Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DENGAN

KETUBAN PECAH DINI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Maternitas

Dosen Pembimbing : Ibu Sriyatin, APP, S.Kep, Ns, M.Kes

Disusun Oleh :

Lesti Azahra

(P2.06.20.2.19.061)

2B KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA WIL. CIREBON

Jl. Pemuda No.38 Sunyaragi, kec.Kesambi, Kota.Cirebon

Tahun Akademik

2020/2021
Kasus

Pasien Ny. T, tgl lahir 17-04-1989, beralamat Plumbon, masuk ke RS Arjawinangun tgl
masuk 28-12-2020. Diagnosa medis P2A0 Post partum spontan dengan KPD Data hasil
pengkajian : TD 120/80 mmHg, Nadi 88 x/menit, RR 22x/menit, Suhu 36,6. Perdarahan 3 cc,
ASI belum keluar, TFU 2 jari bawah pusat, Post partum 29-12-2020 jam 17.35 WIB.

Therapi :

Infus RL + oxytocin 2 amp

Cefadroxyl 2x1

Asam mefenamat 3x1

Livron 2x1

I. PENGKAJIAN
A. Biodara
1. Indentitas Pasien
Nama Pasien : Ny. T
Umur Pasien : 31 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Gombang
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Diagnosa Medis : Diagnosa medis P2A0 Post partum spontan dengan
KPD
No. Register : 2011280178/1060956
Tanggal Persalinan : 29-11-2020 jam 17.35
Tanggal Masuk : 28-11-2020
2. Indentitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 33 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Hubungan Dengan pasien: Suami
Alamat : Gombang
B. Keluhan Utama / Alasan Kunjungan
Klien mengatakan nyeri pada bagian parineum.
C. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien Ny. T, tgl lahir 17-04-1989, beralamat Plumbon, masuk ke RS Arjawinangun
tgl masuk 28-12-2020. Diagnosa medis P2A0 Post partum spontan dengan KPD
dengan nyeri pada parineum.
P : Klien mengatakan nyeri pada bagian parineum nyeri bertambah ketika klien
banyak melakukan aktivitas dan berkurang ketika berbaring.
Q: Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk dan nyeri dirasakan hilang timbul
R: Klien merasakan nyeri di bagian parineum.
S: Skala yang digambarkan oleh klien 5 (sedang) dan dampak yang ditimbulkan dari
nyeri klien tergganggu dalam beraktivitas
T: Klien mengatakan nyeri hilang timbul
D. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien tidak mempunyai riwayat penyakit sebelumnya, seperti HIV, TBC, dan
hepatitis dan asma.
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit menular
seperti HIV, TBC dan Hepatitis, keluarga klien juga tidak ada riwayat penyakit
keturunan seperti seperti Hipertensi, Stroke, DM, Asma dll.
F. Riwayat Obstetri dan Ginekologi
1. RIWAYAT GINEKOLOGI
a. Riwayat menstruasi :
1) Menarche : 13 Tahun
2) Lamanya menstruasi : 7 hari
3) Siklus : 28 hari
4) Banyaknya : Sedang (hampir menutupi pembalut)
5) Sifat darah : warna merah khas darah, bau amis, konsistensi cair, dan
klien mengalami dismenhore pada hari pertama dan kedua haid.
6) HPHT : -
7) Taksiran persalinan : -
b. Riwayat perkawinan (suami dan istri)
1) Usia saat menikah :
Istri : 25 tahun
Suami : 27 tahun
2) Lamanya pernikahan : 6 tahun
3) Pernikahan yang ke-1
c. Riwayat kontrasepsi
1) Jenis kontrasepsi yang digunakan sebelum hamil : Suntik Kb
2) Waktu dan lama penggunaan : 3 tahun
3) Keluhan : Tidak ada keluahan
4) Jenis kontrasepsi yang akan dilaksanakan setelah persalinan sekarang :
IUD
5) Jumlah anak yang direncanakan keluarga : 2
2. RIWAYAT OBSTETRI

a. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

P2A0

Tgl Umur Jenis Tempat Jenis


No BB Keadaan anak
partus kehamilan partus penolong kelamin

1 02- 40 spontan Bidan Perempuan 300 Normal


februa minggu 0
ri- gra
2014 m
b. Masalah kehamlan, persalinan dan nifas terdahulu : Tidak ada
c. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG
1) Klien merasa hamil 9 bulan
2) Keluhan waktu hamil : Klien mengatakan pada trimester 1 sering
merasa mual dan muntah, dan pada trimester 3 klien sering merasa
lelah.
3) Gerakan anak pertama dirasakan : Klien merasa gerakan anak
pertama dirasakan ketika pada usia kehamilan 5 bulan
4) Imunisasi : Klien mendapatkan imunisasi TT 1 dan TT 2 pada
trimester 2 pada usia kandungan 4 bulan dan 5 bulan
5) Penambahan BB selama hamil : 8 Kg
6) Pemeriksaan kehamilan teratur/ tidak : Teratur
7) Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan : Puskemsas
d. RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG
1) P2A0
2) Tanggal persalinan : 29-12-2020 jam 17.35 WIB
3) Jenis persalinan : Spontan
4) Lama persalinan
- Kala 1 : 9 jam
- Kala 2 : 2 Jam
- Kala 3 : 15 menit
- Kala 4 : 2 Jam
5) Jumlah perdarahan : 300 cc
6) Jenis kelamin bayi, Perempuan, BB 3000 gram, PB 50 cm
7) APGAR skor bayi : Total nilai apgar score 8
G. DATA BIOLOGIS
1. AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI / ACTIVITY DAILY LIVING
(ADL)

N SEBELUM SETELAH
ADL
O MELAHIRKAN MELAHIRKAN

1 NUTRISI: A. Makan A. Makan


Klien mengatakan
A. MAKAN (jenis menu, Klien mengatakan
makan 3x/hari, 1
frekuensi, porsi, porsi habis, menu makan baru 2x
pantangan dan keluhan) makanan sayuran, malam dan pagi,
daging, dan buah- porsi habis, menu
B. MINUM (jenis
buahan, nafsu makan diit rumah sakit
minuman, frekuensi,
baik dan tidak ada (lauk, nasi, sayur
jumlah, pantangan dan
keluhan dan buah), nafsu
keluhan)
B. Minum makan baik tidak
Klien mengatakan ada keluhan
minum 7-8 gelas
B. Minum
perhari, dan 2 gelas
susu. pantangannya Klien mengatakan
alkohol, kafein dan baru minum air
bersoda. putih 5-6 gelas
setelah
melahirkan.
pantangannya
alkohol, kafein
dan bersoda.

2 ISTIRAHAT DAN A. MALAM A. MALAM


TIDUR Klien mengatakan Klien mengatakan
tidur 8 jam dari jam tidur malam
A. MALAM (berapa jam,
21.00 s.d jam 05.00 kurang lebih 5 jam
dari jam...s.d. jam...,
Kesukaran tidur : dan klien sering
kesukaran tidur)
tidak ada terbangun pada
B. SIANG (berapa jam, B. SIANG malam hari karena
dari jam...s.d. jam..., Klien tidur siang 1,5 bayi yang sering
kesukaran tidur) jam menangis pada
Kesukaran tidur : malam hari.
tidak ada B. SIANG
Tidur 1 jam dari
jam 13.00 s.d jam
14.00
Kesukaran tidur:
tidak ada

3 ELIMINASI: A. BAK A. BAK


Klien BAK
A. BAK (frekuensi, Klien mengatakan
menggunakan
jumlah, warna, bau dan 7-8x/hari,warna
selang kateter,
kesulitan BAK) kuning, bau khas
saat dikaji
dan tidak ada
B. BAB (frekuensi, urin di urin
kesulitan bak.
jumlah, warna, bau dan bag 500cc
kesulitan BAB) B. BAB dengan
karakteristik
Klien mengatakan
kuning.
frekuensi : 2 x/hari
B. BAB
Jumlah:100-200
Klien
gr/hari, Warna :
mengatakan
Kecoklatan, dan
belum bab
Konsistensi Lunak,
setelah
bau khas dan
melahirkan
kesulitan : Tidak
ada

