Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS: PLASENTA PREVIA DI RUANG

FAJAR DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT BHAKTI KENCANA

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah

Dosen : Sumbara, S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun oleh :

Cika Maidayanti (191FK03075)

Silvia Gisty Almarona (191FK03076)

Resta Rizka Depia (191FK03088)

Adka Aulia Pebrianti (191FK03089)

Kelompok 7B

Tingkat 2

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

BANDUNG
2021

NARASI KASUS

Ny.H 28 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 38 minggu minggu, beragama islam, dengan
pendidikan tamat SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, dengan diagnosa medis plasenta previa,
di bawa ke RS Bhakti Kencana diantar oleh suami nya Tn. U berusia 29 tahun dengan
keluhan adanya darah keluar dari jalan lahir berwarna merah segar setelah bersih-bersih
rumah. Pendarahan ini terkadang sedikit dan banyak darah keluar terasa seperti ada air yang
keluar dari vaginanya, darah keluar semakin banyak bila pasien melakukan aktivitas dan
berkurang bila berbaring, waktu keluar darah tidak pasti.

Pasien mengatakan HPHT 7 Oktober 2020, HPL 14 Juli 2021, ibu mengatakan mulai
merasakan gerakan janin sejak umur kehamilan 5 bulan. suami klien mengatakan di keluarga
nya tidak ada riwayat penyakit menurun dan menular yaitu jantung, asma, TBC, epilepsi, dan
HIV/aids. Pemeriksaan fisik yang telah dilakukan pada pasien didapatkan hasil, TD
meningkat : 100/60 mmHg, Nadi menurun : 60 x/menit, RR : 22 x/menit, S : 36,6℃,
keadaan umum pasien baik dalam keadaan sadar penuh atau compos mentis, nadi lemah
,tugor kulit menurun , klien mengatakan lemas mukosa bibir kering .TB : 160 cm, BB
sebelum hamil : 55 kg, BB sekarang : 65 kg, terdapat kehitaman pada daerah mata pada
payudara simetris, aerola hiperpigmentasi, puting susu menonjol, pada saat di inspeksi bagian
abdomen pembesaran normal, bentuk perut memanjang, terdapat linea nigra, terdapat striae
livide, TFU 31 cm, teraba membulat lunak dibagian fundus, presentasi kepala teraba diatas
simfisis, punggung terdapat di kiri ibu, DJJ 135 x/menit, kontraksi setiap 1 jam sekali lama 5
detik dan lemah, belum ada pembukaan dan tampak darah dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan
laboratorium darah, HB : 9,1 mg/dl. HT: 32.8%.

Berdasarkan hasil pemeriksaan USG pada pasien tampak janin resentasi kepala
tunggal hidup, plasenta corpus posterior menutupi jalan lahir. Pasien mendapat kaltropen
supp 200 mg/ 8 jam dan IVFD RL + oksitosin 20 IU 20 gtt/menit.

Karena perdarahan yang dialami nya klien dan suami nya merasa khawatir pada bayi
nya. pasien berulang kali menanyakan kepada perawat mengenai kondisi bayi nya. Klien
mengatakan merasa khawatir dengan kondisinya yang kini di hadapinya ,klien mengatakan
pusing dan tidak berdaya ,klien tampak gelisah dan tidak berdaya Klien juga mengeluh sulit
tidur ,mengeluh sering terjaga,dan sering terbangun .pola tidur klien sebelumnya dari pukul
21.00-04.00 kini hanya bisa tidur selama 3 jam dari pukul 23.00 -03.00.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. H (G2P1A0) KEHAMILAN DISERTAI
DENGAN PLASENTA PREVIA: DI RUANG FAJAR RUMAH SAKIT BHAKTI
KENCANA

A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama : Ny. H
Umur : 28 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Dx Medis : Plasenta Previa
Tgl Masuk RS : 28 Juli 2021
Tgl Pengkajian : 28 Juli 2021
Alamat : Tigaraksa
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. U
Umur : 29 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS
Alamat : Tigaraksa
Hub. Dengan Klien : Suami klien
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Keluhan Utama
Klien mengeluh adanya darah keluar dari jalan lahir berwarna merah
segar.
b) Keluhan saat Masuk RS
Klien mengeluh adanya darah keluar dari jalan lahir berwarna merah
segar setelah bersih-bersih rumah, akhirnya klien dibawa oleh
suaminya ke RS Bhakti Kencana.
2) Keluhan saat dikaji
Klien mengeluh adanya darah keluar dari jalan lahir berwarna merah segar
terkadang sedikit dan banyak darah keluar terasa seperti ada air yang
keluar dari vaginanya tanpa rasa nyeri, darah keluar semakin banyak bila
pasien melakukan aktivitas dan berkurang bila berbaring, waktu keluar
tidak pasti.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Suami klien mengatakan di keluarga nya tidak ada riwayat penyakit
menurun dan menular yaitu jantung, asma, TBC, epilepsi, dan HIV/aids.
4) Riwayat Hamil Saat Ini
Pasien mengatakan HPHT 7 Oktober 2020, HPL 14 Juli 2021, ibu
mengatakan mulai merasakan gerakan janin sejak umur kehamilan 5 bulan.
d. Pola Aktivitas Sehari-hari
Jenis ADL Sebelum Hamil Selama Hamil
a. Makan
- Frekuensi 3x/hari 3-4x/hari
- Jenis Nasi, sayur, lauk Nasi, sayur, lauk
pauk pauk
- Jumlah 1 porsi habis 1 porsi habis
- Keluhan - -
b. Minum
- Jumlah 5-7 gelas/hari 7-8 gelas/hari
- Jenis Air putih dan teh Air putih dan susu
- Keluhan - -
c. Eliminasi BAB
- Frekuensi 1x/hari -
- Warna Cokelat kekuningan -
Lembek
- Konsistensi - -
- Keluhan -
d. Eliminasi BAK
- Frekuensi 5-6 x/hari 7-8 x/hari
- Warna Kuning jernih Kuning jernih
- Keluhan - -

