Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S G2P1A0
POST OP SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI PEB
DI RUANG MELATI RSUD MENGGALA

DISUSUN OLEH

BUDIYANTO
NIM : 20202072 09223

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN 2020
A. BIODATA KLIEN
Nama : NY. S
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Suku Bangsa : Sunda/Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Tegal Panjang RT 02/ RW 02 Kecamatan Lembur Situ
Kota Sukabumi
Diagnosa Medis : P2 A0 Post op section caesarea atas indikasi PEB
Tanggal Masuk RS : 27-10-2018 (18.41 WIB)
Tanggal Pengkajian : 29-10-2018 (10.00 WIB)
No Rm : 000xxxxxx

Penanggung jawab
Nama : Tn.D
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan Klien : Suami klien
Alamat : Tegal Panjang RT 02/ RW 02 Kecamatan Lembur Situ
Kota Sukabumi

B. EXCEPTION SUMMARY DATA


1. Alasan Masuk Rumah sakit
Pada tanggal 27 September 2020 klien merasakan mulas sejak 3 hari yang lalu
keluaran cairan dan tidak ada pergerakan janin, lalu klien dibawa ke RSUD R.
Syamsudin S.H pada pukul 18.41 WIB, di ruang IGD Kebidanan klien
dipindahkan ke ruang VK untuk observasi lebih lanjut, namun karena tidak
mengalami perubahan (gagal induksi) dengan riwayat P2 A0 post partus maturus
dengan SC atas indikasi gagal induksi, riwayat eklamsi, Pada tanggal 28
September pukul 10.30 Ny.S di bawa ke ruang OK untuk dilakukan tindakan
Operasi SC. tanggal 28 September 2020 pada pukul 02.50 WIB dan melahirkan
pada pukul 10.30 WIB kemudian klien dipindahkan ke ruang Melati.
2. Keluhan Utama
Nyeri
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengeluh nyeri pada bagian abdomen karena ada luka post op sc, nyeri
dengan skala 3 dari 0-5. Nyeri seperti di tusuk-tusuk. Nyeri dirasakan sejak post
op sc nyeri bertambah saat klien bergerak dan hilang ketika klien beristirahat atau
berbaring di tempat tidur.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi dari umur 17 tahun
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit keturunan yaitu hipertensi dari
Ayahnya.
6. Genogram :

Keterangan :

: Laki – laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal serumah
: Menikah
: Garis keturunan
X : Meninggal
7. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas sekarang
a. Riwayat Kehamilan
Klien mengatakan tidak ada keluhan pada trimester I, II tetapi pada saat
trimester ke III klien mengalami kejang. Kemudian pada saat usia kehamilan 9
bulan klien di rujuk ke Rumah Sakit dengan diagnosa PEB
HPHT : 20 januari 2018
b. Riwayat Persalinan saat ini
1) Lama Operasi sc : 10.30 – 11.30
2) Posisi Janin : Presentasi Kepala
3) Macam sayatan : Insisi Mediana
4) Tipe kelahiran : operasi sc Cito
5) Masalah selama sc : tidak ada
6) Jenis : anastesi spinal
7) Intoleransi Aktvitas : 10 jam
c. Keadaan umum bayi baru lahir
1) BB : 3500gr
2) PB : 50cm
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Riwayat Nifas
1) Kondisi klien pada saat pengkajian
Klien mengeluh lemas, mengeluh sakit pada luka op sc,
belum bisa beraktifitas secara mandiri
2) Laktasi
Klien belum pernah menyusui bayinya, karena bayinya
masih diruang perawatan
3) TTV
TD : 140/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20x/menit
S : 36ºC
TFU : 32cm
4) Riwayat obsterti yang lalu
1. Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 6 hari
Desminore : kadang-kadang
2. Riwayat KB
Klien mengatakan tidak menggunakkan alat
kontrasepsi apapun sebelumnya
8. Data Biologis Pasien
NO Data Biologis Sebelum Sakit Setelah Sakit Masalah
1. Makan
Frekuensi 2x/ hari 2x/hari TAK
Jenis Nasi, sayur, lauk Bubur, ayam,
sayur
Porsi 1 porsi habis ½ porsi
Minum
Frekuensi 5x/hari 5x/hari TAK
Jenis Air putih Air putih
Jumlah 1500ml 1000ml
2. Eliminasi
BAK
Frekuensi 4-5x/hari - Terpasang
Warna Kuning Kuning
kateter
Jumlah 300cc 500cc
BAB
Frekuensi 2x/hari 1x/hari TAK
Warna kuning Kuning
Konsistensi lembek Lembek
3. Tidur/ Istirahat
Siang 2 jam 2 jam TAK
Malam 5 jam 3 jam
4. Aktivitas Dapat melakukan Aktivitas Dibantu oleh
aktivitas ringan dibantu oleh perawat dan
dengan mandiri perawat dan keluarga
keluarga
5. Personal Hygiene Klien dapat Dibantu Dibantu oleh
melakukan keluarga keluarga
personal hygiene
mandiri

