Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

HARGA DIRI RENDAH

Disusun Oleh:
SITI NUR ROKHIMAH
2211040060

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
HARGA DIRI RENDAH

I. MASALAH UTAMA
Harga Diri Rendah
II. PROSES TERJADINYA MASALAH
A. Definisi
Harga diri rendah adalah kondisi seseorang yang menilai keberadaan
dirinya lebih rendah dibandingkan orang lain yang berpikir adalah hal
negatif diri sendiri sebagai individu yang gagal, tidak mampu, dan tidak
berprestasi. Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti,
dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri
sendiri dan kemampuan diri. Gangguan harga diri dapat dijabarkan sebagai
perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, serta
merasa gagal mencapai keinginan (Farida, 2011).
Harga diri rendah adalah perasaan seseorang bahwa dirinya tidak
diterima dilingkungan dan gambaran-gambaran negatif tentang dirinya
(Barry, 2009).
Berdasarkan berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
gangguan harga diri rendah adalah gangguan konsep diri dimana harga diri
merasa gagal mencapai keinginan, perasaan tentang diri yang negatif dan
merasa dirinya lebih rendah dibandingkan orang lain. Gangguan harga diri
rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan diekspresikan melalui
tingkat kecemasan yang sedang sampai berat. Umumnya disertai oleh
evaluasi diri yang negatif membenci diri sendiri dan menolak diri sendiri.
B. Faktor Predisposisi
a. Faktor yang mempengaruhi harga diri. Meliputi penolakan orang tua,
harapan orang tua tidak realistis, kegagalan yang berulang, kurang
mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain
dan ideal diri yang tidak realistis.
b. Faktor yang mempengaruhi peran. Dimasyarakat umunya peran
seseorang disesuai dengan jenis kelaminnya. Misalnya seseorang wanita
dianggap kurang mampu, kurang mandiri, kurang obyektif dan rasional
sedangkan pria dianggap kurang sensitive, kurang hangat, kurang
ekspresif dibandingkan wanita. Sesuai dengan standar tersebut, jika
wanita atau pria berperan tidak sesuai lazimnya maka dapat
menimbulkan konflik diri maupun hubungan sosial.
c. Faktor yang mempengaruhi identitas diri. Meliputi ketidak percayaan,
tekanan dari teman sebaya dan perubahan struktur sosial. Orang tua
yang selalu curiga pada anak akan menyebabkan anak menjadi kurang
percaya diri, ragu dalam mengambil keputusan dan dihantui rasa
bersalah ketika akan melakukan sesuatu. Control orang yang berat pada
anak remaja akan menimbulkan perasaan benci kepada orang tua.
Teman sebaya merupakan faktor lain yang berpengaruh pada identitas.
Remaja ingin diterima, dibutuhkan dan diakui oleh kelompoknya.
d. Faktor biologis Adanya kondisi sakit fisik yang dapat mempengaruhi
kerja hormon secara umum, yang dapat pula berdampak pada
keseimbangan neurotransmitter di otak, contoh kadar serotonin yang
menurun dapat mengakibatkan klien mengalami depresi dan pada
pasien depresi kecenderungan harga diri dikuasai oleh pikiran-pikiran
negatif dan tidak berdaya.
C. Faktor Presipitasi
Stressor yang dapat mempengaruhi harga diri dan ideal diri adalah
penolakan dan kurang penghargaan diri dari orang tua dan orang yang
berarti, pola asuh yang tidak tepat, misalnya selalu dituntut, dituruti,
persaingan dengan saudara, kesalahan dan kegagalan berulang, cita-cita
tidak terpenuhi dan kegagalan bertanggung jawab sendiri. Stressor pencetus
dapat berasal dari internal dan eksternal:
1. Trauma seperti penganiayaan seksual dan pesikologis atau menaksika
kejadian yang mengancam.
2. Ketegangangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang di
harapkan dimana individu mengalami frekuensi. Ada tiga jenis transisi
peran :
1) Transisi peran perkembangan adalah perubahan normative yang
berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap
perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma-
norma budaya, nilai-nilai serta tekanan untuk menyesuaikan diri.
2) Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya
anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.
3) Transisi peran sehat-sakit terjadi akibat pergeseran dari sehat ke keadaan
sakit. Transisi ini dapat dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh,
perubahan ukuran, bentuk, penampilan atau fungsi tubuh, perubahan fisik
yang berhubungan dengan tumbuh kembang normal. Perubahan tubuh
dapat mempengaruhi semua komponen konsep diri yaitu gambaran diri,
identitas diri, peran dan harga diri.
D. Tanda dan Gejala
Mengejek dan mengkritik diri, Merasa bersalah dan khawatir, menghukum
atau menolak diri sendiri, Mengalami gejala fisik, misal: tekanan darah
tinggi, gangguan penggunaan zat, Menunda keputusan, Sulit bergaul,
Menghindari kesenangan yang dapat memberi rasa puas, Menarik diri dari
realitas, cemas, panic, cemburu, curiga dan halusinasi, Merusak diri: harga
diri rendah menyokong klieb untuk mengakhiri hidup, Merusak atau
melukai orang lain, Perasaan tidak mampu, Pandangan hidup yang
pesimitis, Tidak menerima pujian.
III. DATA DAN MASALAH KEPERAWATAN
A. Data Subjektif Dan Objektif Dan Masalah Keperawatan
a. Data subjektif
Klien mengatakan : saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa – apa,
bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap
diri sendiri.
b. Data objektif
Klien tampak lebih suka sendiri, bingung jika disuruh memilih
alternatif tindakan, ingin mencederai diri dan ingin mengakhiri hidup.
c. Pohon Masalah

