Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

I DENGAN
GANGGUAN HARGA DIRI RENDAH

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas Individu


Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

NAMA:
LINDA PUTRI JMIATI
(2020010030)

PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) YAHYA BIMA

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang memberi banyak
kenikmatan, rahmat serta karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Tn. I dengan Gangguan Konsep
Diri : Harga Diri Rendah
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan selalu dinantikan.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dengan segala kesederhanaannya
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bima, 04 jni 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa merupakan suatu kebutuhan tiap individu yang sangat
penting. Oleh karena itu kesehatan jiwa harus juga diperhatikan. Selain hal ini
merupakan peran petugas kesehatan, tetapi merupakan hal yang menuntut
adanya keselarasan dan kerja sama dari berbagai pihak selain individu itu
sendiri, keluarga maupun lingkungan.
Dari berbagai masalah kesehatan jiwa, gangguan konsep diri dengan
harga diri rendah banyak mengiringi penyakit-penyakit gangguan jiwa. Bila
hal ini terjadi, terkadang dapat menimbulkan dampak yang buruk pada diri
pasien sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Oleh karena itu kami
mencoba untuk melakukan Asuhan Keperawatan Pada Tn. i Dengan
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah agar mengalami perubahan
yang di harapkan

B. TUJUAN PENULISAN
a) Tujuan khusus
Tujuan utama dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi
tugas individu mata kuliah Keperawatan jiwa
b) Tujuan umum
1. Menerapkan teori dan lebih menekankan dalam mempraktekan proses
keperawatan yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, tindakan dan
evaluasi
2. Dapat mengetahui cara merawat klien dengan isolasi sosial
BAB II
PEMBAHASAN

A. MASALAH UTAMA
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Pengertian
Haraga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang
diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai
dengan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan,
kekalahan dan kegagalan, tetap merasa sebagai seseorang yang penting
dan berharga.
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri
sendiri atau kemampuan diri yangnegatif yang dapat secara langsung atau
tidak langsung diekspresikan.
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang
berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri, gagal
menyesuaikan tingkah laku dancita – cita.
Kesimpulan harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri
sendiri, hilang percayaan diri, harga diri serta menolak dirinya. Tidak
dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri serta gagal dalam
menyesuaikan tingkah laku dan cita-cita.
2. Tanda-tanda klien dengan harga diri rendah adalah :
a. Perasaan malu terhadap diri sendiri adalah akibat penyakit dan akibat
tindakan terhadap penyakit.
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c. Merendahkan martabat
d. Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri
e. Percaya diri kurang
f. Menciderai diri
3. Faktor-faktor
a. Faktor predisposisi
1. Penolakan orang tua
2. Harapan orang tua yang tidak realistis
3. Kegagalan yang berulang kali
4. Kurang mempunyai tanggung jawab personal
5. Ketergantungan kepada orang lain
6. Ideal diri tidak realistis
b. Faktor presipitasi
1. Citra tubuh yang tidak sesuai
2. Keluhan fisik
3. Ketegangan peran yang dirasakan
4. Perasaan tidak mampu
5. Penolakan terhadap kemampuan personal
6. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri

C. POHON MASALAH
Isolasi Sosial = Menarik diri

Gangguan konsep diri = Harga diri Masalah Utama


rendah

Koping individu tidak efektif

D. MASALAH KEPERAWATAN
1. Isolasi Sosial : Menarik diri
Data :
a. Apatis (acuh terhadap lingkungan)
b. Komunikasi verbal menurun atau tidak ada. Klien tidak bercakap-cakap
dengan klien lain atau perawat
c. Mengisolasi diri (menyendiri)
d. Tidak atau kurang sadar dengan linkungan sekitarnya
e. Menolak hubungan dengan orang lain
f. Aktifitas menurun
g. Harga diri rendah
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
Data :
a. Malu terhadap diri sendiri akibat penyakit
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c. Merendahkan martabat
d. Gangguan hubungan sosial : menarik diri
e. Percaya diri kurang
f. Menciderai diri

