Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY M DENGAN POST SECTIO SAECAREA

Dibuat Untuk Memenuhi Praktek Klinik Keperawatan (PKK)

Mata Kuliah Maternitas

Disusun Oleh :

Derelah Putri Pratiwi: 32722001D18081

Dosen Pembimbing

Enung Ta, pd, M.Kes

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI


2020

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.M DENGAN PA10 POST

SAECARIA HARI KE-7 DENGAN INDIKASI BAYI SUNGSANG

Tanggal Pengkajian : 04 juli 2020

Jam : 15.00 WIB

Oleh : Derelah Putri Pratiwi

1) Identitas

a) Klien

Nama : Ny. M

Umur : 19 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status Perkawinan : Menikah

Pendidikan : Smp

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Suku Bangsa : Sunda

Alamat :Kp.SirnaJaya,RT/RW01/04

Ds.Caringin.Kec.Cisolok, Kab sukabumi

Tanggal Masuk RS : 1 Juli 2020

Ruang : Paus

Diagnosa Medis : P1A0 post sectio Caesarea hari ke-7 dengan

indikasi bayi sungsang


b) Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. D

Umur : 23 tahun

Pendidikan : Smp

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Kp.SirnaJaya,RT/RW01/04 Ds.Caringin.Kec.Cisolok,

Kab sukabumi

Hubungan dengan klien : Suami

2) Riwayat Kesehatan

a) Alasan Masuk Rumah Sakit

Klien mengatakan hamil 9 bulan , pada tanggal 1 Juli 2020 klien

dirujuk dengan Ketuban Pecah Dini dan bayi sungsang dari

Puskesmas Cisolok ke RSUD Pelabuhan Ratu

b) Keluhan Utama

Klien mengeluh nyeri di daerah luka operasi

c) Riwayat Kesehatan Sekarang

Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 4 Juli 2020 ( pukul

15.00) klien mengatakan nyeri di daerah luka operasi, nyeri dirasakan

seperti di tusuk-tusuk. Nyeri dirasakan bertambah bila klien bergerak

dan berkurang saat klien beristirahat. Skala nyeri klien 6 dalam

rentang (0-10). Nyeri dirasakan klien + 5 menit.

d) Riwayat Kesehatan Masa Lalu


Klien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit karena suatu

penyakit , dan klien mengatakan tidak mempunyai penyakit menular

seperti TBC.

e) Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan bahwa di dalam keluarganya tidak ada yang

menderita penyakit menular seperti TBC dan penyakit keturunan

seperti darah tinggi.

3) Riwayat Obstetri Ginekologi

1. Riwayat Ginekologi

a) Riwayat Menstruasi

1) Manarche : 13 tahun

2) Lamanya haid : biasanya 6 hari

3) Siklus : 28 hari

4) Banyaknya : klien mengatakan slalu mengganti

pembalut 3x sehari

5) Sifat darah : (warna, bau, cairan/gumalan)

Warna merah, bau darah khas, kadang-kadand

desminore

b) Riwayat Perkawinan

Klien mengatakan bahwa ia menikah pada usia 19 tahun

dengan Tn. G yang berusia 23 tahun, ini adalah pernikahannya

yang pertama.

c) Riwayat kontrasepsi
Klien belum pernah menggunakan alat kontrasepsi seperti : pil

KB, IUD.

2. Riwayat Obstetri

(1) Riwayat Kehamilan Sekarang

Klien mengatakan ini kehamilan yang pertama. Klien rutin

melakukan pemeriksaan ke bidan dan mengikuti setiap anjuran

selama kehamilan. HPHT lupa.

(2) Riwayat Persalinan Sekarang

Pada tanggal 02 july pada pukul 21.30 wib, klien melahirkan

bayi berjenis kelamin perempuan dengan cara SC ( section

caesarea) anastesi spinal atas indikasi KPD di tolong oleh

dokter SpOG, SC berjalan lancar. Volume perdarahan

persalinan total yaitu + 200 cc. Keadaan bayi hidup jenis

kelamin perempuan , beratnya 2750 gram, panjang badan 48

cm, nilai APGAR SCORE menit pertama 5 dan menit kelima 7.

4) Data Biologis
No Data Biologis Selama Hamil Saat Dikaji Keluhan dan
Tingkat
kemandirian
1. Pola Nutrisi
a.Makan Tidak ada
- Frekuensi -3 x / hari -3 x / hari keluhan
- Jumlah - 1 piring - 1 piring
- Jenis - nasi, ikan, sayur - bubur
b.Minum
- Frekuensi - 6 – 7 gelas -5 – 6 gelas Tidak ada
- Jumlah -1400 cc - 1200 cc keluhan
- Jenis - Air putih - Air putih
2. Pola Eliminasi
a.BAB Klien
- Frekuensi -1x / hari Klien mengatakan
- Warna - Kuning mengatakan tidak ada
- Konsentrasi - Lembek sudah BAB 1 keluhan pada
kali setelah 0 saat bak karena
hari di operasi terpasang kateter
namun pada
b. BAK BAB klien
- Frekuensi -5 – 6x / hari dibantu oleh
- Jumlah - Jumlah BAK + 100 keluarga
cc 6- 7x / hari klien
- Warna - Kuning jernih bak
menggunakan
dower kateter
dengan jumlah
urin + 200 cc

3. Pola Istirahat / tidur Klien


a. Tidur malam 20.30 – 04.30 wib 21.00 – 04.00 mengatakan
b. Tidur siang 13.00 – 14.30 wib 13.00 – 14.00 tidak ada
keluhan pada
saat tidur, namun
sedikit terganggu
karena nyeri
yang dirasakan
ketika bergerak
4. Pola Personal Hygiene Klien
a. Mandi -2x / hari 1x / hari mengatakan
b. Mencuci rambut - 2x / minggu Belum keramas tidak bisa
c. Sikat gigi 2x / hari 1x / hari melakukan
d. Gunting kuku 1x / minggu Kuku klien perawatan diri
pendek secara mandiri
5. Aktivitas Lari pagi Pada saat dikaji Klien belum bisa
klien tampak melakukan
berbaring aktivitas secara
ditempat tidur, mandiri
klien tampak
lemah dan
meringis
keskitan , klien
masih bedres
sehingga semua
aktivitas dibantu
oleh keluarga
klien.

