & sekunder (berdasarkan SUMBER)
Pendokumentasian pengkajian dilakukan setelah selesai melakukan pengkajian
dengan pasien dan sistem pendukungnya.

9
KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEMAMPUAN KOMUNIKASI
VERBAL NON-VERBAL
• Perawat harus berbicara sejelas mungkin agar klien • FACE EXPRESSION: Perawat memperhatikan ekspresi
dapat memahami pesannya. klien dan memvalidasinya kepada klien. Contoh: “Bapak
berkata baik-baik saja namun dahi anda berkerut saat
• Klien dengan rasa cemas yang tinggi akan mengalami
bicara. Saya merasa sepertinya anda tidak baik-baik saja.”
penurunan kemampuan kognitifnya.
• BODY LANGUAGE: Closed body position seperti
• Gunakan PESAN KONKRIT (CONCRETE MESSAGES).
menyilangkan tangan di dada atau menyilangkan kaki
• Pesan konkrit jelas, langsung, dan mudah dipahami. mengidentifikasi bahwa klien merasa terancam atau
defensif.
• Contoh: Perawat yang ingin mengetahui mengapa
pasien dirawat, “Masalah kesehatan apa yang • VOCAL CUES: Nada suara tinggi dapat diindikasikan
menyebabkan anda dibawa ke rumah sakit sekarang?” adanya rasa cemas atau marah. Respon yang lambat
dapat menunjukkan bahwa klien depresi.
• PESAN ABSTRAK (ABSTRACT MESSAGES) sulit untuk
diinterpretasikan oleh klien. Klien dengan kecemasan • EYE CONTACT: Mempertahankan kontak mata dengan
yang tinggi atau dengan gangguan jiwa akan kesulitan klien sangat dibutuhkan, namun penting untuk tidak
menjawab pertanyaan abstrak. melotot kepada klien.
• Contoh: Perawat yang ingin mengetahui mengapa • SILENCE: Penting untuk memberikan jeda pada klien
pasien dirawat, “Bagaimana anda bisa masuk rumah untuk merespon pertanyaan dari perawat.
sakit?”

10
DIAGNOSA
PENILAIAN KLINIS TENTANG RESPON
INDIVIDU, KELUARGA, KELOMPOK,
KOMUNITAS TERHADAP PROSES
KEHIDUPAN DAN/ ATAU MASALAH
KESEHATAN DALAM MEMENUHI
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA YANG
MENDASARI INTERVENSI
KEPERAWATAN YANG MENJADI
TANGGUNG GUGAT PERAWAT

11
KEMAMPUAN
PERAWAT
DALAM
• Mengambil keputusan MERUMUSKA
logis
• Pengetahuan batas
N DIAGNOSA
adaptif – maladaptif KEPERAWATA
• Memberi pembenaran N
• Kepekaan Sosial Budaya
12
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ditetapkan melalui tahapan:
1. Analisa data yg ditemukan baik data subyektif maupun data
obyektif.
2. Tetapkan rumusan diagnosa keperawatan dalam bentuk rumusan
diagnosa tunggal.
Rumusannya adalah rumusan “problem”, etiologi dari diagnosa
tidak perlu dicantumkan tetapi cukup dimengerti dan dipahami.

13
• Daftar masalah keperawatan
disusun sesuai dengan
prioritas
• Cara memprioritaskan
masalah:
1. Fokus pada Ancaman
Kehidupan
2. Fokus pada Keluhan /
ANALISA
Masalah Utama DATA
3. Fokus pada Akibat dari
masalah utama
4. Fokus pada Penyebab
dari masalah utama
5. Fokus pada Kebutuhan
14
1. RISIKO PERILAKU
KEKERASAN
2. PERILAKU KEKERASAN
3. GANGGUAN SENSORI
PERSEPSI: HALUSINASI
CONTOH RUMUSAN 4. ISOLASI SOSIAL
DIAGNOSA 5. GANGGUAN KONSEP
DIRI : HARGA DIRI
KEPERAWATAN RENDAH
JIWA: 6. DEFISIT PERAWATAN
DIRI
7. KOPING KELUARGA
TIDAK EFEKTIF
15
Rumusan diagnosa ditunjang oleh semua data mayor dan satu atau
lebih data minor.
Contoh:
Diagnosa Deskripsi Data Mayor Data minor
Isolasi sosial Ketidakmampua Subyektif: Subyektif:
n utk membina Mengatakan malas Curiga dgn org
hub yg berinteraksi, org lain, mendengar
intim,hangat, lain tdk mau suara2/ melihat
terbuka & saling menerima dirinya bayangan, merasa
ketergantungan Obyektif: tdk berguna.
Menyendiri, Obyektif:
mengurung diri, Mematung,
tidak mau mondar-mandir
bercakap2 dgn org tanpa arah, tdk
lain. berinisiatif
berhub dgn org
lain.
16
ANALISA DATA
Tgl/ jam
Data Masalah

08/10/20 Subyektif: Isolasi sosial


10.00 Ps mengatakan malas
berinteraksi, org lain
tdk mau menerima
dirinya
Obyektif:
Menyendiri, mengurung
diri, tidak mau
bercakap2 dgn org lain.
17
ANALISA DATA
Tgl/ jam
Data Masalah

10/10/211 Subyektif: Harga Diri


1.30 Ps mengatakan tdk Rendah
memiliki kemampuan
apapun, merasa jelek,
mengeluh hidup tdk
bermakna.
Obyektif:
Kontak mata kurang, tdk
berinisiatif berinteraksi
dgn orang lain.
18
ANALISA DATA
Tgl/ jam
Data Masalah