9. Data Psikososial dan Spiritual


1. Pasien merasa cemas sebelum dilakukan operasi caesarea
2. Klien selalu berdoa untukkeadaan bayinya
3. Hubungan social klien baik
10. Pemeriksaan Fisik Persistem
a. Keadaan Umum : -Kesadaran Composmentis
-Terpasang Kateter
-Klien tampak lemas
-Klien terpasang infus RL 500 ml dengan 20 tpm
b. TTV
TD : 140/80 mmHg
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
S : 36ºC
c. Pemeriksaan Fisik Persistem
1. Sistem Kardiovaskuler
Bunyi jantung lup dup, warna konjungtiva merah muda, tidak ada clubing
finger, bibir dan kuku tidak sianosis,
TD : 140/80 mmHg
N : 80x/menit
CRT < 2 detik
Homan Sign tidak ada
2. Sistem pencernaan
Tidak terdapat stomatitis, tidak ada pembesaran tonsil, terdapat nyeri
tekan pada abdomen, lidah kotor, bising usus 5x/menit
3. Sistem musklokeletal
Terdapat odem pada ekstremitas

kekuatan otot
4 4
4 4
4. Sistem pernapasan
Hidung simetris,tidak ada nafas tambahan, suara nafas vesikuler
5. Sistem Reproduksi
 Payudara : Payudara simetris antara payudara kiri dan kanan, puting
susu sebelah kanan menonjol, puting susu sebelah kiri tidak menonjol,
air susu keluar sedikit, payudara terlihat bengkak
 Abdomen : Terdapat striae gravidarum, tidak ada jaringan parut, TFU
2 jari di bawah pusar kontraksi uterus baik
6. Sistem integument
Wajah tampak pucat, teraba lengket
7. Genetalia
Klien terpasang kateter, tidak ada perdarahan, lochea rubra

4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemerikasaan Laboratorim tanggal 27 September 2020 21:56
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Pendarahan/BC 2.00 1-3
Pembekuan/BC 7.00 5-15
Glukosa Darah Sewaktu 87 <140
SGDT 13 <31
SGPT 9 <32 e. T
Ureum 13 15-36 e
Kreatinin 0.58 0.52-1.04
Natrium 134 137-150 r
Kalium 3.6 3.5-5.5 a
Kalsium 9.3 8-10.4
Clorida 98 98-108 p
Kimia Urine i
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Jernih Jernih
Ph 7.5 4.6 – 8.0
Berat Jenis 1.015 1.005 – 1.03
Lekosit Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Protein Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Urobilinogen Normal <1
Bilirubin Negatif Negatif
Eritrosit Negatif Negatif

Obat
No. Nama Obat Dosis Cara Waktu
1. Katrofen 3 x 1 buah SUPP 07.00-15.00-23.00
2. Ceftriaxon 2 x 1 Flabot IV 07.00-15.00
3. Ferric 2 x 1 buah SUPP 07.00-15.00

