Dosen Pengampu :
Ratna Dewi,S.Kep.,NS.,Mkep
PRODI S1 KEPERAWATAN/IIC
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T.A. 2021/2022
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Keperawatan
No.RM : 09 67 x x x
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 58 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Pendidikan Terakhir : SD
Nama : Ny. F
Umur : 22 tahun
Pekerjaan : -
Hub. dengan klien : Anak
dideritanya kurang lebih 6 tahun semakin parah dan klien juga mengatakan
operasi.
penyakit yang sama dengannya, klien dan keluarga mengatakan tidak ada
62 58 58 57 52
55 50
25 22 20 18
: hubungan perkawinan
: tinggal serumah
: klien
5. Riwayat Psikologis
karena telah diberi penjelasan oleh perawat dan dokter dan klien nampak
tenang.
6. Riwayat Sosial
7. Riwayat Spiritual
Klien mengatakan sebelum sakit kegiatan ibadah sholat 5 waktu dan saat
sakit klien tidak sholat hanya selalu berdoa kepada Allah SWT.
a. Pola Nutrisi
Tabel 3.1
Pola Nutrisi Klien
b. Pola Eliminasi
Tabel 3.2
Pola Eliminasi Klien
Aktivitas Sebelum Sakit Saat Sakit
BAB
1. Frekuensi 1 kali / Selama
2. Konsistensi hari menjalan
3. Bau Lembek i perawatan di rumah
4. Warna
Khas sakit klien belum
5. Kesulita
Kuning BAB.
nBAK
Tidak ada
1. Frekuensi
2. Jumlah urine (cc/hari)
3. Perasaan setelah BAK 4-5 kali / hari
± 1000-1250 ml Terpasang kateter urine
4. Bau ± 700 ml
5. Warna Puas
Kha Tidak
6. Alat bantu
7. Kesulitan s diketahui Khas
Kuning jernih Kuning pekat
Tidak Terpasang kateter
ada urine Tidak ada
Tidak
ada
f. Pola Kebiasaan
Tabel 3.6
Pola Kebiasaan Klien
9. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan klien :
7) Nampak meringis
b. Tanda-Tanda Vital :
1) Sistem Pernapasan
Palpasi : tidak ada nyeri dada saat bernafas, tidak ada nyeri
2) Sistem Kardiovaskuler
kali/menit.
mmHg.
3) Sistem Persarafan
ekstremitas bawah.
4) Sistem Perkemihan
pemasangan keteter.
ginjal.
5) Sistem Pencernaan
6) Sistem Muskuloskeletal
7) Sistem Indera
a) Mata
b) Hidung
c) Telinga
d) Wicara
8) Sistem Integumen
9) Sistem Endokrin
bening.
Tabel 3.7
Pemeriksaan Laboratorium
Tabel 3.8
Data
Fokus
B. Diagnosa Keperawatan
Tabel 3.9
Analisa Data
Kemungkinan
No Data Penyebab Masalah
(Pohon
Masalah)
1 Data Subjektif : Tindakan Nyeri akut
1. Klien mengatakan pembedahan
nyeri pada luka (post Op.)
operasi.
2. Klien mengatakan
nyeri
yan Luka insisi bedah
g
dirasakan seperti
ditusuk-tusuk dan Terputusnya
hilang timbul. kontinuitas
3. Klien mengatakan jaringan
skala nyeri yang
dirasakan 7 (nyeri
berat). Nyeri akut
Data Objektif :
1. Tampak meringis
2. Tampak
luka
operasi pada perut
bagian
bawa
hukuran 5 cm
3. Tampak tirah
baring
4. Tanda-tanda vital
: TD : 120/90
mmHg, N : 90
kali/menit,
S : 37,50C,
RR : 20 kali/menit.
2 Faktor Resiko: Prosedur Risiko infeksi
1. Tampak pembedahan
tira (TURP)
hbaring.
2. Terpasang kateter
urine.
3. Pada urine bag
tampak kemerahan
dan tidak pekat.
