A
PERSALINAN SPONTAN DENGAN P1A0 KALA I FASE AKTIF
DI RUANG VK RSUD R. SYAMSUDIN SH
KOTA SUKABUMI
Disusun Oleh:
DITA SULASTRI NINGSIH
C1AC20024
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Biodata Klien
Nama : Ny. A
Umur : 16 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jln. Bhayangkara Gg Harkat 2 No. 13 Kota Sukabumi
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Karyawan Toko
Tanggal Persalinan : 10 November 2020
Tanggal Masuk : 10 November 2020
Tanggal Pengkajian : 10 November 2020
H. Data Biologis
1. Aktivitas kehidupan sehari-hari/ activity daily living (ADL)
2. Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan umum
- Kondisi umum : Klien tampak meringis
- Tingkat kesadaran : Composmentis, GCS 15 = E4 M5 V6
- Tekana Darah : 140/80 mmHg
- Nadi : 88 x/menit
- Respirasi Rate : 20 x/menit
- Suhu : 37°C
- Berat Badan : tidak terkaji
- Tinggi Badan : tidak terkaji
b. Sistem Pernafasan
Bentuk dada simetris, pengembangan dada simetris, tidak ada pernafasan
cuping hidung , tidak ada retraksi dinding dada, frekuensi nafas 20 x/menit, irama
nafas teratur, suara nafas vesikuler , tidak ada suara nafas tambahan, perkusi dada
sonor, tidak ada nyeri tekan pada dada
c. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva anemis, tidak ada pembesaran JVP, bunyi jantung lupdup, TD :
140/80 mmHg, N : 88 x/menit, tidak ada edema, tidak ada varises, CRT < 2 detik.
d. Sistem Pencernaan
Mukosa bibir lembab, tidak ada edema, BU 12, tidak ada hemoroid.
e. Sistem Persyarafan
Status mental normal, tidak ada kejang, reflek fatela (+)
f. Sistem Panca Indra
Fungsi penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan
normal
g. Sistem Perkemihan
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada distensi kandung kemih.
h. Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang, kuku pendek, rambut hitam, tidak ada lesi, akral
hangat, suhu 37°C, turgor kulit kembali dalam < 2 detik, tidak ada luka SC.
i. Sistem Endokrin
Tidak ada pebesaran kelenjar tiroid dan getah bening
j. Sistem Muskuloskeletal
a. Ekstremitas atas:
Bentuk simetris, jumlah jari lengkap, kulit lembab, ROM aktif, kekuatan otot 5/5
b. Ekstremitas bawah:
Bentuk simetris, jumlah jari lengkap, kulit lembab, tidak ada varises, ROM aktif,
kekuatan otot 5/5, ada pembengkakan.
k. Sistem Reproduksi
a. Putting susu: bersih, simetris, areola tidak hiperpigmentasi, puting susu sejajar,
tidak ada keluaran ASI
b. Uterus:
- Leopod 1: TFU 31 cm, pada bagian fundus teraba bulat dan tidak melenting
(bokong) 35 minggu
- Leopod 2: Sebelah kanan teraba keras seperti papan (punggung), dan sebelah
kanan teraba bagian kecil (ektremitas)
- Leopod 3: Pada bagian bawah teraba bagian bulat keras dan sulit digerakan
(kepala)
- Leopod 4: Sudah masuk PAP, penurunan kepala janin 4/5
DJJ : Frekuensi 130 x/menit,
HIS : 2x10’x25”
Pembukaan 3 cm, dan tidak ada molase tulang kepala
c. Vagina dan Genetalia:
Vagina : Tidak ada edema, tidak ada memar, tidak ada hematom
I. Data Psikososial Spiritual
1. Psikososial
a. Pola Pikir Dan Persepsi
Klien mengatakan sudah mengetahui cara pemberian ASI dan merawat bayi,
klien mengatakan rencana pemberian ASI akan diberikan 2 tahun full. Klien dan
suami mengatakan apapun jenis kelaminnya yang penting sehat dan normal, klien
mengatakan yang akan membantu merawat bayi dirumah adalah suami dan keluarga.
Klien juga mengatakan kehamilan ini merupakan kehamilan yang tidak disengaja.
b. Persepsi Diri
Klien mengatakan hal yang sangat dipikirkan saat ini adalah melewati
persalinan dengan lancar, klien berharap setelah menjalani perawatan ia bisa segera
pulang ke rumah dan merawat bayinya.
c. Konsep Diri
1) Gambaran diri : Klien mengatakan menerima kehamilan dan kehadiran bayinya
sebagai anggota keluarga baru.
