Disusun Oleh :
Lesti Azahra
(P2.06.20.2.19.061)
2B KEPERAWATAN
Tahun Akademik
2020/2021
Kasus
Pasien Ny. T, tgl lahir 17-04-1989, beralamat Plumbon, masuk ke RS Arjawinangun tgl
masuk 28-12-2020. Diagnosa medis P2A0 Post partum spontan dengan KPD Data hasil
pengkajian : TD 120/80 mmHg, Nadi 88 x/menit, RR 22x/menit, Suhu 36,6. Perdarahan 3 cc,
ASI belum keluar, TFU 2 jari bawah pusat, Post partum 29-12-2020 jam 17.35 WIB.
Therapi :
Cefadroxyl 2x1
Livron 2x1
I. PENGKAJIAN
A. Biodara
1. Indentitas Pasien
Nama Pasien : Ny. T
Umur Pasien : 31 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Gombang
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Diagnosa Medis : Diagnosa medis P2A0 Post partum spontan dengan
KPD
No. Register : 2011280178/1060956
Tanggal Persalinan : 29-11-2020 jam 17.35
Tanggal Masuk : 28-11-2020
2. Indentitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 33 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Hubungan Dengan pasien: Suami
Alamat : Gombang
B. Keluhan Utama / Alasan Kunjungan
Klien mengatakan nyeri pada bagian parineum.
C. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien Ny. T, tgl lahir 17-04-1989, beralamat Plumbon, masuk ke RS Arjawinangun
tgl masuk 28-12-2020. Diagnosa medis P2A0 Post partum spontan dengan KPD
dengan nyeri pada parineum.
P : Klien mengatakan nyeri pada bagian parineum nyeri bertambah ketika klien
banyak melakukan aktivitas dan berkurang ketika berbaring.
Q: Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk dan nyeri dirasakan hilang timbul
R: Klien merasakan nyeri di bagian parineum.
S: Skala yang digambarkan oleh klien 5 (sedang) dan dampak yang ditimbulkan dari
nyeri klien tergganggu dalam beraktivitas
T: Klien mengatakan nyeri hilang timbul
D. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien tidak mempunyai riwayat penyakit sebelumnya, seperti HIV, TBC, dan
hepatitis dan asma.
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit menular
seperti HIV, TBC dan Hepatitis, keluarga klien juga tidak ada riwayat penyakit
keturunan seperti seperti Hipertensi, Stroke, DM, Asma dll.
F. Riwayat Obstetri dan Ginekologi
1. RIWAYAT GINEKOLOGI
a. Riwayat menstruasi :
1) Menarche : 13 Tahun
2) Lamanya menstruasi : 7 hari
3) Siklus : 28 hari
4) Banyaknya : Sedang (hampir menutupi pembalut)
5) Sifat darah : warna merah khas darah, bau amis, konsistensi cair, dan
klien mengalami dismenhore pada hari pertama dan kedua haid.
6) HPHT : -
7) Taksiran persalinan : -
b. Riwayat perkawinan (suami dan istri)
1) Usia saat menikah :
Istri : 25 tahun
Suami : 27 tahun
2) Lamanya pernikahan : 6 tahun
3) Pernikahan yang ke-1
c. Riwayat kontrasepsi
1) Jenis kontrasepsi yang digunakan sebelum hamil : Suntik Kb
2) Waktu dan lama penggunaan : 3 tahun
3) Keluhan : Tidak ada keluahan
4) Jenis kontrasepsi yang akan dilaksanakan setelah persalinan sekarang :
IUD
5) Jumlah anak yang direncanakan keluarga : 2
2. RIWAYAT OBSTETRI
P2A0
N SEBELUM SETELAH
ADL
O MELAHIRKAN MELAHIRKAN
H. PEMERIKSAAN FISIK
a. Penampilan umum
- Kondisi umum : Klien tampak lemah
- Tingkat kesadaran : Composmentis
- TTV :
Tekanan Darah : 120/80 mmhg
Nadi : 88 x/menit
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 36,6 ̊ c
- BB : 55 kg
- TB : 155 cm
b. Sistem pernafasan
- Inspeksi : Bentuk hidung simetris, tidak tampak polip, tidak ada
pernafasan cuping hidung, retraksi dada negatif, dan tidak ada benjolan
serta pernapasan 22x/menit.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Terdengar bunyi sonor
- Auskultasi : Suara nafas vasikuler, tidak ada bunyi suara nafas
tambahan
c. Sistem kardiovaskuler
- Inspeksi : Konjungtiva anemis, dan tidak ada cyanosis, tidak ada
varises., terjadi perdarahan 300 cc
- Palpasi : Akral tidak teraba dingin, Nadi 88 x / menit, CRT <2 detik,
dan tidak ada edema, tanda homan sign (-).
- Perkusi : Bunyi pekak.
- Auskultasi : Suara jantung S1 dan S2 reguler suara lup dup dan
tekanan darah 120/80 mmhg
d. Sistem pencernaan
- Inspeksi : Mulut terlihat simetris, tidak ada lesi, warna bibir
kemerahan, membran mukosa mulut lembab, tidak ada edema dan
tidak ada luka.