5) Pemeriksaan Fisik Pada Ibu

a) Pada Ibu
(1)Sistem Pernapasan

Hidung bentuk simetris, tidak terdapat sekret, tidak terdapat

pernapasan cuping hidung ( PCH ), bentuk dada simetris frekuensi

pernafasan 20x / menit, irama nafas teratur, suara nafas vesikuler,

tidak terdapat suara tambahan, pengembangan paru simetris, tidak

terdapat sianosis.

(2)Sistem Kardiovaskuler

Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80x / menit , irama jantung

teratur, konjungtiva anemis, tidak terdapat edema pada wajah dan

palpebral, tidak terdapat peningkatan JVP, bunyi jantung S1 S2,

tidak ada suara tambahan, capillary reffil time (CRT ) dapat

kembali pada waktu < 2 detik dan dilakukan pemeriksaan human

sign tidak terdapat tromboflebitis.

(3)Sistem Pencernaan

Bentuk bibir simetris, warna merah muda, bibir lembab, tidak

terdapat stomatitis, gigi tampak bersih, jumlah gigi lengkap. Reflek

menelan klien baik, bising usus klien 8x / menit, tidak ada distensi

abdomen.

(4)Sistem Integumen

Pada saat dikaji warna kulit sawo matang, kulit teraba lengket, suhu

36,8oC, turgor kulit elastis , terdapat striae gravidarum terdapat

luka operasi pada daerah abdomen dengan arah vertikal dibawah


umbilikus, keadaan luka tampak tertutup, panjang luka sekitar + 10

cm , terdapat linea alba dan nigra.

(5)Sistem Endokrin

Tidak terdapat peningkatan kelenjar getah bening dan kelenjar

tyroid.

(6)Sistem Perkemihan

Klien terpasang kateter, pada saat dipalpasi tidak ada nyeri tekan

dan distensi kandung kemih.

(7)Sistem Persyarafan

Kesadaran klien Composmentis (E4 M6 V5 = 15 ), tidak ada

gangguan orientasi terhadap orang, tempat dan waktu, reflek bisep

dan trisep (+), reflek patella (+), klien dapat menggerakan bola

mata ke segala arah, klien dapat membaca tulisan pada jarak +30

cm tanpa alat bantu, klien mampu bicara dengan jelas dan menelan

dengan baik, serta klien dapat merasakan sensasi nyeri pada bagian

luka operasi.

(8)Sistem Reproduksi

Payudara kiri dan kanan simetris, teraba lembek, putting susu

menonjol dan areola mamae kotor ,tidak terdapat pengeluaran

kolostrum, tinggi fundus uterus 1 jari dibawah pusat, kontraksi

uterus keras, terdapat pengeluaran lochea rubra berwarna merah 1

pembalut hampir penuh. Vulva dan perineum tampak kotor

(9)Sistem musculoskeletal
Ekstermitas atas : bentuk simetris antara tangan kanan dan kiri,

jumlah jari lengkap, kehangatan merata, terpasang infus RL 20

tetes/ menit pada tangan kiri kekuatan otot 5 5

Ekstermitas bawah : bentuk simetris antara kaki kanan dan kaki

kiri, jumlah jari lengkap, kehangatan merata, kekuatan otot 4

6) Data psikososial

a) Psikologis Klien

Klien mengatakan merasa bahagia karena sudah melahirkan anak

pertama yang berjenis kelamin perempuan, tetapi klien merasa cemas

karena klien dan bayinya tidak dirawat gabung dalam satu ruangan

dalam fase taking- in.

b) Interaksi

Klien dapat berinteraksi dengan baik dengan perawat, keluarga

maupun dengan pasien lainnya.

c) Kelancaran komunikasi

Klien dapat berkomunikasi dengan baik dan jelas, serta bahasa yang

digunakan oleh klien adalah bahasa sunda.

d) Pola pikir

Pada saat dikaji klien merasa senang atas kelahiran anak pertamanya,

tetapi klien mengatakan belum mengetahui tentang bagaimana cara

perawatan setelah melahirkan seperti ,perawatan putting dan

payudara, luka, vulva, klien mengatakan tidak mengetahui cara


tentang menyusui yang benar serta cara merawat bayinya karena ini

merupakan pengalaman pertama klien menjadi seorang ibu. Klien

juga mengatakan bahwa klien berencana akan menggunakan alat

kontrasepsi dengan pemakaian (IUD).

7) Data Spiritual

Klien adalah seorang muslim, selama dirumah klien selalu menjalankan

ibadah solat 5 waktu. Selama dirumah sakit klien tidak melaksanakan

solat 5 waktu karena masih dalam masa nifas akan tetapi klien selalu

berdo’a agar klien dan bayinya cepat sehat dan cepat pulang kerumah.