e. Eliminasi BAB
- Frekuensi 1-2 x/hari 1 x/hari
- Konsistensi Lunak Lunak
- Keluhan - -
f. Istirahat/Tidur
a) Siang
- Lama Tidur 1 jam -
- Waktu
- Keluhan 13.00 – 14.00 -
b) Malam - -
- Lama Tidur 7 jam 6 jam
- Waktu
- Keluhan
21.00-04.00 22.00-04.00
- Merasa khawatir
g. Personal Hygiene
1. Mandi
- Frekuensi 2x/hari 2-3 x/hari
- Keluhan - -
2. Keramas - -
- Frekuensi 3x/minggu 3x/minggu
- Keluhan - -
3. Gosok Gigi - -
- Frekuensi 3x/hari 3x/hari
- Keluhan - -
4. Gunting Kuku - -
- Frekuensi 1x/minggu 1x/minggu
- Keluhan
- -
- -

e. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
Baik.
2) Kesadaran
E: Respon buka mata spontan (4)
V: Respon verbal orientasi baik dan jelas (5)
S : Respon motorik baik, klien mengikuti perintah dengan tepat (6)
Kesimpulan: Tingkat kesadaran klien composmentis/ sadar penuh.
3) Pemeriksaan Antropometri
TB: 160 cm
BB Sebelum Hamil: 55 kg
BB Selama Hamil : 65 kg
4) Tanda-Tanda Vital
TD : 90/60 mmHg
P : 60x/mnt
R : 22x/mnt
S : 36.6℃
5) Sistem Kardiovaskular
Ketika diinspeksi bentuk mata bulat, simetris, ujung mata sejajar
dengan ujung vina, bulu mata pendek, kelompak mata bergerak dapat
membuka, menutup serta mengedip, alis mata berada di atas mata, bersih
tidak ada serumen, sklera tidak ikterik, retina warna cokelat dan iris
berwarna putih, konjungtiva anemis. Pigmentasi warna leher merata
dengan kulit tubuh, ukuran simetris, tidak ada edema, tidak ada bendungan
pada vena jugularis, tidak ada lesi, ROM sempurna. Bentuk dada simetris,
pergerakan dinding dada simetris, pigmentasi merata, tidak terdapat lesi,
pengembangan dada simetris, tidak ada sianosis.TD: 90/60 mmHg, P:
100x/menit.
Ketika di palpasi gerakan bola mata baik terbukti dapat menggerakkan
bola mata ke kiri, kanan, atas, bawah, dan memutar, tidak terdapat nyeri
tekan, lakrimalis lembab dan berair saat ditekan. Pada leher arteri karotis
teraba jelas, pemeriksaan JVP 5 cmH2O. Pada dada tidak teraba getaran,
tidak ada nyeri tekan, dan benjolan. Arteri teraba jelas di area arteri
brachialis, arteri radialis, femoralis, poplitea, dorsalis pedis, CRT<3 detik,
turgor kulit jelek.
Ketika diperkusi area dada terdengar suara perkusi jantung pekak,
batas kiri jantung normal batas atas di ICS II kiri di linea parastrenalis kiri
dan batas bawah ICS V kiri agak ke media linea midklavikularis kiri, batas
kanan jantung normal batas bawah kanan jantung berada di linea
parasternalis kanan, dan batas atasnya berada di ICS II kanan linea
parastrenalis kanan.
Ketika di auskultasi area dada terdengar suara jantung lup dub tanpa
suara tambahan gallops dan murmur.
6) Sistem Respirasi
Ketika diinspeksi bentuk dada simetris, pigmentasi merata, tidak
terdapat luka di area dada, pengembangan dada sama, tidak ada sianosis.
Bentuk hidung simetris, klien terpasang oksigen 3 liter/menit, septum
berada ditengah kedua lubang hidung, terdapat pergerakkan cuping
hidung, hidung bersih, warna mukosa pucat, tidak ada lesi, luka, dan
perdarahan, terdapat sekret berwarna putih jernih, tidak ada sumbatan
polip dikedua lubang hidung. Pada area mulut warna mukosa bibir
kecoklatan dengan tekstur agak kering. R: 30x/mnt.
Ketika dipalpasi area dada, hidung, dan mulut tidak terdapat nyeri
tekan dan benjolan, terdapat vocal premitus saat klien berbicara.
Ketika diperkusi area dada terdengar suara paru resonan. Ketika
auskultasi tidak terdengar suara tambahan wheezing. Fungsi pernapasan
baik terbukti klien dapat mencium bau pada kayu putih.
7) Sistem Pencernaan
Ketika di inspeksi warna mukosa bibir kecoklatan, tekstur mukosa
agak kering, tidak ada lesi, tidak ada stomatitis, kebersihan mulut baik,
warna gigi putih kekuningan, jumlah gigi 32 buah, tidak ada karies
ataupun karang gigi, gusi berwarna merah muda, tidak ada pembengkakan,
tidak perdarahan, tidak ada stomatitis, warna lidah merah mudah, simetris,
bersih, uvula bergetar pada saat klien mengatakan “AH”, tidak ada
pembengkakan tongsil, pada bagian tenggorokan terlihat terdapat sputum
berwarna bening. Pada abdomen pigmentasi merata, tidak terdapat lesi,
tidak terdapat distensi, bentuk abdomen, simetris, umbilikus tidak
menonjol, bersih dan tidak ada inflamasi, tidak tampak gerakan peristaltik.
Tidak terdapat hemoroid, perdarahan di area rektum dan anus.
Ketika di auskultasi area perut terdengar bising usus 8x/menit.
Ketika dipalpasi area mulut dan dada tidak ada nyeri tekan dan
benjolan.
Ketika diperkusi area lambung di area tulang iga bagian bawah anterior
dan epigastrium kiri terdengar suara timpani. Batas hati bagian bawah
berada ditepi batas bawah tulang iga kanan, batas atas hati berada di antara
celah tulang iga ke-5 hingga iga ke -7.
Fungsi pengecapan baik terbukti klien dapat merasakan asin, asam,
pahit, dan manis.
8) Sistem Muskuloskeletal
Ketika diinspeksi bentuk muskuloskeletal simetris antara ekstremitas
atas dan bawah, tidak terdapat skoliosis, lordosis, maupun kifosis, tidak
terdapat atrofi otot, pergerakan sendi baik, tidak terdapat polidaktil, tumor,
edema, ROM ekstremitas positif.
Ketika dipalpasi tidak ada nyeri tekan, benjolan dan edema, sendi
bergerak halus, akral hangat.
Ketika diperkusi menggunakan reflek halmmer pada patella, bisep,
trisep, trisep, dan achilles dapat bergerak sendi yang artinya refleknya
bagus. Refleks abdominal bai terbukti ketika area abdomen di gores
dengan ujung reflek hammer umbilikus akan bergerak ke area daerah yang
digores. Reflek babinski negati terbukti ketika diberi goresan di bagian
area telapak kaki tampak jari kaki fleksi.
Kekuatan otot 4 (cukup kuat tetapi bukan kekuatan penuh)

