SKRIPSI
Oleh :
BUDIYANTO
142012018240P
ii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
PENGARUH TERAPI MUROTTAL SURAT AR-RAHMAN TERHADAP
KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI PUSKESMAS
RAWAT INAP TANJUNG MAS MAKMUR
MESUJI TAHUN 2020
SKRIPSI
Untuk memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan Pendidikan pada
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Disusun Oleh :
BUDIYANTO
NIM. 142012018240P
iii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
PENGARUH TERAPI MUROTTAL SURAT AR-RAHMAN TERHADAP
KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI PUSKESMAS
RAWAT INAP TANJUNG MAS MAKMUR
MESUJI TAHUN 2020
Budiyanto
FKes Universitas Muhammadiyah Pringsewu
77 Halaman + 6 Tabel + 3 Bagan
ABSTRAK
Latar Belakang : Salah satu masalah yang sering dihadapai lansia adalah buruknya
kualitas tidur. Kualitas tidur yang buruk pada lansia akan berdampak atau berefek
negatif terhadap fisik, mental, dan sosial seseorang , dampak ini sering kali lebih jelas
pada orang-orang yang hidup dengan berbagai penyakit kronis. Terapi murottal Al
Qur’an surat Ar – Rahman dengan tempo yang lambat serta harmonis dapat
menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami (serotonin).
Mekanisme ini dapat meningkatkan perasaan rileks, mengurangi perasaan takut,
cemas, dan tegang, serta memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan
tekanan darah, memperlambat pernafasan, dan detak jantung.Tujuan : Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Terapi Murottal Al Qur’an Surat Ar-Rahman
Terhadap Kualitas Tidur pada Lansia di Puskesmas Rawat Inap Tanjung Mas
Makmur, Mesuji tahun 2020.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperiment dengan
menggunakan desain penelitian pre and post test without control. Sampel dalam
penelitian ini adalah lansia yang di rawat Inap di Puskesmas Rawat Inap Tanjung
Mas Makmur dan yang memiliki kualitas tidur yang buruk yang berjumlah 24
responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total simple random
sampling. Teknik pengambilan datanya dengan cara wawancara dan observasi dengan
menggunakan instrument Questioner PSQI (Pirtzburg Sleep Quality Index). Analisa
datanya dengan menggunakan uji statistik non parametrik Wilcoxon match paire test.
Hasil : Analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon match paire test menunjukkan
nilai significancy p=0,00 ≤ 0,05.
Kesimpulan : ada pengaruh terapi murottal Al –Qur’an surat Ar-Rahman terhadap
kualitas tidur lansia sesudah diberikan intervensi. Terapi murottal dapat
meningkatkan kualitas tidur pada lansia. Oleh karena itu, disarankan untuk
menerapkan terapi murottal pada bidang keperawatan secara umum dan pada lansia
yang memiliki kualitas yang buruk.
iv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
The Effect Of Therapy Murottal Al Qur'an Surah Ar - Rahman With Sleep
Quality In The Elderly In Health Center Tanjung Mas Makmur,
Mesuji In 2020
Budiyanto
ABSTRACT
Background : Problem is often the elderly is poor sleep quality. Poor sleep quality in
the elderly will have an impact or a negative effect on a person's physical, mental,
and social, this impact more pronounced in people living with various chronic
diseases. Murottal Al Qur'an Ar-Rahman with a slow and harmonious tempo can
reduce stress hormones, activate natural endorphins (serotonin). This mechanism can
increase feelings of relaxation, reduce feelings of fear, anxiety, and tension, and
improve the body's chemical system so that it can reduce blood pressure, slow down
breathing, and heart rate. Purpose : This study aims to determine the effect of
Therapy Murottal Al Qur'an Ar - Rahman with Sleep Quality in the Elderly in
Health Center Tanjung Mas Makmur, Mesuji in 2020.
Method: research is a Quasi Experiment research using pre and post test research
design without control. Sample study were the elderly who were hospitalized in
Health Center Tanjung Mas Makmur and those had poor sleep quality totaling 24
respondents. technique sampling total simple random sampling method. using the
PSQI Questionnaire (Pirtzburg Sleep Quality Index) instrument. Analyze the data
using the Wilcoxon non-parametric match paire test.
Results : analysis with Wilcoxon match paire test showed a significance value of p =
0.00 ≤ 0.05. Conclusion: Murottal therapy can improve sleep quality in the elderly.
Therefore, it is recommended to apply murottal therapy in the field of nursing in
general and in the elderly who have poor quality
v
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN
OLEH :
BUDIYANTO
142012018 240P
Oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
vi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
PENGARUH TERAPI MUROTTAL SURAT AR-RAHMAN TERHADAP
KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI PUSKESMAS
RAWAT INAP TANJUNG MAS MAKMUR
MESUJI TAHUN 2020
Skripsi oleh Budiyanto ini Telah diperiksa dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Skripsi dan dinyatakan lulus pada tanggal Juli 2020
MENGESAHKAN
Tim Penguji :
Mengetahui
Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
vii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
BUDIYANTO
NIM.142012018240P
viii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
MOTTO
ix
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-
Nya hingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini saya persem
bahkan kepada :
1. Kepada orang tua tercinta Bpk Harto Saiman (almarhum) dan Ibu Jumirah serta
istri tercinta Siti Zulaika yang tak pernah berhenti mendoakan, mencurahkan cinta,
kasih sayang dan selalu berusaha untuk memberi dukungan demi keberhasilan,
selalu memberikan semangat serta motivasi dan nasehat kepada saya sehingga
saya dapat menyelesaikan penelitian ini.
2. Ns. Rita Sari, M.Kep, selaku pembimbing I dan dosen yang selalu sabar dalam
memberikan bimbingan dan motivasi sampai dengan selesainya penulisan
penelitian ini
3. Manzahri K, S.Kep. M.Kes, selaku pembimbing II dan dosen yang selalu sabar
dalam memberikan bimbingan support motivasi sampai dengan selesainya
penulisan penelitian ini.
4. Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu yang
memberikan banyak ilmu serta pelajaran yang sangat berharga kepada penulis
selama menempuh pendidikan di Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Pringsewu.
5. Rekan - rekan mahasiswa seperjuangan, yang selalu membantu dan memberikan
motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Almamater Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu yang
sangat saya cintai.
x
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
RIWAYAT HIDUP PENULIS
xi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia
Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Thaerapi Murottal terhadap kualitas tidur pada lansia di Puskesmas Rawat Inap
Tanjung Mas Makmur, Mesuji tahun 2020”. Dalam penulisan penelitian ini, peneliti
mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Drs. H. Wanawir Am, M.M, M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Pringsewu Lampung
2. Elmi Nuryati, M.Epid, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung
3. Ns. Desi Ari Madiyanti, M.Kep., Sp.Kep.Mat, selaku Ketua Program Studi S1
Ilmu Keperawatan
4. Ns. Rita Sari, M.Kep, selaku Pembimbing I dalam penyusunan Skripsi
5. Manzahri,S.Kep.M.Kes selaku Pembimbing II dalam penyusunan Skripsi
6. Orang tua dan keluarga peneliti yang telah memberikan dukungan dan yang
selalu senantiasa mendoakan
7. Teman - teman seperjuangan S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung yang senantiasa memberikan
semangat dan masukan dalam menyelesaikan penelitian.
8. Almamater Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Lampung yang sangat penulis cintai
Peneliti
xii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
D. Ruang Lingkup Penelitian......................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
xiii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ...................................................................................... 42
B. Variabel Penelitian .................................................................................... 42
C. Definisi Operasional ................................................................................. 43
D. Populasi Dan Sampel ................................................................................ 45
E. Tempat Dan Waktu Penelitian .................................................................. 47
F. Etika Penelitian ......................................................................................... 47
G. Instrumen penelitian.................................................................................. 49
H. Metode Pengelohan Data dan Analisis Data ............................................ 50
I. Jalanya Penelitian...................................................................................... 53
xiv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR GAMBAR
xv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skema one group pre test dan post test ........................................... 42
Tabel 3.2 Definisi Operasional ....................................................................... 44
Tabel 4.1 Distribusi frekwensi Responden berdasarkan Usia ......................... 58
Tabel 4.2 Distribusi frekwensi Responden berdasarkan Jenis Kelamin .......... 59
Tabel 4.3 Distribusi frekwensi Responden berdasarkan Status Perkawinan ... 59
Tabel 4.4 Distribusi frekwensi Responden berdasarkan Status Pekerjaan ...... 59
Tabel 4.5 Total Skor PSQI antara Pre test dan Post test ................................. 60
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 62
Tabel 4.7 Hasil Uji Wilcoxon ......................................................................... 62
Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik nilao p-value ...................................................... 66
Tabel 4.9 Nilai PSQI Berdasarkan Jenis Kelamin .......................................... 67
..........................................................................................................................
xvi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang tidak dapat dihindari, yang berjalan secara terus menerus, dan
kondisi fisik secara fisiologis, seperti penurunan massa otot, serta menurunnya
pergerakan sendi sehingga lansia sering merasa nyeri dan hal ini akan
kulit menurun dan lemak subkutan menipis sehingga lansia akan mudah
terganggu.
sering pergi ke kamar mandi pada malam hari sehingga hal ini mengganggu
dihadapi oleh lansia. Kondisi ini membutuhkan perhatian yang serius. Buruknya
perubahan irama sirkadian, dimana terjadi perubahan tidur lansia pada fase
NREM 3 dan 4. Sehingga lansia hampir tidak memiliki fase 4 atau tidur
Kualitas tidur yang buruk pada lansia akan berdampak atau berefek negatif
terhadap fisik, mental, dan sosial seseorang , dampak ini sering kali lebih jelas
pada orang-orang yang hidup dengan berbagai penyakit kronis seperti kanker,
Lansia membutuhkan kualitas tidur yang baik untuk meningkatkan kesehatan dan
memulihkan kondisi dari sakit. Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan
Hal ini tentu berdampak buruk terhadap kualitas hidup lansia. Oleh karena itu
masalah kualitas tidur pada lansia harus segera ditangani.(Potter and 2010)
Gangguan tidur pada lansia dapat mengakibatkan dampak lain yang cukup
berat, karena pada negara berkembang banyak lansia yang masih bekerja.
Dengan adanya gangguan tidur, para lansia tidak dapat mengembalikan kondisi
kelelahan, pusing, cemas serta stress yang mengakibatkan bunuh diri. Gangguan
tidur juga sering ditemukan pada lansia yang tinggal di panti jompo, terutama
lansia yang biasa bekerja dan setelah di panti jompo tidak bekerja, suasana
Sekitar 50% orang dewasa lanjut usia mengeluh sulit tidur, Gangguan Tidur
terlihat dalam tidur orang dewasa yang lebih tuasering disebabkan oleh
Pada orang-orang dengan usia lanjut, kondisi kualitas tidur di malam hari akan
berusia 70 tahun didapatkan 22% memiliki keluhan mengenai masalah tidur dan
30% dari usia tersebut juga mengalami terbangun pada malam hari (Amir 2010)
ganguan tidur di Indonesia adalah 10% dari jumlah penduduk atau sekitar 28
juta orang yang mengalami ganguan tidur, tingginya angka ganggaun tidur
Sofianan, 2018)
dan sekitar 17% mengalami insomnia yang serius. Prevalensi insomnia pada
lansia cukup tinggi yaitu sekitar 67% dari jumlah total lansia. (Sumirta, 2018)
tanpa disadari kualitas tidur pada lansia juga berpengaruh terhadap kesehatan
8 dari 10 orang mengeluhkan bahwa mereka memiliki kualitas tidur yang buruk
sering terbangun di tengah malam atau dini hari dan sering merasa sering sakit
(Kemenkoskera, 2017)
mengurangi perasaan takut, cemas, dan tegang, serta memperbaiki sistem kimia
detik.