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah berhubungan dengan koping
individu tidak efektif
F. RENCANA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
 Tujuan umum
Klien tidak menarik diri dan mampu berhubungan dengan orang lain
secara optimal
 Tujuan khusus
TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
o Kriteria hasil
Ekspresi wajah bersahabat, tidak acuh, ada kontak mata, mau
berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau bercakap-cakap dan
mengutarakan masalah yang dihadapi
o Intervensi
Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip
hubungan therapeutik
1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
2. Perkenalkan diri dengan sopan
3. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggialan yang disukai
klien
4. Jelaskan tujuan pertemuan
5. Jujur dan menepati janji
6. Selalu kontak mata selama interaksi
7. Tunjukan sikap empati dan penuh perhatian pada klien

TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif


yang dimiliki
o Kriteria hasil
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
o Intervensi
1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2. Bantu klien mengekspresikan dan menggambarkan perasaan serta
pikirannya
3. Tekankan bahwa kekuatan untuk berubah tergantung pada klien
sendiri
4. Identifikasi stresor yang relevan dan penilaian klien terhadap
stresor tersebut
5. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang efektif
6. Utamakan memberi pujian therapeutik
7. Tingkatkan keterlibatan keluarga dan kelompok untuk
memberikan dukungan untuk mempertahankan kemajuan dan
perkembangan klien

TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan


o Kriteria hasil
Klien menilaim kemampuan yang digunakan
o Intervensi
1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat
digunakan
2. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang adaptif
3. Utamakan memberi pujian therapeutik
4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 4 : Klien dapat merencanakan kegiatan harian


1. Dukung klien untuk merencanakan kegiatan harian
2. Rencanakan kegiatan bersama klien, aktivitas yang dapat dilakukan
setiap hari sesuai kemampuan (kegiatan sendiri, kegiatan dengan
bantuan sebagian, kegiatan dengan bantuan total)
3. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
4. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh dilakukan
5. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 5 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan


kemampuannya
o Kriteria hasil
Klien melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi dan
kemampuannya
o Intervensi
1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah
direncanakan
2. Beri pujian atas keberhasilan klien
3. Beri dukungan yang sesuai dan positif untuk mempertahankan
kemajuan dan pertumbuhannya

TUK 6 : Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada


o Kriteria hasil
Klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada
o Intervensi
1. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang cara
merawat klien dengan harga diri rendah
2. Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah sesuai dengan
keadaan klien
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. I DENGAN GANGGUAN HARGA


DIRI RENDAH
1. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn. I
Umur : 31 Tahun
Alamat : Bima
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Melayu / Indonesia
Pendidika : SD
Pekerjaan : Petani

2. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan disuruh ibu dan istri nya untuk melanjutkan berobat,
sering menyendiri dikamar, bicara sedikit, sulit komunikasi.

3. ALASAN MASUK
2 bulan sebelum masuk RSJ klien sering menyendiri, membanting
barang, bicara sedikit, sulit komunikasi, bicara sendiri dan sulit tidur.

4. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa ±3 tahun yang lalu, pernah
rawat jalan di RSJ.SUNGAI BANGKONG PONTIANAK
2. Kontrol tidak rutin, pengobatan kurang berhasil
3. Klien mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
4. Klien mempunyai pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan
yaitu ia jatuh dari sepeda.

5. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda – tanda vital :
 Tekanan darah : 130/80 mmHg
 Nadi : 84 x/menit
 Suhu : 36,5 ºC
 Pernafasan : 26 x/menit
B. Ukuran :
 Tinggi badan : 169 cm
 Berat badan : 62 Kg
B. Kondisi Fisik :
Klien tidak mengeluh sakit apa – apa, tidak ada kelainan fisik.

6. PSIKOSOSIAL

A. Konsep Diri
 Citra Tubuh : Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai
adalah mata karena bisa melihat.
 Identitas : Klien mengatakan anak ke-5 dari 5 bersaudara.
 Peran : Klien mengatakan di dalam keluarganya atau dirumah
sebagai anak.
 Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang,
merasa bosan dan ingin bekerja lagi.
 Harga diri : Klien mengatakan malu berhadapan langsung dengan
orang lain selain ibu dan adiknya,klien merasa tidak pantas jika berada
diantara orang lain, kurang interaksi sosial.
Masalah Keperawatan : harga diri rendah
B. Hubungan Sosial
 Orang yang dekat dengan klien adalah ibu, istri dan ke dua anak ny.
 Peran serta kelompok / masyarakat : sebelum klien sakit sering
mengikuti gotong royong didesanya.
 Hambatan dalam hubungan dengan orang lain: selama klien rawat jalan
/ berobat jalan temannya berkurang karena klien malu berkomunikasi.
Masalah Kepeawatan : Menarik diri
C. Spiritual
Klien mengatakan jarang sholat dalam 5x sehari, jika sholat klien
shabis sholat klien berdoa agar cepat sembuh.

