Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN NY.

W POST PARTUM DENGAN

PEB DI BANGSAL GLADIOL RSUD DR TJITROWARDOJO

Disusun Oleh:

AGUNG LESMANA

20194030039

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2019
FORMAT PENGKAJIAN POSTNATAL
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Tanggal masuk : 21 -11 – 2019 Jam masuk: 10.00 wib


Ruang/Kelas : Galdiol / 3 Kamar No: 3
Tanggal pengkajian : 21 – 11 – 2019 Jam: 11.00 wib
No Rekam Medis : 00529xxx
Diagnosa Medis : PEB post SC H+1

A. Identitas Pasien Identitas penanggung jawab


Nama pasien : Ny. W Nama : Tn. S
Umur : 32 thn Umur : 37 thn
Suku/Bangsa : Jawa Suku/Bangsa : Jawa
Agama :Islam Agama : Islam
Pendidikan :SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh Pekerjaan : Buruh
Alamat :Legetan Bener Alamat :Legetan Bener
Status perkawinan : Menikah Lama pernikahan: 10 thn
Hubungan dengan Pasien: Suami

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama : Klien mengatakan saat ini perutnya terasa sangat nyeri, kedua
kaki terlihat bengkak dan sering kesemutan serta asinya belum
keluar
2. Riwayat Kesehatan saat ini : pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan pusing, tekanan
darah tinggi, wajah, tangan dan kaki bengkak
3. Riwayat kesehatan lalu : pasien mengatakan mempunyai riwayat darah rendah sebelum
hamil
4. Riwayat kesehatan keluarga : pasien mengatakan bapaknya mempunyai riwayat darah rendah

C. Riwayat Obstetric Ginekologi


1.Riwayat Ginekologi
a. Riwayat menstruasi
Menarche usia : 14 tahun
Siklus : teratur (√ ) tidak teratur ( )
Lamanya : 1 minggu
Keluhan selama haid: tidak ada keluhan
HPHT : 18 – 2 -2019
Taksiran Persalinan : 25 – 11- 2019

b. Riwayat kontrasepsi
Kontrasepsi : Hormonal (√ ) IUD/AKDR ( ) Tubektomi ( ) Alami ( )
Tidak ( )
Lama penggunaan : 3 thn
Keluhan : tidak ada
c. Riwayat perkawinan
Usia pernikahan :. 10 thn
Lama Perkawinan :10 thn
Pernikahan yang ke: pertama

PSPN FKIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


2.Riwayat Obstetri
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
P2A0

Umur Tempat Masalah Keadaan


Tahun Jenis Jenis
No Kehamila penolon BB BBL Nifas Bayi sekaranng
Partus partus Kelamin Hamil Lahir
n g
1 2011 39 minggu Sponta Bidan Perempu 51 kg 3,2 kg - - - - Sehat
n an

2. 2019 39 minggu Sc Rumah Perempu 70 kg 3,3 kg Darah - - - Sehat


sakit an tinggi

b. Riwayat kehamilan lalu


Keluhan waktu hamil: pasien mengatakan dibandingkan kehamilan pertama, kehamilan saat hamil
merasa lebih mual , kontraksi lebih cepat dan kencang, dan kakinya bengkak sejak 2 minggu
sebelum melahirkan
Gerakan janin pertama dirasakan usia kehamilan: 6 bulan
BB sebelum hamil : 47 Kg BB saat ini: 67 kg
Imunisasi TT : Ya/Tidak, Jika Ya berapa kali: 2 x
Pemeriksaan kehamilan : teratur/ tidak
Tempat pemeriksaan : bidan
Pengalaman menyusui : Ya/Tidak lama : -
ASI Esklusif : Ya/Tidak (rencananya akan memberikan ASI eksklusif )

3. Riwayat persalinan

Jenis persalinan :