lainnya adalah Murotal bisa meredakan rasa sakit, menurunkan tekanan darah,
menurunkan rasa bosan, kelelahan, depresi, stres, dari tubuh manusia. Nawser
Khan juga menyebutkan bahwa pengaruh musik itu hanya untuk waktu yang
spesifik, sedangkan pengaruh bacaan ayat suci Al-Quran itu bersifat permanen .
sistem syaraf otonom tersebut yang berakibat timbulnya respon relaksasi. (Dwi
O, 2016)
Rawat Inap Tanjung Mas Makmur yang dilakukan pada bulan November 2019
pada 10 orang Lansia yang di wawancarai di temukan fakta bahwa ada 7 orang
Lansia mengalami masalah dalam tidur seperti susah untuk memulai, terbangun
di tengah malam dan 3 orang lansia mengatakan tidak ada masalah dalam
tidurnya.
terhadap Kualitas tidur pada Lansia di Puskesmas Rawat Inap Tanjung Mas
B. Rumusan Masalah
kualitas tidur pada lansia di Puskesmas Rawat Inap Tanjung Mas Makmur ?”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Makmur
1. Metode
eksperimen dengan rancangan one group pre test – post test with design.
2. Sasaran
3. Tempat
Makmur
4. Waktu
E. Manfaat Penelitian
Lansia.
3. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi awal, bagi peneliti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Al Qur’an
Seni baca Al-Qur’an atau Tilawatil Qur’an ialah bacaan kitab suci Al-Qur’an
Bacaan Al-Quran merupakan obat yang komplit untuk segala jenis penyakit,
baik penyakit hati maupun penyakit fisik, baik penyakit dunia maupun
2013)
2. Definisi Murottal
yang tenang, keluarnya huruf dari makhroj sesuai dengan semestinya yang
(Rosihun, 2019).
oleh qori yang dapat memberikan dampak positif bagi tubuh seseorang..
3. Manfaat murottal
Berikut ini adalah manfaat dari Murottal (mendengakan ayat – ayat suci Al
kepada mereka, mereka berkata : “Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat
rahmat”.
SAW
rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga
jantung, denyut nadi, dan aktifitas gelombang otak. Laju pernafasan yang
Tuhan akan meningkat, baik orang tersebut tahu arti al-Qur’an atau
tidak.
gelombang otak pada frekuensi 7-14 Hz. ini merupakan keadaan energi
kecemasan.
dari terapi murottal maka otak akan memproduksi zat kimia yang disebut zat
2017)
auditori atau suara. Rangsangan auditori yang berupa suara diterima oleh
tulang - tulang pendengaran yang bertautan antara satu dengan yang lain.
(Nadhia, 2015)
Rangsang fisik tadi diubah oleh adanya perbedaan ion kalium dan ion
memori emosi) yang merupakan bagian penting dari system limbic (yang
ayat - ayat suci al-Qur’an yang dilagukan oleh seorang Qori direkam dan di
dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki system kimia tubuh
jantung, denyut nadi, dan aktifitas gelombang otak. Ini menunjukkan bahwa
Sebagai terapi relaksasi bahkan lebih baik dibandingkan dengan terapi audio
sebesar 63,11%. Terapi audio ini juga merupakan terapi yang murah dan
non farmakologis yang bisa menjadi therapy alternatif untuk orang yang
Rahman.” , penamaan itu karena indahnya surah ini dan karena didalamnya
pengantin.
Ar Rahman sendiri adalah Nama Allah yang berarti “Maha Pemberi nikmat
Ar Rahman dalam satu surat yang indah. Pengingat untuk manusia akan
banyaknya nikmat Allah yang terlupa. Tema dalam surat ini adalah uraian
tentang nikmat Allah yang bermula dari Nikmat terbesar yaitu Al Quran.
darat dan laut, manusia dan jin, di mana Allah mengatur semua itu dalam
satu pengaturan yang bermanfaat bagi manusia dan jin. Bermanfaat pula
Rahman dengan sepenuh hati berserah diri kepada Allah. Betapa banyak
mengingatkan kita untuk bersifat kasih sayang pula terhadap Allah dan
membaca dengan sepenuh hati, kita tidak akan lagi mengkufuri nikmat
karena hidup kita adalah berkat Allah. Kita adalah ciptaan Allah yang
Kerajaan Jin dan alam-alam yang tidak tampak pun Allah lah yang
menciptakan.
akhir surah, dan mereka semua terdiam. Beliau berkata: “aku telah
kalian semua. Saat aku sampai pada ayat fabi ayyi aalaa’i Rabbikuma
dengan jawaban yang baik. Pernyataan ini ditegaskan kembali oleh Ibnu
pengakuan mereka bahwa dari bangsa jin dan manusia ada yang
6. Diridhoi oleh Allah atas nikmat apa saja yang diberikan pada kita
Ja’far)
untuk membaca Ar Rahman dalam dua waktu, yaitu siang dan malam.
paling indah dan baunya paling harum, pada hari kiamat tidak ada
selainnya. Pada saat itu Allah berfirman: soapakah orang di dunia yang
Robbi, Fulan bin Fulan, lalu wajah mereka menjdi putih. Dan ia berkata
(Risnawati, 2017)
1. Definisi Tidur
Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar dimana persepsi dan reaksi
2011)
Tidur juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang sangat penting bagi
manusia, karena dalam tidur terjadi proses pemulihan, proses ini bermanfaat
tubuh yang tadinya mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali. Proses
bekerja dengan maksimal, akibatnya orang yang kurang tidur akan cepat lelah
2. Fisiologi Tidur
mesensefalon dan bagian atas pons. Saat keadaan sadar, neuron dalam
korteks serebri termasuk rangsangan emosi dan proses pikir (Dewi S. , Buku
Saat tidur terdapat pelepasan serum serotonin dari sel khusus yang
berada di pons dan batang otak bagian tengah, yaitu Bulbar Synchronizing
impuls yang diterima di pusat otak dan sistem limbik, dengan demikian
sistem pada batang otak yang mengatur siklus atau perubahan dalam tidur
3. Manfaat Tidur
Selain itu, tidur juga berfungsi untuk memberikan waktu organ tubuh dan
otak, terutama serebral korteks (bagian otak terpenting yang berfungsi untuk
Tidur REM merupakan tidur dalam kondisi aktif atau tidur paradoksial.
