Anda di halaman 1dari 15

PENGUMPULAN DATA LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.A 25 TH DENGAN POST SECTIO CAESARIA


DI RUANG DAHLIA RSUD SOREANG BANDUNG

1. PENGUMPULAN DATA
A. Identitas Klien
Nama : Ny.A
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : Diploma III
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Tanggal pengkajian : 27 Oktober 2020
No. Medrek : 70*****
Diagnose medis : Post SC dengan gawat janin
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. B
Umur : 28 tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Bangsa/suku : Indonesia/sunda
Agama : Islam
Alamat :Perumahan Gading Tutuka
Hubungan dengan klien : suami
C. Keluhan Utama Saat Pengkajian
Nyeri pada luka SC
D. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien masuk RSUD pada tanggal 26 oktober 2020 dengan keluhan
merasa hamil hampir 9 bulan, merasa mules tapi masih jarang, disarankan
saecar oleh Dokter dengan indikasi gawat janin. G 3P0A2 Gravida 35-36 minggu.
Klien dibawa keruang Perawatan Kebidanan pada tgl 26 oktober 2020, Pada saat
pengkajian klien mengeluh nyeri pada luka SC. Nyeri dirasakan klien dengan
skala nyeri 7 dari rentang nyeri 0-10, nyeri di rasakan seperti teriris pada
abdomennya. Nyeri bertambah apabila klien bergerak/beraktivitas, dan nyeri
berkurang bila klien berisitirahat. Nyeri dirasakan pada area abdomen dan tidak
menyebar ke area lain.
E. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit Jantung, Hipertensi dan
Diabetes Mellitus, klien juga mengatakan belum pernah dirawat di Rumah Sakit.
F. Riwayat Persalinan dan Kelahiran Saat Ini
Klien dilakukan operasi Sectio Caesaria dengan indikasi gawat janin
G. Data Bayi Saat ini
Bayi laki-laki dilahirkan per abdominal 26 Oktober 2020 dengan keadaan hidup,
tidak ada cacat bawaan. Jenis kelamin Laki-Laki, BBL : 2600 gr, PB : 48 cm.
H. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan pada keluarga tidak ada riwayat penyakit ginjal, jantung, asma
maupun DM.
I. Pola Aktifitas Sehari-Hari
JENIS AKTIVITAS DIRUMAH DIRUMAH SAKIT
Nutrisi:
a.Jenis makanan a. Nasi, daging, tahu, a. Nasi, sayur(makanan yang
tempe, sayur, kadang2 disediakan oleh rumah sakit)
buah
b.Frekuensi makanan b. 3 kali sehari b. 2 kali sehari
c. Nafsu makan c. Baik c. Baik
d.Banyak minum d. 7-8 gelas sehari d. ± 1200 cc
sehari
e.Masalah dalam e. Tidak ada e. klien mengatakan tidak
makan makan telur daging maupun
ikan karena takut lukanya
lama sembuh
Eliminasi
1.BAB a. 1-2 kali a. Belum BAB
2.BAK b. 4-6 kali b. 1-2 kali
Istirahat (tidur)
a.Waktu malam a. 7-8 jam a. 6-7 jam( sering terbangun)
b.Waktu siang b. 1-2 jam b. 1 jam