5 5

5 5

9) Sistem Endokrin
Ketika diinspeksi tidak ditemuka hiperpigmentasi pada seluruh area
tubuh, bentuk wajah simetris antara mata yang sejajar dengan pinna,
hidung, dan mulut, tidak terdapat peningkatan pigmentasi pada kuku. S:
36,8℃.
Ketika dipalpasi kulit lembut, agak kering, tidak ada lesi, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
Ketika diauskultasi di leher tidak terdengar suara “bruit” yang
dihasilkan oleh turbulensi pada pembuluh darah tiroid.
10) Sistem Integumen
Ketika diinspeksi pigmentasi merata pada seluruh bagian tubuh, pada
kepala bentuk kepala bulat, simetris, bersih tidak terdapat ketombe, tidak
terdapat soborrhoe, tidak ada lesi, tidak ada luka, warna rambut hitam,
sedikit berminyak, bentuk rambut lurus seperti ibunyam distribusi rambut
merata, tidak terdapat alovesia. Bentuk wajah simetris, pigmentasi merata,
tidak terdapat skar dan akne. Turgor kulit bagus, CRT<3 detik, mukosa
bibir agak kering. Pada telinga pigmentasi warna sama, tidak terdapat
serumen, tidak terdapat bau. Pada genetalia penyebaran rambut merata.
Ketika dipalpasi tidak terdapat nyeri tekan, akral hangat, tekstur kulit
lembut, turgor kulit bagus <3 detik, CRT <3 detik.
11) Sistem Neurologi
Ketika diinspeksi tingkat kesadaran klien delirium dengan GCS
composmentis, tidak terdapat kejang atau tremor, klien tampak lemas.
Ketika dipalpasi tidak terdapat nyeri, fungsi raba baik terbukti ketika di
beri rangsang nyeri klien melokalisir nyerinya, kekuatan otot 4 (cukup
kuat namun kurang penuh), pergerakan normal, dan postur normal.
Ketika diperkusi refleks patella dan achilles positif.
Fungsi saraf kranial I (penciuman) baik terbukti klien dapat menebak
bau-bauan (minyak kayu putih) di masing-masing lubang hidung, saraf
kranial II (optikus) baik terbukti klien dapat membaca papan nama perawat
dengan jarak 30 cm. saraf kranial III (okulomotor) baik terbukti mata dapat
melirik ke satu/ lain arah, pupil menyempit dapat menyempit saat terkena
cahaya, dan melebar ketika tidak terkena cahaya, saraf kranial IV
(trochlearis) gerakan mata volunter (sadar), saraf kranial V (trigeminus)
baik terbukti terdapat refleks kornea, kemampuan menunjukan batas
daerah sensorik menurut perasaan sendiri setelah kapas disentuhkan di
area wajah, koordinasi otot mengunyah pun baik, saraf kranial VI
(abdusen) baik terbukti klien dapat melirik ke kanan dan kiri, saraf kranial
VII (facialis) baik terbukti klien dapat tersenyum, mengangkat alis,
mengerutkan dahi, wajah simetris, saraf kranial VIII (auditorius) baik
terbukti klien dapat mendengar gesekan rambut, saraf kranial IX
(glosoparingeal) dan saraf kranial X (vagus) baik terbukti klien dapat
menelan, saraf kranisal XI (accesarius)klien dapat menggelengkan kepala
dan menoleh ke kiri kanan, klien dapat mengangkat salah satu bahunya ke
atas dan namun kekuatan dalam menahan tekanan yang diberikan oleh
perawat kurang optimal dengan waktu hanya 3 detik, saraf hypoglosal baik