Hal tersebut berarti tidur REM ini sifatnya nyenyak sekali, namun
fisiknya yaitu gerakan kedua bola mata bersifat sangat aktif. Tidur REM
mata cepat (mata cenderung bergerak bolak – balik), dan sekresi lambung
meningkat.
Tidur NREM merupakan tidur yang nyaman dan dalam. Gelombang otak
lebih lambat dibandingkan orang yang sadar. Tanda – tanda tidur NREM
transisi antara bangun tidur dengan ciri rileks, masih sadar dengan
kesamping, frekuensi nadi dan napas sedikit menurun, dan dapat bangun
menurun dengan ciri mata pada umumnya menetap, denyut jantung dan
Tahap 3, yaitu tahap tidur dengan ciri denyut nadi dan frekuensi napas
Tahap 4, yaitu tahap tidur dalam dengan ciri kecepatan jantung dan
pernapasan turun, jarang bergerak dan sulit dibangunkan, gerak bola mata
cepat, sekresi lambung turun, dan tonus otot menurun. Siklus tidur
individu melalui tahap NREM dan REM. Siklus tidur komplit biasanya
Kualitas tidur adalah suatu keadaan tidur yang dijalani seorang individu
mencangkup aspek kuantitatif dari tidur, seperti durasi tidur, latensi tidur,
serta aspek subjektif dari tidur. Kualitas tidur seseorang dikatakan baik
merasa segar saat bangun di pagi hari, mengantuk berlebihan di siang hari,
area gelap di sekitar mata, kepala terasa berat, rasa letih yang berlebihan dan
Seorang Lansia dikatakan memiliki kualitas tidur yang baik apabila tidur
sesuai kebutuhan yaitu 6 jam/hari, selain itu waktu yang diperlukan untuk
bias tertidur maksimal 30 menit, frekuensi terbangun pada malam hari tidak
terlalu sering, dan juga dapat diukur melalui aspek subjektif seperti
kedalaman dan kepulasan tidur lansia tersebut serta perasaan segar setelah
Selama ini untuk mengukur Kualitas tidur seseorang akan dilakukan dengan
tidur yang selama ini sudah lazim digunakan oleh peneliti – peneliti
tersebut kita akan dapat mengukur kualitas tidur seseorang yang terdiri atas
subyektif (subjective sleep quality), latensi tidur (sleep latency), durasi tidur
Aspek-aspek dari kualitas tidur diukur dengan skala Pittsburgh Sleep Quality
Indeks (PSQI) versi bahasa Indonesia. Instrumen ini telah baku dan banyak
Index (PSQI) versi bahasa Indonesia ini terdiri dari 9 pertanyaan. Pada
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) adalah 0 sampai dengan nilai 21 yang
tidur (sleep latency), lamanya waktu tidur (sleep duration), efisiensi tidur
(habitual sleep efficiency), gangguan tidur yang sering dialami pada malam
medication), dan gangguan tidur yang sering dialami pada siang hari
(daytime disfunction).
Apabila semakin tinggi skor yang didapatkan, maka akan semakin buruk
kualitas tidur seseorang. Keuntungan dari PSQI ini adalah memiliki nilai
validitas dan reliabilitas tinggi. Namun ada juga kekurangan dari kuesioneir
Ada dua interpretasi pada PSQI versi bahasa Indonesia ini adalah kualitas
tidur yang baik jika skor ≤ 5 dan kualitas tidur buruk jika skor > 5. (Asmadi,
2011)
Quesioner PSQI
Latensi Tidur 2
5a
Durasi Tidur 4
Efisiensi Tidur 1
Gangguan Tidur 5b – 5 J
factor tunggal tidak hanya menjadi penyebab masalah tidur. Faktor fisiologis,
2013)
a. Penyakit Fisik
tidur. Selain itu, orang dengan nokturia atau berkemih pada malam hari
b. Obat – obatan
Mengantuk dan deprivasi tidur adalah efek samping dari medikasi umum.
c. Gaya Hidup
mengganggu pola tidur meliputi kerja berat, terlihat dalam aktivitas sosial
d. Stres Emosional
berkurangnya siklus tidur NREM tahap IV dan tidur REM serta seringnya
secara dini, sering terjaga, peningkatan total waktu tidur, perasaan tidur
e. Lingkungan
kemampuan untuk tidur dan tetap tertidur. Ventilasi yang baik adalah
esensial untuk tidur yang tenang. Ukuran, keadaan, dan posisi tempat
Sementara yang lain lebih menyukai suara sebagai latar belakang seperti
Beberapa klien menyukai ruangan yang gelap, sementara yang lain anak –
anak atau lansia menyukai cahaya remang yang tetap menyala selama
tidur. Klien juga dapat bermasalah tidurnya karena suhu ruangan yang
7. Gangguan Tidur
a. Insomnia
mengalami kesulitan kronis untuk tidur, sering terbangun dari tidur, dan
yang cukup.
c. Apnea.
udara melalui hidung dan mulut selama periode 10 detik atau lebih pada
memiliki tidur dalam yang signifikan. Selain itu, banyak juga terjadi
d. Narkolepsi
mendadak tidur yang tidak dapat dihindari pada siang hari, biasanya
hanya berlangsung 10-20 menit, setelah itu klien akan segar kembali dan
e. Defrivasi Tidur
f. Parasomnia
gangguan yang lebih serius, namun dalam semua kasus yang terpenting
Kualitas tidur yang buruk dapat memberikan 2 dampak, yaitu fisik dan
a. Dampak Fisik
b. Dampak Psikologis
Menarik diri, apatis dan respon menurun, merasa tidak enak badan, malas
keputusan menurun.