2) Peran diri : Klien mengatakan peran klien adalah sebagai seorang istri dan
sebentar lagi akan menjadi ibu.
3) Ideal diri : Klien mengatakan berharap anaknya menjadi anak yang sholeh, pintar
dan berbakti kepada kedua orang tua.
d. Harga diri : Klien mengatakan pernah merasa malu di awal kehamilan karena masih
sekolah dan berstatus pelajar.
e. Hubungan/ Komunikasi
Klien dapat berkomunikasi dengan baik, dengan menggunakan bahasa Sunda
dan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari.
f. Kebiasaan Seksual
Klien mengatakan tidak ada gangguan pada hubungan seksualnya.
2. Spiritual
Klien mengatakan selalu melaksanakan shalat wajib 5 waktu, klien selalu berdoa
agar diberi kemudahan dan kelancaran dalam proses persalinannya.
J. Data Penunjang
K. Pengobatan
A. Analisa Data
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Nyeri b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV 1. Mengetahui keadaan
peningkatan keperawatan selama kala I umum klien
kontraksi uterus berlangsung, nyeri berkurang 2. Observasi intensitas nyeri 2. Mengetahui kualitas/
dengan kriteria hasil: intensitas nyeri klien
- Skala nyeri berkurang 3. Observasi HIS, DJJ, Nadi 3. Untuk mengetahui
- Klien mampu mengontrol kemajuan persalinan
nyeri 4. Atur posisi klien 4. Mengurangi nyeri
5. Ajarkan klien teknik relaksasi 5. Mengurangi nyeri dan
nafas dalam membantu mengurangi
rasa cemas klien
6. Lakukan massase punggung 6. Massase dapat mengurangi
focus klien pada nyeri
yang dirasakan
Penampilan umum :
Klien terbaring di tempat tidur
Kondisi umum :
Klien sadar penuh, klien membuka mata spontan, klien dapat bergerak, pengucapan atau
intonasi saat berbicara jelas
Tingkat kesadaran : Composmentis score GCS E4V5M6
TTV: TD: 130/80 mmHg, N: 85x/menit, RR: 22x/menit, S: 36,8⁰ C.
2. Sistem reproduksi
3. Aktivitas :
klien mengeluh mules dan nyeri, skala nyeri 8 (0-10). Klien mulai tidak dapat mengontrol
nyerinya dan mengedan sering.
B. Analisa data
C. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut b.d kontraksi uterus yang kuat dan distensi perinium
D. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi keadaan umum klien 1. Untuk mengetahui keadaan
kontraksi uterus keperawatan selama kala II umum klien
yang kuat dan nyeri dan cedera maternal 2. Atur posisi klien dengan dorsal 2. Posisi dorsal recumbent
distensi perinium tidak terjadi dengan kriteria recumbent membantu klien meningkatkan
hasil : rasa nyaman dan proses
- Bayi lahir selamat persalinan
- Ibu tidak mengalami 3. Anjurkan klien mengejan saat ada 3. Mengejan saat kontrasi
cedera pada saat kontraksi membantu pengeluaran bayi
melahirkan 4. Bantu klien mengatur pola nafas 4. Membantu agar ibu tidak
kehabisan nafas dan tenaga saat
mengejan
5. Pimpin persalinan jika ada 5. Membantu mempercepat
kontraksi pengeluaran bayi
Catatan Kelahiran
Penampilan umum :
Klien terbaring di tempat tidur
Kondisi umum:
Klien mengatakan masih merasakan mules dan perut kencang. Klien mengatakan lemas
Tingkat kesadaran : compos mentis nilai GCS 15: E4M6V
TTV : TD : 130/80 mmHg, N: 85x/menit, RR: 20x/menit, S: 36,8⁰ C.
