ANSIETAS
A. Masalah Utama
Ansietas ( kecemasan)
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian Ansietas
Ansietas adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar
disertai respon otonom (sumber tidak diketahui oleh individu) sehingga
individu akan meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi
(NANDA, 2015).
Ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, berkaitan
dengan perasaan tidak berdaya dan respons emosional terhadap penilaian
sesuatu. Gangguan ansietas adalah masalah psikiatri yang paling sering
terjadi di Amerika Serikat (Stuart, 2013).
2. Tingkat Ansietas
Menurut Peplau (1952) dalam Suliswati (2014) ada empat tingkatan
yaitu :
1) Ansietas Ringan
Dihubungkan dengan ketegangan yang dialami seharihari. Individu
masih waspada serta lapang persepsinya meluas, menajamkan indera.
Dapat memotivasi individu untuk belajar dan mampu memecahkan
masalah secara efektif dan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas.
2) Ansietas Sedang
Individu terfokus hanya pada pikiran yang menjadi perhatiannya,
terjadi penyempitan lapangan persepsi, masih dapat melakukan
sesuatu dengan arahan orang lain.
3) Ansietas Berat
Lapangan persepsi individu sangat sempit. Pusat perhatiannya pada
detil yang kecil dan spesifik dan tidak dapat berfikir hal-hal lain.
Seluruh perilaku dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan dan
perlu banyak perintah/arahan untuk terfokus pada area lain.
4) Panik
Individu kehilangan kendali diri dan detil perhatian hilang. Karena
hilangnya kontrol, maka tidak mampu melakukan apapun meskipun
dengan perintah. Terjadi peningkatan aktivitas motorik, berkurangnya
kemampuan berhubungan dengan orang lain, penyimpangan persepsi
dan hilangnya pikiran rasional, tidak mampu berfungsi secara efektif.
Biasanya disertai dengan disorganisasi kepribadian.
3. Penyebab
1) Faktor Predisposisi (pendukung)Ketegangan dalam kehidupan dapat
berupa hal-hal sebagai berikut:
a) Peristiwa traumatic
b) Konflik emosional
c) Gangguan konsep diri
d) Frutasi
e) Gangguan fisik
f) Pola mekanisme koping keluarga
g) Riwayat gangguan kecemasan
h) Medikasi
2) Faktor Presipitasi
a) Ancaman terhadap integritas fisik
1) Sumber internal
2) Sumber eksternal
b) Ancaman terhadap harga dirI
4. Rentang Respon
Rentang respon kecemasan (Stuart, 2007).
respon adaptif respon
maladaptif
Antisipasi Ringan Sedang Berat
Panik
Tanda dan gejala kecemasan yang timbul secara umum menurut Tarwoto
1) Tanda fisik
2) Gejala psikologis
mudah tersinggung.
g) Libido menurun.
h) Rasa menganjal di tenggorokan.
6. Mekanisme Koping
1) Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan
7. Tindakan keperawatan
b. Berjabat tangan
c. Memperkenalkan identitas diri (nama lengkap, nama panggilan,
asal institusi)
disukai
pasien
perasaannya
percaya diri
a. Pengalihan situasi
b. Latihan relaksasi
- Teknik 5 jari
muncul
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15644/F.
%20BAB%202.pdf?sequence=6&isAllowed=y (Diunduh pada 12-11-
2020 pukul 20.00 )
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-arifkurnia-6660-
3-babii.pdf (Diunduh pada 25-11-2020 pukul 21.05 )
https://docplayer.info/49770878-Laporan-pendahuluan-asuhan-
keperawatan-jiwa-pasien-dengan-gangguan-kecemasan.html (Diunduh
pada 25-11-2020 pukul 21.20 )
Strategi Pelaksanaan
Relaksasi otot progresif
A. Kondisi klien
Klien Ny.Imenurut hasil pengkajian SRQ
B. Diagnosa
Upaya peningkatan immunitas fisik dan psikologis pada orang sehat
C. Tujuan
Sebagai pencegahan preventif
D. Tindakan
1. Ucapkan salam, perkenalkan diri
2. Persiapan pasien
a. Jelaskan tujuan, manfaat, prosedur, dan pengisian lembar persetujuan
terhadap terapi pada klien
b. Posisikan tubuh klien secara nyaman
c. Lepaskan aksesoris yang digunakan seperti kacamata, jam, dan sepatu
Longgarkan ikatan dasi, ikatan pinggang atau hal yang sifatnya
mengikat ketat
3. Prosedur
a. Latihan mata dan dahi
1) Tarik nafas dalam sambil mengencangkan/ mengerutkan mata dan
dahi
2) Tahan sebentar
3) Kendurkan pelan-pelan sampai lemas sambil mengeluarkan nafas
4) Lakukan empat kali
5) Evaluasi manfaatnya, dan latih secara rutin 3 sampai 4 kali per
hari
b. Latihan pipi
Pipi digembung
1) Tarik nafas dalam, pipi digembungkan
2) Tahan sebentar, tiup pelan-pelan sampai pipi kembali seperti
semula
3) Ulangi sampai empat kali
4) Evaluasi manfaatnya, dan latih secara rutin 3 sampai 4 kali per
hari.
Pipi dikempotkan
Mulut nyengir