C. Pemeriksaan Fisik Bayi


a. APGAR Skor : 7-10
APGAR SKOR 1 Menit 5 Menit
Aktivitas 1 2
Pernafasan 2 2
Sirkulasi 1 2
Warna Kulit 2 2
Kesadaran 1 2
Skor 7 10

b. TTV : TD : Tidak di ukur


N :149x/menit
RR : 50x/menit
S : 36
BB : 3540 Kg
TB : 50 cm

c. Kesadaran : Compos Mentis


d. Kepala : Ubun-ubun datar, rambut hitam halus
e. Mata : Simetris antara mata kanan dan kiri
f. Hidung : Ada kedua lubang hidung simetris, terdapat cuping hidung
g. Mulut dan Lidah : Warna palatum merah muda, warna lidah merah muda
Reflek hisap dan menelan :
 Moro : Reflek kejutan dibagian extremitas atas atau bawah
ada respon
 Graspy : Ada reflek genggang extremitas atas dan bawah
 Stepping : Belum ada reflek berjalan
 Rooting : Ada reflek seperti mencari putting susu ibu
 Sucking : Ada reflek hisap yang kuat
i. Telinga : Simetris anatara kiri dan kanan, tidak ada keluaran
cairan, dan tidak ada lesi
h. Leher Kelenjar : Tidak ada pembesaran thyroid
i. Dada : Gerakan dada dapat mengembang dan mengempis
j. Abdomen : Tali Pusat masih basah
k. Genetalia :
l. Tangan : Pergerakan baik, jari tangan kanan dan kiri
lengkap
m. Kaki : Pergerakan baik, jari kaki kanan dan kiri lengkap

D. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


.
1. DS: Preeklamsi Berat Nyeri b.d terputusnya
Klien mengatakan nyeri inkontinuitas jaringan
pada luka post SC di Sectio Caesarea
abdomen
DO: Persalinan Tidak Normal
- Klien tampak meringis
- Skala nyeri 3 (0-5) Nifas (Post Pembedahan)
- TD : 120/80 mmHg
- N : 89 x/menit Keluarnya hormon
- RR : 21x/menit prostaglandin, bradikinin,
- S : 36 ºC histamin

Nyeri
2. DS: Klien mengatakan Tindakan SC Resiko infeksi b.d luka
tidak tahu tentang operasi sectio caesarea
pencegahan infeksi di Insisi Bedah
luka bekas operasi
Luka Terbuka
DO:
- Terdapat luka Resiko Infeksi
abdomen post op
SC 12cm
- S : 36ºC
- Terdapat Lochea
Rubra

3. DS : Klien mengatakan Preeklamsi Berat Intoleransi aktivitas b.d


tubuhnya lemas kelemahan fisik
DO : Klien tampak Sectio Caerasea
lemas
- TD 120/80 Persalinan Tidak Normal
mmHg
- Kekuatan otot Nifas (Post Pembedahan)
4 4
4 4 Kelemahan fisik

Intoleransi aktivitas
E. Analisa Data Bayi
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Bayi Ny. S lahir Perbedaan suhu tubuh dalam Resiko perubahan suhu
tanggal 28 September perut ibu dan lingkungan luar tubuh hypertermi
2020 jam 09.15 WIB,
status gestasi G2P1A0 Adanya faktor kondisi
DO : Keadaan kompos
mentis Resiko terjadinya perubahan
TTV : susu tubuh
TD: Tidak di ukur
N :149x/menit
RR : 50x/menit
S : 36 ºC
BB : 3540 Kg
TB : 50 cm
2. DS : Bayi Ny. S lahir Faktor lingkungan dan tali Resiko Infeksi
tanggal 28 oktober 2018 pusat basah
jam 09.15 WIB, status
gestasi G2P1A0 Bakteri mudah menempel
DO : Tali pusat masih dan berkembang biak
basah
TTV :
TD: Tidak di ukur Resiko terjadinya infeksi
N :149x/menit
RR : 50x/menit
S : 36 ºC
BB : 3540 Kg
TB : 50 cm

F. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d terputusnya inkontinuitas jaringan
2. Resiko infeksi b.d luka operasi sectio caesarea
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik

G. Diagnosa Keperawatan Bayi


1. Resiko perubahan suhu tubuh hypertermi b.d lingkungan yang baru
2. Resiko infeksi b.d kurangnya pertahan imunologis, faktor lingkungan dan tali
pusat masih basah
H. Intervensi Keperawatan

N DIAGNOSA PERENCANAAN
O KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Nyeri b.d terputusnya Tupan : Setelah dilakukan tindakan
inkontinuitas jaringan keperawatan selama 3 hari dari tanggal 1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Mengindikasikan
29-09-2020 sampai dengan tanggal secara komprehensif termasuk terjadinya komplikasi
02-10-2020 masalah teratasi lokasi, karakteristik, durasi, 2. Dapat membandingkan
frekuensi. nyeri yang ada dari
Tupen : Setelah dilakukan tindakan 2. Kaji pengalaman individu nyeri sebelumnya
keperawatan selama 1 hari masalah terhadap nyeri, dan faktor 3. Penggunaan persepsi
teratasi dengan kriteria : presipitasi diri/ perilaku untuk
3. Evaluasi tentang keefektifan menghilangkan nyeri

1. Klien mampu mengontrol nyeri dari tindakan mengontrol nyeri dapat membantu pasien

(tahu penyebab nyeri, mampu yang telah digunakan ajarkan mengatasinya lebih

menggunakan teknik teknik relaksasi napas dalam efektif

nonfarmakologi) 4. Berikan informasi tentang 4. Informasi tentang nyeri

2. Melaporkan bahwa nyeri nyeri seperti penyebab, berapa dapat membantu dalam

berkurang dengan lama terjadi, dan tindakan menurunkan persepsi

menggunakan manejemen pencegahan nyeri

nyeri 5. Berikan analgetik sesuai 5. Analgetik diberikan

3. Menyatakan rasa nyaman anjuran untuk nyeri ringan


setelah nyeri berkurang 6. Kolaborasi dengan dokter jika yang tidak hilang
tindakan berhasil atau terjadi dengan tindakan
keluhan kenyamanan
2. Resiko infeksi b.d Tupan : Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan edukasi kepada 1. Untuk mencegah
terputusnya inkontinuitas keperawatan selama 3 hari dari tanggal pasien tentang pencegahan terjadinya infeksi
jaringan 29-09-2020 sampai dengan tanggal infeksi 2. Untuk mengurangi resiko
02-10-2020 masalah teratasi 2. Batasi pengunjung bila infeksi dari pengunjung
Tupen : Setelah dilakukan tindakan perlu 3. Untuk mencegah
keperawatan selama 1 hari 29-10-2018 3. Instruksikan pada penyebaran pathogen
malasah teratasi dengan kriteria pengunjung untuk mencuci terhadap pengunjung
1. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi tangan saat berkunjung 4. Untuk mengurangi
2. Jumlah leukosit dalam batas dan setelah berkunjung penyebaran pathogen
normal 4. Pertahankan lingkungan 5. Untuk mempertahankan
aseptic selama asupan nutrisi klien
pemasangan alat 6. Antibiotic sebagai
5. Tingkatkan intake nutrisi pelindung tubuh untuk
6. Berikan terapi antibiotic menolak pathogen yang
bila perlu merugikan bagi tubuh
3. Intoleransi aktivitas b.d Tupan : Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji respon klien terhadap 1. Untuk mengetahui
kelemahan fisik keperawatan selama 3 hari dari tanggal aktifitas keluhan dan kelemahan
29-09-2020 sampai dengan tanggal 2. Kaji pengaruh aktivitas 2. Untuk mengetahui
02-10-2020 masalah teratasi terhadap kondisi luka aktivitas merangsang
dan kondisi tubuh peningkatan
Tupen : Setelah dilakukan tindakan umum vaskularisasi
keperawatan selama 1 hari 29-10-2018 3. Bantu klien untuk 3. Mengistirahatkan klien
malasah teratasi dengan kriteria : memenuhi kebutuhan secara optimal
- Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari 4. Mengoptimalkan
aktivitas fisik dengan mandiri 4. Bantu klien untuk kondisi klien dan
melakukan mika miki mencegah gangguan
5. Evaluasi inegritas kulit
perkembangan 5. Menilai kondisi umum
kemampuan klien klien
melakukan aktivitas
I. Implementasi Dan Evaluasi
Shift pagi 29/09/2020
No Problem Implementasi Paraf Evaluasi Paraf
1 Nyeri b.d terputusnya 09.00 WIB 10.00 WIB
inkontinuitas jaringan 1. Ajarkan klien teknik nafas dalam 1. Klien mengatakan masih
09.30 WIB nyeri abdomen
2. Kaji nyeri yang klien rasakan 09.32 WIB
11.00 WIB 2. Skala nyeri klien 3 (0-5)
3. Kolaborasi pemberian analgetik 11.00 WIB
3. Klien tampak berbaring di
tempat tidur
2 Resiko infeksi b.d luka 10.00 WIB 10.00 WIB
operasi sectio caesarea 1. Mengkaji adanya tanda-tanda 1. Tidak ada tanda-tanda
kemerahan pada bagian luka post kemerahan
op sc 10.15 WIB
10.15 WIB 2. Kassa yang lama telah di
2. Melakukan perawatan luka post ganti dengan yang baru
op sc