C. Konsep Lansia
1. Definisi Lansia
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam
hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan
seseorang telah melalui tiga tahap kehidupanya, yaitu anak, dewasa dan tua.
Tiga tahap ini berbeda baik secara fisiologis maupun psikologis. (Nugroho H.
, 2014)
Oleh karena itu, kesehatan usia lanjut perlu mendapatkan perhatian khusus
dengan tetap dipelihara dan diingatkan agar selama mungkin dapat hidup
b. Usia Lanjut Dini (Snescen) yaitu kelompok yang memulai memasuki usia
a. Perubahan fisik
(Fatimah, 2010) :
1) Perubahan sel
pengurangan lebar bahu dan pelebaran lingkar dada dan perut, dan
2) Perubahan kardiovaskuler
efesien.
4) Perubahan integumen
6) Perubahan genitourinaria
7) Perubahan gastrointensial
melambatnya motilitas.
8) Perubahan musculoskelental
Pada lansia terjadi perubahan struktur dan fungsi dan sistem saraf.
b. Perubahan mental
bertambah pelit atau tamak jika memiliki sesuatu. Hampir setiap Lansia
c. Perubahan psikososial
d. Perubahan Kognitif
(Fatimah, 2010)
D. Kerangka Teori
Kerangka teori ini adalah ringkasan dari tinjauan pustaka yang digunakan untuk
E. Kerangka Konsep
(Notoatmodjo 2012).
Gambar 2.3.
Kerangka konsep
F. Hipotesis
Ho :
terhadap kualitas tidur pada Lansia di Puskesmas Rawat Inap Tanjung Mas
terhadap kualitas tidur pada Lansia di Puskesmas Rawat Inap Tanjung Mas
Ha :
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
one group pre test – post test with design yang bertujuan untuk mengetahui
tidur pada Lansia di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Tanjung Makmur.
(Sopiyudin, 2016)
tidur ini dilaksanakan selama 3 hari secara berturut turut pada kelompok
Tabel 3.1
Skema Penelitian Eksperimen Semu dengan Rancangan
One Grup Pretest Posttest
Keterangan:
01 : Skor Kualitas Tidur Lansia sebelum dilakukan intervensi
02 : Skor Kualitas Tidur Lansia sesudah dilakukan intervensi
X : Perlakuan dengan menggunakan intervensi Terapi Murottal Surat
Ar-Rahman
42
B. Variabel Penelitian
suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain
(Notoatmodjo, 2012).
2. Variabel dependen
C. Definisi Operasional
VARIABEL DEPENDEN
2. Kualitas Tidur Kualitas tidur adalah Lembar Wawancara Baik (1) = Ordinal
keadaan tidur yang Questioner bila skor ≤ 5
dijalani seorang PSQI
individu mengha (Pirtzburg Buruk (2) =
Sleep Quality
silkan kesegaran dan Index) Bila Skor > 5
kebugaran saat
bangun yang menca
kup aspek kuantitatif
dari tidur, seperti
durasi tidur,latensi
tidur, serta aspek
subjektif dari tidur
(Asmadi, 2011)
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti
rawat di ruang Rawat Inap di Puskesmas rawat inap Tanjung Mas Makmur.
2. Sampel Penelitian
α
σ2 1−2 1−β 2
𝑛
μ1 − μ ⬚2
Keterangan
2
1
2
n = 23,51
n = 24
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria ekslusi
2013)
Makmur.
F. Etika Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian ada prinsip prinsip yang harus dipegang
consent.
3. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (right to full
dislose).
bersifat aman dan tidak ada perlakuan yang membahayakan bagi responden,
dan peneliti bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada
4. Privasi (privacy)
5. Keadilan (justice)
and benefits)
2012)
penelitian.
G. Instrumen penelitian
subyektif (subjective sleep quality), latensi tidur (sleep latency), durasi tidur
responden.
Uji validitas
Lembar Questioner PSQI Kualitas Tidur yang telah di lakukan oleh peneliti
diterima jika nilai loading dari setiap itemnya adalah ≥ 0.4. Penelitan oleh
Conteras ,et al., (2014) tentang lembar questioner PSQI didapatkan loading
dari setiap itemnya ≥ 0.4 sehingga lembar penilain ini dikatakan valid.
Uji Reabilitas
penelitian dapat dikatakan reliable jika memiliki nilai Cronbach Alpha ≥0.60,
dikatakan reliable. Hasil uji validitas dan reliabilitas skala PSQI versi
1. Pengelolahan data
tahap pengolahan data dilakukan dengan editing, coding, entry data, dan
a. Editing
telah diisi oleh responden, dikwatirkan ada pertanyan yang belum terisi
b. Coding
Coding yaitu merubah data dalam bentuk huruf kebentuk angka atau
tabulasi dan analisa data. Penelitian ini, data diperiksa dan dikolerasi
definisi oprasional.
d. Cleaning
kesalahan data yang sudah dientry, tentang ketidak lengkapan dan yang
mendeteksi adanya missng pada data pada data yang telah dimasukan.
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
b. Analisis bivariat
Bila nilai p < 0,05 maka terdapat pengaruh yang signifikan, namun bila
nilai p > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara dua
variabel tersebut.