10/10/211 Subyektif: Gangguan


3.00 Ps mengatakan sensori
mendengar suara bisikan persepsi:
yang menyuruhnya halusinasi
jalan-jalan.
Obyektif:
Menyendiri, melamun,
tampak berbicara dan
tertawa sendiri.
19
INTERVENSI
KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN KEP TDD:
1. TUJUAN UMUM TINDAKAN
KEPERAWATAN
2. TUJUAN KHUSUS TINDAKAN
KEPERAWATAN
3. KRITERIA EVALUASI
4. TINDAKAN KEPERAWATAN
UNTUK MENCAPAI TUJUAN
5. RASIONAL

20
KEMAMPUAN
PERAWAT
• Berfikir Kritis
DALAM
• Bermitra dengan Klien
dan Keluarga MENYUSUN
• Berkolaborasi dengan RENCANA
Profesi Lain TINDAKAN

21
TUJUAN UMUM
• Tujuan umum tindakan keperawatan adalah hasil tindakan berupa
kemampuan akhir yang hendak dicapai dari serangkaian tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan.
• Tujuan umum dirumuskan dalam bentuk kemampuan pasien.
Contoh:
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain.

22
TUJUAN KHUSUS
• Tujuan khusus adalah serangkaian tujuan jangka pendek sampai
dengan jangka panjang tercapai.
• Tujuan ini merupakan tahapan bagian tercapainya tujuan umum.
• Rumusan tujuan khusus berupa pernyataan tahapan kemampuan
pasien mengatasi masalah. Contoh:
Pasien dapat berkenalan dengan satu orang.
Pasien dapat berkenalan dengan dua orang/lebih

23
KRITERIA EVALUASI
• Kriteria evaluasi adalah perubahan perilaku yang “observable”
untuk setiap pencapaian tujuan khusus.
• Bentuk rumusan adalah tanda dan gejala tercapainya masing-
masing tujuan khusus.
• Contoh:
Setelah….kali interaksi klien dapat melaksanakan hubungan
sosial secara bertahap dengan tahapan:
Perawat
Perawat lain
Klien lain
kelompok

24
BENTUK
TINDAKAN TINDAKAN
KEPERAWATAN KEPERAWATAN
• Tindakan keperawatan adalah • Observasi dan monitoring
serangkaian tindakan yang
harus dilaksanakan oleh • Terapi keperawatan
perawat untuk mencapai Generalis
tujuan yang telah ditetapkan. Spesialis
• Setiap tujuan khusus dicapai
dengan satu atau lebih
• Pendidikan kesehatan
tindakan keperawatan. • Tindakan kolaborasi
• Tindakan keperawatan dengan tim kesehatan lain
dirumuskan dalam bentuk
kalimat perintah.
Contoh Form Rencana Tindakan Keperawatan

Perencanaan
No.
Dx. Kep Kriteria
Dx Tujuan Intervensi Rasional
Evaluasi

26
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
Implementasi mengacu pada rencana
tindakan keperawatan, bertujuan
agar pasien memiliki kemampuan:
• Kognitif: mengetahui,
memahami dan menyadari.
• Afektif: mau, bersedia.
• Psikomotor: memperagakan,
melakukan, melaksanakan.

27
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Strategi implementasi menggunakan Strategi Pelaksanaan
Tindakan Keperawatan (SP) yang berprinsip setiap kali
berinteraksi dengan pasien output interaksi haruslah sampai
kepada kemampuan koping pasien walaupun pertemuan
tersebut merupakan pertemuan pertama.

Pada satu kesempatan interaksi dapat mengimplementasikan


beberapa tindakan keperawatan untuk mencapai beberapa
tujuan khusus.

28
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
• Apabila pasien mempunyai beberapa diagnosa kep maka
penerapan tindakan keperawatan disusun sesuai dengan
prioritas.
• Diagnosa keperawatan yang aktual, mengancam jiwa dan
dominan lebih diprioritaskan dari pada diagnosa
keperawatan yang risiko, tidak atau kurang mengancam jiwa
dan tidak mendominasi masalah pasien.
• Walaupun implementasi kep berurutan secara prioritas,
namun bukan berarti sebelum masalah kep utama selesai,
masalah lain tidak ditangani. Dalam satu shift perawat dapat
menangani satu atau lebih diagnosa keperawatan.
29
EVALUASI
KEPERAWATAN
Evaluasi adalah penilaian
respon pasien sementara
atau setelah tindakan
keperawatan dilaksanakan.

Metode evaluasi adalah


mengidentifikasi data
subyektif dan obyektif
sebagai hasil respon pasien
setelah tindakan
keperawatan dilaksanakan. 30
Dokumentasi evaluasi meliputi:
S : Respon subyektif sementara atau setelah tindakan keperawatan.
Contoh: pasien mengatakan suara yang ia dengar membuatnya marah.

O : Respon obyektif yang ditampilkan oleh pasien sementara atau


setelah tindakan keperawatan. Contoh: ekspresi wajah tegang, nada
suara tinggi.

A : Assesment; hasil kesimpulan penilaian subyektif dan obyektif


yang ditampilkan pasien. Contoh: Gangguan persepsi sensori:
Halusinasi pendengaran.

P : Rencana tindak lanjut terdiri dari tindak lanjut pasien dan 31


perawat.
TERIMA KASIH

32

Anda mungkin juga menyukai