3 Intoleransi aktivitas b.d 10.30 WIB 10.00 WIB


kelemahan fisik 1. Mengkaji tingkat kemampuan 1. Klien merasa sedikit bertenaga
klien untuk beraktivitas 2. Klien mampu mengikuti mika
2. Membantu Klien mika miki miki dibantu perawat
Shift siang 29/09/2020
No Problem Implementasi Paraf Evaluasi Paraf
1 Nyeri b.d terputusnya 15.00 WIB 15.00 WIB
inkontinuitas jaringan 1. Ajarkan klien teknik nafas dalam 1. Klien mengatakan masih
15.30 WIB nyeri abdomen
2. Kaji nyeri yang klien rasakan 15.30 WIB
16.00 WIB 2. Skala nyeri klien 3 (0-5)
3. Kolaborasi pemberian analgetik 16.00 WIB
3. Klien tampak berbaring di
tempat tidur
2 Resiko infeksi b.d luka 16.15 WIB 16.15 WIB
operasi sectio caesarea 1. Kaji adanya tanda-tanda 1. Tidak ada tanda-tanda
kemerahan pada bagian luka post kemerahan
op sc
2 Intoleransi aktivitas b.d 17.00 WIB 17.00 WIB
kelemahan fisik 1. Membantu klien mika miki 1. Klien mampu mengikuti secara
mandiri

Shift malam 29/09/2020


No Problem Implementasi Paraf Evaluasi Paraf
1 Nyeri b.d terputusnya 22.00 WIB 22.00 WIB
inkontinuitas jaringan 1. Ajarkan klien teknik nafas dalam 1. Klien mengatakan masih
23.00 WIB nyeri abdomen
2. Kaji nyeri yang klien rasakan 23.00 WIB
23.15 WIB 2. Skala nyeri klien 2 (0-5)
3. Kolaborasi pemberian analgetik 23.15 WIB
3. Klien tampak berbaring di
tempat tidur
2 Resiko infeksi b.d luka 21.00 WIB 21.30 WIB
operasi sectio caesarea 1. Kaji adanya tanda-tanda 1. Tidak ada tanda-tanda
kemerahan pada bagian luka post kemerahan
op SC
3 Intoleransi aktivitas b.d 06.00 WIB 06.00 WIB
kelemahan fisik 1. Menganjurkan klien mika miki 1. Klien secara mandiri melakukan
mika miki