Anak pertama Presentasi kepala Lahir spontan


Anak kedua Presentasi kepala SC

Lama persalinan : 1 jam


Jenis kelamin bayi : L/P BB/PB : 3300 gram/ 47 cm
APGAR Skor Bayi : 9 (normal)
Perdarahan : tidak terkaji (pasien juga tidak mengetahui )
Masalah dalam persalinan: tidak ada

C. Pemeriksaan Fisik dan pengkajian Gordon


1. Tanda – tanda Vital:
Kesadaran : CM
TD : 163 / 91 mmHg Nadi: 80 x/menit Suhu: 38,5 0C RR: 18 x/menit
2. Persepsi terhadap kelahiran bayi dan manajemen kesehatan:
-Pasien mengatakan ketika hamil sering periksa ke bidan walaupun berbayar karena lebih nyaman dan
agar dapat mengetahui perkembangan janin. Di bidan beliau sering diberi obat penambah darah
-Pasien mengatakan senang sekarang telah memiliki anak dan bersyukur persalinan berjalan lancar
walaupun SC
-Pasien mengatakan ketika hamil tidak mengonsumsi jamu
-Pasien mengatakan mempunyai asuransi kesehatan KIS
3. Kognitif dan perceptual:

PSPN FKIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


- Pasien mengatakan tidak mempunyai keluhan terkait alat indera nya. Pasien juga tampak tidak
menggunakan alat bantu. Klien mempunyai tingkat kognitif yang baik (ingatan, komunikasi,
pengetahuan). Pasien mengatakan mengetahui cara menyusui yang baik dan nutrisi yang
dibutuhkan dalam masa menyusui
4. Persepsi diri dan konsep diri:
- Pasien mengatakan dirinya merupakan orang yang mudah akrab dengan orang lain dan orang yang
penyayang.
- Pasien mengatakan ingin menjadi ibu dan istri yang baik yang bisa selalu memberikan perhatian
kepada keluarganya
- Pasien mengatakan perlakuan orang lain terhadap dirinya baik
5. Peran dan hubungan :
- Pasien mengatakan dirumah tinggal bertiga dengan suami dan anak pertamanya
- Pasien mengatakan hubungan dia dengan suami dan anak sangat baik dan selalu berinteraksi ketika
dirumah
- Pasien mengatakan ketika ada masalah sering bercerita ke suaminya
- Pasien mengatakan mempunyai teman dekat selain keluarga yaitu tetangga
6. Seksualitas dan reproduksi
- Pasien mengatakan puas terhadap identitasnya sebagai wanita dan sudah menikah dengan 2 anak
- Pasien berada dalam masa nifas dan saat ini cairan yang keluar dari jalan lahir berwarna merah dan
dalam satu hari dapat 3 kali ganti pembalut
7. Koping dan mekanisme stress:
- Pasien mengatakan ketika ada masalah pasien akan menceritakannya kepada suami dan akan
menyelesaikannya secara bersama sama
- Pasien megatakan biasanya masalah yang sering enjadi stresor adalah masalah perekonomian
keluarga namun masalah tersebut tidak menggangu hubungan pasien dengan keluarga maupun
tetangganya

8. Nilai dan kepercayaan pada masa postpartum :


- Pasien mengatakan beragama islam
- Pasien mengatakan sat ini berada dalam masa nifas sehingga diperbolehkan untuk tidak beribadah
(shalat)
- Pasien mengatakan tidak mempunyai kepercayaan atau keyakinan terkait masa nifas
9. Kepala leher :
- Rambut : warna hitam rapi, tidak rontok, tidak gatal
- Mata : simetris, sklera dan palpebra normal, konjungtiva merah muda
- Hidung : tidak ada benjolan dan sumbatan
- Mulut : mukosa mulut dan bibir lembab, terdapat gigi yang berlubang
- Telinga : bersih, sedikit cairan, tidak ada benjolan dan tidak nyeri
- Leher : reflek menelan baik, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