I. Jalannya penelitian
Jalannya penelitian ini yang dialakukan penelitian ini pada dasarnya adalah :
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
penelitian ke dalam bentuk yang lebih tersusun dengan rapih dan dapat
BAB IV
1. Gambaran Umum
Sumber Makmur
Sumatera Selatan
Pada awal berdirinya, Puskesmas Rawat Inap Tanjung Mas Makmur diberi
nama Puskesmas Induk Mesuji Atas, yang mempunyai 13 desa binaan dan
55
saat ini terdiri dari 9 desa binaan dengan luas wilayah 6482 Ha. Berdasarkan
a. Visi
b. Misi
3. Sarana Kesehatan
penting.
mandiri. Selain itu terdapat juga 1 fasilitas pelayanan milik swasta yaitu
Makmur pada tahun 2019 antara lain : Tenaga dokter 2 orang, 16 orang
gigi serta 8 orang non kesehatan yang terdiri dari 4 staf penunjang
petugas keamanan.
5. Pelayanan Kesehatan
dari :
1) Kesehatan Ibu
2) Kesehatan Anak
d. Pengendalian Penyakit
e. Kesehatan Lingkungan
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
sebagai berikut :
Tabel 4.1
Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan usia
di Puskesmas Tanjung Mas Makmur tahun 2020.
(41,7%) responden Usia lanjut dini, dan 14 (58.3%) Lansia, total adalah
24 (100%)
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin di Puskesmas Rawat Inap
Tanjung Mas Makmur tahun 2020
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Status Perkawinan di Puskesmas Rawat Inap
Tanjung Mas Makmur tahun 2020
responden didapatakan data status lansia kawin 18 orang (75 %), janda
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Jenis Pekerjaan di Puskesmas
Rawat Inap Tanjung Mas Makmur tahun 2020
tabel 4.4 dari 24 responden di dapatkan data sebagai petani ada 7 orang
Tabel 4.5
Total Skor PSQI Pre Test dan Post Test Berdasarkan Jenis Kelamin
bahwa responden memiliki kualitas tidur yang buruk hal ini dibuktikan
nilai Skor Pretest PSQI yaitu skor 186 untuk responden Perempuan yang
memiliki kualitas tidur yang buruk karena rata – rata tiap responden
memiliki skor PSQI masih di atas skor 5. Dimana batas normal dari skor
PSQI adalah 5.
2. Analisis bivariat
syarat pada uji pairet t-test adalah variabel dependen rasio dan variabel
Tabel 4.6
Hasil uji normalitas data
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
smirnov, diketahui nila Sig. untuk nilai pre test sebesasar 0,39 pada post test
.000. Karena nilai post test lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa nilai data pre test dan post test tidak berdistribusi normal. Dengan
rawat inap tanjung mas makmur terhadap responden yang diberikan terapi
didapatkan hasil.
Tabel 4.7
Hasil Uji statistik Wilcoxon
a
Test Statistics
postest – pretest
b
Z -4.298
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
hitung lebih kecil dari taraf signifikan (p<0,05) maka Ha diterima dan Ho
artinya tidak ada pengaruh terapi murrotal quran terhadap kualitas tidur
lansia.
C. Pembahasan
1. Analisis Univariat
a. Usia
puskesmas rawat inap tanjung mas makmur lansia dengan Usia lanjut
dini 60-64 berjumlah 10 orang dan lansia yang berusia > 64 tahun
berjumlah 14 orang.
hampir tidak memiliki tahap 4, atau tidur yang dalam. Perubahan pola
tidur pada usia lanjut disebabkan perubahan susunan saraf pusat (SSP)
berada pada kategori baik (PSQI) dimana pada saat pre-test hanya
b. Jenis kelamin
perempuan memiliki skor kualitas tidur yang tinggi yang dapat diartikan
hormone endogen.
c. Status perkawinan
dan jumlah responden yang masih memiliki pasangan 18. Dari data yang
dilakukan oleh (Jen-Hao & Waite, 2015) Tidur adalah perilaku restoratif
perkawinan.
2. Analisis Bivariat
selama 16 Menit dalam tempo 3 hari berturut-turut, maka di dapat kan hasil
Tabel 4.8
a
Test Statistics
postest – pretest
b
Z -4.298
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Berdasaarkan tabel diatas Hasil uji statistik dengan uji Wilcoxon didapatkan
hasil p-value sebesar 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
Tabel 4.9
Nilai Skor Pre test dan Post Test berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Skor PSQI pretest Skor PSQI Posttest
Perempuan 186 74
Laki laki 74 26
kualitas tidur yang tinggi yang dapat diartikan memiliki kualitas tidur
Post Menopausal (early PM) dan late Post Menopausal (late PM).
tinggi, kemudian diikuti oleh wanita pada fase late PM, late MT dan
berada pada fase early MT ditemukan memiliki skor PSQI yang paling
baik. Kemudian diikuti oleh fase late MT yang masih terkait dengan
kualitas tidur yang baik. Skor PSQI tertinggi ditemukan pada wanita
yang berada pada fase early PM dan late PM, yang menunjukkan
kanan dan kiri otak. Daerah frontal sebagai pusat intelektual umum
lanjut dini, dan 14 Lansia. Skor nilai Psqi untuk rata rata lansia lebih
durasi tidur NREM tahap 3 dan 4, yang mana merupakan fase tidur yang
yang lebih dalam atau lebih lambat tersebut sangat baik menimbulkan
perempuan dan skor 74 untuk 7 orang responden laki – laki dan setelah
perempuan dan skor 26 untuk 7 orang responden laki – laki yang artinya
memasuki usia tua. Hal ini mengakibatkan lansia lebih rentan terhadap
(Olievera, 2012)
murottal Al Qur’an merupakan salah satu jenis terapi suara. Efek yang
ditimbulkan dari terapi suara yaitu berupa efek psikologis dan efek
kedua sistem saraf autonom tersebut. Hal inilah yang menjadi prinsip
perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia
energi listrik pada otot-otot organ tubuh. Perubahan tersebut juga terjadi
detak jantung, volume darah yang mengalir pada kulit, dan suhu tubuh.
