Pengertian
HDR adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri, termasuk kehilangan rasa
percaya diri, tidak
RENTANG RESPON
Keterangan:
1. Aktualisasi diri
Pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang
pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.
2. Konsep diri
Apa bila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi diri.
3. Harga diri rendah
Transisi antara respon konsep diri adaptif dan konsep diri maladaptive
4. Kerancauan identitas
Kegagalan aspek individu mengintegrasikan aspek-aspek identitas masa
kanak-kanak kedalam kematangan aspek psikososial, kepribadian pada
masa dewasa yang harmonis.
5. Depersonalisasi
Perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan
diri dengan orang lain (Keliat, 1998).
3.
Penyebab
1.
FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah kronis adalah penolakan
orang tua yang tidak realitas, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai
tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak
realistis.
2.
FAKTOR PRESIPITASI
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah kronis adalah hilangnya
Situasional
Gangguan konsep diri : harga diri rendah kronis yang terjadi secara
situasional bisa disebabkan oleh trauma yang muncul secara tiba tiba,
misalnya
harus
dioperasi,
mengalami
kecelakaan,
menjadi
korban
b.
Kronik
perilaku kekerasan.
TEORI PARA AHLI MENGENAI HARGA DIRI RENDAH KRONIS
Pe Plau dan Sulivan dalam keliat (1999) mengatakan bahwa pengalaman
interpersonal di masa atau tahap perkembangan dari bayi sampai lanjut usia
yang tidak menyenangkan seperti good me, bad me, not me, merasa sering
dipermasalahkan atau merasa tertekan kelak, akan menimbulkan perasaan
di tolak oleh lingkungan dan apabila koping yang digunakan tidak efektif
dapat menyebabkan harga diri rendah kronis.
4.
Menurut Keliat (1999) tanda dan gejala yang dapat muncul pda pasien harga diri
rendah adalah :
a. Perasaan malu terhadap diri sendiri, individu mempunyai perasaan kurang
percaya diri.
b. Rasa bersalah terhadaap diri sendiri, individu yang selalu gagaal dalaam
meraih sesuatu.
c. Merendahkan martabat diri sendiri, menganggap dirinya berada dibawah
orang lain.
Akibat
POHON MASALAH
B.
1.
2.
3.
4.
5.
C.
munikasi terapeu-tik.
5.1. Beri kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang tela direncanakan.
5.2.Beri pujian atas keberhasilan pasi-en
TUK 6 :
Pasien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada, pasien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada di keluarga
Intervensi :
6.1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan
harga diri rendah.
6.2. Bantu keluarga memberikan du-kungan selama pasien di rawat.
6.3. Bantu keluarga menyiapkan ling-kungan di rumah.
b.
DAFTAR PUSTAKA
c.
d.
e.
f.
g.
B. STRATEGI KOMUNIKASI
Orientasi
1. Salam terapeutik
selamat pagi ibu/bapak? perkenalkan nama saya ., ibu/bapak cukup
panggil saya suster .., nama ibu/ bapak siapa dan lebih suka dipanggil siapa?.
2. Evaluasi/ validasi
apa yang ibu/bapak rasakan saat ini
3. Kontrak :
Topik : ibu/bapak hari ini kita akan ngobrol-ngobrol bagaimana perasaan
ibu/bapak selama berada disini?
Waktu : hari ini kita akan ngobrol-ngobrol habis olahraga saja yah ibu/bapak?
Tempat : bagaimana kalau kita ngobrol-ngobrol di teras depan saja yah
ibu/bapak, apakah bapak bersedia?
Kerja : ibu/bapak saya disini praktek selama . minggu dari tanggal
.bagaimana bapak apakah bapak mau ngobrol-ngobrol dengan
saya?
ibu/bapak saya disini untuk membantu ibu
kalau ibu/bapak punya masalah yang ingin ibu/bapak ceritakan, ceritakan saja
kepada saya
ibu/bapak sangat bagus sudah mau bercerita dengan suster
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi pasien subjektif bagaimana perasaan ibu/bapak sekarang setelah
ngobrol-ngobrol
dengan
susterevaluasi
perawat
(objectif
setelah