Disusun oleh :
Kelas : 2-F
FAKULTAS KEPERAWATAN
BANDUNG
2021
NARASI KASUS
Tn. A (20 thn) datang ke Rumah Sakit Jiwa diantar oleh kakaknya Tn. I
(36 thn), Berdasarkan data rekam medis klien dibawa ke rumah sakit karena
mengamuk 2 tahun setelah keluar dari pesantren karena gejala tersebut keluarga
membawa klien ke rumah sakit jiwa. Pada saat dilakukan pengkajian klien
mengatakan “malu gabung dengan teman-teman karena tidak punya apa-
apa. Ari dibawa ke sini ditemani A Iwan”. Klien mengatakan “baru pertama
kali kesini”. Berdasarkan rekam medik, klien belum pernah mendapatkan
pengobatan sebelum dibawa ke rumah sakit jiwa provinsi Jawa Barat. Klien
mengatakan “tidak pernah dipukul sama orang lain, atau memukul”. Berdasarkan
rekam medik klien mengamuk kurang lebih 2 tahun yang lalu tepat setelah keluar
dari pesantren. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan klien, Klien
mengatakan “tidak ada, biasa saja”. Saat dilakukan pemeriksaan Tanda vital di
dapatkan TD: 120/70 mmHg, N: 98 x/menit, R: 21x/menit, T: 36,4 oC. Tampak
hidung simetris, mukosa hidung lembab, bentuk dada tampak simetris. Adanya
lesi, kemerahan, tidak terdapat masa pada bagian dada, ekspansi paru tampak
simetris tampak ketika klien menghembuskan nafas paru-paru kanan bergerak dan
mengembang bersamaan, tidak terdapat nyeri tekan pada bagian dada.Tampak
frekuensi nafas normal. Sclera putih kemerahan, konjungtiva merah muda. Tidak
terdapat pembesaran JVP. Bibir kering, lidah tampak bersih. Tidak ada benjolan
ataupun nyeri tekan pada bagian perut ketika di perkusi terdengar bunyi timpani
pada abdomen kiri atas (lambung) dan pekak pada kanan atas (hati). Klien tampak
sadar (composmentis) dengan nilai GCS 15. Klien dapat mengenali dirinya,
keluarga maupun dimana klien dirawat. Klien dapat mencium bau wangi parfum.
Klien dapat membaca name tag perawat. Klien dapat mengangkat kelopak mata
dan memutarkan bola mata tanpa merasa pusing. Klien dapat menggerakan bola
mata ke kanan, kiri, atas, dan bawah. Klien bisa mengunyah nasi, ada sensasi
wajah, dan gerakan lidah. Bahu klien dapat digerakan tanpa gangguan dan
keluhan apapun. Klien dapat senyum, menuntup kelopak mata, menjulurkan lidah.
Klien memiliki pendengaran yang baik terbukti dengan klien dapat menjawab
semua pertanyaan yang diajukan tanpa perlu mengulang pertanyaan. Klien dapat
menelan makanan dengan baik tanpa adanya gangguan menelan Klien dapat
menggerakan bahu kiri dan kanan tanpa gangguan dan hambatan apapun. Klien
dapat menggerakan lidahnya pada saat berbicara dan mampu menelan air minum.
Klien buang air kecil secara normal tanpa gangguan dan keluhan apapun. Tangan
tampak proporsional, dapat bergerak abduksi, fleksi, dan rotasi, tidak terdapat
nyeri tekan pada persendian dan tulang. Kaki tampak proporsional, dapat bergerak
abduksi, fleksi dan rotasi, tidak ada nyeri tekan pada persendian dan tulang.
Tampak wajah klien tampak pucat, kulit agak kering, kuku panjang rambut lepek,
kotor dan sedikit berminyak, rambut berwarna hitam. Klien mengatakan “badan
gatal-gatal”. Klien tampak menggaruk-garuk badannya. Tampak banyaknya luka
dan bekas luka akibat garukan. Tidak terdapat adanya pembesaran kelenjar getah
bening maupun kelenjar tiroid semuanya tampak normal. Klien mengatakan
“tinggal serumah sama kakak kedua, Ari anak ke enam dari tujuh saudara, bapak
sama ibu masih ada dirumah, sama kakak juga sering ngobrol, terus yang mutusin
ari kesini juga A Iwan”. Klien mengatakan “Ari suka semua bagian tubuhnya
tanpa terkecuali”. “Ari seorang laki-laki, ari bersyukur jadi seorang laki-laki”.