8) Pemeriksaan Penunjang

a) Laboratorium

b) Radiologi

9) Analisa Data

a) Analisa Data Pada Ibu

N Data Etiologi Problem


o
1. DS : Pembedahan section caesarea atas Nyeri
- Klien mengeluh nyeri indikasi ketuban pecah dini
pada pada area luka Terputusnya inkontinuitas jaringan
operasi dibagian bawah
perut Pengeluaran zat mediator kimia
- Klien mengatakan ( serotonin, bradykinin, histamin, dan
kadang nyeri bertambah prostaglandin)
jika klien bergerak
- Klien mengatakan nyeri Rangsangan mediator kimia
seperti ditusuk - tusuk
- Nyeri dirasakan klien + Merangsang reseptor nyeri ke
5 menit. hipotalamus

DO : Nyeri dipersepsikan
- Klien tampak meringis
kesakitan ketika Nyeri
bergerak
- Post section caesarea
hari ke-0
- Skala nyeri 6 dalam
rentang (0-10)
- TTV :
TD : 110/70mmHg
N :80x / menit
S :36,8oc
RR : 20x / menit

2. DS : - Tindakan SC Resiko
DO : tinggi
- Terdapat luka operasi Luka operasi dan proses fisiologis post terjadin
panjangnya + 10 cm, partum ya
pada abdomen klien infeksi
dibagian tengah Adanya port dientry lewat luka
dibawah pusat dan operasi, terpasangnya infus,
berbentuk vertikal terpasangnya kateter dan keluaran dari
- Leukosit 18.800/ul vagina
- Terpasang kateter urine
- Terpasang infus Masuknya mikroorganisme
- Terdapat keluaran
lochea rubra Resiko tinggi terjadinya infeksi

3. DS : Post section caesarea Intolera


- Klien mengatakan nsi
takut untuk bergerak Efek anastesi Aktivita
- Klien mengatakan s
mandi dibantu oleh Penurunan saraf simpatis
keluarga
Kelemahan

DO : Keterbatasan bergerak

- Klien tampak Intoleransi Aktivitas


berbaring di tempat
tidur
- Klien tampak lemah
- Post section
caersarea hari ke-0
- ADL dibantu
keluarga
- Kulit teraba lengket
- Kekuatan otot 5 5
- 4 4
- Bedrest, anastesi
spinal
-

4. DS : Informasi tentang perawatan putting Ketidak


- Klien mengatakan tidak dan payudara inadekuat efektifa
mengetahui tentang cara n
perawatan putting dan Tidak mengetahui cara perawatan menyus
payudara putting dan payudara yang baik dan ui
- Klien mengatakan tidak benar
mengetahui tentang cara
menyusui yang baik dan Ketidakmampuan melakukan
benar perawatan putting dan payudara
- klien belum mengetahui
cara perawatan bayi Produksi ASI tidak terstimulasi
dengan baik
DO :
-tidak terdapat pengeluaran Produksi ASI inadekuat
colostrum
-Bayi belum di susui Ketidakefektifan menyusui
- kolostrum belum keluar
- payudara lembek

4.1.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

Diagnosa Pada Ibu :

a) Gangguan rasa nyaman : nyeri akut berhubungan dengan trauma

pembedahan.

b) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan port the entry

mikroorganisme.

c) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya luka oprasi

d) Ketidakefektifan menyusui berhubungan dengan tingkat

pengetahuan.