terbukti klien dapat menonjolkan lidahnya ke garis tengah kemudian ke
arah sisi.
12) Sistem Reproduksi
Ketika diinspeksi terdapat kehitaman pada daerah mata pada payudara
simetris, aerola hiperpigmentasi, puting susu menonjol, pada saat di
inspeksi bagian abdomen pembesaran normal, bentuk perut memanjang,
terdapat linea nigra, terdapat striae livide, TFU 31 cm, teraba membulat
lunak dibagian fundus, presentasi kepala teraba diatas simfisis, punggung
terdapat di kiri ibu, DJJ 135 x/menit, kontraksi setiap 1 jam sekali lama 5
detik dan lemah, belum ada pembukaan dan tampak darah dari jalan lahir
sebanyak 100 cc.
13) Sistem Perkemihan
Ketika diinspeksi pola kebiasaan pasien normal 5x/hari dengan output
24 jam 1000 cc/24 jam, tidak terdapat kekeruhan ataupun sedimen. Tidak
terdapat keluhan frekuensi BAK seperti disuria dan hematuria. Klien tidak
menggunakan kateter.
Ketika dipalpasi tidak terdapat distensi bladder, tidak terdapat benjolan
pada ginjal kiri maupun kanan.
f. Data Psikologis
1) Status Emosi
Emosi klien tampak stabil, tidak mudah tersinggung, dan tidak mudah
marah.
2) Kecemasan
Klien dan suami klien mengatakan khawatir terhadap perdarahan yang
dialami klien karena takut akan membahayakan bayi nya.
3) Pola Koping
Klien mengatakan bila terjadi permasalahan klien akan berusaha
menyelesaikan sendiri lalu merundingkan dengan keluarganya.
4) Gaya Komunikasi
Saat berbicara klien tampak kooperatif.
5) Konsep Diri
a) Gambaran Diri
Klien tidak merasa malu terhadap tubuhnya sekarang.
b) Peran Diri
Klien merupakan anak kedua dari 2 bersaudara.
c) Ideal Diri
Klien mengatakan ingin kondisi nya sehat begitupun dengan bayi nya
d) Harga Diri
Klien tidak merasa malu walaupun ideal dirinya belum terpenuhi.
e) Identitas Diri
Klien merupakan seorang perempuan.
g. Psikososial budaya
1) Perasaan tenang kehamilan ini
Ibu mengatakan senang atas kehamilannya.
2) Kehamilan ini
Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan.
3) Jenis kelamin yang diharapkan
Ibu mengatakan laki-laki dan perempuan sama saja yang penting nanti
bayinya lahir dengan selamat dan sehat.
4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini
Ibu mengatakan baik dari keluarganya maupun keluarga suaminya sangat
mendukung dengan kehamilannya.
5) Keluarga lain yang tinggal serumah
Ibu mengatakan tinggal dengan suami dan mertuannya
6) Pantangan makanan
Ibu mengatakan tidak memantang makanan apapun
7) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan
Ibu mengatakan dalam keluarganya ada acara mitoni saat umur kehamilan
7 bulan.
h. Data Sosial
Klien memiliki data sosial yang baik, terbukti ketika ia masuk RS banyak
teman dan keluarga yang menjenguk.
i. Data Spiritual
Klien tetap melakukan ibadah sholat walaupun sedang dalam keadaan sakit.
j. Pemeriksan Penunjang
Tanggal Jenis Hasil (Satuan) Normal
Pemeriksaan Pemeriksaan
13-07-21 HB 9,1 mg/dl 10,5 g/dL
10.00 WIB Hematokrit 32.8% 30% - 34%
USG Tampak janin resentasi
kepala tunggal hidup,
plasenta corpus posterior
menutupi jalan lahir sebagian.