Ambulasi Bekerja, Jalan-jalan, ke Klien tampak berbaring,


pasar,dll aktifitas masih dibantu oleh ibu
dan suaminya
Kebersihan diri
a.Mandi sehari a. 2 x sehari a. Selama klien dirawat di
rumah sakit, klien baru 1 x
mandi (lap basah) dengan
b.Menyikat gigi bantuan ibunya.
c. Cuci rambut b. 3 x sehari b. 2x sehari
c. 4x seminggu c. Belum pernah cuci rambut
J. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Klien tampak lemas terbaring ditempat tidur
2. Kesadaran
Kesadaran kualitatitif : compos mentis
Kesadaran kuantitatif : GCS 15
Respon motorik :6
Respon Verbal :5
Respon Eyes :4
E4V5M6 : 15
3. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit, irregular
Suhu : 370 C, diukur di axila selama 5 menit
Pernapasan : 22 x/menit, reguler
4. Kepala
Rambut klien tampak hitam,lurus serta tidak mudah tercabut, kondisi kulit
kepala klien tampak bersih, tidak ada ketombe, serta kutu. tidak ada nyeri
tekan pada kepala.
5. Muka
Konjungtiva mata tidak anemi, Sclera tampak tidak ikterus, Tidak ada nyeri
tekan pada mata, kondisi gigi klien baik, serta lengkap, Tidak terdapat karies
pada gigi, Kondisi gusi klien baik.
6. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak teraba adanya vena jugularis
7. Dada
Payudara tampak simetris kiri dan kanan, Areola mamae tampak
hiperpigmentasi, puting susu tampak masuk kedalam, kebersihan baik, ASI /
colostrum sedikit keluar.
8. Abdomen
Luka post SC memanjang di bawah umbilikus sepanjang 15 cm, nyeri tekan
skala 7 (skala 0-10), pus (-), peristaltik (+), balutan luka operasi belum
diganti, kontraksi uterus baik, tinggi fundus uteri 3 jari dibawah pusat.
9. Genitalia: Nampak kemerahan, adanya Lochea Rubra, Warna merah segar ±
30 cc, tidak ada varices vulva, tidak nampak adanya oedema vulva,
terpasang kateter jumlah urin 650 cc.
10. Ekstremitas atas: Nampak terpasang infuse RL dengan jumlah tetesan
20tts/m ditangan kanan, Ekstremitas bawah :Tidak ada udema, tidak ada
varices, tidak ada nyeri tekan, refleks patela +/+, human sign -/-, Kekuatan
otot dengan skala Lovett’s (memiliki nilai 0 – 5)
4 3
4 4

Ket:
0 = Tidak ada kontraksi sama sekali.
1 = Gerakan kontraksi.
2 = Kemampuan untuk bergerak, tetapi tidak kuat kalau melawan tahanan
atau gravitasi.
3 = Cukup kuat untuk mengatasi gravitasi.
4 = Cukup kuat tetapi bukan kekuatan penuh.
5 = Kekuatan kontraksi yang penuh.

K. Pola Fungsi Kesehatan


1. Pola persepsi kesehatan-pemeliharaan kesehatan
ANC teratur ke dokter, bila sakit klien juga biasa periksa ke Dokter, klien juga
tertarik dengan informasi kesehatan yang diberikan perawat.
2. Pola nutrisi-metabolisme
Klien biasa makan 3x sehari, nasi, lauk daging, tahu, tempe, dll, sayur, kadang
buah. Setelah operasi ini klien mengatakan tidak makan telur daging maupun
ikan karena takut lukanya lama sembuh tetapi hanya makan nasi dan sayur-
sayuran. Minum air putih, teh dengan jumlah 7-8 gelas sehari
3. Pola eliminasi
Klien mengatakan tidak mempunyai masalah dengan BAB dan BAKnya, biasa
BAB 1 kali sehari dan BAK 4-5 kali sehari.
4. Pola aktivitas-latihan
Klien sudah mampu berjalan dengan pelan-pelan karena  klien masih
mengeluh sakit pada perut bekas luka operasi, nyeri di rasakan bertambah jika
bagian perut ikut bergerak seperti berjalan atau mengejan. Klien tampak
mengekspresikan rasa nyeri ketika berjalan. Nyeri pada skala 7.
5. Pola istirahat-tidur
Klien tidak mempunyai gangguan pola tidur, biasa tidur siang 1 jam dan malam
kurang lebih 5-6 jam.
6. Pola persepsi-kognitif
Penglihatan jelas, pendengaran jelas, sensasi rasa masih berfungsi baik,
mampu membedakan panas, dingin, rasa pahit, asin, manis, tajam dan tumpul.
7. Pola persepsi terhadap diri
Ibu merasa dirinya saat ini cukup berbahagia dengan kelahiran anak
pertamanya dengan selamat walaupun dengan cara operasi.
8. Pola hubungan peran
Hubungan dengan suami, keluarga dan orang lain : baik/harmonis
9. Pola stress-koping
Ibu merasa bahagia anaknya telah lahir, tapi ibu masih ingin punya anak
perempuan tetapi takut SC lagi dan ingin KB dulu.
10. Pola kepercayaan-nilai
Klien seorang muslim, taat menjalankan sholat 5 wakt
a.Penghasilan keluarga tiap bulan ± Rp. 2.500.000
b.Persalinan sekarang merupakan pengalaman pertama
c. Klien mengaku senang menerima bayinya
d.Suami klien sangat senang atas kelahiran anak pertamanya
e.Klien mengatakan pelayanan yang diberikan sudah cukup memuaskan
L. Pengetahuan Tentang Perawatan Diri/Luka/Penyakit
Klien mengatakan sudah mengetahui cara perawatan payudara, perawatan bayi
baru lahir karena keseharian klien sebagai perawat.
M. Pemeriksaan Penunjang

