FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2022 I. MASALAH UTAMA Ansietas II. PROSES TERJADINYA MASALAH A. Definisi Ansietas adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respons otonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu), ansietas merupakan perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak menghadapi ancaman (Herdman & Kamitsuru, 2018). Ansietas adalah kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman (PPNI, 2016). Ansietas merupakan perasaan tidak tenang yang samar-samar karena ketidaknyamanan atau rasa takut yang disertai suatu respons (penyebab tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu) (Yusuf, dkk, 2019). Stuart (2012) mendefinisikan ansietas sebagai perasaan tidak tenang yang samar-samar karena ketidaknyamanan atau ketidakamanan. Perasaan takut dan tidak menentu dapat mendatangkan sinyal peringatan tentang bahaya yang akan datang dan membuat individu untuk siap mengambil tindakan menghadapi ancaman. Adanya tuntutan, persaingan, serta bencana yang terjadi dalam kehidupan dapat membawa dampak terhadap kesehatan fisik dan psikologis. Salah satu dampak kesehatan psikologis yaitu ansietas atau kecemasan (Sutejo, 2019). B. Faktor Predisposisi a. Biologis Otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine. Reseptor ini membantu mengatur ansietas. Penghambat aminobutirik-gamma neroregulator (GABA) juga berperan utama dalam mekanisme biologis berhubungan dengan ansietas sebagaimana halnya dengan endorfin. Ansietas mungkin disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi stressor. b. Psikologis Konflik emosional antara 2 elemen yaitu : id (dorongan insting atau impuls primitif) dan superego. (hati nurani). Ego berfungsi menengahi tuntutan dari 2 elemen yang bertentangan dan fungsi ansietas meningkatkan ego bahwa ada bahaya yang mengancam. c. Sosiokultural Merupakan hal yang biasa ditemui dalam keluarga. Faktor ekonomi, latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap terjadinya ansietas. C. Faktor Presipitasi a. Ancaman terhadap integritas biologis Merupakan ancaman terhadap kebutuhan dasar manusia, seperti kebutuhan akan makanan, minuman, dan perumahan. Hal ini merupakan faktor umum penyebab ansietas. b. Ancaman terhadap rasa aman Hal ini sulit digolongkan karena manusia unik. Ancaman keamanan diri meliputi, tidak tercapainya harapan, tidak terpenuhinya kebutuhan akan status, rasa bersalah atau pertentangan antara keyakinan diri dan perilaku, tidak mampu untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain. c. Ancaman terhadap integritas fisik. Ketegangan yang mengancam integritas fisik yang meliputi : - Sumber internal, meliputi kegagalan mekanisme fisiologis sistem imun, regulasi suhu tubuh, perubahan biologis normal (misalnya : hamil). - Sumber eksternal, meliputi paparan terhadap infeksi virus dan bekteri, polutan lingkungan, kecelakaan, kekurangan nutrisi, tidak adekuatnya tempat tinggal. d. Ancaman terhadap harga diri meliputi sumber internal dan eksternal - Sumber internal : kesulitan dalam berhubungan interpersonal di rumah dan tempat kerja,penyesuaian terhadap peran baru. - Sumber eksternal : kehilangan orang yang dicintai, perceraian, perubahan status pekerjaan, tekanan kelompok, sosial budaya. D. Tanda dan Gejala 1) Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung 2) Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut 3) Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang 4) Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan 5) Gangguan konsentrasi dan daya ingat 6) Keluhan-keluhan somatik, misalknya rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran berdenging (tinitus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala dan sebagainya. III. DATA DAN MASALAH KEPERAWATAN A. Data Subjektif dan Objektif dalam masalah keperawatan a. Data Subjektif - Klien mengatakan bingung - Klien mengatakan khawatir dengan akibat - Klien mengatakan sulit berkonsentrasi - Klien mengeluh pusing - Klien mengatakan tidak berdaya b. Data Objektif - Klien tampak gelisah - Klien tampak tegang - Klien sulit tidur - Frekuensi nafas meningkat - Frekuensi nadi meningkat - Frekuensi darah meningkat - Muka tampak pucat - Kontak mata buruk c. Pohon Masalah
B. DATA YANG PERLU DIKAJI LEBIH LANJUT
DIAGNOSA 1. Ansietas 2. Koping Individu Tidak Efektif C. RENCANA TINDAKAN 1. Tindakan Keperawatan untuk pasien 1) Tujuan a) Pasien mampu mengenal ansietas b) Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi c) Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi ansietas 2) Tindakan Keperawatan a) Bina hubungan saling percaya Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi. Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah sebagai berikut : - Mengucapkan salam terapeutik - Berjabat tangan - Menjelaskan tujuan interaksi - Membuat kontrak topic, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien b) Bantu pasien mengenal ansietas - Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaan - Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas - Bantu pasien mengenal penyebab ansietas - Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas c) Ajarkan pasien teknik relaksasi setiap kali ansietas muncul 2. Tindakan keperawatan untuk keluarga 1) Tujuan a) Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pada anggota keluarga b) Keluarga mampu membantu proses terjadinya masalah ansietas c) Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami ansietas d) Keluarga mampu mempraktikkan cara merawat pasien dengan ansietas e) Keluarga mampu menjenguk anggota yang mengalami ansietas 2) Tindakan Keperawatan a) Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien b) Diskusikan tentang proses terjadinya ansietas serta tanda dan gejala c) Diskusikan tentang penyebab dan akibat dari ansietas d) Diskusikan cara merawat pasien dengan ansietas dengan cara mengajarkan teknik relaksasi - Mengalihkan situasi - Latihan relaksasi dengan nafas dalam, mengertukan, dan mengendurkan otor - Menghipnotis diri sendiri e) Diskusikan dengan keluarga perilaku pasien yang perlu dirujuk bagaimana merujuk pasien 3. Evaluasi 1) Menyebutkan penyebab ansietas 2) Menyebutkan situasi yang menyertai ansietas 3) Menyebutkan perilaku terkait ansietas 4) Melakukan teknik pengalihan situasi yaitu tarik nafas dalam, relaksasi otot dan teknik lima jari 5) Keluarga menyebutkan pengertian ansietas 6) Keluarga menyebutkan tanda dan gejala ansietas 7) Keluarga mengajarkan pasien teknik pengalihan aituasi, teknis napas dalam, relaksasi otot dan teknik lima jari DAFTAR PUSTAKA
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2016). Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI. Sutejo. (2019). Keperawayan Jiwa. Yogyakarta : Pustaka Baru Press