1) Program dan Rencana Pengobatan


Tanggal Nama Obat Dosis Rute Fungsi
13-07-2021 kaltropen supp 200 mg/ 8 Untuk mengatasi
jam nyeri
IVFD RL + 20 IU 20 Sebagai sumber
oksitosin gtt/menit. elektrolit dan air
dan untuk
melancarkan
proses persalinan
B. Analisa Data
No. Data Senjang Etiologi Masalah

1 DS : Plasenta previa Hipovolemia b.d kehilangan


 Klien mengeluh adanya cairan aktif
darah keluar dari jalan
lahir berwarna merah Pembentukan segmen bawah
segar terkadang sedikit Dan di latasi ostium uteri
dan banyak darah keluar
terasa seperti ada air
yang keluar dari Tipisnnya pembuluh darah

vaginanya tanpa rasa Serviks dan uterus segmen

nyeri, darah keluar bawah

semakin banyak bila


pasien melakukan
aktivitas dan berkurang Kontraksi uterus

bila berbaring, waktu


keluar tidak pasti.
Pendarahan
DO :
 Belum ada pembukaan
dan tampak darah dari
Hipovolemia
jalan lahir.
 Darah 100 cc setiap
keluarnya.
2 DS : Gg.pola tidur b.d kurangnya
Pendarahan
- Klien mengatakan sulit kontrol tidur
untuk tidur dikarenakan
kontraksi dan cemas.
Hipovolemia
- Klien mengeluh sulit
tidur, mengeluh sering
terjaga, dan sering
Cemas
terbangun. Pola tidur
klien sebelumnya dari
pukul 21.00-04.00 kini
hanya bisa tidur selama 3 Gangguan Pola Tidur
jam dari pukul 23.00-
03.00.
DO :
- Tampak kehitaman di
bgaian mata
3 DS :
- Klien dan suami klien Laserasi Ansietas b.d kekhawatiran
mengeluh khawatir pada mengalami kegagalan
bayi nya. pasien
berulang kali Pendarahan jalan lahir
menanyakan kepada
perawat mengenai
kondisi bayi nya Pendarahan terus menerus
- Klien mengatakan
merasa khawatir dengan
akibat dari kondisi yang Cemas

dihadapi, klien
mengatakan pusing dan
tidak berdaya. Klien
tampak gelisah, dan
tegang.
- Klien mengeluh sulit
tidur, mengeluh sering
terjaga, dan sering
terbangun. Pola tidur
klien sebelumnya dari
pukul 21.00-04.00 kini
hanya bisa tidur selama 3
jam dari pukul 23.00-
03.00.
DO:
- Klien tampak gelisah.
- Klien tampak tegang.

4 DS : Pendarahan Risiko Cedera Janin d.d


- Klien mengatakan lemas. malposisi janin.
DO :
- Tampak darah dari jalan Volume darah menurun
lahir.
- Hasil USG didapatkan
tampak janin resentasi Perfusi jaringan menurun
kepala tunggal hidup,
plasenta corpus posterior
menutupi jalan lahir Hipoksia jaringan

sebagian

Cedera kepala janin

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif d.d Klien mengeluh adanya darah keluar
dari jalan lahir berwarna merah segar terkadang sedikit dan banyak darah keluar
terasa seperti ada air yang keluar dari vaginanya tanpa rasa nyeri, darah keluar
semakin banyak bila pasien melakukan aktivitas dan berkurang bila berbaring,
waktu keluar tidak pasti, belum ada pembukaan dan tampak darah dari jalan lahir
(D.0023).
2. Gg.pola tidur b.d kurangnya kontrol tidur d.d klien mengatakan sulit untuk tidur
dikarenakan kontraksi dan cemas., klien mengeluh sulit tidur, mengeluh sering
terjaga, dan sering terbangun. Pola tidur klien sebelumnya dari pukul 21.00-04.00
kini hanya bisa tidur selama 3 jam dari pukul 23.00-03.00, tampak kehitaman di
bgaian mata. (D.0055)
3. Ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan d.d klien dan suami klien
mengeluh khawatir pada bayi nya. pasien berulang kali menanyakan kepada
perawat mengenai kondisi bayi nya, klien mengatakan merasa khawatir dengan
akibat dari kondisi yang dihadapi, klien mengatakan pusing dan tidak berdaya.
Klien tampak gelisah, dan tegang, klien mengeluh sulit tidur, mengeluh sering
terjaga, dan sering terbangun. Pola tidur klien sebelumnya dari pukul 21.00-04.00
kini hanya bisa tidur selama 3 jam dari pukul 23.00-03.00, klien tampak gelisah
dan klien tampak tegang. (D.0080)
4. Risiko Cedera Janin d.d malposisi janin (D.0138).
D. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan
1 Hipovolemia Setelah dilakukan intervensi Manajemen Hipovolemia (I.03116)
b.d kehilangan keperawatan selama 2x24 jam Observasi
cairan aktif status cairan membaik (L.03028) - Periksa tanda dan gejala - Penurunan sirkulasi
(D.0023) dengan kriteria hasil: hipovolemia. volume menyebabkan
- Kekuatan nadi meningkat kekurangan mukosa dan
teraba jelas. peningkatan urine,
- Membran mukosa lembab deteksi dini
meningkat. memungkinkan terapi
- Frekuensi nadi membaik penggantian cairan
menjadi 88x/menit. segera untuk
- Tekanan darah membaik memperbaiki defisit1.
120/80 mmHg. - Monitor intake dan output cairan. - Dehidrasi dapat
- Turgor kulit membaik. meningkatkan laju filtrasi
- Hemoglobin membaik glomelurus sehingga
menjadi 10.5 mg/dl membuat keluaran tidak
adekuat1.