J. Catatan Perkembangan
Evaluasi Sumatif Shift Pagi
No Tanggal Perkembangan Paraf
1 29-09-2020 S : Klien mengatakan nyeri pada bagian abdomen
O : Klien tampak meringis kesakitan, Skala nyeri 3 (0-5)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3
I:
E:
2 29-09-2020 S:-
O : Balutan masih tampak rapat, luka operasi masih basah, tidak ada
tanda-tanda infeksi, suhu 36ºC, PO ke-1
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1
I:
E:
3 29-09-2918 S : Klien mengatakan sudah sedikit bertenaga
O : Klien tampak sedikit bertenaga
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1
I:

Evaluasi Sumatif Shift Siang


No Tanggal Perkembangan Paraf
1 29-09-2020 S : Klien mengatakan nyeri pada bagian abdomen
O : Skala nyeri 2 (0-5)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3
I:
E:
2 29-09-202O’ S: -
O : Balutan masih tampak rapat, tidak terdapat tanda-tanda infeksi,
Suhu 36ºC, PO ke-1
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1
I:
E:
3 29-09-2020 S : Klien mengatakan sudah sedikit bertenaga
O : Klien tampak sedikit bertenaga
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1
I:

Evaluasi Sumatif Shift Malam


No Tanggal Perkembangan Paraf
1 29-10-2020 S : Klien mengatakan nyeri pada bagian abdomen
O : Skala nyeri 2 (0-5)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3
I:
E:
2 29-10-2020 S:-
O : Balutan masih tampak rapat, tidak terdapat tanda-tanda infeksi
Suhu 36ºC, PO ke-1
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1
I:
E:
3 29-10-2020 S : Klien mengatakan sudah sedikit bertenaga
O : Klien tampak sedikit bertenaga
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1
I:

K. Intervensi Keperawatan Bayi

NO DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Resiko Perubahan suhu Tupan : Setelah dilakukan tindakan
tubuh hypertermi b.d keperawatan selama 3 hari dari tanggal 1. Monitor temperatur bayi 1. Memastikan bayi berada
lingkungan yang baru 29-10-2018 sampai dengan tanggal 2. Monitor TTV dalam suhu normal
02-11-2018 masalah teratasi 3. Monitor tanda tanda 2. Memantau keadaan umum
perubahan suhu bayi bayi
Tupen : Setelah dilakukan tindakan 4. Berikan penkes keluarga 3. Memastikan tidak ada
keperawatan selama 1 hari masalah tentang mencegah suhu bayi gejala perubahan suhu
teratasi dengan kriteria : normal 4. Melibatkan keluarga
5. Perhatikan pakaian bayi, ganti dalam pencegahan

1. Tidak ada peningkatan dan popok bila basah dan jangan peningkatan suhu bayi

penurunan suhu tubuh secara terlalu lama membuka pakaian 5. Lingkungan berpengaruh

signifikan bayi terhadap suhu tubuh bayi

2. Bayi tidak letargi


3. Suhu 36,6º-37,5º C

2. Resiko infeksi b.d tali Tupan : Setelah dilakukan tindakan


pusat basah keperawatan selama 3 hari dari tanggal 1. Lakukan perawatan tali 1. Untuk mencegah
29-10-2018 sampai dengan tanggal pusat secara terjadinya infeksi
02-11-2018 masalah teratasi 2. Batasi pengunjung bila 2. Untuk mengurangi resiko
Tupen : Setelah dilakukan tindakan perlu infeksi dari pengunjung
keperawatan selama 1 hari 29-10-2018 3. Instruksikan pada 3. Untuk mencegah
malasah teratasi dengan kriteria pengunjung untuk mencuci penyebaran pathogen
1. Tidak terdapat tanda-tanda tangan saat berkunjung terhadap pengunjung
infeksi dan setelah berkunjung 4. Untuk mengurangi
2. Jumlah leukosit dalam batas 4. Pertahankan lingkungan penyebaran pathogen
normal aseptic selama
3. Integritas kulit baik pemasangan alat

Anda mungkin juga menyukai