2. Jam Persalinan : 17.10 WIB
3. Plasenta lahir
Plasenta lahir 5 menit setelah bayi lahir, Perdarahan : > 350 ml
4. Aktivitas :
Klien tampak kelelahan dan kontraksi uterus kuat
Klien dibersihkan dan dipindahkan ke ruang recovery room untuk dilakukan observasi
B. Analisa Data
Timbul HIS
Do :
↓
- Klien tampak kelelahan
- Kontraksi uterus kuat Regangan pada uterus dan
serviks meningkat
C. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Resiko cedera Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan oksitosin 10 unit 1. Untuk merangsang kontraksi
maternal : plasenta keperawatan selama kala III uterus
b.d proses diharapkan tidak terjadi 2. Pasang klem arteri 5-10cm 2. Klem digunakan untuk mencegah
pelepasan plasenta masalah resiko cedera dengan didepan vulva pada tali pusat pendarahan dari tali pusat
kriteria hasil : 3. Persiapkan persalinan plasenta 3. Pengeluaran plasenta dengan
- Ibu tidak mengalami cedera teknik mumutar mengurangi
- Plasenta lahir spontan resiko tertinggalnya selaput
- Koliledon lengkap plasenta pada uterus
4. Lakukan pemeriksaan plasenta 4. Pemeriksaan plasenta dilakukan
untuk mengetahui ada tidaknya
sisa plasenta yang tertinggal
5. Lakukan masase pada pundus 5. Masase dilakukan untuk
uteri merangsang kontraksi uterus dan
mencegah pendarahan
6. Lakukan heating pada luka 6. Dilakukan untuk mencegah
episiotomy pendarahan pada luka bekas
2 Resiko kekurangan Setelah dilakkan tindakan 1. Observasi TTV 1. Peningkatan nadi dan penurunan
volume cairan b.d keperawatan selama kala III TD menunjukan terjadinya syok
pendarahan yang klien tidak mengalami 2. Pantau perdarahan yang keluar 2. Untuk menentukan jumlah cairan
ditandai dengan kekurangan volume cairan yang hilang
keluarnya darah ≥ dengan kriteria hasil: 3. Anjurkan klien untuk banyak 3. Membantu mengganti cairan yang
350 ml - Pendarahan minum hilang dan mengurangi resiko
berkurang/berhenti dehidrasi
- Tidak ada tanda-tanda 4. Kolaborasi dalam pemberian 4. Mengganti cairan tubuh yang
dehidrasi, cairan parenteral hilang
- Turgor kulit baik
- Memberan mukosa lembab
- Tanda-tanda vital dalam
batas normal :
TD : 120/80 mmHg
N : 60-100 x/menit
RR : 18-20 x/menit
S : 36,6°C-37,5 °C
Klien mengeluh nyeri, nyeri karena adanya luka jahitan pada jalan lahir, nyeri seperti di
sayat-sayat pada daerah jalan lahir, skala nyeri 4 (0-10), nyeri yang di rasakan hilang timbul.
Klien tampak masih lemas, terdapat luka episiotomy 4 cm. Tanda-tanda vital TD :
120/80 mmHg, N: 86 x/menit, RR: 18x/menit, S: 36,8⁰C TFU : Setinggi pusat, Kandung
kemih kosong, jumlah darah pervagina dalam batas normal (20 ml).
B. Data Obervasi
Kandung
Waktu TTV TFU Kontraksi Perdarahan
Kemih
RR: 18x/menit,
S: 36,8⁰ C.
RR: 18x/menit,
S: 36,8⁰ C.
RR: 18x/menit,
S: 36,8⁰ C.
18.35 TD : 120/80 mmHg Penuh Setinggi Keras/ kuat 10 ml
pusat
N: 80x/menit,
RR: 18x/menit,
S: 36,8⁰ C.
RR: 18x/menit,
S: 36,8⁰ C.
RR: 18x/menit,
S: 36,8⁰ C.
Nyeri
Do:
Do : ↓
- Tanda-tanda vital :
TD :120/80 mmHg
N : 86 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36,8°C
No Diagnosa Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Nyeri b.d luka Setelah dilakukan 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Tanda-tanda vital meningkat
jahitan episiotomy tindakan keperawatan dapat menunjukkan tingkat nyeri
selama kala IV, nyeri 2. Observasi nyeri 2. Tingkat nyeri yang teridentifikasi
berkurang, dengan menentukan tindakan yang sesuai.
kriteria hasil: 3. Ajarkan pereda nyeri non 3. Pereda nyeri non farmakologis
- Klien mampu farmakologis nafas dalam, mengefektifkan kerja obat
menerapkan teknik relaksasi.
penurunan nyeri non 4. Ajarkan cara perubahan posisi 4. Posisi yang tepat dapat
farmakologis (nafas dan posisi yang nyaman untuk meminimalkan terjadinya nyeri.
dalam) mengurangi nyeri.