Terapeutik - Mengganti cairan dan


- Hitung kebutuhan cairan. elektrolit yang hilang1.
- Mengganti cairan dan
1
- Berikan asupan cairan oral. elektrolit yang hilang .

- Mengganti cairan dan


Kolaborasi elektrolit yang hilang 1.
- Kolaborasi pemberian cairan IV - Tujuan transfusi darah
isotonis (Nacl, RL). antara lain untuk
- Kolaborasi pemberian produk mengembalikan volume
darah. darah normal, mengganti
kekurangan komponen
darah, dan meningkatkan
oksigenasi maupun
hemostasis 2.

Manajemen Perdarahan Antepartum - Agar mengetahui segera


Dipertahankan jika terjadi pendarahan 3.
Observasi - Perdarahan antepantrum
- Identifikasi riwayat kehilangan disebabkan oleh plasenta
darah. previa dan solusio
plasenta4.
- Identifikasi penyebab perdarahan. - Hari pertama haid
terakhir (HPHT), dan
digunakan untuk
memperkirakan usia
kehamilan dan taksiran
- Identifikasi perkiraan usia gestasi persalinan untuk
menggunakan HPHT. mengetahui keadaan
5
umum klien .
- Perdarahan lebih dari
normal dapat
menyebabkan perubahan
tanda vital.
- Untuk mengidentifikasi
- Monitor tanda vital ibu awal keadaan patologis
berdasarkan kehilangan darah. (gangguan pada janin,
perkembangan penyakit
pada janin atau hipoksia
- Monitor CTG. dan lain-lain)7.
- Mengganti cairan dan
1
elektrolit yang hilang .
- Aktivitas berlebih akan
- Pasang IV line. meningkatkan
pendarahan.
Edukasi - Mengganti cairan dan
- Anjurkan tirah baring hingga elektrolit yang hilang 1.
perdarahan berhenti.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian transfusi
darah.

- Mengetahui pola
aktivitas yang
2 Gg.pola tidur Dukungan Tidur (L.05174) berhubungan dengan
b.d kurangnya Observasi pola tidur ibu.
kontrol tidur Setelah dilakukan intervensi - Identifikasi pola aktivitas dan tidur. - Mengetahui adanya
(D.0055) keperawatan selama 2×24 jam faktor pengganggu
pola tidur membaik ( L.010045) istirahat seperti bising.
dengan kriteria hasil :
- Keluhan sulit tidur - Identifikasi faktor penganggu tidur. - Mengurangi rangsangan
menurun. yang mengganggu tidur.
- Keluhan sering terjaga - Tidur siang dapat
menurun. Terapeutik mengurangi tidur malam.
- Keluhan tidak puas tidur - Modifikasi lingkungan. - Stres dapat menurunkan
menurun. kemampuan tidur.
- Batasi waktu tidur siang - Jadwal rutin tidur dapat
membantu klien untuk
- Fasilitasi menghilangkan stres tidur konsisten.
sebelum tidur. - Pemberian obat dapat
- Tetapkan jadwal rutin tidur. meningkatkan
kemampuan tidur.

- Sesuaikan jadwal pemberian obat - Tidur cukup dapat


dan/atau tindakan unruk membantu proses
menunjang siklus tidur terjaga. penyembuhan.
Edukasi - Untuk mengoptimalkan
- Jelaskan pentingnya tidur cukup kemampuan tidur.
selama sakit.