Jenis Hasil Nilai Normal Interpretasi


Tgl
Pemeriksaan Pemeriksaan
4 Hemoglobin 8,3 gr % ♀12-16 gr% Anemia
Agustu Hematokrit 27 % ♀36-47 % ↓
s 2020 Leukosit 8.700 sel/mm3 4000-10000 sel/mm3 Normal
3 3
Trombosit 247.000 sel/mm 150000-400000 sel/mm Normal

N. Data Persalinan Dan Kehamilan


1. G3P0A2
2. Klien mengatakan kehamilan sekarang direncakan
3. Jumlah anak sekarang
No Cara lahir BB/PB Keadaan lahir Usia
1. SC 2600gr / 48cm Hidup (Tanpa cacat) 4 jam
4. Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kelas persalinan
5. Klien mengatakan sering melakukan antenatal care
6. Klien mengatakan sejak usia 1 bulan, klien sudah mulai memeriksakan
kehamilannya
7. Klien mengatakan sudah lebih 8 kali lebih memeriksakan kehamilannya.
8. Klien mengatakan sudah merencanakan untuk menggunakan jenis
kontrasepsi suntik KB setelah persalinan karena harganya lebih murah.
9. Kondisi kehamilan ibu sekarang normal
10. Ibu bersedia tinggal dirumah sakit selama 3 hari
O. Laporan Persalinan
3.1.14.
1. Riwayat persalinan
a. Pada ibu
1) Kontraksi : kuat namun tidak sering
2) Frekuensi : 1x/ 10 menit
3) Intensitas : 10 detik setiap kontraksi
4) BB :54
5) TB :152
6) TTV : TD: 100/70 mmHg, N: 88x/menit, S:37C, R: 22 x/menit
7) Payudara :payudara simetris kiri dan kanan,puting susu tampak
masuk ke dalam
8) Ekstremitas : tidak ada udem, tidak ada varises, tidak ada tanda
homan sign
9) Pembukaan : 1 cm jam 11.00,
10) Pendataran hodge : Bagian sejajar dengan hodge I setinggi pinggir
bawah symphisis
11) Selaput ketuban :pecah
12) Warna cairan ketuban : jernih
b. Pada janin
1) DJJ: 140x/m
2) Presentasi : bagian terendah kepala
3) Posisi : ubun-ubun kecil kiri didepan