10. Dada
Jantung
 Inspeksi : Bentuk dada simetris, dada tidak ada luka, dada tidak ada memar
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, ictus cordis
teraba di SIC ke5, midklavikula sinistra
 Perkusi : Bunyi redup, tidak ada pelebaran dinding jantung
 Auskultasi : Suara irama jantung teratur, bunyi S1 & S2 normal, tidak
ada bunyi jantung tambahan

Paru - paru :
 Inspeksi : Bentuk dan pergerakan dada simetris, tidak ada luka dan
jejas, nafas teratur

PSPN FKIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, taktil fremitus
kanan dan kiri simetris
 Perkusi : Bunyi sonor
 Auskultasi : Tidak ada suara nafas tambahan, suara nafas vesikuler

Payudara : payudara menonjol, tidak terdapat nyeri tekan, terdapat aeriola


Putting susu: puting susu menonjol berwarna coklat kehitaman
Pengeluaran ASI: belum terdapat pengeluaran ASI, hanya keluar sedikit cairan berwarna kuning

11. Abdomen
Involusi uterus
Fundus Uteri : 2 jari dibawah umbilikus Kontraksi: kuat
Kandung kemih : kosong
Diastasis Rektus Abdominis: tidak terkaji
Bising Usus : (+)
Pigmentasi:
Linea nigrae : Ya/Tidak
Striae : Ya/Tidak

Luka Operasi : ya/ tidak


Ukuran luka : ±12-14 cm
Tanda – tanda infeksi : tidak ada kemerahan, tidak keluar cairan nanah

12. Fungsi pencernaan : baik


Nutrisi dan Cairan
Nafsu makan: Baik/Kurang/Tidak ada
Antropometri : BB 67 Kg TB 155 cm
Biochemical : protein (+++)
Klinis : konjunctiva merah muda, turgor kulit baik , namun di kaki terdapat edema
Diet :
 Sebelum masuk RS : dirumah makan 3 x sehari dengan porsi sedang (5-6 sendok)
 Saat dikaji : pasien belum diperbolehkan makan dan minum karena post SC, namun sebelum
puasa pasien makan 1 porsi dan minum i botol air
Asupan cairan : sehari > 8 gelas cukup/kurang

13. Istirahat dan kenyamanan


Pola tidur: kebiasaan tidur, lama 8-9 jam, frekuensi: dalam sehari
Pola tidur saat ini: 7-8 jam sehari
Keluhan ketidaknyamanan : Ya/Tidak Lokasi : perut (post insisi SC)
Sifat : menetap Intensitas:berat

14. Mobilisasi dan Latihan


Mobilisasi : Belum bisa miring kanan maupun kiri, tirah baring karena masih lemas dan nyeri.
Pasien mengatakan takut bergerak karena masih nyeri
Latihan/Senam : tidak ada

15. Ekstremitas
Varieses : Ya/Tidak, Lokasi : -
Edema : Ya/Tidak, Lokasi : kedua kaki
Tanda Homan : (-)
16. Perineum dan Genital
Vagina : Integritas kulit: baik Edema….. Memar …… Hematom……..

PSPN FKIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


Perineum : Utuh/ Episiotomi/Ruptur
Tanda – tanda REEDA (subjektif)
R (Kemerahan) :Ya/Tidak
E (Bengkak) : Ya/Tidak
E (Echimosis) : Ya/Tidak
D (Discharge) : Serum/Pus/Darah/Tidak ada
A (Aprproximate) : Baik/ Tidak
Kebersihan : bersih
Lokhea : Jumlah : 3 kali ganti pembalut dalam sehari
Jenis/Warna : rubra warna merah
Konsistensi : cair
Bau : amis darah
Hemorrhoid: tidak ada

17. Eliminasi
- Urin : Kebiasaan BAK teratur 4-5 x sehari
- BAK saat ini : baik (dengan alat DC) ± 400 cc dalam 24 jam Nyeri : Ya/Tidak
- BAB : Kebiasaan BAB teratur 2x sehari
- BAB saat ini : belum BAB Konstipasi: Ya/Tidak (risiko)

D. Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan LAB

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal


Hemoglobin (L) 10,8 g/dl 11,7-15,5
Leukosit (H) 20,2 10 103/ ul 3,6-11,0
Eritrosit (H) 5,8 10 106/ul 3,80 - 5,20
Protein +++ Negatif
Darah ++ Negatif

E. Terapi

Nama Obat Dosis Via


Asam mefenamat 3x 500 mg Oral
amoxicilin 3x 500 mg Oral
Nifedipin 3 x 10 mg Oral
dopamet 3x 500 mg Oral
Emibion 1x1 Oral
Paracetamol 1 botol (bila Infus
perlu)

Tanggal: 21, Jam: 11.00 wib


Perawat Praktikan

( _____________________________ )
Nama dan Tanda Tangan

PSPN FKIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


Analisa Data

Tgl DATA Etiologi Masalah Keperawatan


21/11 DS: Agen cidera fisik (luka Nyeri akut
- P: Luka post bedah SC sc)
- Q: Seperti diremas
- R: pada perut bagian bawah
- S: skala nyeri 6
- T: Timbul terus menerus dan
tambah berat jika klien
bergerak.

DO:
- Ekspresi pasien tampak
menahan nyeri terutama
ketika sedikit bergerak
- Terdapat luka operasi pada
bagian perut

21/11 DS: Fator resiko : Resiko infeksi


- Pasien Post SC H+0, gangguan integritas
kulit, penurunan
DO: hemoglobin
- terdapat luka post SC
- Lekosit 20,2
- Tidak terdapat kemerahan dan
keluar cairan pada luka post SC
21/11 DS: Dehidrasi Hipertermia

- Pasien mengatakan badannya


terasa panas
- Pasien mengatakan badannya
berkeringat

DO:

- Mukosa bibir kering


- Kulit terasa panas
- Tampak gelisah
- TD : 163 / 91 mmHg ,
Nadi: 80 x/menit, Suhu: 38,5 0C,
RR: 18 x/menit

22/11 DS : Hipertensi Ketidakefektifan perfusi


jaringan perifer
- Pasien mengatakan kedua kakinya
bengkak
- Pasien mengatakan hamil pasien
jarang gerak

PSPN FKIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


DO:

- Tampak edema pada kedua kaki


- TD : 163 / 91 mmHg

22/11 DS : Kesiapan meningkatkan


pemberian ASI
- Pasien mengatakan ASI yang
keluar masih sedikit dan belum
lancar
- Pasien mengatakan ingin agar ASI
nya cepat keluar
- Pasien mengatakan ingin
memberikan ASI secara baik
kepada anaknya

DO :

- ASI belum keluar dan hanya


keluar cairan colostrum

22/11 DS : Nyeri Hambatan mobilitas fisik

- Pasien mengatakan saat ini


dirinya hanya berbaring
- Pasien mengatakan dirinya takut
bergerak karena ketika bergerak
terasa nyeri

DO :

- Pasien tampak kesulitan ketika


diminta bergerak
- Pasien tampak meringis kesakitan
ketika diminta bergerak
- Pasien hanya berbaring di tempat
tidur

Rumusan diagnosa Keperawatan + Prioritas

Tanggal Jam No Dx Diagnosa Keperawatan


21/11
11.00 1 Hipertermia b.d dehidrasi
21/11
11.00 2 Nyeri akut b.d. agen cidera fisik (luka sc)
21/11 11.00 3 Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri

PSPN FKIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d Hipertensi
21/11
11.00 4