- Anjurkan menepati kebiasaan


tidur

- Mengidentifikasi tingkat
ansietas klien sebelum
3 Ansietas b.d Reduksi Ansietas (I.09314) dan sesudah tindakan.
kekhawatiran Observasi - Memudahkan
mengalami Setelah dilakukan intervensi - Identifikasi saat tingkat ansietas pengidentifikasian
kegagalan keperawatan selama 1x24 jam berubah (mis. kondisi, waktu, ansietas.
(D.0080). maka tingkat ansietas menurun stressor).
(L.09093) dengan kriteria hasil: - Monitor tanda-tanda ansietas (verbal
- Verbalisasi khawatir akibat dan non verbal). - Suasana yang terapeutik
kondisi yang dihadapi dapat menumbuhkan
menurun. Terapeutik kepercayaan.
- Perilaku gelisah menurun. - Ciptakan suasana terapeutik untuk - Memudahkan perawat
- Perilaku tegang menurun. menumbuhkan kepercayaan. memberikan solusi untuk
- Pola tidur membaik. pemecahan masalah.
- Pahami situasi yang membuat - Memberikan rasa
ansietas. percaya pada klien.
- Agar klien dapat segera
- Dengarkan dengan penuh perhatian. menghindari pemicu
kecemasan.
- Motivasi mengidentifikasi situasi yang - Memberikan gambaran
memicu kecemasan. realistis hal-hal yang
harus dilakukan.
- Diskusikan perencanaan realistis - Menghindari berita yang
tentang peristiwa yang akan datang. simpang siur dan
Edukasi menurunkan kecemasan.
- Informasikan secara factual - Kehadiran keluarga dapat
mengenai diagnosis, pengobatan, menurunkan cemas
prognosis. - Memberikan ketenangan.
- Anjurkan keluarga untuk tetap - Mengurangi ketegangan.
bersama klien. - Mengetahui kebutuhan
- Anjurkan mengungkapkan spiritual klien untuk
perasaan dan persepsi. menurunkan kecemasan.
- Latih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi ketegangan.
- Untuk mengetahui tanda
4 Risiko Cedera Setelah dilakukan intervensi Pemantauan Denyut Jantung Janin gejala komplikasi
Janin d.d keperawatan selama 2x24 jam (I.02056) obstetri yang tersering
malposisi janin tingkat cidera menurun (L.14136) Observasi 90% adalah perdarahan,
(D.0138). dengan kriteria hasil : - Identifikasi status obstetrik. infeksi eklamsia, abortus
- Kejadian cedera menurun. dan partus lama7.
- Perdarahan menurun. - Untuk mengetahui tanda
- Pola istirahat/tidur dan gejala awal.
membaik. - Denyut jantung yang
- Identifikasi riwayat obstetrik. masih dalam keadaan
normal dalam keadaan
- Identifikasi pemeriksaan kehamilan baik.
sebelumnya - Untuk memantau kondisi
janin.
- Untuk mengetahui
- Periksa denyut jantung janin keadaan umum ibu.
selama 1 menit. - Mencegah sindrom
- Monitor tanda vital ibu. hipotensi terlentang.
Terapeutik - Abnormal seperti
- Atur posisi pasien. presentasi
wajah,dagu,dan posterior
- Lakukan manuver leopold untuk juga memerlukan
menentukan posisi janin. intervensi khusus untuk
mencegah persalinan
lama.
- Agar klien dan keluarga
memahami tujuan dan
Edukasi prosedur yang di
- Jelaskan tujuan dan prosedur lakukan.
pemantauan. - Untuk menurunkan
asnietas.
- Informasikan hasil pemantauan,
jika perlu.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal Tindakan DP Paraf
dan jam kep
28 juli 2021 1. Memasang IV line 1
09.00 Hasil : Klien dipasang IV Line.
2. Memeriksa tanda dan gejala hipovolemia. 1
Hasil : Tidak terdapat tanda hipovolemia
3. Memonitor intake dan output cairan. 1
Hasil : Pemantauan pemasukan cairan
terpenuhi.
4. Memberikan asupan cairan oral. 1
Hasil : Pemasukan cairan mineral.
5. Mengolaborasi pemberian cairan IV isotonis 1
(Nacl, RL).
Hasil : IVFD RL + oksitosin 20 IU 20
gtt/menit.
6. Mengolaborasi pemberian produk darah. 1
Hasil : Pemberian transfusi darah
7. Mengidentifikasi riwayat kehilangan darah. 1
Hasil : Terdapat darah keluar .
8. Mengidentifikasi penyebab perdarahan. 1
Hasil : Terdapat plasenta previa.
9. Mengidentifikasi perkiraan usia gestasi 1
menggunakan HPHT.
Hasil : 38 minggu .
10. Memonitor tanda vital ibu berdasarkan 1
kehilangan darah.
Hasil : 100/60 mmHg ,nadi : 60x/menit.
11. Memonitor CTG. 1
Hasil : Tampak janin resentasi kepala tunggal
hidup.
12. Memonitor input dan output cairan. 1
Hasil : Pemantauan pemasukan cairan
terpenuhi.
13. Mengolaborasi pemberian transfusi darah. 1
Hasil : Klien diberikan transfusi darah.

1. Memonitor tanda vital ibu berdasarkan 1


kehilangan darah.
28 Juli 2021 Hasil : 100/70 mmHg ,nadi : 60x/menit.
14.00 2. Memberikan asupan cairan oral. 1
Hasil : Pemasukan cairan mineral.
3. Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur. 2
Hasil : Pola tidur klien tidak teratur.
4. Membatasi tidur siang. 2
Hasil : Klien tidak tidur siang.
5. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama 2
sakit.
Hasil : Klien mendengarkan.
6. Mengajarkan mengidentifikasi dan 3
menghindari pemicu.
Hasil: Klien dan keluarga mendengarkan
perawat.
7. Memonitor tanda-tanda ansietas (Verbal 3
dan non verbal)
Hasil : klien tampak cemas.
8. Mendengarkan dengan penuh perhatian. 3
Hasil : Klien bercerita dan perawat
mendengarkan.
9. Mendiskusikan perencanaan realistis secara 3
factual mengenai diagnosis, pengobatan,
prognosis.
Hasil : Klien dan ibu klien mendengarkan.
10. Menginformasikan secara factual mengenai 3
diagnosis, pengobatan, prognosis.
Hasil: Klien mendengarkan.
11. Melatih kegiatan pengalihan untuk 3
mengurangi ketegangan.
Hasil : Klien melakukan kegiatan pengalihan