P. Pindah Kamar Bersalin


1. tanda dan gejala :ibu merasakan mules namun masih jarang,pembukaan
1 cm
2. kontraksi : masih jarang
3. pembukaan : 1 cm
4. DJJ :140x/m
2. ANALISA DATA
Nama pasien : Ny. A Ruang : Dahlia
No.register : 70***** dx. Medis : Post SC
Hari/
Data Etiologi Masalah
Tanggal
Selasa, Ds: Tindakan insisi pada dinding Nyeri Akut
27 - Klien mengeluh nyeri pada abdomen
oktober area abdomen skala 7
2020 (interval 0-10) terputusnya inkontinuitas
- Klien mengatakan nyeri jaringan, pembuluh darah, dan
bertambah apabila klien saraf-saraf disekitar daerah
bergerak/beraktivitas, dan insisi
nyeri berkurang bila klien
berisitirahat Merangsang pengeluaran
Do: histamine dan prostaglandin
- Klien tampak meringis dan yang akan menimbulkan rasa
tegang nyeri
- Tensi 100/70mmHg
Nadi : 88 x/menit, Nyeri Akut
Suhu : 370 C,
Pernapasan : 22 x/menit,
Selasa, Ds: tindakan insisi pada dinding Resiko
27 - Klien mengatakan ada luka abdomen infeksi
oktober jahitan diperutnya
2020 - Klien mengatakan nyeri terputusnya inkontinuitas
pada area luka oprasi jaringan, pembuluh darah, dan
Do: saraf-saraf disekitar daerah
- Luka post SC memanjang insisi
di bawah umbilikus
sepanjang 15 cm
port d entry mikroba pathogen
- Nampak balutan luka
operasi belum diganti
- Nampak terpasang infuse Resiko infeksi

RL dengan jumlah tetesan


20 tts/m ditangan kanan
Selasa, DS : Tindakan insisi pada dinding Hambatan
27 - Klien mengatakan nyeri abdomen Mobilitas
Oktober bertambah skala 7(interval Fisik
2020 0-10) apabila klien terputusnya inkontinuitas
bergerak/beraktivitas jaringan, pembuluh darah, dan
DO : saraf-saraf disekitar daerah
- Klien tampak lemas insisi
terbaring ditempat tidur,
aktifitas masih dibantu oleh Merangsang pengeluaran
ibu dan suaminya histamine dan prostaglandin
- kekuatan otot   yang akan menimbulkan rasa
4      3 nyeri
                           4      4 Nyeri Akut

kesulitan menggerakkan
badan

kelemahan

Hambatan Mobilitas Fisik

3. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Nama pasien : Ny. A Ruang : Dahlia
No.register : 70***** dx. Medis : Post SC
No Dx Diagnosa Keperawatan
1 Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik (luka insisi operasi)

2 Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasive dan paparan lingkungan


patogen

3 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri akut

4. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. A Ruang : Dahlia
No.register : 70***** dx. Medis : Post SC
Tgl/ No Tujuan dan Kriteria Intervensi (NIC)
Waktu Dx Hasil (NOC)
Selasa, 1 NOC: NIC
27 Pain Level, 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
oktober Pain control, komprehensif termasuk lokasi,
2020 Comfort level karakteristik, durasi, frekuensi,
Setelah dilakukan kualitas dan faktor presipitasi
tinfakan keperawatan 2. Observasi reaksi nonverbal dari
selama 3X24 jam Pasien ketidaknyamanan
tidak mengalami nyeri, 3. Bantu pasien dan keluarga untuk
dengan kriteria hasil: mencari dan menemukan dukungan
- Mampu mengontrol 4. Kontrol lingkungan yang dapat
nyeri (tahu penyebab mempengaruhi nyeri seperti suhu
nyeri, mampu ruangan, pencahayaan dan
menggunakan tehnik kebisingan
nonfarmakologi untuk 5. Kurangi faktor presipitasi nyeri
mengurangi nyeri, 6. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
mencari bantuan) menentukan intervensi
- Melaporkan bahwa 7. Ajarkan tentang teknik non
nyeri berkurang farmakologi: napas dala, relaksasi,
dengan menggunakan distraksi, kompres hangat/ dingin
manajemen nyeri 8. Berikan analgetik untuk mengurangi
- Mampu mengenali nyeri
nyeri (skala, intensitas, 9. Tingkatkan istirahat
frekuensi dan tanda 10. Berikan informasi tentang nyeri
nyeri) seperti penyebab nyeri, berapa lama
- Menyatakan rasa nyeri akan berkurang dan antisipasi
nyaman setelah nyeri ketidaknyamanan dari prosedur
berkurang 11. Monitor vital sign sebelum dan
-  Tanda vital dalam sesudah pemberian analgesik
rentang normal pertama kali
- Tidak mengalami
gangguan tidur

Selasa, 2 NOC : NIC :