4 PERSONAL HYGIENE A. Mandi A. Mandi


Klien Klien
A. MANDI (frekuensi,
mengatakan mengatakan
menggunakan sabun,
mandi 2x sehari, mandi 2x
frekuensi mengosok gigi,
menggunakan sehari,
dan ganguan)
sabun, menggunakan
B. BERPAKAIAN menggosok gigi sabun,
(frekuensi ganti pakaian) 3x/hari dan tidak menggosok
ada gangguan gigi 2x/hari
B. Berpakaian dan tidak ada
Klien mengganti gangguan.
pakaian dalam B. Berpakaian
sehari 3 kali Klien baru
mengganti 2x
setelah
melahirkan

5 MOBILITAS DAN Klien dapat melakukan Klien mengatakan


AKTIVITAS (aktivitas aktivitas sehari-hari mobilitas masih
yang dilakukan dan seperti biasa namun terbatas. Untuk
kesulitan) aktivitas yang dilakukan aktivitasnya klien
masih ringan. baru bisa miring
kanan dan kiri, duduk,
dan untuk berjalan
klien masih dibantu.

H. PEMERIKSAAN FISIK
a. Penampilan umum
- Kondisi umum : Klien tampak lemah
- Tingkat kesadaran : Composmentis
- TTV :
 Tekanan Darah : 120/80 mmhg
 Nadi : 88 x/menit
 Pernapasan : 22 x/menit
 Suhu : 36,6 ̊ c
- BB : 55 kg
- TB : 155 cm
b. Sistem pernafasan
- Inspeksi : Bentuk hidung simetris, tidak tampak polip, tidak ada
pernafasan cuping hidung, retraksi dada negatif, dan tidak ada benjolan
serta pernapasan 22x/menit.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Terdengar bunyi sonor
- Auskultasi : Suara nafas vasikuler, tidak ada bunyi suara nafas
tambahan