7. STATUS MENTAL
1. Penampilan : Penampilan klien kurang rapi, klien menggunakan baju
yang disediakan diRSJ.
2. Pembicaraan : Klien berbicara lambat tetapi dapat tercapai dan dapat
dipahami.
3. Aktivitas Motorik : Klien labih banyak menunduk, aktivitas klien
menyesuaikan.
4. Alam perasaan : Klien mengatakan bosan diRSJ ingin cepat sembuh
dan pulang, klien sedih belum bisa bertemu ibu ,istri dan kedua anak
nya.
5. Afek : Klien tidak sesuai dalam berfikir, bicara klien lambat
6. Interaksi selama wawancara : Kontak mata kurang karena
menunduk,sesekali klien menengadah,selalu menjawab jika ditanya.
7. Persepsi : Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan.
8. Pola Fikir : Tidak ada waham.
9. Tingkat kesadaran : Klien sadar hari, tanggal dan waktu saat
pengkajian, hari jum’at tanggal 28 mei 2022 jam 10.30 WIB,hari
berikutnya juga klien sadar hari sabtu tanggal 04 juni 2022.
10. Memori : Daya ingat jangka panjang klien masih ingat masa lalunya.
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung : Klien berhitung lancar, contoh 20
– 15= 5
12. Kemampuan Penilaian : Klien mampu menilai antara masuk kamar
setelah makan atau membiarkan kursi tidak rapi, klien memilih
membereskan kursi.
13. Daya Tilik Diri : Klien tahu dan sadar bahwa dirinya dirumah sakit
jiwa.
8. MEKANISME KOPING
A. Klien mampu berbicara dengan orang lain,terlihat malu
B. Klien mampu menjaga kebersihan diri sendiri
C. Klien mampu jika ada masalah tidak menceritakan kepada orang
lain,lebih suka diam.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif.
9. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
A. Masalah berhubungan dengan lingkungan : Klien menarik diri dari
lingkungan
B. Masalah dengan kesehatan (-)
C. Masalah dengan perumahan : Klien tinggal dengan kedua orang tua
dan 2 saudaranya.
D. Masalah dengan Ekonomi : Kebutuhan klien dipenuhi oleh ibunya.

10. MASALAH KEPERAWATAN


A. Harga Diri Rendah
B. Menarik Diri
C. Koping Individu Tidak Efektif

11. ANALISA DATA


b
1. Harga Diri Rendah Koping Individu Tidak Efektif
d

No Data Etiologi Problem

1. Ds : Harga diri Menarik Diri


- Klien mengatakan Rendah
sering menunduk,
kurangnya interaksi
sosial
Do “
- Klien tampak
menyendiri
2. Ds : Koping Harga Diri
- Klien mengatakan Individu Tidak Rendah
teman berkurang Efektif
semenjak sakit
- Klien malu dengan
teman karena klien
merasa tidak pantas
diantara mereka
Do :
- Klien tampak malu
saat berbicara

12. DIAGNOSA KEPERAWATAN


b
1. Menarik Diri Harga Diri Rendah
d
Tgl. Dx.Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