27 Self Care : ADLs 1. Observasi adanya pembatasan klien
oktober Toleransi aktivitas dalam melakukan aktivitas
2020 Konservasi eneergi 2. Kaji adanya faktor yang menyebabkan
Setelah dilakukan kelelaha
tindakan keperawatan 3. Monitor nutrisi  dan sumber energi
selama 3x24 jam Pasien yang adekuat
bertoleransi terhadap 4. Monitor pasien akan adanya
aktivitas dengan Kriteria kelelahan fisik dan emosi secara
Hasil : berlebihan
- Berpartisipasi dalam 5. Monitor respon kardivaskuler 
aktivitas fisik tanpa terhadap aktivitas (takikardi, disritmia,
disertai peningkatan sesak nafas, diaporesis, pucat,
tekanan darah, nadi perubahan hemodinamik)
dan RR 6. Monitor pola tidur dan lamanya
- Mampu melakukan tidur/istirahat pasien
aktivitas sehari hari 7. Kolaborasikan dengan Tenaga
(ADLs) secara mandiri Rehabilitasi Medik dalam
- Keseimbangan merencanakan progran terapi yang
aktivitas dan istirahat tepat.
8. Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan
9. Bantu untuk memilih aktivitas
konsisten yang sesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi dan social
10. Bantu untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang diperlukan
untuk aktivitas yang diinginkan
11. Bantu untuk mendpatkan alat bantuan
aktivitas seperti kursi roda, krek
12. Bantu untuk  mengidentifikasi aktivitas
yang disukai
13. Bantu klien untuk membuat jadwal
latihan diwaktu luang
14. Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam
beraktivitas
15. Sediakan penguatan positif bagi yang
aktif beraktivitas
16. Bantu pasien untuk mengembangkan
motivasi diri dan penguatan
17. Monitor respon fisik, emosi, sosial dan
spiritual

Selasa, 3 NOC : NIC :


27 Knowledge : Infection 1. Pertahankan teknik aseptif
oktober control 2. Batasi pengunjung bila perlu
2020 Risk control 3. Cuci tangan setiap sebelum dan
Setelah dilakukan sesudah tindakan keperawatan
tindakan keperawatan 4. Gunakan baju, sarung tangan sebagai
selama 3 x 24 jam alat pelindung
pasien tidak mengalami 5. Ganti letak IV perifer dan dressing
infeksi dengan kriteria sesuai dengan petunjuk umum
hasil: 6. Gunakan kateter intermiten untuk
- Klien bebas dari menurunkan infeksi kandung kencing
tanda dan gejala 7. Tingkatkan intake nutrisi
infeksi 8. Berikan terapi antibiotik
- Menunjukkan 9. Monitor tanda dan gejala infeksi
kemampuan untuk sistemik dan lokal
mencegah timbulnya 10. Pertahankan teknik isolasi
infeksi 11. Inspeksi kulit dan membran mukosa
- Jumlah leukosit terhadap kemerahan, panas, drainase
dalam batas normal 12. Monitor adanya luka
- Menunjukkan perilaku 13. Dorong masukan cairan
hidup sehat 14. Dorong istirahat
- Status imun, 15. Ajarkan pasien dan keluarga tanda
gastrointestinal, dan gejala infeksi
genitourinaria dalam 16. Kaji suhu badan pada pasien setiap 4
batas normal jam

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. A Ruang : Dahlia
No.register : 70***** dx. Medis : Post SC
Tgl/ No Implementasi Respon Ttd
Waktu Dx
Selasa, 1 1. Melakukan pengkajian nyeri secara - Klien mengatakan
27 komprehensif termasuk lokasi, skala nyeri 7
oktober karakteristik, durasi, frekuensi, - Klien dengan posisi
2020 kualitas dan faktor presipitasi semi powler
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Klin melakukan
ketidaknyamanan tehnik nafas dalam
3. Membantu pasien dan keluarga untuk mengurangi
untuk mencari dan menemukan nyeri
dukungan - Klien merasa rileks
4. Mengontrol lingkungan yang dapat dengan di ajak
mempengaruhi nyeri seperti suhu cerita
ruangan, pencahayaan dan - Klien bi berikan
kebisingan obat analgetik
5. mengurangi faktor presipitasi nyeri - Klien dilakukan
6. mengkaji tipe dan sumber nyeri observasi TTV heni
untuk menentukan intervensi
7. Mengajarkan tentang teknik non
farmakologi: napas dala, relaksasi,
distraksi, kompres hangat/ dingin
8. Memberikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
9. Meningkatkan waktu istirahat klien
selama perawatan di rumah sakit
dan di rumah
10. Memberikan informasi tentang nyeri
seperti penyebab nyeri, berapa lama
nyeri akan berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari prosedur
11. Memonitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali

Selasa, 2 1. Mengobservasi adanya - Klien sulit


27 pembatasan klien dalam melakukan mengubah
oktober aktivitas posisi tidur
2020 2. Mengkaji adanya faktor yang sendiri
menyebabkan kelelaha - Aktivitas klien di
3. Memonitor nutrisi  dan sumber bantu miring
energi yang adekuat kanan/kiri
4. Memonitor pasien akan adanya - Klien masih
kelelahan fisik dan emosi secara nampak lemas
berlebihan - Semua
5. Memonitor respon kardivaskuler  kebutuhan klien
terhadap aktivitas (takikardi, di bantu
disritmia, sesak nafas, diaporesis, - Klien bisa duduk
pucat, perubahan hemodinamik) 2 hari post op
6. Memonitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien
7. Kolaborasikan dengan Tenaga
Rehabilitasi Medik dalam
merencanakan progran terapi yang heni
tepat.
8. Membantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
9. Membantu untuk memilih aktivitas
konsisten yang sesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi dan
social
10. Membantu untuk mengidentifikasi
dan mendapatkan sumber yang
diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan
11. Membantu untuk mendpatkan alat
bantuan aktivitas seperti kursi roda,
krek
12. Membantu untuk  mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
13. Membantu klien untuk membuat
jadwal latihan diwaktu luang
14. Membantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam
beraktivitas
15. Menyediakan penguatan positif bagi
yang aktif beraktivitas
16. Membantu pasien untuk
mengembangkan motivasi diri dan
penguatan
17. Memonitor respon fisik, emosi,
sosial dan spiritual

Selasa, 3 - Klien di lakukan


27 1. Mempertahankan teknik aseptif isilasi
oktober 2. Membatasi pengunjung bila perlu - Balutan luka oprasi
2020 3. Mencuci tangan setiap sebelum dan di ganti
sesudah tindakan keperawatan - Luka oprasi baik,
4. Menggunakan baju, sarung tangan tidak ada darah,
sebagai alat pelindung kemerahan dan
5. Mengunakan kateter intermiten kering
untuk menurunkan infeksi kandung
kencing
6. Meningkatkan intake nutrisi heni
7. Berikan terapi antibiotik
8. Memonitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
9. Mempertahankan teknik isolasi
10. Menginspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
11. Memonitor adanya luka
12. Mendorong masukan cairan
13. Mendorong istirahat
14. Mengarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
15. Mengkaji suhu badan pada pasien
setiap 4 jam

5. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. A Ruang : Dahlia
No.register : 70***** dx. Medis : Post SC
Tgl/waktu No Evaluasi Paraf
Dx
27 1 S: Klien mengatakan masih merasa nyeri berkurang,
oktober skala 3 (rentang 0-10).
2020 O: Klien tampak lemas, wajah nampak lebih rileks heni
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi keperawatan

27 2 S: klien mengatakan nyeri berkurang pada luka


oktober oprasi
2020 O: tidak ada tanda-tanda infeksi, balutan luka di heni
ganti
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi keperawatan
27 3 S: klien mengatakan masih merasa nyeri apabila
oktober beraktivitas
2020 Klien mengatakan sudah bisa beraktivitas ringan
O :aktivitas nampak masih dibantu oleh ibu dan
suaminya heni
kekuatan otot  
4      4
                           4      4
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi keperawatan

Anda mungkin juga menyukai