c. Sistem kardiovaskuler
- Inspeksi : Konjungtiva anemis, dan tidak ada cyanosis, tidak ada
varises., terjadi perdarahan 300 cc
- Palpasi : Akral tidak teraba dingin, Nadi 88 x / menit, CRT <2 detik,
dan tidak ada edema, tanda homan sign (-).
- Perkusi : Bunyi pekak.
- Auskultasi : Suara jantung S1 dan S2 reguler suara lup dup dan
tekanan darah 120/80 mmhg
d. Sistem pencernaan
- Inspeksi : Mulut terlihat simetris, tidak ada lesi, warna bibir
kemerahan, membran mukosa mulut lembab, tidak ada edema dan
tidak ada luka.
- Palpasi : Abdomen tidak teraba begah.
- Perkusi : Terdengar suara timpani dan tidak ada bunyi pekak pada hati.
- Auskultasi : Bising usus terdengar kuat.
e. Sistem persyarafan
- Status mental : Normal, klien tidak menunjukan gejala yang abnormal.
- Refleks patella : Baik, terjadi refleks yang ditimbulkan dari pengetukan
tendon patella.
f. Sistem panca indra
- Fungsi penglihatan : Klien dapat melihat dengan baik, reflex pupil
normal, lapang pandang normal.
- Fungsi pendengaran : Klien dapat mendengar dengan baik ketika
dilakukan tes pendengaran.
- Fungsi penciuman : Normal, tidak ada sumbatan dalam hidung
- Fungsi pengecapan : Normal, tidak sariawan/stomatitis dan luka.
- Fungsi Perabaan : Normal, klien dapat menebak letak perabaan ketika
dilakukan tes perabaan. (fungsi penglihatan, pendengaran, penciuman,
pengecapan, perabaan)
g. Sistem perkemihan
- Klien berkemih menggunakan selang kateter
- Jumlah berkemih : 500 cc.
- Warna urin : Kuning jernih.
- Bau urin : Normal, bau khas zat amoniak.
- Palpasi kandung kemih : Kandung kemih kosong
h. Sistem integumen
- Hiperpegmentasi : Normal.
- Cloasma Gravidarum : Tidak ada.
- Striae Gravidarum : Ada.
- Linea Nigra : Tidak Ada.
- Turgor Kulit : Normal
- Keadaan Jahitan perineum : Tertutup
- Tanda-tanda infeksi : Luka jahitan Kulit disekitar jahitan
mengalami pembengkakan dan kemerahan.
i. Sistem endokrin
- Pembesaran Kelenjar Tiroid : Tidak ada pembesaran / benjolan
kelenjar dan nyeri pada bagian leher.
- Tremor : Tidak Ada
j. Sistem muskuloskeletal
- Masa Tonus Otot : Normal.
- Kekuatan Otot : Ekstermitas atas normal dengan kekuatan otot
5 pada kedua tangan dan ekstermitas bawah mengalami keterbatasan
gerak dengan nilai 4.
- ROM : Normal.
- Deformitas : Tidak Ada
k. Sistem reproduksi
1. Payudara
- Pembesaran : Payudara Simetris, tidak ada
kemerahan luka, tidak ada benjolan yang abnormal.
- Hiperpegmentasi Areola : Normal, Areola menghitam.
- Keadaan Putting Susu : Tidak ada lecet atau luka, putting susu
menonjol keluar.
- Cairan yang keluar : Tidak ada.
- Pengeluaran Asi : Belum keluar.
- Kebersihan : Payudara Bersih.
2. Uterus
- Tinggi fundus uteri : 2 jari bawah pusat
- Kontraksi uterus : Teraba kuat
- Kekuatan : Tinggi
- Diastus rectus abdominalis : Normal
2. Genitalia Eksterna
- Tanda REEDA : Adanya kemerahan dan pembengkakan
- Varises : Tidak ada varises
- Lochea : Tampak pengeluaran lochea, warna
merah, bau amis, volume hampir menutupi pembalut.
- Kebersihan : Kotor terdapat darah, tidak ada nanah.
I. DATA PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
1. PSIKOSOSIAL
a. POLA PIKIR DAN PERSEPSI
Klien sudah mengetahui cara pemberian ASI dan merawat bayi, klien
mengatakan ingin memberikan ASI ekslusif selama 2 tahun, jenis kelamin
yang diharapkan laki-laki, suami klien yang akan membantu merawat bayi
dirumah, dan kehamilan ini sangat diharapkan oleh pasangan dan keluarga.
b. PERSEPSI DIRI
Klien mengatakan mengalami perubahan fisik terutama berat badan, pasangan
merasa bersyukur mempunyai anak dan keluarga mendukung
c. KONSEP DIRI
Klien menjaddi lebih fokus untuk menjadi seorang ibu.
d. HUBUNGAN/KOMUNIKASI
Bahasa sehari-hari yang digunakan klien bahasa jawa dan Indonesia. Dalam
berbicara klien cukup jelas untuk bicara, relevan dan mampu mengerti orang
lain
e. KEBIASAAN SEKSUAL
Adanya gangguan dalam hubungan seksual karena klien mengalami ketuban
pecah dini dan klien memahami terhadap fungsi seksual.
2. SPIRITUAL
Pasien terlihat sering berdo’a kepada Allah SWT akan kesembuhannya. Keluarga
pasien terlihat mengajak pasien untuk beristigfar. Keluarga Pasien selalu memberikan
motivasi kepada klien dan berharap klien dapat pulih secepatnya.