4.1.3 Intervensi Keperawatan

a) Intervensi Keperawatan Pada Ibu

Nama : Ny. M

Umur : 19 tahun

Diagnosa : P1A0 post sectio Caesarea hari ke-0 atas indikasi KPD
Ruang : Paus

N Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


o
1. Gangguan rasa nyaman Tupan : setelah 1. Observasi ulang 1. Pada banyak klien
nyeri akut berhubungan dilakukan tindakan tanda – tanda nyeri dapat
dengan trauma keperawatan 3x24 vital menyebabkan
pembedahan ditandai jam gangguan rasa gelisah serta
dengan : nyaman nyeri teratasi tekanan darah
DS : Tupen : setelah meningkat
- Klien mengeluh dilakukan tindakan 2. Kaji ulang 2. Skala nyeri dapat
pada area luka keperawatan selama karakteristik menunjukan
operasi dibagian 1x24 jam nyeri nyeri dan luka kualitas nyeri yang
perut bawah berkurang secara dirasakan klien
- Klien bertahap dengan ,untuk mengetahui
mengatakan nyeri kriteria hasil : 3. Ajarkan teknik keadaan luka
bertambah jika -Klien mengatakan relaksasi nafas 3. Teknik relaksasi
klien bergerak nyeri berkurang dalam nafas dalam dapat
atau mengubah -Klien tidak meringis menurunkan rasa
posisi pada saat melakukan nyeri dan koping
- Klien perubahan posisi individu
mengatakan nyeri -Klien tampak tenang 4. Anjurkan klien 4. Merileksasikan
seperti ditusuk – dan rileks untuk mengubah otot dan
tusuk -Skala nyeri 4-5 posisi mengalihkan
- Nyeri yang dalam rentang (0-10) perhatian dari
dirasakan +5 - Ttv klien normal sensasi nyeri
menit TD : 110/70 mmHg 5. Lanjutkan 5. Meningkatkan
DO : N : 80x / menit pemberian terapi kenyamanan dan
- Klien tampak RR : 20x / menit obat analgetik menurunkan
meringis sesuai advist distraksi tidak
kesakitan ketika dokter menyenangkan
bergerak
- Post section
caesarea hari ke-
0
- Skala nyeri 6
dalam rentang
(0-10)
- Ttv :
TD :110/70
mmHg
N :80x / menit
RR : 20x / menit
2. Resiko tinggi infeksi Tupan : setelah 1. Observasi 1. Peningkatan suhu
berhubungan dengan dilakukan tindakan ulang tanda – tubuh atau
adanya luka post section keperawatan selama tanda infeksi takikardi dapat
caesarea 3x24 jam Resiko menunjukan
DS : - tinggi infeksi teratasi terjadinya infeksi
DO : Tupen :setelah lebih lanjut.
- Terdapat luka dilakukan tindakan 2. Observasi 2. Dapat
operasi keperawatan selama daerah luka mendeteksi dini
panjangnya + 10 1x24 jam Resiko operasi dan perkembangan
cm, pada abdomen tinggi infeksi teratasi karakteristik infeksi
klien dibagian sebagian dengan luka setiap memungkinkan
tengah dibawah kriteria hasil : melakukan untuk melakukan
pusat dan - Luka kering perawatan tindakan dengan
berbentuk vertikal - tidak terdapat push luka segera.
- Leukosit 18.800/ul - tidak ada tanda-
- Terpasang kateter tanda infeksi seperti 3. Anjurkan 3. Untuk
urine dolor (nyeri), kalor klien makan memberikan
- Terpasang infus (panas) , rubor dengan tinggi nutrisi lebih
- Terdapat keluaran ( kemerahan), tumor kalori protein adekuat dalam
lochea rubra (bengkak) dan pembentukan
hilangnya fungsiolesa 4. Lakukan jaringan.
-Leukosit normal perawatan
(4000- 10000) luka, 4. Lingkungan yang
Tidak terdapat perawatan lembab
peningkatan suhu kateter, dan merupakan
tubuh, suhu normal vulva hygiene media yang
yaitu : 36,5-37,5o C dengan teknik paling baik untuk
Tangan yang di infus septik dan pertumbuhan
tidak bengkak aseptic bakteri.
Kateter urin bersih
Lochea rubra 5. Berikan terapi
obat antibiotik 5. Antibiotik
sesuai advist berguna untuk
dokter mencegah
terjadinya
infeksi.
3. Intoleransi aktivitas Tupan : setelah 1. Kaji ulang 1. Klien tidak
berhubungan dengan dilakukan tindakan tingkat mengalami
efek anastesi keperawatan selama kemampuan perubahan tetapi,
DS : 3x24 jam Intoleransi klien untuk perdarahan
- Klien mengatakan aktivitas teratasi beraktivitas. massif perlu di
takut untuk Tupen : setelah waspadai untuk
bergerak dilakukan tindakan mencegah
- Klien mengatakan keperawatan selama kondisi klien
mandi dibantu 1x24 jam klien dapat menjadi lebih
oleh keluarga melakukan aktivitas 2. Kaji ulang buruk.
DO : secara bertahap adanya faktor 2. Mengetahui yang
- Klien tampak dengan kriteria hasil : penyebab yang menyebabkan
berbaring di -klien dapat menyebabkan klien intoleransi
tempat tidur beraktivitas dengan klien intoleransi terhadap
- Klien tampak mandiri secara terhadap aktivitas.
lemah bertahap aktivitas.
- Post section - ADL mulai
caersarea hari dilakukan mandiri
ke-0 - kekuatan otot 5/5, 3. Bantu klien 3. Memenuhi
- ADL dibantu 5/5 untuk kebutuhan ADL
keluarga memenuhi klien.
- Kulit teraba kebutuhan
lengket aktivitas sehari-
- Kekuatan otot hari. 4. Untuk
5 5 mengetahui
4 4 4. Monitor kekuatan otot
kekuatan otot, klien dalam
dan latihan beraktivitas.
ROM.
5. untuk
memulihkan
5. Ajarkan dan otot-otot dan
bantu meminimalkan
mobilisasi terjadinya
bertahap kekakuan sendi
4. Ketidakefektifan Tupan : setelah 1. Kaji 1. Membantu dalam
menyusui berhubungan dilakukan tindakan pengetahuan mengidentifikasi
dengan tingkat keperawatan selama klien tentang kebutuhan saat
pengetahuan 3x24 jam klien dapat menyusui. ini dan
DS : menyusui dengan mengembangkan
- Klien mengatakan efektif rencana
tidak mengetahui Tupen : setelah keperawatan.
tentang cara dilakukan tindakan 2. Berikan penkes 2. Menambah
perawatan putting keperawatan selama perawatan pengetahuan
dan payudara 1x24 jam diharapkan payudara. klien tentang
- Klien mengatakan klien dapat perawatan
tidak mengetahui memahami tentang payudara.
tentang cara perawatan putting 3. Perah ASI (bayi 3. Untuk tetap
menyusui yang dan payudara dan tidak rawat mencukupi
baik dan benar cara menyusui yang gabung). kebutuhan nutrisi
DO : baik dan benar 4. Menambah
- tidak terdapat ditandai dengan : pengetahuan
pengeluaran - Klien mengetahui 4. Berikan penkes klien tentang
colostrum tentang cara teknik menyusui posisi menyusui.
- Bayi belum di perawatan putting yang baik dan 5. Posisi yang tepat
susui dan payudara benar. biasanya
- payudara teraba - Cara menyusui 5. Demonstrasikan mencegah luka
lembek yang baik dan dan tinjau ulang pada putting
benar teknik-teknik tanpa
- ASI keluar dengan menyusui dan memperhatikan
lancar perhatikan lamanya
posisi bayi menyusui.
selama
menyusui dan
lama menyusui.

5.1.4 Impelmentasi Keperawatan dan Evaluasi


a) Implementasi dan Evaluasi Pada Ibu
N Tgl / jam Implementasi Paraf / Tgl / jam Evaluasi Paraf
o Nama
D
x
1. Sabtu Derela Minggu S: Derela
04/07/202 1. Mengkaji ulang karakteristik nyeri. h 05/07/202 -klien h putri
0 R/ Klien mengatakan nyeri pada 0 mengatakan pratiwi
08.00 wib daerah luka operasi, nyeri bertambah 07.30 nyeri pada
jika klien bergerak dan berkurang luka post
jika istirahat. Nyeri dirasa seperti operasi, nyeri
ditusuk- tusuk, nyeri dirasakan pada seperti
daerah abdomen bawah, skala nyeri ditusuk-tusuk
08.20 wib klien 6 dalam rentang (0-10). Nyeri Derela -klien
dirasakan + 5 menit. h mengatakan
mengerti cara
08.35 wib 2. Mengajarkan teknik relaksasi nafas tentang teknik
dalam relaksasi nafas
R/ Klien mengerti dan dapat dalam
09.00 wib melakukan teknik relaksasi nafas
dalam. O:
-skala nyeri 6
3. Menganjurkan klien untuk mengubah dalam rentang
09.15 wib posisi. Derela (0-10)
R/ Klien disarankan untuk miring ke h -TD : 120/70
kiri dan miring kanan, dank lien mmHg
09.30 wib mengerti. Nadi : 83x /
4. Memberikan terapi obat analgetik : menit
Asam Mefenamat 3x500 mg (P.O) Derela Suhu : 36,5o C
R/ Obat berhasil diberikan pada klien h Respirasi : 20x
14.30 wib Asam Mefenamat 3x500 mg (P.O). /menit