terutama pada lansia baik secara fisik maupun psikologis seperti efek
tanda – tanda vital tubuh menjadi stabil sehingga hal ini akan
penelitian ini saja tapi Lansia bisa menerapkan secara mandiri saat di
rumah nanti.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Pada penelitian ini jumlah sampel sedikit dan hanya terdiri dari satu
gangguan pada saat sesi terapi murottal bisa terjadi. Hal ini bisa
BAB V
A. Kesimpulan
Murottal terhadap Kualitas Tidur pada Lansia di Puskesmas Rawat Inap Tanjung
41,7%, Jenis kelamin Perempuan lebih tinggi sebanyak 17 orang atau 66, 7%
rawat inap, diketahui bahwa Skor untuk Kualitas tidur pasien sebelum
diberikan terapi murottal adalah 186 untuk perempuan (17 orang ) dan Skor
untuk laki – lak i(7 orang) adalah 74, di mana rata – rata skor adalah 10,83
masih di atas 5 atau masih di bawah standar normal dari skor kualitas tidur.
Skor untuk laki – laki adalah 26 . Jadi rata-rata skor secara keseluruhan
adalah 4,20 masih di bawah 5 yang menunjukkan bahwa nilai skor adalah
75
Murottal adalah 12.50 dengan p-value sebesar 0,000, maka dapat disimpulkan
bahwa terapi murottal efektif meningkatkan kualitas tidur pada pasien Lansia
yang di rawat inap di Puskesmas Rawat Inap Tanjung Mas Makmur 2020.
B. Saran
1. Bagi Pasien
2. Bagi Perawat
Hasil penelitian terapi murottal ini diharapkan menjadi salah satu bentuk
asuhan keperawatan pada pasien Lansia yang mengalami kualitas tidur yang
buruk. Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan juga seorang perawat
3. Bagi Puskesmas
terapi murottal sebagai upaya peningkatan kualitas tidur pada pasien Lansia.
penelitian kuantitatif dengan desain atau jenis terapi yang lain terkait
DAFTAR PUSTAKA
Amir. (2010). Gangguan Tidur pada lansia diagnosi dan penatalaksananya. Cerminan Dunia
Kedokteran .
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik . Jakarta : Trans Info
Media .
Asmadi. (2011). Tehnik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan dasar klien .
Jakarta : Salemba Medika .
Asrin, Mardiyono, & Saryono. (2017). Pemanfaatan Terapi Musik untuk meningkatkan
kesadaran pasien trauma kepal. The Soedirman Nursing.
Beersma. (2018). Circadian control of the sleep-wake cycle. US National Library of Medicine
National Institute of Health.
Dewi, P. (2013). Angka Kejadian serta faktor - faktor yang mempengaruhi gangguan tidur
(imsomnia) pada lansia di panti sosial Tresna Werdha Denpasar .
Dwi O, S. P. (2016). Pengaruh Terapi Murottal Al Qur'an terhadap Kualitas tidur Lansia di
Unit Rehabilitasi Sosial Dewanata Cilacap. Jurnal Keperawatan Soedirman, halaman
3.
Eskandari. (2012). Qur'an Recitation : short therm and related factors in preterm newborns.
Faradisi. (2012). Efektifitas Terapi Murrotal dan Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan
Tingkat Kecemasan . Jurnal Muhammadiyah .
Faradisi. (2012). Perbedaan Efektifitas terapi murotal dengan musik klasik terhadap pasien
pre operasi fraktur femur. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Fatimah. (2010). Merawat Manusia Lanjut Usia . Jakarta : CV. Trans Info media .
Hawari, D. (2013). Manajemen Stres Cemas dan Depresi . Jakarta : Balai Penerbit FK UI .
Indrajati. (2013). Pengaruh Therapi Murottal terhadap denyut nadi dan frekwensi
pernafasan pada bayi prematur di RSUD Banyumas .
Islamic, B. (2016). Keutamaan Surat Al Mulk Yang Luar Biasa . Jakarta : Redaksi dalam Islam .
Jen-Hao, & Waite. (2015). Marriage, Relationship Quality, and Sleep among U.S. Older
Adults. Journal of health and social behavior.
Juliana. (2014). Pengaruh Terapi Murottal Al Qur'an terhadap penurunan tingkat Insomnia
pada Lansia di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia "Pucang Gading" Semarang.
Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran, hal 7.
Jumiarni. (2018). Perbandingan Kualitas Tidur Menggunakan Skala Pittsburgh Sleep Quality
Index (Psqi)Pada Pasien Gangguan Cemas Yang Mendapat Terapi Benzodiazepin
jangka Panjang Dan Jangka Pendek. Konsentrasi Pendidikan Dokter Speasialis.
Keisuke, S. (2017). Sleep disorders in the elderly: Diagnosis and management. Journal of
General And Family Medicine.
Khasanah, & Hidayah. (2012). Kualitas Tidur Lansia Balai Rehabilitas SOaila Mandiri. J0urnal
Nursing Studies, 189-196.
Mayrani, & Hartati. (2013). Intervensi Terapi Audio dengan murrotal surat Ar Rahman
Terhadap Prilaku Anak. Jurnal Keperawatan Sudirman.
Moghaddam. (2012). Reliability and validity of the Persian version of the Pittsburgh Sleep
Quality Index (PSQI-P).". Sleep and Breathing.
Mujamil. (2017). Pengaruh Mnedengar Murottal Terhadap Kualitas Tidur Mahasiswa Tingkat
Akhir . Jurnal Sehat Husada.
Myers. (2018). Fajtor asoociated with changing cognitife iunction in elderly. implacation for
nursing rehabilitation.
Nilam, & Sayekti, W. (2016). ANALISIS RISIKO DEPRESI, TINGKAT SLEEPHYGIENE DAN
PENYAKIT KRONIS DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA. Departemen
Epidemiologi FKM UA.
Oktora, S. P., & Purnawan, I. (2016). PENGARUH TERAPI MUROTTAL AL QUR’AN TERHADAP
KUALITAS TIDUR LANSIA. UNSOED JURNAL .