04- 06- Menarik Diri TUM


22 berhubungan -Klien dapat
dengan harga berhubungan
Diri Rendah dengan orang lain
secara optimal.
-Klien dapat
 Klien ekspresi wajah 1. Beri salam / panggil nama
membina
bersahabat. 2. yang disukai
hubungan saling
 Klien menunjukan 3. Jelaskan BHSP dengan
percaya
rasa senang. komunikasi terapeutik
 Klien mau kontak 4. Memperkenalkan diri dengan
mata. sopan
5. Tanyakan nama lengkap dan
 Klien mau berjabat panggilan tujuan
tangan. 6. Jujur dan menepati janji
 Klien mau 7. Tunjukan sikap empati dan
membalas salam. menerima klien apa adanya
 Klien mau duduk 8. Lakukan kontak singkat tapi
berdampingan. sering
 dengan perawat.
 Klien mau menyebut
nama dan mau
mengutaraka
masalah yang
dihadapi.
-Klien dapat  Klien mampu 1. Diskusikan kemampuan
mengidentifikasi mengidentifikasi dan aspek positif yang
kemampuan dan kemampuan yang dimiliki
aspek positif yang dimiliki 2. Hindarkan dari penilaian
dimiliki  Aspek positif yang negatif
keluarga 3. Utamakan pemberian
 Aspek positif pujian yang realistic
lingkungan yang
dimiliki klien
 Klien mampu 1. Diskusikan kemampuan
-Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
menilai yang dimiliki selama selama sakit
kemampuan yang sakit 2. Diskusikan kemampuan
dimiliki yang dapat ditunjukan
penggunaannya
-Klien dapat  Klien dapat 1. Rencanakan bersama klien
menetapkan membuat rencana aktifitas yang dapat
perencanaan kegiatan harian dilakukan setiap hari
kegiatan sesuai - Kegiatan mandiri
dengan - Dibantu sebagian
kemampuannya - Dengan bantuan total
Tingkatkan kegiatan sesuai
dengan toleransi kondisi klien
2. Beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan yang
boleh klien lakukan
-Klien dapat  Klien melakukan 1. Beri kesempatan klien
melakukan kegiatan yang sesuai untuk mencoba kegiatan
kegiatan sesuai dengankondisi sakit yang telah direncanakan
kondisi sakit dan dan kemampuannya 2. Beri pujian atas
kemampuannya keberhasilan klien
3. Diskusikan kemungkinan
melaksanakan dirumah.
-Klien dapat  Klien dapat 1. Beri pendidikan kesehatan
memanfaatkan memanfaatkan cara perawatan klien
sistem pendukung system pendukung dengan Harga Diri Rendah
yang ada dikeluarga secara 2. Bantu keluarga
optimal menyiapkan lingkungan di
 Klien daoat rumah.
memanfaatkan
system pendukung
dilingkungan
sekitar.
Harga Diri TUM
Rendah -Klien dapat
berhubungan melakukan
dengan Koping keputusan yang
Individu Tidak efektif untuk
Efektif mengendalikan
situasi kehidupan
yang demikian
menurunkan
perasaan rendah
diri  Klien mampu duduk 1. Lakukan pendekatan
-Klien dapat berdampingan dengan baik, menerima
menbina hubungan dengan perawat klien apa adanya dan
terapeutik dengan  Klien mampu bersikap empati
perawat berbincang - 2. Cepat mengendalikan
bincang dengan perasaan dan reaksi
perawat perawatan diri sendiri
 Klien mampu misalnya rasa
merespon tindakan marah ,empati.
perawat 3. Sediakan waktu untuk
berdiskusi dan bina
hubungan yang sopan.
4. Berikan kesempatan
kepada klien untuk
merespon.
-Klien dapat  Klien dapat 1. Tunjukan emosional yang
mengenali dan mengungkapkan sesuai
mengekspresikan perasaannya 2. Gunakan tekhnik
emosinya  Klien mampu komunikasi terapeutik
mengenali emosinya terbuka,
dan dapat 3. Bantu klien
mengekspresikannya mengekspresikan
perasaannya
4. Bantu klien
mengidentifikasikan situasi
kehidupan yang tidak
berada dalam kemampuan
dan mengontrolnya
5. Dorong untuk menyatakan
secara verbal perasaan –
perasaan yang
berhubungan dengan
ketidak mampuannya.
-Klien dapat  Klien dapat 1. Diskusikan masalah yang
memodifikasi pola mengidentifikasi dihadapi klien dengan
kognitif yang pemikiran yang memintanya untuk
negative negatif menyimpulkannya
 Klien dpat 2. Identifikasi pemikiran
menurunkan negatif klien dan bantu
penilaian yang untuk menurunkan melalui
negatifpada dirinya. interupsi dan substitusi
3. Evaluasi ketetapan persepsi
logika dan kesimpulan
yang dibuat klien
4. Kurangi penilaian klien
yang negatif terhadap
dirinya
5. Bantu klien menerima nilai
yang dimilikinya atau
perilakunya atau perubahan
yang terjadi pada dirinya.