Klien mengatakan “ari anak ke enam dari tujuh saudara”. Klien mengatakan
“ingin menjadi tentara tapi klien mengatakan dirinya tidak mampu karena gak
punya apa-apa. Ari juga ingin segera pulang ingin ketemu a Iwan”.
Klien mengatakan “malu gabung dengan teman-teman karena tidak punya
apaapa”. Klien mengatakan “ari dekat dengan kakanya dan juga Ibunya. Ibu
merupakan pemberi kasih sayang dan surga ada ditelapak kakinya. ari jarang
mengikuti kegiatan kelompok karena malu tidak punya apa-apa, tidak se-level
dengan temanteman dan ari bukan seorang tentara”. Klien beragama islam dan
meyakini adanya
Allah SWT. “sakit itu adalah Allah sayang sama kita karena bisa mengurangi
dosa”. Klien terlihat kurang bersih, pakaian klien tampak tidak rapih, klien
tampak menggaruk-garuk badannya. Tampak adanya luka dan bekas luka akibat
garukan. Klien berbicara lambat, tidak pernah memulai pembicaraan terlebih
dahulu pada lawan bicara. Klien hanya menjawab pertanyaan seperlunya saja.
Klien tampak lesu pada setiap kegiatan . Klien mengatakan “biasa saja”. Afek
klien tampak datar, hanya menjawab pertanyaan seperlunya. Terkadang klien
langsung pergi ke kasur untuk mengakhiri pembicaraan. Ketika dilakukan
pembicaraan, kontak mata kurang, klien terkadang hanya melihat kebawah. Hanya
berbicara saat diberi pertanyaan dengan jawaban yang singkat. Klien mengatakan
“tidak pernah mendengar, melihat sesuatu yang aneh”. Terkadang klien tampak
tiba-tiba terdiam (blocking), namun klien bisa melanjutkan pembicaraannya. Klien
tidak memiliki gangguan isi pikir seperti waham ataupun fobia. Kesadaran klien
bagus, klien juga kooperatif, klien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat
dan orang. Karena klien bisa menyebutkan alamat klien, klien juga mengatakan
tinggal dan diantarkan oleh kakaknya. Klien juga dapat membedakan antara
perawat dan pasien. Klien dapat menyebutkan usia serta tahun lahirnya. Klien
juga mengingat kegiatan yang telah dilakukannya pagi hari seperti mandi, makan
dan membaca asmaul husna.
Klien mengatakan “ari dibawa kesini sama a Iwan”. Klien bisa berkonsentrasi dan
klien dapat menjawab pertanyaan perhitungan perawat dengan memberikan kasus
sederhana seperti pembelanjaan uang Rp.10.000. Klien dapat menilai mana yang
baik dan mana yang buruk ketika diberi pilihan lebih baik mandi dulu biar terasa
segar dan makan dengan nyaman. Klien menyadari bahwa dirinya sakit. Klien
juga mengatakan bahwa dirinya ingin segera pulang. Klien mampu makan secara
mandiri, klien BAB dan BAK ke toilet dan tidak buang air sembarangan, klien
mengatakan “setelah BAB langsung menyiram toilet terus membersihkan
kemaluan”, klien dapat membereskan tempat makan. Klien hanya berbicara
seperlunya dengan petugas kesehatan lainnya. Klien tampak menghindari
pembicaraan dengan pergi untuk tidur dan menutup dirinya dengan selimut. Klien
memiliki keluarga yang senantiasa mendukung dan membantu segala hal yang
klien butuhkan, klien mengatakan “malu untuk bergabung dengan teman-teman
sekitarnya karena tidak selevel dengan teman-teman lainnya”. klien juga pernah
berada di pesantren dan sering mengamuk setelah keluar dari pesantren. Klien
mengatakan “tidak punya apa-apa”. Klien tidak bisa menjelaskan penyakit yang
dialaminya, dan klien juga tidak dapat menyebutkan kenapa klien sakit dan
dibawa ke RS, klien juga tidak dapat menyebutkan obat-obatan yang biasa
dikonsumsi untuk mengurangi gejalanya. Terapi Farmakologik: Lodomer 1 gr
(IM) 1x1 sehari,
Scabimite Cream Permethrin 5% (Salep) 2x1/hari, Risperidone 2 mg (Oral)
2x1/hari.