B. DATA YANG PERLU DIKAJI LEBIH LANJUT


DIAGNOSA
1. Gangguan citra tubuh
2. Kesiapan meningkatkan konsep diri
3. Harga diri rendah (kronis, situasional dan resiko situasional)
4. Ketidakefektifan performa peran
5. Gangguan identitas pribadi
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
A. Tujuan umum : Sesuai masalah (problem)
B. Tujuan khusus
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Tindakan :
a. Bina hubungan saling percaya
- Salam terapiutik
- Perkenalan diri
- Jelaskan tujuan inteniksi
- Ciptakan lingkungan yang tenang
- Buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topic
pembicaraan).
b. Berikesempatan pada klien mengungkapkan perasaannya.
c. Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
d. Katakan kepada klien bahwa ia adalah seorang yang berhubungan
jiwa serta mampu menolong dirinya sendiri.
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
Tindakan :
a. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
b. Hindarkan memberi penilean negatif setiap bertemu klien, untuk
memberikan pujian yang realitis
c. Klien dapat menlai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
3. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
Tindakan :
a. Diskusikan bersama klien kemampuan yang masih dapat
digunakan
b. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang
kerumah
4. Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuaikemampuan
yang dimiliki
Tindakan :
a. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakuakn setiap
hari secara kemampuan
b. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
c. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
5. klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Tindakan:
a. Berikan kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan.
b. Beri pujian atas kehadiran
c. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
6. Klien dapat memanfaatkan siistem pendukung yang ada
Tindakan :
a. Beripendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat
klien
b. Bantu keluraga memberi dukungan selama klien dirawat
c. Bantu keluarga menyapkan lingkungn dirumah
d. Beri reinformen positif atau keterlibatan keluarga
C. Intervensi
1. Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip
komunikasi terapiutik
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
klien
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tujukan sifat empati dari menerima klien apaadanya
g. Beri perhatian kepada klien dan perhatiakn kebutuhan dasar klien
h. Diskusikan kemampuan dan askep positif yang dimiliki klien
2. Setiap bertemu klien hindarkan dari memberi nilai negatif
3. Utamakan memberi pujian yang realistik
4. Diberikan dengan klien kemampun yang masih dapat digunakan

Anda mungkin juga menyukai