Olievera. (2012). Sleep Quality Of Elders Living in long term care instituition. Brazil: Journal
of Brazilian University.
Potter, P. (2011). Buku Ajar Fundamental Keperawatan; Konsep proses dan Praktik. Jakarta :
EGC.
Risnawati. (2017). Efektiitas Murottal dan therapi musik terhadap tingkat kecemasan
mahasiswa keperawatan semester VII.
Sari, R. I. (2017). HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI
BPLU SENJA CERAH PROVINSI SULAWESI UTARA. e-journal Keperawatan.
Sastroasmoro , S., & Ismail, S. (2015). Dasar Dasar Metodologi Penelitian Klinis . Jakarta :
Sagung Seto .
Siswantinah. (2011). Pengaruh Therapi Murottal terhadap kecemasan Pasien gagal ginjal
kronik yang dilakukan tindakan hemodialisa di RSUD Kraton kabupaten Pekalongan .
Sodikin. (2012). Pengaruh Murrotal Alquran Terhadap penurunan kualitas nyeri pada pasien
post op di RS Cilacap. Buletin Jendela data dan Informasi.
Sopiyudin, D. (2016). statistik untuk kedokteran dan kesehatan. jakarta: salemba medika.
Stanle, & Beare. (2006). Buku Ajar Keperawatn Gerontik. Jakarta: EGC.
steffen. (2015). Sleep Disturbances in the Elderly. Pubmed Us National Library oe medicine
helath .
Sumirta. (2018). Faktor yang menyebabkan gangguan tidur (insomnia) lansia. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama .
Surilena. (2014). Gangguan Tidur Pada Lansia dan Penanangananya. Yayasan Kesehatan
JIwa Dharmawangsa.
Tranah. (2012). Post menopausal hormones and sleep quality in the elderly a popu;ation
study based . BMC Women's Health.
Weerakom, T., & Howteerakul, N. (2018). Sleep quality and associated factors among the
elderly living in rural Chiang Rai. Epidemiology And Heallth.
Wolkove, Elkholy, B. M., & Palayew. (2012). Sleep and aging disoreder commonly found in
older people. Canadian Medical Association .
Zahra, R., & Sofianan, N. (2018). Gambaran Insomnia Pada Remaja. JOM FKp .
Zhang, & Wang, Y. (2016). Menopausal symptoms and sleep Quality During Menopausal
Transition and Postmenopause. Chin Med.
LAMPIRAN
KepadaYth
Calon Responden
Dengan Hormat
Akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Therapi Murottal Surat Ar-
Rahman terhadap kualitas tidur pada Lansia di Puskesmas Rawat Inap Tanjung Mas
Makmur tahun 2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah Pengaruh therapi Murottal surat
Ar-Rahman terhadap kualitas tidur pada Lansia di Puskesmas Rawat Inap Tanjung
Mas Makmur tahun 2020. Adapun manfaat penelitian ini dapat di jadikan sumber
pengetahuan bagi masyarakat dan lansia di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap
Tanjung Mas Makmur tahun 2020.
Sehubungan dengan hal tersebut saya mohon kesediannya untuk menjadi responden
dalam penelitian ini. Semua data maupun informasi yang di kumpulkan akan di jaga
kerahasiaanya dan hanya akan di gunakan untuk kepentingan penelitian.
Jika bersedia menjadi responden, mohon anda menandatangani pernyaatan kesediaan
menjadi responden. Atas perhatiannya dan kesediannya saya ucapkan terimakasih.
Peneliti
Budiyanto
Saya memahami bahwa penelitian ini tidak menimbulkan kerugian bagi saya dan
tidak ada paksaan dari pihak manapun dan penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk meningkatkan pelayanan keperawatan. Jawaban yang saya berikan akan dijaga
kerahasiaannya, serta saya diberi kesempatan untuk bertanya yang belum saya
mengerti.
Apabila dalam pernyataan menimbulkan respon emosional yang tidak nyaman, maka
peneliti akan menghentikan pengumpulan data dan peneliti memberi hak kepada saya
untuk mengundurkan diri dari penelitian ini tanpa resiko apapun.
Saya mengerti bahwa catatan mengenai penelitian ini akan dirahasikan, semua berkas
yang tercantum ,identitas, subjek penelitian hanya akan digunakan untuk kepentingan
penelitian dan jika telah selesai digunakan akan dimusnahkan dan hanya peneliti yang
tahu kerahasian data. Jika saya tidak mau meneruskan penelitian ini saya dapat
menghentikannya. Dengan demikian saya menyatakan bersedia menjadi responden.
(…………………………)
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Tekanan darah :
5. Dalam sebulan ini Tidak pernah Kurang sekali Sekaliatau 2 3 atau lebih
berapa sering anda (0) seminggu kali dalam
mengalami masalah (1) seminggu seminggu
tidur (2) (3)
A. Tidak dapat tidur
dalam 30 menit
B. Bangun ditengah
malam atau dini hari
mengalami masalah
tidur
6. Selama sebulan ini
berapa sering kau
menggunakan obat
obatan untuk
membuat kamu
tidur
7. Dalam sebulan ini
berapa sering kamu
mengalami masalah
dalam mengemudi,
makan, ataupun
aktivitas sosial
8. Dalam sebulan ini
berapa banyak
masalah yang
membuat anda tidak
antusias untuk
menyelesaikannya
9. Dalam sebulan ini Sangatbaik Baik(1) Buruk(2) SangatBuruk
bagaimana kualitas (0) (3)
tidur mu secara
keseluruhan
7 Komponen penilaian =
Interpretasi =
1. Skor > 5 kualitas tidur buruk
2. Skor ≤ 5 kualitas tidur baik
Nama Responden :
Penjelasan kepada
Responden tentang tujuan
penelitian sekaligus penanda
tanganan informed consent
Penelitian