J. DATA PENUNJANG
a. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

HEMATOLOGI

Leukosit 15,9 103/μL 3,6-11

Eritrosit 3,59 106/μL 3,8-5,2

Hemoglobin 10,9 g/dL 11,7-15,5

Hematokrit 31,6 % 35-47

MCV 88,2 fL 80-100

MCH 30,4 Pg 26-34

MCHC 34,5 g/dL 32-36

RDW 13,7 % 11,5-14,5

Trombosit 221 x103/μL 150-440

MPV 8,0 Fl 7,0-11,0

Segmen 83,9 % 28,0-78,0

LYMPH% 10,5 % 25-40

MONO% 4,0 % 2-8

EO% 1,3 % 2-4

BASO% 0.3 % 0-1

LUC% 0 % 3-6

GOLONGAN DARAH : A

KIMIAWI KLINIK

Glukosa Sewaktu- 82 Mg/dL 75-140


waktu

Serologi

Anti SARS-COV-2 Reaktif Non Reaktif


IgC

Anti SARS-COV-2 Non Non Reaktif


IgM Reaktif

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


IMUNOLOGI

HbsAg ELFA 0,02 S/CO Negatif < 0,13

HIV AB 0,07 COI < 0,25


(Antibody)

b. USG
c. Terapi
 Infus RL + oxytocin 2 amp
 Cefadroxyl 2x1
 Asam mefenamat 3x1
 Livron 2x1
II. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1 Ds : Mengeluh nyeri Post partum Nyeri Akut
karena luka pada
parineum
Do: Laserasi jalan lahir
 Tampak (parineum)
meringis
 Bersikap
protektif Terputusnya kontinuitas
 Gelisah jaringan

Nyeri akut
2 DS : klien mengatakan Post partum Resiko infeksi
terdapat nyeri di
daerah perineum.
DO : Pasien terpasang Adaptasi Fisiologis
1 buah pembalut,
adanya pendarahan,
darah berwarna merah Episiotomy
dengan volume 3 cc,
adanya nyeri tekan,
dan adanya Jalan masuk kuman
pembengkakan
Hb 10,9
Leukosit 15, 9 Resiko infeksi
3 Ds : Adaptasi post partum Menyusui tidak efektif
 Klien
mengatakan asi
belum keluar Fisiologis
Do :
 Asi tidak
menetes / Laktasi
memancar
 Suplai Asi
tidak adekuat Prolactin meningkat

Tidak ada hisapan bayi

Produksi asi berkurang

Menyusui tidak efektif

III. DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik dibuktikan dengan mengeluh
nyeri, tampak meringis, bersikap protektif, gelisah.
2. Resiko Infeksi dibuktikan dengan efek prosedur invasif
3. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai asi dibuktikan
dengan asi tidak keluar, asi tidak menetes/memancar, dan suplai asi tidak adekuat.
IV. INTERVENSI
N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
o
1. Nyeri akut Tujuan umum : 1. Identifikasi lokasi, 1. Mengethaui
berhubungan Setelah dilakukan karakeristik, durasi, penyebab nyeri,
dengan agen tindakkan keperawatan frekuensi, kualitas, kualitas nyeri,
pencederaan selama 3x24 jam integritas nyeri. lokasi nyeri.
fisik diharapkan nyeri dapat 2. Manajemen skala nyeri 2. Membantu dalam
dibuktikan hilang. 3. Berikan posisi yang mengidentifikasi