A : masalah
belum teratasi
1. Mengajarkan teknik relaksasi nafas Derela P : intervensi
dalam h dilanjutkan
R/ Klien mengerti dan dapat No. 1,2,3,4,5.
14.40 wib melakukan teknik relaksasi nafas -
dalam.
Derela
16.00 wib h
2. Menganjurkan klien untuk
mengubah posisi duduk
21.00 wib R/ Klien disarankan untuk miring ke
kiri dan miring kanan, dank lien Derela
mengerti. h

1. Mengkaji ulang karakteristik


00.50 wib nyeri. Derela
R/ Klien mengatakan nyeri pada h
daerah luka operasi, nyeri
bertambah jika klien bergerak
dan berkurang jika istirahat.
Nyeri dirasa seperti ditusuk-
tusuk, nyeri dirasakan pada
daerah abdomen bawah, skala Derela
nyeri klien 6 dalam rentang (0- h
10). Nyeri dirasakan + 5 menit.
2. Mengajarkan teknik relaksasi
nafas dalam
R/ Klien mengerti dan dapat
melakukan teknik relaksasi
nafas dalam.
3. Memberikan terapi obat
analgetik : Asam Mefenamat
3x500 mg (P.O)
R/ Obat berhasil diberikan pada
klien Asam Mefenamat 3x500
mg (P.O).

1. Mengkaji ulang karakteristik


nyeri.
R/ Klien mengatakan nyeri pada
daerah luka operasi, nyeri
bertambah jika klien bergerak
dan berkurang jika istirahat.
Nyeri dirasa seperti ditusuk-
tusuk, nyeri dirasakan pada
daerah abdomen bawah, skala
nyeri klien 6 dalam rentang (0-
10). Nyeri dirasakan + 5 menit.

2. Memberikan terapi obat


analgetik : Asam Mefenamat
3x500 mg (P.O)
R/ Obat berhasil diberikan pada
klien Asam Mefenamat 3x500
mg (P.O).
2. Sabtu Minggu S: Derela
04/07/202 1.mengobservasi tanda-tanda infeksi. Derela 05/07/202 -klien h putri
0 R/ tidak tampak terjadi tanda-tanda h 0 mengatakan pratiwi
09.50 wib infeksi. 07.40 wib akan memakan
-makanan yang
2. Memberikan terapi obat antibiotik : tinggi protein
09.00 wib Ceftriaxone 3x1 gr (IV) , Derela seperti, telur
Metronidazole (2x500 mg IV) h rebus untuk
10.00 wib R/ obat berhasil diberikan pada klien. mempercepat
Ceftriaxone 3x1 gr (IV) , proses
Metronidazole (2x500 mg IV) Derela penyembuhan.
3. Menganjurkan klien makan dengan h
15.00 wib tinggi protein O:.
R/ klien memakan makan yang tinggi -tidak tampak
15.15 wib protein seperti telur rebus. Derela terjadi tanda-
1. Mengobervasi ulang tanda-tanda h tanda infeksi.
infeksi. -terdapat
R/ tidak tampak terjadi tanda-tanda Derela keluaran
15.25 wib infeksi. h lochea rubra
2. Melakukan vulva hygiene tiap selesai dengan jumlah
16.00 wib BAB DAN BAK . yang minimal.
R/ supaya tidak terjadi infeksi. A:
Derela Resiko tinggi
3. Melakukan perawatan infus dan h infeksi belum
21.15 wib kateter terjadi
R/ mencegah terjadinya infeksi Derela
21.25 wib h P : intervensi
1. Melakukan perawatan infus dan dipertahankan
Minggu kateter 1,2,3,4,5.
19/04/202 R/ mencegah terjadinya infeksi.
0 Derela
06.10 wib 2. Memberikan terapi obat antibiotik h
Ceftriaxone 3x1 gr (IV) ,
Metronidazole (2x500 mg IV) Derela
R/ obat berhasil diberikan pada klien. h
Ceftriaxone 3x1 gr (IV) ,
Metronidazole (2x500 mg IV) Derela
h

1. .mengobservasi tanda-tanda
infeksi.
R/ tidak tampak terjadi tanda-tanda
infeksi.
2. Melakukan perawatan infus dan
kateter
R/ mencegah terjadinya infeksi

1. Melakukan vulva hygiene setiap


selesai BAB dan BAK
R/ supaya tidak terjadi infeksi.

3. Sabtu Minggu S: Derela


04/07/202 1. Mengkaji ulang tingkat kemampuan Derela 05/07/202 -klien h putri
0 klien untuk beraktivitas . h 0 mengatakan pratiwi
10.15 R/ klien tampak berbaring ditempat 07.50 wib sudah mampu
wib tidur. duduk, tetapi
2.Mengkaji ulang adanya faktor masih takut
penyebab yang menyebabkan klien Derela untuk bergerak
10.30 wib intoleransi terhadap aktivitas. h karena adanya
R/ klien mengatakan tidak boleh luka operasi
mengangkat kepala terlebih dahulu
selama 8 jam. O:
3.Membantu klien untuk memenuhi -ADL dibantu
10.45 wib kebutuhan aktivitas sehari-hari. oleh keluarga,
R/ ADL dibantu oleh keluarga. Derela seperti
h mandi
11.05 wib 2. Mengkaji kekuatan otot. ,mencuci
R/ 5 5 rambut, dll.
4 4 -kekuatan otot
11.30 wib 3. Mengajarkan dan membantu Derela 5/5, 4/4
mobilisasi bertahap h
R/ klien mengikuti arahan yang A : intoleransi
16.30 wib dilakukan dengan secara bertahap aktivitas
teratasi
1. Mengkaji ulang tingkat kemampuan sebagian
16.50 wib klien untuk beraktivitas .
R/ klien tampak berbaring ditempat Derela P : Intervensi
21.40 wib tidur. h dilanjutkan no.
2.Membantu klien untuk memenuhi 1,,3,4
kebutuhan aktivitas sehari-hari. Derela
R/ ADL dibantu oleh keluarga. h
1. Mengkaji ulang tingkat
kemampuan klien untuk Derela
beraktivitas . h
R/ klien tampak berbaring ditempat
tidur.
4. Sabtu Derela Minggu S : klien Derela
04/07/202 1. Mengkaji pengetahuan klien h 05/07/202 mengatakan h
0 tentang menyusui 0 sudah
12.40 wib R/ klien mengatakan belum Derela 08.00 wib mengetahui
mengetahui tentang cara- cara h tentang cara –
13.10 wib menyusui yang baik dan benar. cara teknik
2. Memberikan penkes perawatan menyusui
payudara dengan baik
13.30 wib R/ klien mengatakan mengerti Derela dan benar
apa yang sudah dijelaskan h
mengenai perawatan payudara. O:
13.50 wib 3. Menganjirkan klien untuk -klien bisa
memperah ASI (bayi tidak memperagakan
dirawat gabung ) Derela teknik
R/ klien melakukan Tindakan h menyusui
17.00 wib memperah ASI terhadap
4. Memberikan penkes teknik bayinya .
menyusui yang benar. Derela - sudah
17.30 wib R/ klien mengatakan mengerti h terdapat
apa yang sudah dijelaskan keluaran
mengenai teknik atau cara – cara Derela kolostrum
menyusui yang baik dan benar. h -payudara
18.20 wib 5. mendemonstrasikan dan tinjau teraba lembek
ulang teknik- teknik menyusui.
Perhatikan posisi bayi selama Derela A:
menyusui dan lama menyusui. h ketidakefektifa
R/ klien sudah bisa n menyusui
memperagakan teknik menyusui teratasi
yang baik dan benar.
P : Intervensi
1. Memberikan penkes perawatan dihentikan
payudara
R/ klien mengatakan mengerti
apa yang sudah dijelaskan
mengenai perawatan payudara.

2. Memberikan penkes teknik


menyusui yang benar.
R/ klien mengatakan mengerti
apa yang sudah dijelaskan
mengenai teknik atau cara – cara
menyusui yang baik dan benar
3. mendemonstrasikan dan tinjau
ulang teknik- teknik menyusui.
Perhatikan posisi bayi selama
menyusui dan lama menyusui.
R/ klien sudah bisa
memperagakan teknik menyusui
yang baik dan benar.

CATATAN PERKEMBANGAN

a. Catatan Perkembangan Pada Ny. M P1A0 post sectio Caesarea hari

ke-0 atas indikasi KPD

Hari ke-1

N Diagnosa Tanggal dan Catatan perkembangan Nama dan paraf


o waktu
1. 1 Minggu Derelah
05/07/2020 S : klien mengatakan nyeri pada daerah luka Ttd
08.10 wib operasi, nyeri nyeri diraskan seperti ditusuk-
tusuk. Nyeri dirasa bertambah bila klien
bergaerak dan berkurang bila istirahat skala nyeri
6 dalam rentang (0-10). Nyeri yang dirasakan + 5
menit. Klien mengerti tentang teknik relaksasi
nafas dalam.
O:
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 83x / menit
Suhu : 36,5o C
Respirasi : 20x /menit

A : nyeri teratasi sebagian


P : intervensi 1,2,3,4,5 dilanjutkan

I:
1. Mengkaji ulang tanda- tanda vital
R/ TD : 120/70 mmHg
Nadi : 83x / menit
Suhu : 36,5o C
Respirasi : 20x /menit

2. Mengkaji ulang karakteristik nyeri Derelah


08.15 wib R/ klien mengatakan nyeri pada daerah Ttd
luka operasi, nyeri nyeri diraskan seperti
ditusuk- tusuk. Nyeri dirasa bertambah
bila klien bergaerak dan berkurang bila
istirahat skala nyeri 5 dalam rentang (0-
10). Nyeri yang dirasakan + 5 menit.
3. Menganjurkan klien untuk mengubah
posisi
R/ klien disarankan miring kiri dan
miring kanan, dan klien mengerti.
4. Mengajarkan teknik relaksasi nafas
08.25 wib dalam Derelah
R/ klien melakukan nafas dalam, nyeri Ttd
sedikit berkurang setelah melakukan
teknik nafas dalam.
5. Memberikan obat analgetik
R/ obat berhasil diberikan pada klien

09.00 wib 1. Mengkaji ulang karakteristik nyeri Derelah


R/ klien mengatakan nyeri pada daerah Ttd
luka operasi, nyeri nyeri diraskan seperti
09.20 wib ditusuk- tusuk. Nyeri dirasa bertambah
bila klien bergaerak dan berkurang bila
istirahat skala nyeri 5 dalam rentang (0- Derelah
10). Nyeri yang dirasakan + 5 menit. Ttd
2. Mengajarkan teknik relaksasi nafas
09.40 wib dalam
R/ klien melakukan nafas dalam, nyeri
sedikit berkurang setelah melakukan Derelah
teknik nafas dalam. Ttd