1. Memonitor tanda-tanda vital ibu 1


berdasarkan kehilangan darah.
29 Juli 2021 Hasil : TD : 110/80 mmHg, N : 75 x/menit.
08.00 2. Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur. 2
Hasil : Pola tidur klien sudah teratur dan klien
mengatakan tidur nya semalam nyenyak.
3. Memonitor tanda-tanda ansietas. 3
Hasil : Sudah tidak terdapat tanda-tanda
ansietas.
4. Memeriksa denyut jantung janin selama 1 4
menit.
Hasil : 100 x/menit.
5. Melakukan manuver leopold untuk 4
menentukan posisi janin.
Hasil : teraba membulat lunak dibagian fundus,
presentasi kepala teraba diatas simfisis,
punggung terdapat di kiri ibu.
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur 4
pemantauan.
Hasil : Klien dan suami klien mendengarkan.
4
1. Memonitor tanda-tanda vital ibu.
Hasil : TD : 110/80 mmHg, N : 80 x/menit. 4
29 Juli 2021 2. Memeriksa denyut jantung janin selama 1
14.00 menit.
Hasil : DJJ : 110 x/menit. 4
3. Informasikan hasil pemantauan.
Hasil : klien dan suami klien mendengarkan.
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal& Jam No.DP SOAP Paraf
Jum’at 1 S=
30 Juli 2021 - Klien mengatakan sudah
07.00 tidak merasa lemas.
O=
- Kekuatan nadi teraba jelas.
- Membran mukosa lembab.
- Frekuensi nadi 89x/menit.
- Tekanan darah 120/80
mmHg.
- Turgor kulit membaik.
- Hb: 10.5 mg/dL
A= Masalah teratasi.
P = Hentikan intervensi.
Jum’at 2 S=
30 Juli 2021 - Klien mengatakan sudah bisa
07.00 tidur dengan nyenyak.
- Klien mengatakan tidak
sering terbangun.
- Klien mengatakan puas tidur.
O=
- Klien tampak segar.
A= Masalah teratasi
P = Intervensi dihentikan.

Jum’at 3 S=
30 Juli 2021 - Klien dan suami mengatakan
07.00 sudah tidak merasa khawatir
karena sudah dijelaskan
mengenai kondisi klien oleh
perawat dan kondisinya
sekarang masih
memungkinkan ia untuk lahir
normal ketika bersalin.
- Klien mengatakan sudah bisa
tidur nyenyak.
O:
- Klien tidak tampak gelisah.
- Klien tidak tampak tegang.
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Jum’at 4 S=
30 Juli 2021 - Klien mengatakan sudah
07.00 tidak terdapat darah di jalan
lahir.
- Klien mengatakan sudah bisa
tidur.
O=
- Klien tampak tenang.
A = Masalah teratasi
P = Hentikan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
1. Rosmiati. (2018). Asuhan Keperawatan Anak Pada Anak "F" dengan Gangguan
Sistem Pencernaan (Diare) di Ruang Perawatan Melati RSUD Benyamin Guluh
Kabupaten Kolaka. Poltekes Kendari.

2. Nency, Y. M., & Sumanti, D. (2016). Latar Belakang Penyakit Pada


Penggunaan Transfusi Komponen Darah Pada Anak. Saripediatri.

3. Anggraeni, Ida Ayu Putu Mirah Adi. (2019). Gambaran Asuhan Keperawatan
Pada Anak Anemia Aplastik dengan Risiko Perdarahan di Ruang Pudah RSUP
Sanglah Tahun 2019. Diphloma Thesis. Politeknik Kesehatan Kemenkes
Denpasar Jurusan Keperawatan.

4. Londok, THM., Lengkong, RA., & Suparman, E. (2013). Karakteristik


Perdarahan Antepartum dan Perdarahan Postpartum. PAAI e Biomedik eBM.
5. Pinky, Y. D. (2018). Asuhan Kebidanan Continuity Of Care Pada Ny.S Dari
Masa Hamil Sampai dengan Keluarga Berencana di BPM Y S.ST DS. Ngampel
Kec. Balong Kab. Ponorogo. Tugas Akhir Thesi. Universitas Muhammadiyah
Ponorogo.
6. Ramdhani, Y., Susanti, S., Adiwisastra, M. F., Topiq, S. (2018). Penerapan
Algoritma Neural Network Untuk Klasifikasi Kardiotokografi. Jurnal
Informatika.
7. Suriani, S (2017). Analisa Faktor Kejadian Kematian Ibu di Kabupaten Serang
Banten. In Prosding Seminar Nasional IKAKESMADA “Peran Tenaga
Kesehatan dalam Pelaksanaan SDGs” (pp. 119-128). Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan.

Anda mungkin juga menyukai