- Palpasi : Abdomen tidak teraba begah.
- Perkusi : Terdengar suara timpani dan tidak ada bunyi pekak pada hati.
- Auskultasi : Bising usus terdengar kuat.
e. Sistem persyarafan
- Status mental : Normal, klien tidak menunjukan gejala yang abnormal.
- Refleks patella : Baik, terjadi refleks yang ditimbulkan dari pengetukan
tendon patella.
f. Sistem panca indra
- Fungsi penglihatan : Klien dapat melihat dengan baik, reflex pupil
normal, lapang pandang normal.
- Fungsi pendengaran : Klien dapat mendengar dengan baik ketika
dilakukan tes pendengaran.
- Fungsi penciuman : Normal, tidak ada sumbatan dalam hidung
- Fungsi pengecapan : Normal, tidak sariawan/stomatitis dan luka.
- Fungsi Perabaan : Normal, klien dapat menebak letak perabaan ketika
dilakukan tes perabaan. (fungsi penglihatan, pendengaran, penciuman,
pengecapan, perabaan)
g. Sistem perkemihan
- Klien berkemih menggunakan selang kateter
- Jumlah berkemih : 500 cc.
- Warna urin : Kuning jernih.
- Bau urin : Normal, bau khas zat amoniak.
- Palpasi kandung kemih : Kandung kemih kosong
h. Sistem integumen
- Hiperpegmentasi : Normal.
- Cloasma Gravidarum : Tidak ada.
- Striae Gravidarum : Ada.
- Linea Nigra : Tidak Ada.
- Turgor Kulit : Normal
- Keadaan Jahitan perineum : Tertutup
- Tanda-tanda infeksi : Luka jahitan Kulit disekitar jahitan
mengalami pembengkakan dan kemerahan.
i. Sistem endokrin
- Pembesaran Kelenjar Tiroid : Tidak ada pembesaran / benjolan
kelenjar dan nyeri pada bagian leher.
- Tremor : Tidak Ada
j. Sistem muskuloskeletal
- Masa Tonus Otot : Normal.
- Kekuatan Otot : Ekstermitas atas normal dengan kekuatan otot
5 pada kedua tangan dan ekstermitas bawah mengalami keterbatasan
gerak dengan nilai 4.
- ROM : Normal.
- Deformitas : Tidak Ada
k. Sistem reproduksi
1. Payudara
- Pembesaran : Payudara Simetris, tidak ada
kemerahan luka, tidak ada benjolan yang abnormal.
- Hiperpegmentasi Areola : Normal, Areola menghitam.
- Keadaan Putting Susu : Tidak ada lecet atau luka, putting susu
menonjol keluar.
- Cairan yang keluar : Tidak ada.
- Pengeluaran Asi : Belum keluar.
- Kebersihan : Payudara Bersih.
2. Uterus
- Tinggi fundus uteri : 2 jari bawah pusat
- Kontraksi uterus : Teraba kuat
- Kekuatan : Tinggi
- Diastus rectus abdominalis : Normal
2. Genitalia Eksterna
- Tanda REEDA : Adanya kemerahan dan pembengkakan
- Varises : Tidak ada varises
- Lochea : Tampak pengeluaran lochea, warna
merah, bau amis, volume hampir menutupi pembalut.
- Kebersihan : Kotor terdapat darah, tidak ada nanah.
I. DATA PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
1. PSIKOSOSIAL
a. POLA PIKIR DAN PERSEPSI
Klien sudah mengetahui cara pemberian ASI dan merawat bayi, klien
mengatakan ingin memberikan ASI ekslusif selama 2 tahun, jenis kelamin
yang diharapkan laki-laki, suami klien yang akan membantu merawat bayi
dirumah, dan kehamilan ini sangat diharapkan oleh pasangan dan keluarga.
b. PERSEPSI DIRI
Klien mengatakan mengalami perubahan fisik terutama berat badan, pasangan
merasa bersyukur mempunyai anak dan keluarga mendukung
c. KONSEP DIRI
Klien menjaddi lebih fokus untuk menjadi seorang ibu.
d. HUBUNGAN/KOMUNIKASI
Bahasa sehari-hari yang digunakan klien bahasa jawa dan Indonesia. Dalam
berbicara klien cukup jelas untuk bicara, relevan dan mampu mengerti orang
lain
e. KEBIASAAN SEKSUAL
Adanya gangguan dalam hubungan seksual karena klien mengalami ketuban
pecah dini dan klien memahami terhadap fungsi seksual.
2. SPIRITUAL
Pasien terlihat sering berdo’a kepada Allah SWT akan kesembuhannya. Keluarga
pasien terlihat mengajak pasien untuk beristigfar. Keluarga Pasien selalu memberikan
motivasi kepada klien dan berharap klien dapat pulih secepatnya.
J. DATA PENUNJANG
a. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
LUC% 0 % 3-6
GOLONGAN DARAH : A
KIMIAWI KLINIK
Serologi
b. USG
c. Terapi
Infus RL + oxytocin 2 amp
Cefadroxyl 2x1
Asam mefenamat 3x1
Livron 2x1
II. Analisa Data
Nyeri akut
2 DS : klien mengatakan Post partum Resiko infeksi
terdapat nyeri di
daerah perineum.