-Klien dapat  Klien mampu 1. Libatkan klien dalam


berpartisipasi menentukan menetapkan tujuan yang
dalam mengambil kebutuhan untuk ingin dicapai
keputusan yang perawatan pada 2. Motivasi klien untuk
berkenan dengan dirinya membuat jadwal aktivitas
perawatan dirinya  Klien dapat perawatan dirinya
berpartisipasi dalam 3. Berikan privasi sesuai
pengambilan kebutuhan yang ditentukan
keputusan 4. Berikan reinsforcement
posotif tentang pencapaian
kegiatan yang telah sesuai
dengan keputusan yang
ditentukannya

13. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Tanggal / Jam No Implementasi Evaluasi
05 Juni 2022 1 1. Bina hubungan saling percaya S:
Jam 12.30 1 dengan :  Klien menjawab salam dan mengatakan
 Menyapa klien dengan selamat pagi,menyebutkan nama dan
ramah alamat
 Memperkenalkan diri O:
dengan sopan  Klien mau berjabat tangan
 Menanyakan nama lengkap  Klien mau duduk berdampingan
serta alamat klien dengan perawat
 Menunjukan sikap empati,  Klien mau mengutarakan masalahnya
jujur dan menempati janji A : SP 1 tercapai
 Menanyakan masalah yang Pp :
dihadapi Lanjutkan SP 2 adakan kontrak waktu
pertemuan berikutnya.
Pk :
Anjurkan klien untuk dapat menyapa
perawat jika bertemu dan percaya jika
perawat akan membantu masalah yang
dihadapi
05 Juni 2022 2. Bina hubungan terapeutik S:
Jam 15.30 dengan perawat dengan :  Klien mau duduk berdampingan
 Pendekatan dengan dengan perawat
baik ,menerima klien apa O:
adanya  Klien mampu berbincang – bincang
 Mengidentifikasi perasaan dengan perawat
dan reaksi perawatan diri  Klien mampu merespon tindakan
sendiri perawat.
 Menyediakan waktu untuk A : SP 2 tercapai
bina hubungan yang sopan P:
 Menberikan kesempatan -Lanjutkan SP 3 adakan kontrak waktu
untuk merespon pertemuan berikutnya.

-Anjurkan klien mampu


berkomunikasi,mampu memulai berbicara
dan tidak janggung.

S:
06 Juni 2022 3. Mengidentifikasi kemampuan  Klien mengatakan cara penilaian positif
Jam 17.00 dan aspek positif yang dimiliki tidak boleh berfikir jelek terhadap
dengan : orang lain,sopan santun dan ramah
 Membantu yang diutamakan.
mengidentifikasi dengan O:
aspek yang positif  Klien dapat mengungkapkan
 Mendorong agar perasaannya
berpenilaian positif A : SP 3 teratasi sebagian
 Membantu P:
mengungkapkan -lanjutkan SP 1 keluarga
perasaannya
-Anjurkan klien untuk mempertahankan
hubungan saling percaya berinteraksi secara
terarah.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan pengkajian dan perawatan pada Tn. Y
dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah di Ruang perkasa Rumah
Sakit Jiwa Daerah Klaten selama 2 minggu penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa dalam malakukan perawatan jiwa sangat penting sekali membina
hubungan saling percaya dan juga membutuhkan kolaborasi yang baik dengan
tenaga medis (dokter dan perawata), keluarga dan juga lingkungan (tetangga
dan masarakat) terapeutik, agar semua maksud dan tujuan klien dirawat
maupun perawat yang merawat tercapai.

B. SARAN
1. Klien
3. Libatkan klien dalam aktivitas positif
4. Minum obat secara rutin dengan prinsip 5B
5. Memahami aspek positif dan kemampuan yang dimilikinya
6. Berlatih untuk berinteraksi dengan orang lain
2. Keluarga
7. Mau dan mampu berperan serta dalam pemusatan kemajuan klien
8. Membantu klien dalam pemenuhan aktivitas positif
9. Menerima klien apa adanya
10. Hindari pemberian penilaian negatif
3. Perawat
11. Lebih mengingatkan terapi theraupetik terhadap klien
12. Menyarankan keluarga untuk menyiapkan lingkungan dirumah
13. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan dan perawatan klien
14. Memberi reinforcement

DAFTAR PUSATAKA

Stuart, G.W. dan Sudeen, S.J. (2014). “Principles And Practice Of


Psychiatric Nursing”. (6th ed). St. Louis : Mosby year book

Anda mungkin juga menyukai