- Klien melaporkan
nyeri sudah terkontrol
- Nyeri berkurang
menjadi skala 3
- TTV normal
- RR: 18-20 x/ menit
- N: 60-100 x/ menit
- TD:100-120/80-90
mmHg
2 Risiko infeksi b.d Setelah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Peningkatan suhu tubuh
luka episiotomy tindakan keperawatan menandakan terjadinya infeksi
selama kala IV tidak 2. Mengakaji tanda-tanda infeksi 2. Memantau terjadinya infeksi
terjadi infeksi, dengan 3. Anjurkan klien untuk merawat 3. Perawatan perineum yang rutin
kriteria hasil: perineum dan perawatan luka dengan teknik aseptic
- Meningkatnya jahitan dengan teknik aseptik meminimalkan resiko infeksi
penyembuhan luka 4. Anjurkan klien menjaga 4. Genetelia yang bersih bebas dari
- Tidak ada tanda-tanda kebersihan genetelia dan bakteri patogen sehingga
infeksi (rubor, kalor, mengganti pembalut sesering mencegah infeksi
dolor, tumor) mungkin (3 jam sekali)
- Tanda-tanda vital 5. Anjurkan klien untuk makan 5. Makanan tinggi protein
dalam batas normal makanan tinggi protein mempercepat penyembuhan
- TD : 120/80 mmHg
- N : 60-100 x/menit
- RR : 18-20 x/menit
- S : 36,6°C-37,5 °C
3 Resiko perdarahan Setelah dilakukan 1. Kaji keadaan kandung kemih 1. Dapat mengetahui kondisi
b.d kontraksi tindakan keperawatan kandung kemih kosomg atau
uterus yang selama kala IV tidak penuh
melemah terjadi perdarahan 2. Pasang kateter urine 2. Mengeluarkan urine dan
dengan kriteria hasil : mengosongkan kandung kemih
- Klien mampu 3. Lakukan massase uterus 3. Merangsang kontraksi uterus agar
berkemih tidak lemah
- Kandung kemih teraba 4. Pantau keadaan kandung 4. Untuk mengetahui keadaan
kosong kemih dan kontraksi uterus kandung kemih dan untuk
- Tidak terjadi mengetahui kekuatan kontraksi
perdarahan uterus
2 Resiko infeksi b.d luka 18.20 1. Mengobservasi TTV Dita Jam 21.00 WIB Dita
episiotomi R/ TD :120/80 mmHg S:
N : 86 x/menit - Klien mengeluh masih nyeri
RR : 18 x/menit namun tidak begitu hebat
S : 36,8°C O:
18.25 2. Mengakaji tanda-tanda infeksi - Terdapat luka tertutup
R/ Tidak terdapat tanda-tanda infeksi jahitan 4 cm
18.30 3. Menganjurkan klien untuk merawat - Tidak terdapat tanda-tanda
perineum dan perawatan luka jahitan infeksi
dengan teknik aseptic - TD : 120/80 mmHg
R/ Klien paham apa yang dianjurkan oleh N: 80x/menit,
perawat RR: 18x/menit,
18.35 4. Menganjurkan klien menjaga kebersihan S: 36,8⁰ C
genetelia dan mengganti pembalut sesering - Klien tampak paham apa
mungkin (3 jam sekali) yang dianjurkan oleh
R/ Klien paham apa yang dianjurkan oleh perawat
perawat dan akan menggati pembalut
sesering mukin A: Masalah teratasi sebagian
18.40 5. Menganjurkan klien untuk makan makanan P: Intervensi dilanjutkan
tinggi protein
R/ Klien paham apa yang dianjurkan oleh
perawat dan akan mengkonsumi makanan
tinggi protein
3 Resiko perdarahan b.d 19.30 1. Mengkaji keadaan kandung kemih Dita Jam 21.00 Dita
kontraksi uterus yang R/ Kandung kemih teraba penuh S:
melemah 19.40 2. Memasang kateter urine - Klien mengatakan sudah
R/ Klien dipasang kateter urine dan urine BAK
keluar O:
19.45 3. Melakukan massase uterus - Kandung kemih teraba
R/ Klien dilakukan massase uterus kosong
20.00 4. Memantau keadaan kandung kemih dan - Klien tampak terpasang
kontraksi uterus kateter urine
R/ Kandung kemih kosong, kontraksi
uterus kuat A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan (1,2,4),
observasi dilanjutkan, klien
dipindahkan dari ruang bersalin
ke ruang nifas