Pemeriksaan
1 Hemoglobin 14,5 g/Dl 13,2-17,3 Normal
I. IDENTITAS PASIEN
Initial : Tn. A (L/P) Tanggal Pengkajian :
Umur : 20 tahun RM.No. :
Informan : Tn. I (36 tahun)
IV. FISIK
1) Kesadaran
Klien tampak sadar penuh (composmentis) dengan nilai GCS 15.
2) Tanda-Tanda Vital :
TD: 120/70 mmHg
N: 98x/mnt
R: 21x/mnt
T: 36.4℃
3) Ukur:
TB dan BB tidak terkaji.
4) Keluhan Fisik
Tidak ada keluhan fisik.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
5) Kardiovaskular
Ketika diinspeksi sclera putih kemerahan, konjungtiva merah muda.
adanya lesi, kemerahan pada dada. Ketika dipalpasi tidak terdapat nyeri
tekan pada bagian dada.
6) Respirasi
Ketika diinspeksi tampak hidung simetris, mukosa hidung lembab
adanya lesi dan kemerahan pada dada, tidak terdapat masa pada bagian
dada, ekspansi paru tampak simetris terbukti ketika klien
menghembuskan nafas paru-paru kanan bergerak dan mengembang
bersamaan. Ketika dipalpasi tidak terdapat nyeri tekan pada bagian
dada, frekuensi nafas normal. Fungsi penciuman klien baik terbukti
klien dapat mencium bau wangi parfum.
7) Pencernaan
Ketika diinspeksi bibir tampak kering, lidah tampak bersih dan
diinspeksi tidak terdapat pembesaran JVP. Ketika dipalpasi tidak ada
benjolan ataupun nyeri tekan pada bagian perut. Ketika di perkusi
terdengar bunyi timpani pada abdomen kiri atas (lambung), dan pekak
pada kanan atas (hati).
8) Integumen
Tampak wajah klien tampak pucat, kulit agak kering, kuku panjang
rambut lepek, kotor dan sedikit berminyak, rambut berwarna hitam.
9) Muskuloskeletal
Tangan tampak proporsional, dapat bergerak abduksi, fleksi, dan
rotasi, tidak terdapat nyeri tekan pada persendian dan tulang. Kaki
tampak proporsional, dapat bergerak abduksi, fleksi dan rotasi, tidak
ada nyeri tekan pada persendian dan tulang.
10) Perkemihan
Klien buang air kecil secara normal tanpa gangguan dan keluhan
apapun.
11) Neurologis
Klien dapat mengenali dirinya, keluarga, maupun dimana klien dirawat.
Klien dapat mengangkat kelompak mata dan memutarkan bola mata
tanpa merasa pusing. Klien dapat menggerakkan bola mata ke kanan,
kiri, atas, dan bawah. Klien dapat mengunyah nasi, ada sensasi wajah,
dan gerakan lidah. Bahu klien dapat digerakan tanpa gangguan dan
keluhan apapun. . Klien dapat senyum, menuntup kelopak mata,
menjulurkan lidah. Klien memiliki pendengaran yang baik terbukti
dengan klien dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan tanpa
perlu mengulang pertanyaan. Klien dapat menelan makanan dengan
baik tanpa adanya gangguan menelan Klien dapat menggerakan bahu
kiri dan kanan tanpa gangguan dan hambatan apapun. Klien dapat
menggerakan lidahnya pada saat berbicara dan mampu menelan air
minum. Fungsi pelihatan baik terbukti klien dapat membaca name tag
perawat dan dapat mengangkat kelompak mata dan memutarkan bola
mata tanpa merasa pusing.