DO : Pasien terpasang Adaptasi Fisiologis
1 buah pembalut,
adanya pendarahan,
darah berwarna merah Episiotomy
dengan volume 3 cc,
adanya nyeri tekan,
dan adanya Jalan masuk kuman
pembengkakan
Hb 10,9
Leukosit 15, 9 Resiko infeksi
3 Ds : Adaptasi post partum Menyusui tidak efektif
Klien
mengatakan asi
belum keluar Fisiologis
Do :
Asi tidak
menetes / Laktasi
memancar
Suplai Asi
tidak adekuat Prolactin meningkat
III. DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik dibuktikan dengan mengeluh
nyeri, tampak meringis, bersikap protektif, gelisah.
2. Resiko Infeksi dibuktikan dengan efek prosedur invasif
3. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai asi dibuktikan
dengan asi tidak keluar, asi tidak menetes/memancar, dan suplai asi tidak adekuat.
IV. INTERVENSI
N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
o
1. Nyeri akut Tujuan umum : 1. Identifikasi lokasi, 1. Mengethaui
berhubungan Setelah dilakukan karakeristik, durasi, penyebab nyeri,
dengan agen tindakkan keperawatan frekuensi, kualitas, kualitas nyeri,
pencederaan selama 3x24 jam integritas nyeri. lokasi nyeri.
fisik diharapkan nyeri dapat 2. Manajemen skala nyeri 2. Membantu dalam
dibuktikan hilang. 3. Berikan posisi yang mengidentifikasi
dengan Tujuan Khusus : nyaman derajat nyeri dan
mengeluh Setelah dilakukan 4. Berikan teknik kebutuhan untuk
nyeri, tampak tindakka keperawatan nonfarmakologis untuk analgesik
meringis, 1x 24 jam dihrapkan mengurangi nyeri 3. Posisi yang
bersikap nyeri menurun dengan 5. Kolaborasi pemberian nyaman dapat
protektif, kriteria hasil analgetik mengurangi
gelisah 1. Keluhan nyeri penekanan pada
menurun area nyeri
2. Meringis 4. Teknik non
menurun farmakologi dapat
3. Sikap protektif memberikan rasa
menurun menenangkan
4. Gelisah menurun pada klien.
5. Analgenik
biasanya
diberikan selama
episode akut
untuk
menurunkan kolik
ureter dan
meningkatkan
relaksasi
2. Resiko Tujuan umum : setelah 1. Monitor ttv 1. Ttv yang
Infeksi dilakukan tindakkan 2. Inspeksi Parineum meningkat
dibuktikan keperawatan 3x 24 jam 3. Berikan posisi nyaman mengindikasikan
dengan efek diharapkan risiko 4. Bersihkan area parineum terjadinya infeksi
prosedur infeksi dapat di cegah. secara teratur 2. Dapat
invasif Tujuan khusus : setelah menunjukan
dilakukan tindakkan trauma
keperawatan selama 1x berlebihan pada
24 jam diharapkan jaringan parineal
risiko infeksi dapat dan terjadinya
membaik dengan komplikasi
kriteria hasil : 3. Posisi yang
1. Nyeri menurun nyaman dapat
2. Kemerahan menurun memperingan
3. Bengkak menurun nyeri yang
dirasakan akibat
dari luka
parineum
4. Melakukan
perawatan luka
episiotomi dapat
mencegah
terjadinya infeksi
dan mempercepat
proses
penyembuhan
3. Menyusui Tujuan umum setelah 1. Identifikasi 1. Kegagalan dalam
tidak efektif dilakukan tindakkan permasalahan selama proses menyusui
berhubungan keperawatan selama ibu menyusui sering disebabkan
dengan 3x24 jam diharapkan 2. Indentifikasi payudara karena timbulnya
ketidakadeku status menyusui 3. Libatkan sistem beberapa
atan suplai membaik. pendukung masalah, baik
asi Tujuan khusus : setelah 4. Ajarkan 4 posisi masalah pada ibu
dibuktikan dilakukkan tindakkan menyusui dan ataupun bayi
dengan asi keperawatan 1x 24 jam perlekatan dengan 2. Mengetahui
tidak keluar, diharapkan status benar keadaan payudara
asi tidak menyusui membaik 5. Ajarkan perawatan 3. Keluarga
menetes/mem dengan kriteria hasil payudara postpartum merupakan
ancar, dan 1. Tetesan/ sumber utama
suplai asi pancaran ASI bagi pasien
tidak meningkat 4. Memperlancar
adekuat. 2. Suplai asi proses menyusui
adekuat bayi dan bayi
meningkat akan tenang
karena mudah
menghisapa,
pemenuhan
nutrisi cukup, dan
mencegah
terjadinya puting
susu lecet dan
tidak terasa nyeri
5. Perawatan
payudara dapat
mempelancar ASI
PPNI. (2018). “Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil, Edisi 1”.
Jakarta: DPP, PPNI.