14.00 wib
1. Mengkaji ulang tanda- tanda vital Derelah
R/ TD : 120/70 mmHg Ttd
Nadi : 83x / menit
Suhu : 36,5o C
Respirasi : 20x /menit
14.10 wib
2. Mengkaji ulang karakteristik nyeri Derelah
R/ klien mengatakan nyeri pada daerah
luka operasi, nyeri nyeri diraskan seperti Ttd
ditusuk- tusuk. Nyeri dirasa bertambah
bila klien bergaerak dan berkurang bila
istirahat skala nyeri 5 dalam rentang (0-
10). Nyeri yang dirasakan + 5 menit.
21.00 wib 3. Menganjurkan klien untuk mengubah
posisi Derelah
R/ klien disarankan miring kiri dan Ttd
miring kanan, dan klien mengerti.
4. Mengajarkan teknik relaksasi nafas
dalam
R/ klien melakukan nafas dalam, nyeri
sedikit berkurang setelah melakukan
teknik nafas dalam.
5. Memberikan obat analgetik
21.10 wib R/ obat berhasil diberikan pada klien

E : klien mengatakan nyeri pada daerah luka


operasi, nyeri nyeri diraskan seperti ditusuk- Derelah
tusuk. Nyeri dirasa bertambah bila klien Ttd
bergaerak dan berkurang bila istirahat skala nyeri
5 dalam rentang (0-10). Nyeri yang dirasakan + 5
21. 15 wib menit. Nyeri teratasi sebagian. Intervensi Derelah
dilanjutkan 1,2,4,5. Ttd

21.30ib Derelah
Ttd

01.00 wib Derelah


Ttd

2. 2 Minggu S : klien mengatakan akan memakan- makanan Derelah


05/07/2020 yang tinggi protein seperti telur rebus untuk Ttd
09.50 wib mempercepat penyembuhan.
O:
-tidak tampak terjadi tanda-tanda infeksi
-terdapat keluaran lochea rubra dengan jumlah
minimal
-obat antibiotik : ceftriaxone berhasil diberikan
pada klien

A : Resiko tinggi infeksi teratasi sebagian


P : intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5
I:
Derelah
10.00 wib 1. Mengobservasi tanda- tanda infeksi Ttd
R/ tidak tampak terjadi tanda-tanda
infeksi Derelah
2. Menganjurkan klien untuk makan- Ttd
10. 15 wib makanan dengan tinggi protein
R/ klien mengatakan akan makan-
makanan yang tinggi protein untuk
mempercepat proses penyembuhan Derelah
10.25 wib 3. Melakukan perawatan kateter dan vulva Ttd
hygiene dengan teknik septik dan
antiseptic
R/ mencegah terjadinya infeksi dan
terdapat keluaran lochea rubra dengan
jumalh minimal
4. Memberikan terapi obat antibiotic :
ceftriaxone 3x1 gr (IV), Metronidazole Derelah
09.00 wib (2x500 mg IV) Ttd
R/ obat berhasil diberikan pada klien
ceftriaxone 3x1 gr (IV), Metronidazole
(2x500 mg IV)

1. Mengobservasi tanda- tanda infeksi


Derelah
R/ tidak tampak terjadi tanda-tanda
Ttd
infeksi
14.30 wib
2. Memberikan terapi obat antibiotic :
Derelah
ceftriaxone 3x1 gr (IV)
1.0 wib Ttd
R/ obat berhasil diberikan pada klien
ceftriaxone 3x1 gr (IV)
E : Tidak tampak terjadi tanda-tanda infeksi
terdapat keluaran lochea rubra, klien mengatakan
Derelah
akan makan-makanan yang tinggi kalori protein
Ttd
untuk mempercepat proses penyembuhan, terapi
obat antibiotic : ceftriaxone 3x1 gr (IV),
Metronidazole (2x500 mg IV), berhasil
diberikan pada klien. Resiko tinggi infeksi
teratasi sebagian. Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4

3. 3 Minggu S : klien mengatakan sudah mampu duduk, tetapi Derelah


05/07/2020 masih takut untuk bergerak karena adanya luka Ttd
10.25 wib operasi.
O:
-ADL dibantu oleh keluarga sepert mandi, dll.
-kekuatan otot
5/5, 4/4
A : Intoleransi aktivitas teratasi sebagian.
P : intervensi 1,,3,4 dilanjutkan
I:

10. 35 wib 1. Mengkaji ulang tingkat kemampuan Derelah


klien untuk beraktivitas Ttd
R./ klien mengatakan sudah bisa berdiri
dan berjalan sedikit-sedikit.
10.50 wib 2. Membantu klien untuk memenuhi Derelah
kebutuhan aktivitas sehari-hari klien. Ttd
R/ ADL mulai mandiri seperti mandi,
dll.

3. .Mengkaji ulang kekuatan otot.


