Anda di halaman 1dari 5

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Tn. J dari tanggal 27

April s/d 2 Mei 2015 di Rumah Sakit Khusus Dharma Graha dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengkajian

Data yang di dapat dari klien yaitu terlihat menyendiri, kontak

mata kurang, klien terlihat kurang bersemangat, bicara seperlunya saat

terlibat kegiatan dan klien sering melamun. Hal ini bisa dikarenakan

manusia unik dan mempunyai respon yang berbeda- beda dalam

menyelesaikan masalahnya.

2. Diagnosa Keperawatan

Penulis merumuskan diagnosa berdasarkan data prioritas yang ada

pada klien yaitu masalah isolasi sosial adalah : isolasi sosial : menarik

diri, gangguan konsep diri : harga diri rendah , penatalaksanaan regiment :

teraupetik inefektif, kerusakan interkasi sosial, kurang motivasi dalam

perawatan dan koping keluarga tidak efektif.

Berdasarkan data yang di dapat dari pengkajian, penulis hanya

menegakkan diagnosa isolasi sosial : menarik diri dan gangguaan konsep

diri : harga diri rendah. Hal ini karena tanda dan gejalanya lebih menonjol.

81
82

3. Perencanaan keperawatan

Pada perencanaan penulis menyusun rencana keperawatan

berdasarkan teori yang ada yaitu dengan mengacu pada standar asuhan

keperawatan jiwa ( SAK khusus ). bina dan pertahankan lingkungan saling

percaya, identifikasi penyebab, tanda dan gejala serta akibat dari gangguan

isolasi sosial, bina hubungan saling percaya, beri kesempatan pada klien

untuk mengungkapkan perasaan penyebab klien tidak mau bergaul,

anjurkan klien mengungkapkan dilema dan dirasakan saat tidak mau

bergaul, diskusikan bersama klien tentang gangguan isolasi sosial,

diskusikan tentang kerugian dan keuntungan dari berinteraksi dengan

orang lain, diskusikan tentang kerugian dan keuntungan dari tidak

berinteraksi dengan oraang lain, latih berkenalan dengan ajarkan klien cara

berkenalan dan berbicara dengan orang lain, dorong dan bantu klien untuk

berkenalan dengan orang lain, anjurkan klien untuk memasukkan cara

berkenalan ke dalam jadwal harian kegiatan dan membantu klien dengan

gangguan konsep diri : harga diri rendah dengan cara mengdentifikasi

kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien, dan menilai

kemampuan yang masih dapat dilakukan klien, mengdentifikasi tanda,

gejala harga diri rendah dan akibat harga diri rendah dan melatih

kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki klien.

4. Implementasi
83

Implementasi yang dilakukan membantu klien mengetahui

penyebab menarik diri, membantu klien tentang kerugian dan keuntungan

dari berinteraksi dengan orang lain, kerugian dan keuntungan dari tidak

berinteraksi dengan orang lain dan mendemostrasikan klien berkenalan

dengan orang lain dan membantu klien dengan gangguan konsep diri :

harga diri rendah dengan cara mengdentifikasi kemampuan dan aspek

positif yang dimiliki klien, dan menilai kemampuan yang masih dapat

dilakukan klien, mengdentifikasi tanda, gejala harga diri rendah dan akibat

harga diri rendah dan melatih kemampuan dan aspek positif yang masih

dimiliki klien.

5. Evaluasi

Evaluasi terakhir kondisi klien tampak tenang, klien dapat

mengetahui penyebab menarik diri, membantu klien tentang kerugian dan

keuntungan dari berinteraksi dengan orang lain, kerugian dan keuntungan

dari tidak berinteraksi dengan orang lain dan mendemostrasikan klien

berkenalan dengan orang lain, klien dapat mengatasi gangguan konsep diri

: harga diri rendah dengan cara mengdentifikasi kemampuan dan aspek

positif yang dimiliki klien, dan menilai kemampuan yang masih dapat

dilakukan klien, mengdentifikasi tanda, gejala harga diri rendah dan akibat

harga diri rendah dan melatih kemampuan dan aspek positif yang masih

dimiliki klien, terbukti dengan klien klien mengatakan mau melatih

kemampuan yang dimilikinya. Masalah yang belum teratasi yaitu isolasi

sosial : menarik diri klien dapat mengetahui penyebab menarik diri,


84

membantu klien tentang kerugian dan keuntungan dari berinteraksi dengan

orang lain, kerugian dan keuntungan dari tidak berinteraksi dengan orang

lain dan mendemostrasikan klien berkenalan dengan orang lain, sedangkan

masih belum mau mengikuti kegiatan yang ada di rumah sakit jiwa dan

banyak berdiam diri di kamarnya. Maka penulis melakukan tindak nlanjut

perencanaan isolasi sosial : menarik diri klien dengan cara berkolaborasi

dengan perawat ruangan untuk melanjutkan SP selnjutnya.

B. Saran

Saran yang dapat penulis berikan merupakan tanggapan dari

kesimpulan diatas yang menyangkut masalah pengkajian, diagnosa

keperawatan, perencanaan, tindakan evaluasi. Pada saat pengkajian agar

dapat memperoleh data yang lengkap makan perawat harus melakukan

komunikasi teraupetik untuk membina hubungan saling percaya, di

perlukan waktu yang cukup, penulis perlu bertemu dengan keluarga. Agar

dapat menegakkan diagnosa keperawatan dengan baik penulis perlu

memahami tentang respon klien karena individu merupakan mahluk yang

unik dan perlu di tingkatkan pengetahuan penulis terhadp pohon masalah.

Rencana asuhan keperawatan dapat disusun dengan baik perlu

memperhatikan respon klien, kemampuan penulis dan sarana prasarana

yang ada, dan mengacu pada standar asuhan keperawatan yang sudah

baku. Tindakan keperawatan akan terlaksana dengan baik apabila penulis

menguasai strategi pelaksanaan tindakan, melihat respon klien,

menggunakan komunikasi terapeutik, membina hubungan saling percaya


85

dan mempunyai waktu yang cukup. Evaluasi tindakan keperawatan apabila

sudah berhasil dipertahankan, tindakan keperawatan harus secara terus

menerus dan berkesinambungan dengan melihat respon klien.

Anda mungkin juga menyukai