C. Intervensi Keperawatan
Tabel 3.10
Intervensi
Keperawatan
Rencana Keperawatan
No Diagnosa
Keperawata NO NIC
n C
1 Nyeri Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri:
berhubungan perawatan selama 3x24
dengan spasme jam maka kontrol nyeri 1. Observasi
otot spincter, dapat teratasi, dengan tanda-tanda vital
adanya tindakan kriteria hasil: 2.Kaji
pembedahan. 1. Melaporkan penurunan karakteristik nyeri
nyeri. 3.Beri posisi
2. Klien tampak tenang. yang nyaman
3. Menggunakan 4. Anjurkan
tindakan pengurangan klien untuk
nyeri tanpa analgesik mengurangi
aktivitasnya
5.Ajarkan
klien tekhnik
distraksi
6. Kolaborasi
dalam pemberian
terapi obat
analgesik
Risiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan Hydration
2 dibuktikan dengan keperawatan selama 3x24 managemen
prosedur jam maka resiko perdarahan t:
pembedahan terkontrol dengan kriteria
(TURP). hasil: 1. Monitor
1. Vital sign dalam keadaanumum
batas normal; pasien
TD: 110-130/80 mmHg
Nadi: 60-100 2. Observasi vital
kali/menit Suhu: 36- signsesuai indikasi
370C
2. Tidak ada tanda- 3. Pantau output
tanda perdarahan. cairanselama
3. Tidak ada dehidrasi. tindakan continuous
bladder irrgation
Tabel 3.11
Implementasi dan Evaluasi
Keperawatan
Diagnosa
Keperawat Jam Implementasi Jam Evaluasi SOAP Paraf
an
Nyeri 14.2 1. Mengukur tanda- 21.0 S :
berhubungan 0 0 Klien
dengan spasme tanda vital. mengatakan
otot spincter, Hasil : masih merasa
adanya tindakan Tekanan darah nyeridengan
120/70
pembedahan. mmHg, skala 7
Nadi 80 kali/menit, O:
Suhu 37,20C. Tekanan darah
120/70 mmHg,
Pernapasan 20
Nadi 80
kali/menit.
kali/menit, Suhu
14.5 2. Mengkaji
0 37,20C.
karakteristik nyeri Pernapasan
Hasil : 20
Skala nyeri yang kali/menit.
dirasakan 7 (nyeri Klien
berat). tampak
15.3 3. Mengatur klien meringis.
6 A:
posisi yang nyaman Masalah
Hasil : belumteratasi
Klien merasa P:
nyaman Lanjutkan
dengan posisi semi
intervensi
fowler.
: 1.Ukur
16.1 4. Menganjurkan
0 klien TTV
untuk mengurangi 2. Kaji
aktivitasnya. karakteristik
Hasil : nyeri
Klien tampak tirah 3. Akur posisi
baring dan tenang. klien 4.Anjurkan
16.3 5. Mengajarkan klien untuk
5 klien mengurangi
tekhnik distraksi. aktivitasnya
Hasil : 5.Ajarkan
Klien mengusap tekhnik
lembut pada area relaksasi
sekitar nyeri. 6.Laksanakan
17.0 6. Melaksanakan terapi
0 pemberian obat.
pemberian obat
sesuai
instruksi dokter.
Hasil :
Terapi farmako
berupa injeksi
ketorolac 1
ampl/iv/12
jam.
Risiko 15.05 1. Memonitor 21.15 S: -
perdarahan keadaan umum O:
dibuktikan pasien. Keadaan umum
dengan prosedur Hasil : baik, kesadaran
pembedahan Keadaan umum komposmentis,
(TURP). baik, kesadaran tampak selang
15.40 komposmentis. cateter/urine
2. Mengobservasi bag berwarna
vitalsign sesuai merah muda
indikasi. Hasil : tidak pekat,
TD: 120/80 mmHg, TTV dalam
Nadi: 85 batas normal.
kali/menit Suhu: A:
17.00 36,50C Masalah
RR: 20 kali/menit belum
3. Memantau teratasi.
output cairan P:
selama tindakan Lanjutka
continuous n
bladder intervensi
irrgation. Hasil : :
Aliran lancar 30 1. Memonito
kalipermenit, r keadaan
warna merah umumpasien
muda tidak pekat. 2. Mengobserv
asivital sign
sesuai indikasi.
3. Memantau
output cairan
selama tindakan
continuous
bladder
irrgation.
Diagnosa
Keperawat Jam Implementasi Jam Evaluasi SOAP Paraf
an
Nyeri 07.2 1. Mengukur tanda- 14.0 S :
berhubungan 0 0
dengan spasme tanda vital Klien mengatakan
otot spincter, Hasil : masih merasa
nyeri
adanya tindakan Tekanan darah dengan skala 5
110/90
pembedahan. mmHg, O:
Nadi 84 kali/menit, Tekanan darah
Suhu 37,00C. 110/90 mmHg,
Pernapasan 20 Nadi 84
kali/menit,
kali/menit. Suhu 37,00C.
07.5 2. Mengkaji Pernapasan 20
5
karakteristik nyeri kali/menit.
Hasil : Tampak meringis.
Skala nyeri yang A:
dirasakan 5 (1-10) Masalah belum
08.3 3. Mengatur klien teratasi
0
posisi yang nyaman
Hasil :
posisi semi fowler.
09.10 4. Menganjurkan P:
klien untuk Lanjutkan
mengurangi intervensi
aktivitasnya. : 1.Ukur
Hasil : TTV
Klien tampak 2. Kaji
10.35 tirah baring dan karakteristik
tenang. nyeri
5.Mengajarkan 3. Atur posisi
klien tekhnik klien
distraksi. 6. Laksanakan
Hasil : pemberian
11.50 Klien terapiobat
mengusap
lembut pada
area sekitar
nyeri.
6.
Melaksanakan
pemberian
terapi farmako.
Hasil :
Terapi farmako
berupa injeksi
ketorolac 1
ampl/iv/12
jam.
Risiko perdarahan 08.05 1. Memonitor 14.10 S: -
dibuktikan dengan keadaanumum O:
prosedur pasien. Keadaan umum
pembedahan Hasil : baik, kesadaran
(TURP). Keadaan umum komposmentis,
baik, kesadaran tampak selang
09.40 komposmentis. cateter/urine
2. Mengobservasi bag berwarna
vitalsign sesuai merah muda
indikasi. Hasil : tidak pekat,
TD: 120/80 mmHg, TTV dalam
Nadi: 85 batas normal.
kali/menit Suhu: A:
11.00 36,50C Masalah
RR: 20 kali/menit belum
3. Memantau teratasi.
output cairan P:
selama tindakan Lanjutka
continuous n
bladder intervensi
irrgation. Hasil : :
Aliran lancar 30 1. Memonito
kalipermenit, r keadaan
warna merah umumpasien
muda tidak pekat. 2. Mengobserv
asivital sign
sesuai indikasi.
3. Memantau
output cairan
selama tindakan
continuous
bladder
irrgation.
Diagnosa
Keperawat Jam Implementasi Jam Evaluasi SOAP Paraf
an
Nyeri 15.20 1. Mengukur 21.0 S :
berhubungan tanda- tanda vital 0 Klien
dengan spasme Hasil : mengatakan
otot spincter, Tekanan darah nyeri yang
adanya tindakan 110/80 mmHg, dirasa telah
pembedahan. Nadi 84 berkurang
kali/menit, Suhu dengan skala 3
36,80C. O:
Pernapasan Tekanan darah
20 110/80 mmHg,
16.15 kali/menit. Nadi 84
kali/menit, Suhu
2. Mengkaji 36,80C.
karakteristik Pernapasan
nyeriHasil : 20
Skala nyeri kali/menit.
16.30 yang dirasakan Tampak
3 (1-10). tenang. A:
Masalah
3. Mengatur teratasiP :
klien posisi yang Pertahank
nyamanHasil : an
intervensi
17.10 Klien merasa
nyaman dengan : 1.Ukur
posisi terlentang. TTV
2. Kaji
6. karakteristik
Melaksanakan nyeri
pemberian 3. Atur posisi
terapi farmako klien
sesuai 6. Laksanakan
instruksi pemberian
dokter. Hasil : terapiobat.