R/ 5 5
4 4
11.00 wib
1. Mengkaji ulang tingkat kemampuan Derelah
klien untuk beraktivitas Ttd
R./ klien mengatakan sudah bisa berdiri
dan berjalan sedikit-sedikit.
2. Membantu klien untuk memenuhi
kebutuhan aktivitas sehari-hari klien.
R/ ADL mulai mandiri seperti mandi,
14.45 wib dll. Derelah
E : klien mengatakan sudah mulai bisa sendiri Ttd
dan berjalan sedikit-sedikit klien merasa takut
bergerak karena ada luka operasi sudah mulai
15.00 wib berkurang, kekuatan otot ekstremitas atas dan
bawah 5/5, ADL mulai mandiri seperti mandi, Derelah
dll. Intoleransi aktivitas teratasi Ttd
R:-

Hari ke- 2

N Diagnosa Tanggal dan Catatan perkembangan Nama dan paraf


o jam
1. 1 Senin Derelah
06/07/2020 S : klien mengatakan nyeri pada daerah luka Ttd
08.00 wib operasi, nyeri nyeri dirasakan seperti ditusuk-
tusuk. Nyeri dirasa bertambah bila klien
bergaerak dan berkurang bila istirahat skala nyeri
5 dalam rentang (0-10). Nyeri yang dirasakan + 5
menit. Klien mengerti tentang relaksasi nafas
dalam.
O:
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 80x / menit
Suhu : 36,7o C
Respirasi : 20x /menit
A : nyeri teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,4,5
I:
1. Mengkaji tanda – tanda vital
R/ TD : 110/80 mmHg
Nadi : 80x / menit
Suhu : 36,7o C
Respirasi : 20x /menit
2. Mengkaji ulang karakteristik nyeri
R/ klien mengatakan nyeri pada daerah
luka operasi, nyeri nyeri diraskan seperti
ditusuk- tusuk. Nyeri dirasa bertambah
bila klien bergaerak dan berkurang bila Derelah
08.10 wib istirahat skala nyeri 2 dalam rentang (0- Ttd
10). Nyeri yang dirasakan + 5 menit.
3. Mengajarkan teknik relaksasi nafas
dalam
R/ klien melakukan nafas dalam, nyeri
08.20 wib sedikit berkurang setelah melakukan Derelah
teknik nafas dalam. Ttd
4. Memberikan obat analgetik
R/ obat berhasil diberikan pada klien
Asam Mefenamat (3x500 mg P.O)
E : klien mengatakan nyeri pada daerah luka
operasi, nyeri nyeri diraskan seperti ditusuk-
08.35 wib tusuk. Nyeri dirasa bertambah bila klien Derelah
bergaerak dan berkurang bila istirahat skala nyeri Ttd
2 dalam rentang (0-10). Nyeri yang dirasakan + 5
menit. Klien mengerti tentang relaksasi nafas
dalam. Nyeri teratasi klien diperbolehkan pulang
09.00 wib dengan terapi Cefadroxil (3x500mg P.O), Derelah
Metronidazole (3x500 mg P.O), SF (1x1 tablet). Ttd
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 80x / menit
Suhu : 36,7o C
Respirasi : 20x /menit
R :-

2. 2 Senin Derelah
06/07/2020 S : klien mengatakan memakan- makanan tinggi Ttd
09.10 wib protein seperti telur rebus untuk mempercepat
proses penyembuhan.
O:
-pada hari ke- 2 dilakukan perawatan luka, tidak
terdapat rembesan pada daerah luka yang ditutup
oleh kassa perban.
- tidak tampak terjadi tanda- tanda infeksi
- terdapat keluaran lochea rubra dengan jumlah
minimal.
A : Resiko tinggi infeksi teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,4
I:

1. Mengobservasi ulang tanda- tanda


infeksi
R/ tidak tampak terjadi tanda-tanda
infeksi
2. Mengobservasi daerah luka operasi dan
karakteristik luka setiap melakukan
perawatan
R/ luka bersih dan sudah mulai kering
3. Melakukan perawatan luka dengan
09.20 wib teknik septik dan antiseptic Derelah
R/ dilakukan perawatan luka ,luka bersih Ttd
dan sudah mulai kering, tidak ada
pengeluaran di daerah luka
09.40 wib Derelah
E : tidak ada tanda- tanda infeksi, luka bersih, Ttd
tidak ada pengeluaran pada luka, klien makan
telur, infus dilepas, terdapat keluran lochea rubra,
Resiko tinggi infeksi teratasi sebagian. Klien
10.00 wib diperbolehkan pulang Derelah
Intervensi dilanjutkan Ttd
1. Mengobservasi ulang tanda- tanda
infeksi
R/ tidak tampak terjadi tanda-tanda
infeksi
2. Mengobservasi daerah luka operasi dan
karakteristik luka setiap melakukan
perawatan
R/ luka bersih dan sudah mulai kering
3. Melakukan perawatan luka dengan
teknik septik dan antiseptic
R/ dilakukan perawatan luka ,luka bersih
dan sudah mulai kering, tidak ada
pengeluaran di daerah luka

10.05 wib Derelah


Ttd

10.20 wib Derelah


Ttd

13.00 wib
Derelah
Ttd
Hari ke-3

N Diagnosa Tanggal dan Catatan perkembangan Nama dan paraf


o jam
2. 2 Selasa S : klien mengatakan memakan- makanan tinggi Derelah
07/07/2020 protein seperti telur rebus untuk mempercepat Ttd
14.00 proses penyembuhan.
O:
-pada hari ke- 3 dilakukan perawatan luka, tidsk
terdapat rembesan pada daerah luka yang ditutup
oleh kassa perban.
- tidak tampak terjadi tanda- tanda infeksi
- terdapat keluaran lochea rubra dengan jumlah
minimal.
A : Resiko tinggi infeksi teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,4
I:

1. Mengobservasi ulang tanda- tanda


infeksi
R/ tidak tampak terjadi tanda-tanda
infeksi
2. Mengobservasi daerah luka operasi dan
karakteristik luka setiap melakukan
perawatan
R/ luka bersih dan sudah mulai kering
14.10 wib 3. Melakukan perawatan luka dengan Derelah
teknik septik dan antiseptic Ttd
R/ dilakukan perawatan luka ,luka bersih
14.20 wib dan sudah mulai kering, tidak ada
pengeluaran di daerah luka Derelah
Ttd

14.40 wib Derelah


Ttd

DOKUMENTASI.

Noted: pasien tidak mau di foto selama perawatan karena itu privasi bagi pasien, dan ini
foto ketika sudah pulang ke rumah

Anda mungkin juga menyukai