Resiko infeksi dengan faktor resiko gangguan integritas kulit


21/11 11.00 5 dan penurunan kadar hemoglobin

Kesiapan meningkatkan pemberian ASI


21/11 11.00 6

Rencana Asuhan Keperawatan

Rencana Asuhan Keperawatan

Nama Pasien: Ny. W Diagnosa : PEB post SC H-1


Usia : 32 NRM : 00529xxx

Tgl No Dx NOC NIC Rasional


Kep
21/11 1 Setelah dilakukan tindakan Perawatan demam 1. Suhu badan yang panas da
keperawatan selama 1x1 jam 1. Pantau suhu dan TTV lainnya menunjukan pasien ma
pasien hipertermia yang 2. Dorong konsumsi cairan hipertermi
dialami teratasi dengan 3. Beri cairan IV dan obat 2. Mengonsumsi cai
kriteria hasil: melalui IV bertujuan untuk menceg
NOC : Thermoregulasi 4. Beri kompres air hangat pada timbulnya dehidrasi
 Keringat yang lipatan-lipatan tubuh 3. Memberi cairan dan obat
dikeluarkan oleh pasien 5. Longgarkan pakaian pasien IV bertujuan un
berkurang menggantikan vairan tub
 Pasien dapat melaporkan dan menurunkan demam ya
suhu yang dirasakan tidak dialami pasien
mengganggu
kenyamanan
 Suhu menjadi normal
(36,5-37,5)
21/11 2 Setelah dilakukan tindakan NIC : manajemen nyeri
keperawatan selama 1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Pengkajian nyeri sec
2x24jam masalah nyeri secara komprehensif komprehensif da
pasien berkurang dengan 2. Observasi reaksi non verbal menentukan keluhan ya
kriteria hasil: dari ketidaknyamananan dari dialami dan menentuk
NOC : level nyeri nyeri tindakan yang sesuai
 Pasien melaporkan 3. Ajarkan tentang teknik non 2. Reaksi non verbal sep
nyeri berkurang dari farmakologi: relaksasi nafas ekspresi wajah da
skala 7 menjadi 2 dalam menjadi tanda pasien ma
NOC : kontrol nyeri 4. Modifikasi lingkungan nyeri
 Pasien dapat pasien selama relaksasi 3. Relakasasi nafas dal
menggunakan teknik NIC : pemberian analgetik dapat menimbulkan e
non farmakologis 1. Kolaborasi pemberian obat relaksasi pada otot – o
(relaksasi nafas dalam) analgesic untuk mengurangi sehingga dapat mengura
 Pasien tampak nyaman nyeri nyeri

PSPN FKIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


setelah nyeri berkurang 4. Kondisi lingkung
(ekspersi wajah tidak merupakan fak
menahan nyeri keberhasilan terapi
5. Analgesik merupak
managemen ny
farmakologis untuk ny
skala sedang – be
(kecuali keterolac kar
pasien alergi)
21/11 3 Setelah dilakukan tindakan Terapi latihan : Mobilitas sendi 1. Menjelaskan manfaat da
keperawatan selama 2x24 1. Jelaskan manfaat menumbuhkan keingin
jam hambatan mobilitas fisik dilakukannya pergerakan pasien untuk melakuk
pasien teratasi dengan 2. Dukung dan instruksikan pergerakan
kriteria hasil : pasien untuk bergerak secara 2. Mendukung d
bertahap (miring kanan dan menginstruksikan pas
NOC : Pergerakan kiri , lalu duduk lalu berjalan bergerak secara bertah
 Pasien dapat secara perlahan ) dapat membantu pas
menggerakan otot 3. Monitor lokasi dan terbiasa melakuk
panggul dan perut kecenderungan adanya nyeri pergerakan tanpa adan
 Pasien dapat bergerak dan ketidaknyamanan gangguan
(duduk) selama pergerakan 3. Monitor lokasi ny
bertujuan untuk menentuk
keterbatasan yang dimi
pasien dalam bergerak
21/11 4 Setelah dilakukan tindakan Perawatan sirkulasi : insufisiensi 1. Untuk menentukan interve
keperawatan selama 2 x 24 arteri yang tepat bagi pasien
jam perfusi jaringan perifer 1. Melakukan penilaian 2. Melihat keseimbangan cai
pasien terkontrol dengan (mengkaji) lokasi dan pasien
kriteria hasil: luasnya edema 3. Menurunkan tekanan da
Perfusi jaringan : perifer 2. Monitor status cairan , pasien
 Tekanan darah sistolik termasuk asupan dan 4. Melihat status perkembang
pasien menurun (110 – pengeluaran pasien
130 mmhg) 3. Memberikan obat anti
 Tekanan darah diastolik hipertensi
pasien menurun (70 – 90 4. Memonitor tanda-tanda vital
mmhg) pasien
 Edema pada kaki klien
menipis 1.

21/11 5 Setelah dilakukan tindakan NIC : konseling laktasi


keperawatan selama 2x24 1. Motivasi pasien untuk 1. Asupan nutrisi yang cuk
kemampuan ibu dalam meningkatkan asupan dapat meningkatk
menyusui bayi dapat nutrisi (terutama asupan produksi ASI terutama as
meningkat dengan kriteria protein dan daun katuk) folat, protein, dan zat bes
hasil: 2. Ajarkan pasien dan keluarga 2. Pijat oksitosin da
NOC : Keberhasilan strategi pengoptimalan suplai merangsang horm
menyusui : bayi / produksi ASI (pijat oksitosin yaitu horm

PSPN FKIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


1. Pasien melaporkan ASI oksitosin bila menyusui
yang keluar cukup memungkinkan) 3. Segera mungkin menyu
2. Pasien dapat menyusui 3. Motivasi pasien untuk segera akan meningkatk
minimal 5 menit sekali menyusui, setelah kondisi produksi ASI
menyusui bayi stabil dan sudah
3. Bayi tampak puas bersama ibu
setelah menyusui
4. Ibu tampak puas setelah
dapat menyusui bayinya
21/11 6 Setelah dilakukan tindakan NIC: kontrol infeksi
keperawatan selama 1. Edukasi pasien dan keluarga 1. Agar pasien da
1x24jam pasien tidak tentang tanda & gejala mendeteksi dini d
mengalami infeksi dengan infeksi serta nutrisi yang melaporkan jika mun
kriteria hasil: dapat dikonsumsi (protein) salah satu dari tan
NOC : keparahan infeksi 2. Lakukan perawatan luka gejala infeksi se
 Pasien mengetahui post sc (bila menambah asupan g
tanda gejala infeksi memungkinkan ) untuk mencegah infeks
 Tidak ada kemerahan 3. Edukasi pasien untuk selalu 2. Kebersihan area lu
disekitar luka insisi menjaga kebersihan luka insisi da
 Pasien tidak 4. Monitor suhu pasien menghindarkan pas
mengalami demam 5. Kolaborasi pemberian dari infeksi
(suhu dalam rentang antibiotik (ceftriaxone) 3. Agar daerah luka d
normal 36 – 37,5 C) sekitarnya tetap bersih
 Tidak ada cairan 4. Peningkatan suhu da
berwarna putih yang menjadi salah satu tan
keluar dari luka insisi gejala infeksi
 Angka lekosit < 10 5. Antibiotik merupak
kelompok obat un
mencegah infeksi bakte

PSPN FKIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


Hari/Tgl No Jam Implementasi Evaluasi TTD
Dx Nama
Kep Terang
Kamis, 1 11.00 1. Memonitor suhu dan TTV lainnya S:
11 /11 2. Mendorong pasien meminum air putih yang banyak - Pasien mengatakan badannya terasa panas
3. Memberi cairan RL melalui IV dan obat (Parecetamol 1 botol) melalui - Pasien mengatakan bersedia untuk banyak meminum
IV air putih
12.00 1. mengevaluasi suhu dan TTV pasien
O:
- Telah diberikan obat paracetamol sebanyak 1 botol
dan diberikan cairan RL melalui infus (IV)
- Pementauan TTV sebelum diberi obat :
TD : 163 / 91 mmHg , Nadi: 80 x/menit, Suhu:
38,5 0C, RR: 18 x/menit
- Pemantauan TTV setelah diberi obat
TD : 155/99 mmhg, Nadi: 101x/menit suhu: 37,9 ,
RR : 18x/menit
A:
Hipertermia teratasi

P:
Lakukan pemantauan kembali suhu pasien pada pukul
12.00 wib
2 11.15 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S:
2. Mengobservasi reaksi non verbal dari ketidaknyamananan dari nyeri - P: Luka post bedah SC
3. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: relaksasi nafas dalam - Q: Seperti diremas
- R: pada perut bagian bawah
- S: skala nyeri 6
12.00 1. Kolaborasi pemberian obat analgesic untuk mengurangi nyeri (asam - T: Timbul terus menerus dan tambah berat jika
Mefenamat)
2. Mengevaluasi suhu dan TTV pasien klien bergerak.

O:
- Pasien tampak meringis kesakitan
- Pasien tampak melakukan nafas dalam
- Pasien diberikan obat asam mefenamat untuk
meredakan nyeri

PSPN FKIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


- TTV : TD : 155/99 mmhg, Nadi: 101x/menit suhu:
37,9 , RR : 18x/menit

A:
Nyeri akut belum teratasi

P:
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif dan
berikan kembali analgetik kepada pasien besok
pada pukul 15.00 wib

3 13.00 1. Menjelaskan manfaat dilakukannya pergerakan (agar tubuh pasien S:


tidak keram, sering kesemutan dan tidak lemas - P: Luka post bedah SC
2. Mendukung dan menginstruksikan pasien untuk bergerak secara - Q: Seperti diremas
bertahap (miring kanan dan kiri ) - R: pada perut bagian bawah
3. Monitor lokasi dan kecenderungan adanya nyeri dan - S: skala nyeri 4
ketidaknyamanan selama pergerakan - T: nyeri bertambah ketika miring kanan dan kiri

O:
- Pasien tampak meringis kesakitan ketika
diminta miring kanan dan kiri
- Pasien memegang side trail dan terlihat
kesulitan ketika diminta miring kanan dan kiri
A:
Hambatan mobilitas fisik belum teratasi

P : Instruksikan pasien untuk duduk dan monitor


nyeri besok pada pukul 15.30 wib

4 11.00 1. Melakukan penilaian (mengkaji) lokasi dan luasnya edema S:


2. Monitor status cairan , termasuk asupan dan pengeluaran - Pasien mengatakan kakinya bengkak namun tidak
nyeri ketika disentuh
12.00 1. Memberikan obat anti hipertensi (nifedipin dan dopamet) - Pasien mengatakan dalam sehari minum > 8 gelas (±
2000 cc ) dan dalam sehari membuat cairan urin bag 2
2. Memonitor tanda-tanda vital pasien
x ( ± 800 cc)
PSPN FKIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
O:
- Edema terdapat di kedua kaki, tanpa ada nyeri tekan
- Pasien telah diberikan obat nipedipin dan dopamet
- TTV : TD : 155/99 mmhg, Nadi: 101x/menit suhu:
37,9 , RR : 18x/menit

A:
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer belum teratasi

P:
Lanjutkan pemberian obat antihipertensi dan kaji edema
pada pasien besok pada pukul 18.00 wib
5 13.00 1. Memotivasi pasien untuk meningkatkan asupan nutrisi (terutama S:
asupan protein dan daun katuk) - Pasien mengatakan akan mengonsumsi telur, ikan
2. Motivasi pasien untuk segera menyusui, setelah kondisi bayi daging dan sayur-sayuran termasuk daun katuk
stabil dan sudah bersama ibu - Pasien mengatakan ingin segera menyusui bayi

O:
- Asi belum keluar (hanya keluar cairan kolostrum)
- Tidak dilakukan pijat oksitosin karena ibu kesulitan
untuk duduk dan bergerak
A:
Kesiapan meningkatkan pemberian ASI belum teratasi

P:
Lakukan pijat oksitosin bila memungkinkan besok pukul
15.00 wib
6 11.00 1. Mengedukasi pasien dan keluarga tentang tanda & gejala infeksi S:
(adanya cairan keluar) serta nutrisi yang dapat dikonsumsi - Pasien mengatakan mengerti tanda infeksi dan siap
(protein) mengonsumsi ikan, telur serta daging
2. Mengedukasi pasien untuk selalu menjaga kebersihan luka (rajin - Pasien mengatakan akan menjaga kebersihan lukanya
- Pasien mengatakan ketika lukanya dibersihkan tadi
menggangti perban dan tidak dibasahi air )
pagi tidak terdapat cairan yang keluar
O:
12.00 1. Memonitor suhu pasien - Telah diberikan edukasi
2. Kolaborasi pemberian antibiotik (ceftriaxone) - Telah diberikan obat ceftriaxone
- TTV : TD : 155/99 mmhg, Nadi: 101x/menit suhu:
37,9 , RR : 18x/menit

PSPN FKIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


A:
Resiko infeksi belum teratasi

P:
Lakukan perawatan luka besok pukul 08.00 wib

Jumat, 2 15.00 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S:


12/11 2. Mengobservasi reaksi non verbal dari ketidaknyamananan dari nyeri - P: Luka post bedah SC
- Q: Seperti diremas
18.00 1. Kolaborasi pemberian obat analgesic untuk mengurangi nyeri (asam - R: pada perut bagian bawah
Mefenamat) - S: skala nyeri 3
2. Mengevaluasi suhu dan TTV pasien - T: Timbul bila bergerak

O:
- Pasien tampak sedikit meringis kesakitan ketika
bergerak
- Pasien diberikan obat asam mefenamat untuk
meredakan nyeri
- TTV : TD : 137/79 mmhg, Nadi: 79x/menit
suhu: 36,6 , RR : 18x/menit
-

A:
Nyeri akut belum teratasi

P:
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif dan
berikan kembali analgetik kepada pasien besok
pada pukul 07.00 wib

3 15.30 1. Mendukung dan menginstruksikan pasien untuk bergerak secara S:


bertahap (miring kanan dan kiri ) - P: Luka post bedah SC
2. Monitor lokasi dan kecenderungan adanya nyeri dan - Q: Seperti diremas
ketidaknyamanan selama pergerakan - R: pada perut bagian bawah
- S: skala nyeri 3
PSPN FKIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
- T: Timbul ketika diminta duduk

O:
- Pasien tampak sedikit meringis kesakitan ketika
diminta duduk
- Pasien memegang side trail ketika diminta
duduk

A:
Hambatan mobilitas fisik teratasi

P : lanjutkan pemonitoran nyeri besok pukul 08.00


wib

4 18.00 1. Melakukan penilaian (mengkaji) lokasi dan luasnya edema S:


2. Monitor status cairan , termasuk asupan dan pengeluaran - Pasien mengatakan kakinya bengkak namun tidak
nyeri ketika disentuh
3. Memberikan obat anti hipertensi (nifedipin dan dopamet) - Pasien mengatakan dalam sehari minum > 8 gelas (±
4. Memonitor tanda-tanda vital pasien 2000 cc ) dan dalam sehari membuat cairan urin bag 2
x ( ± 900 cc)
O:
- Edema terdapat di kedua kaki, tanpa ada nyeri tekan
- Pasien telah diberikan obat nipedipin dan dopamet
- TTV : TD : 137/79 mmhg, Nadi: 79x/menit suhu:
36,6 , RR : 18x/menit

A:
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer belum teratasi

P:
Lanjutkan pemberian obat antihipertensi dan kaji edema
pada pasien besok pada pukul 12.00 wib

PSPN FKIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Anda mungkin juga menyukai