Terapi farmako
berupa injeksi
ketorolac 1
ampl/iv/12 jam.
Risiko 16.05 1. Memonitor 21.00 S:
perdarahan keadaanumum -O
dibuktikan pasien. :
denganprosedur Hasil : Keadaan umum
pembedahan Keadaan umum baik, kesadaran
(TURP). baik, kesadaran komposmentis,
komposmentis. tampak selang
16.40 cateter/urine
2. Mengobservasi bag berwarna
vitalsign sesuai merah muda
indikasi. Hasil : tidak pekat,
TD: 120/80 mmHg, TTV dalam
Nadi: 85 batas normal.
kali/menit Suhu: A:
17.05 36,50C Masalah
RR: 20 kali/menit teratasi. P:
3. Memantau Pertahank
output cairan an
selama tindakan intervensi
continuous :
bladder 1. Memonito
irrgation. Hasil : r keadaan
Aliran lancar 30 umumpasien
kalipermenit, 2. Mengobserv
warna merah asivital sign
muda tidak pekat. sesuai indikasi.
3. Memantau
output cairan
selama tindakan
continuous
bladder
irrgation.
PEMBAHASAN
Hiperplasia (BPH)” di Ruang Perawatan Bedah Kelas III RSUD Kota Baubau
tanggal 23 Juni 2020 s.d tanggal 25 Juni 2020, maka pada bab ini penulis akan
membahas sesuai dengan tahapan pada proses keperawatan yaitu mulai dari
A. Pengkajian Keperawatan
adalah merasakan nyeri daerah operasi, dan biasanya pasien dengan post
pernapasan cepat dan dangkal. Selain itu, ada beberapa tanda dan gejala yang
kompleks ditemukan dari hasil penelitian pada beberapa klien dengan benigna
prostat hiperplasia seperti hal rentan skala nyeri yang berbeda beda setiap
klien dimana pada teori klien yang mengalami nyeri benigna hiperplasia
Sedangkan gejala yang tampak pada klien Tn. S yaitu merasa sakit dan nyeri
pada bagian perut, nyeri pada luka operasi dengan skala 7, pusing, muntah 1
tanda dan gejala yang kompleks ditemukan dari hasil penelitian pada beberapa
klien dengan Post Op Benigna Prostat Hiperplasia, sedangkan penulis hanya
melakukan penelitian pada satu orang klien. Hal ini disebabkan karena setiap
klien memiliki respon yang kombinatif meskipun dengan penyakit yang sama.
B. Diagnosa Keperawatan
pembedahan.
bahwa terdapat kesenjangan antara teori dan studi kasus, hal ini disebabkan
C. Intervensi Keperawatan
dahulu dan penulis merumuskan tujuan dan kriteria hasil dalam setiap
diagnosa keperawatannya.
ruangan.
D. Implementasi Keperawatan
dibuat.
kesulitan yang berarti karena telah mengikuti alur pada rencana keperawatan yang
telah disusun sebelumnya, dan adanya kerjasama antara klien, keluarga, dan
E. Evaluasi Keperawatan
Dalam tahap ini penulis tidak menemukan komplikasi dari gejala. Kondisi
keperawatan teratasi dengan baik yaitu nyeri akut dan risiko perdarahan.
dan keluarga sangat kooperatif, mulai dari pengkajian sampai dengan tahap
evaluasi. Disamping itu pula, kerjasama dan penerimaan yang sangat baik dengan
petugas kesehatan lainnya khususnya perawat yang ada di ruang perawatan bedah
Aribowo & Andrifiliana. 2011. Infeksi Luka Operasi (Surgical Site Infection).
RSUD Kota Baubau. 2019. Register Data Penyakit BPH. Baubau: Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Baubau
Jakarta: EGC
Wasinggih. 2010. Bahan Ajar Apendisitis Akut. Nusantara Medical Science. [internet]
from: https://med.unhas.ac.id