dengan Tujuan Khusus : nyaman derajat nyeri dan
mengeluh Setelah dilakukan 4. Berikan teknik kebutuhan untuk
nyeri, tampak tindakka keperawatan nonfarmakologis untuk analgesik
meringis, 1x 24 jam dihrapkan mengurangi nyeri 3. Posisi yang
bersikap nyeri menurun dengan 5. Kolaborasi pemberian nyaman dapat
protektif, kriteria hasil analgetik mengurangi
gelisah 1. Keluhan nyeri penekanan pada
menurun area nyeri
2. Meringis 4. Teknik non
menurun farmakologi dapat
3. Sikap protektif memberikan rasa
menurun menenangkan
4. Gelisah menurun pada klien.
5. Analgenik
biasanya
diberikan selama
episode akut
untuk
menurunkan kolik
ureter dan
meningkatkan
relaksasi
2. Resiko Tujuan umum : setelah 1. Monitor ttv 1. Ttv yang
Infeksi dilakukan tindakkan 2. Inspeksi Parineum meningkat
dibuktikan keperawatan 3x 24 jam 3. Berikan posisi nyaman mengindikasikan
dengan efek diharapkan risiko 4. Bersihkan area parineum terjadinya infeksi
prosedur infeksi dapat di cegah. secara teratur 2. Dapat
invasif Tujuan khusus : setelah menunjukan
dilakukan tindakkan trauma
keperawatan selama 1x berlebihan pada
24 jam diharapkan jaringan parineal
risiko infeksi dapat dan terjadinya
membaik dengan komplikasi
kriteria hasil : 3. Posisi yang
1. Nyeri menurun nyaman dapat
2. Kemerahan menurun memperingan
3. Bengkak menurun nyeri yang
dirasakan akibat
dari luka
parineum
4. Melakukan
perawatan luka
episiotomi dapat
mencegah
terjadinya infeksi
dan mempercepat
proses
penyembuhan
3. Menyusui Tujuan umum setelah 1. Identifikasi 1. Kegagalan dalam
tidak efektif dilakukan tindakkan permasalahan selama proses menyusui
berhubungan keperawatan selama ibu menyusui sering disebabkan
dengan 3x24 jam diharapkan 2. Indentifikasi payudara karena timbulnya
ketidakadeku status menyusui 3. Libatkan sistem beberapa
atan suplai membaik. pendukung masalah, baik
asi Tujuan khusus : setelah 4. Ajarkan 4 posisi masalah pada ibu
dibuktikan dilakukkan tindakkan menyusui dan ataupun bayi
dengan asi keperawatan 1x 24 jam perlekatan dengan 2. Mengetahui
tidak keluar, diharapkan status benar keadaan payudara
asi tidak menyusui membaik 5. Ajarkan perawatan 3. Keluarga
menetes/mem dengan kriteria hasil payudara postpartum merupakan
ancar, dan 1. Tetesan/ sumber utama
suplai asi pancaran ASI bagi pasien
tidak meningkat 4. Memperlancar
adekuat. 2. Suplai asi proses menyusui
adekuat bayi dan bayi
meningkat akan tenang
karena mudah
menghisapa,
pemenuhan
nutrisi cukup, dan
mencegah
terjadinya puting
susu lecet dan
tidak terasa nyeri
5. Perawatan
payudara dapat
mempelancar ASI

V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


HARI KE- 1

DX TANGGAL IMPLEMENTASI DAN EVALUASI NAMA


KE RESPON
1 29-11-2020 1. Pukul ; 17.45 S : klien mengatakan nyeri Lesti
Tindakkan: bertambah ketika banyak Azahra
Identifikasi lokasi, melakukan aktivitas dan berkurang
karakeristik, durasi, ketika berbaring, rasanya seperti
frekuensi, kualitas, ditusuk- tusuk, nyeri yang dirasakan
integritas nyeri. hilang timbul, nyeri yang dirasa
Respon : skala 5 dari 10, dan klien
Klien mengatakan mengatakan posisi yang nyaman
nyeri pada bagian yaitu berbaring
parineum nyeri O : klien terlihat meringis dan nyeri
bertambah ketika masih terasa.
klien banyak A : masalah belum teratasi.
melakukan aktivitas P : intervensi dilanjutkan.
dan berkurang ketika 1. Identifikasi lokasi, karakeristik,
berbaring., nyeri durasi, frekuensi, kualitas,
seperti ditusuk-tusuk integritas nyeri.
dan nyeri dirasakan 2. Manajemen skala nyeri
hilang timbul. Skala 3. Berikan posisi yang nyaman
yang digambarkan 4. Berikan teknik nonfarmakologis
oleh klien 5 (sedang) untuk mengurangi nyeri
dan dampak yang 5. Kolaborasi pemberian analgetik
ditimbulkan dari
nyeri klien
tergganggu dalam
beraktivitas.
2. Pukul : 17.50
Tindakkan :
Identifikasi skala
nyeri
Respon : klien
mengatakan rasa
nyerinya ada diskala
5
3. Pukul : 17.55
Tindakan : Berikan
posisi yang nyaman
Respon : klien
mengatakan posisi
nyaman dengan
berbaring
4. Pukul : 18.00
Tindakkan :
Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
nyeri
Respon : Klien
memahami dan
merasa nyerinya
masih terasa.
5. Pukul : 18.15
Tindakan :
Kolaborasi
pemberian obat
analgenik (asam
mefanat)
Respon : Klien
menerima dalam
pemberian obat tidak
ada alergi dan nyeri
masih terasa
2. 29-11-2020 1. Pukul : 18.30 S : Klien nyaman dengan posisi Lesti
Tindakan : berbaring, merasa lebih nyaman Azahra
Monitor ttv serta lebih bersih setelah dibantu
Respon : dalam membersihkan daerah
Tekanan darah : parineum
120/80 O : TD : 120/80, Nadi : 86 x/menit,
Nadi : 86 dan respirasi 20x/menit.
Respirasi : 20 A: Masalah belum teratasi
Suhu: 36,5 ̊ c P: Intervensi dilanjutkan
2. Pukul : 18. 50 1. Monitor ttv
Tindakan : 2. Inspeksi Parineum
Inspeksi Parineum 3. Berikan posisi nyaman
Respon : 4. Bersihkan area parineum secara
Luka jahitan Kulit teratur
disekitar jahitan
mengalami
pembengkakan dan
kemerahan.
3. Pukul : 19.00
Tindakan :
Berikan posisi
nyaman
Respon : Klien
nyaman dengan
posisi berbaring
4. Pukul : 19.05
Tindakan :
Bersihkan area
parineum secara
teratur
Respon :Klien
merasa lebih
nyaman dan lebih
bersih setelah
dibantu dalam
membersihkan
parineum
3 29-11-2020 1. Pukul : 19.30 S : Klien mengatakan asi belum Lesti
Tindakkan : keluar, lebih nyaman ketika Azahra
Identifikasi keluarganya berada disampingnya,
permasalahan Klien mengatakan paham dalam
selama ibu menyusui melakukan perawatan payudara dan
Respon : posisi menyusui bayi yang benar
Klien mengatakan dan akan mempraktikkan setiap
asi belum keluar akan menyusui
2. Pukul : 19.40 O : Klien kooperatif dan didapatkan
Tindakkan : hasil Payudara Simetris, tidak ada
Indentifikasi kemerahan luka, tidak ada benjolan
payudara yang abnormal., Hiperpegmentasi
Respon : Klien Areola Normal Areola menghitam,
kooperatif dan tidak ada lecet atau luka pada
didapatkan hasil puting, dan putting susu menonjol
Payudara Simetris, keluar, tidak ada cairan yang keluar,
tidak ada kemerahan asi tidak keluar, dan kebersihan
luka, tidak ada payudara bersih.
benjolan yang A : masalah belum teratasi.
abnormal., P : intervensi dilanjutkan
Hiperpegmentasi 1. Indentifikasi payudara
Areola Normal 2. Ajarkan 4 posisi menyusui
Areola menghitam, dan perlekatan dengan benar
tidak ada lecet atau 3. Ajarkan perawatan payudara
luka pada puting, postpartum
dan putting susu
menonjol keluar,
tidak ada cairan
yang keluar, asi
tidak keluar, dan
kebersihan payudara
bersih.
3. Pukul : 19.50
Tindakkan :
Libatkan sistem
pendukung
Respon : klien
mengatakan lebih
nyaman ketika
keluarganya berada
disampingnya.
4. Pukul : 20.00
Tindakkan
Ajarkan 4 posisi
menyusui dan
perlekatan dengan
benar
Respon
Klien mengatakan
sedikit paham dan
akan mempraktikkan
setiap akan
menyusui
5. Pukul : 20.10
Tindakkan
Ajarkan perawatan
payudara postpartum
Respon
Klien mengatakan
mulai memahami
perawatan payudara.
DAFTAR PUSTAKA

PPNI. (2018). “Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator


Diagnostik, Edisi 1”. Jakarta: DPP, PPNI.

PPNI. (2018). “Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil, Edisi 1”.
Jakarta: DPP, PPNI.

PPNI. (2018). “Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan


Keperawatan, Edisi 1”. Jakarta: DPP, PPNI.

Anda mungkin juga menyukai