V. Psikososial
1) Genogram
Keterangan:
Laki-laki :
Perempuan :
Klien :
Tinggal serumah:
Penjelasan:
Klien mengatakan tinggal serumah dengan kakak kedua, dank lien merupakan
anak ke enam dari tujuh saudara, bapak sama ibu masih ada di rumah, dengan
kakaknya pun klien sering mengobrol, dan yang memutuskan klien ke RS adalah
Tn. I selaku kakaknya.
2) Konsep Diri
a) Citra Diri
Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya tanpa
terkecuali.
b) Peran Diri
Klien mengatakan bahwa ia adalah anak ke enam dari tujuh
saudara.
c) Ideal Diri
Klien mengatakan ingin menjadi tentara namun klien mengatakan
dirinya tidak mampu dan klien ingin segera pulang ingin bertemu
dengan Tn. I.
d) Harga Diri
Klien merasa malu bergabung dengan teman-teman karena tidak
punya apa-apa.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah Situasional.
3) Hubungan Sosial
Klien mengatakan orang terdekatnya adalah kakaknya dan ibunya.
Ibunya merupakan pemberi kasih sayang dan surga ada di telapak kaki
ibu. Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan kelompok karena
malu tidak punya apa-apa, tidak selevel dengan teman-teman, dank lien
bukan tentara.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah Situasional.
4) Spiritual
Klien beragama islam dan meyakini adanya Allah SWT. Klien
meyakini bahwa sakit itu artinya Allah sayang dan dapat mengurang
dosa.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
VI. STATUS MENTAL
1) Penampilan
Klien tampak kurang bersih, pakaian klien tampak tidak rapih. Klien
tampak menggaruk-garuk badannya dan tampak adanya luka dan bekas
luka akibat garukan.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri (D.0109).
2) Pembicaraan
Klien berbicara lambat dan tidak pernah memulai pembicaraan terlebih
dahulu pada lawan bicara.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah Situasional.
3) Aktivitas Motorik
Klien tampak lesu pada setiap kegiatan.
Masalah Keperawatan :
4) Alam Perasaan
Klien mengatakan biasa saja.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
5) Afek
Afek klien tampak datar dan hanya menjawab pertanyaan seperlunya.
Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial (D.0121)
6) Interaksi selama wawancara
Klien tidak kooperatif terbukti ketika wawancara terkadang klien
langsung pergi ke kasur untuk mengakhiri pembicaraan. Ketika
dilakukan pembicaraan, kontak mata kurang klien terkadang hanya
melihat ke bawah. Hanya berbicara saat diberi pertanyaan dengan
jawaban yang singkat.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah Situasional.
7) Persepsi
Halusinasi
Klien mengatakan tidak pernah mendengar, melihat sesuatu yang aneh.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
8) Proses Pikir
Terkadang klien tampak tiba-tiba terdiam (blocking) namun kemudian
bisa melanjutkan pembicaraannya.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah Situasional.
9) Isi Pikir
Klien tidak memiliki gangguan isi pikir seperti waham ataupun fobia.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
10) Tingkat Kesadaran
Kesadaran klien bagus, klien kooperatif, dan tidak mengalami
disorientasi waktu, tempat, dan orang terbukti klien bisa menyebutkan
alamat klien, mengatakan tinggal, dan diantarkan oleh kakaknya. Klien
juga dapat membedakan antara perawat dan pasien.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
11) Memori
Klien dapat mengingat jangka pendek seperti kegaiatan yang telah
dilakukannya pagi hari seperti mandi, makan, dan membaca asmaul
husna. Klien dapat mengingat jangka panjang seperti mengingat bahwa
klien dibawa ke rumah sakit oleh kakanya Tn. I.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
12) Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Klien dapat berkonsentrasi dan dapat menjawab pertanyaan
perhitungan perawat dengan memberikan kasus sederhana seperti
pembelanjaan uang Rp.10.000,-.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
13) Kemampuan Penilaian
Klien mampu menilai mana yang baik dan buruk terbukti ketika diberi
pilihan klien lebih memilih lebih baik mandi dulu agar terasa segar dan
makan dengan nyaman.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
14) Gaya Tilik Diri (Insight)
Klien menyadari bahwa dirinya sakit dan ingin segera pulang.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
Pemeriksaan
1 Hemoglobin 14,5 g/Dl 13,2-17,3 Normal
3) Terapi medik: