Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

ROLE PLAY PERAN : PERAWAT PELAKSANA


DI RUANG LILY RSUD dr.R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

Disusun Oleh :
SITI NUR ROKHIMAH

NIM: 2111040060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PURWOKERTO

2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai
suatu fenomena yang harus mendapat respons segera dari perawat.Respons dimaksud
terutama yang bersifat dedukatif dengan selalu meningkatkan kemampuan diri dalam hal
belajar lebih banyak tentang konsep pengelolaan pelayanan keperawatan dan langkah-
langkah konkrit dalam pelaksanaannya.Langkah-langkah konkrit tersebut dapat berupa
penataan model pemberian asuhan keperawatan, penataan tenaga keparawatan dan
perbaikan sistem pendokumentasian keperawatan.
Manajemen keperawatan saat ini perlu mendapat perhatian dan prioritas utama
dalam pengembangan keperawatan ke depan. Hal ini sangat berkaitan dengan tuntutan
profesi maupun tuntutan global tentang kualitas pelayanan keperawatan, sehingga
diperlukan pengelolaan secara profesional, khususnya kemampuan profesional manajerial
perawat dalam melaksanakan peran perawat sebagai manaj er. Sekarang ini, sebagaimana
kita ketahui bahwa sistem pelayanan kesehatan khususnya sistem pelayanan keperawatan
mengalamin perubahan sangat pesat.Perubahan tersebut selain karena semakin
meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, juga sebagai dampak dari
situasi politik dan sistem sosial, ekonomi yang sering mengalami perubahan.Dari ketiga
aspek perubahan itu berimplikasi terhadap perubahan sistem pelayanan keperawatan
sekaligus menjadi tantangan bagi tenaga perawat profesional (Nursalam, 2002).
Dewasa ini globalisasi bisa berdampak pada semua segi kehidupan, termasuk
aspek pelayanan kesehatan. Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan
memiliki peran yang sangat vital dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Menurut peraturan menteri kesehatan (2014) rumah sakit merupakan institusi pelayanan
kesehatan yang mengelola pelayanan kesehatan perorangan secara prima yang
menyediakan pelayanan rawat jalan, inap dan rawat gawat darurat. Sebagai institusi
pelayanan kesehatan, rumah sakit bersaing dalam menyediakan pelayanan kesehatan
yang bermutu, rumah sakit yang tetap gigih dalam persaingan tentunya rumah sakit yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Mutu pelayanan kesehatan menjadi misi utama dan penting untuk diperhatikan
oleh pengelola keperawatan. Pelayanan keperawatan menjadi poin utama dalam
pelayanan kesehatan karena perawat selalu siaga digaris terdepan dalam upaya
menciptakan system kesehatan yang mendukung hasil yang positif bagi pasien dengan
menyediakan pelayanan 24 jam penuh (Nyberg, 2010).
Implementasi manajemen keperawatan tidak dapat dipisahkan dari implementasi
fungsi manajemen secara efektif dan efisien. Fungsi manajemen mencakup 4 fungsi yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pergerakkan dan pengendalian.setiap fungsi manajemen
saling berkaitan satu sama lain dan dapat diterapkan oleh manajer atas, menengah, dan
bawah, mulai dari kepala seksi keperawatan hingga kepala ruang (Dewi, Afiyanti dan
Rahayuningsih, 2017). Pelaksanaan manajemen didukung oleh pengorganisasian asuhan
keperawatan yang hendaknya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
Penerapan metode pemberian asuhan keperawatan yang dipilih akan sangat menentukkan
berhasil atau tidaknya asuhan keperawatan.
Metode pemberian asuhan keperawatan merupakan sebuah system yang
diaplikasikan ketika memberikan asuhan keperawatan kepada pasien untuk meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan dan mencapai derajat kesehatan pasien secara optimal
(Harni, 2016).
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Perawat associate adalah seorang perawat yang diberi wewenang dan ditugaskan
untuk memberikan pelayanan keperawatan langsung kepada klien.
B. Metode
Metode ini ditandai dengan keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien dan
perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, dan mengkoordinasi asuhan
keperawatan selama pasien dirawat. Metode dengan menggunakan perawat primer/
pelaksana dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan karena :
1. Hanya ada 1 perawat yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan koordinasi
asuhan keperawatan.
2. Jangkauan observasi setiap perawat hanya 4-6 klien.
3. Perawat primer/ pelaksana (PP) bertanggung jawab 24 jam.
4. Rencana pulang klien dapat diberikan lebih awal.
5. Rencana ahuan keperawatan dan rencana medik dapat berjalan paralel.
Perawat Assosiate pemula adalah perawat lulusan DIII keperawatan dengan
pengalaman minimal 4 tahun dan pada MPKP tingkat I adalah perawat Skep/Ners dengan
pengalaman minimal 1 tahun.
Perawat dapat bertugas pagi, sore atau malam hari, namun sebaiknya perawat
primer (PP) hanya bertugas pagi atau sore saja karena bila bertugas pada malam hari,
perawat primer (PP) akan libur beberapa hari sehingga sulit menilai perkembangan klien
(Sitorus, 2006, hlm. 26).
C. Kelebihan dalam Perawat Assosiate:
Kelebihan dalam keperawatan primer adalah :
1. Bersifat kontinu dan komprehensif.
2. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil dan
kemungkinan pengembangan diri.
3. Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat dan rumah sakit (Billies, 1998).
Kelebihan yang dirasakan klien adalah merasa dihargai karena terpenuhinya
kebutuhan secara individu, selain itu asuhan yang diberikan bermutu tinggi dan akan
tercapai pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi dan informasi
serta advokasi.
D. Kelemahan dalam Perawat Assosiate
Kelemahan dari metode ini :
Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan
yang memadai dengan kriteria asertif, self direction, memiliki kemampuan untuk
mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik, akuntabel serta
berkolaborasi dengan berbagai disiplin (Suarli, 2009, hlm. 49-50).
E. Konsep Dasar Perawat Assosiate
Konsep dasar keperawatan primer adalah :
1. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat.
2. Ada otonomi
3. Ada keterlibatan pasien dan keluarga.
F. Tugas Pokok
1. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan dengan
sentuhan kasih sayang
a. Melaksanakan tindakan keperawatan yang telah disusun.
b. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan
c. Mencatat dan melaporkan semua tindakan keperawatan dan respon klien dan catatan
keperawatan.
2. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab
a. Memberi obat
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Persiapan klien yang akan di operasi.
3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, dan spiritual dari klien
a. Memelihara kebersihan klien dan lingkungan
b. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan ketenangan.
4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan perawatan
dan pengobatan secara diagnostik
5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuan.
6. Memberi pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut.
7. Membantu kepala ruang dalam pelaksanaan ruangan secara administratif
a. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal dunia.
b. Sensus harian dan formulir
c. Rujukan atau penyuluhan PKMRS
8. Mengantar dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
9. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keindahan
ruangan.
10. Melaksanakan tugas dinas pagi, siang atau malam secara bergantian.
11. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan penyakitnya.
12. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun tertulis.
13. Membuat laporan harian.
G. Aplikasi Peran sebagai Perawat Assosiate
1. Membaca rencana keperawatan yang telah ditetapkan oleh ketua tim.
2. Membina hubungan terapeutik dengan klien atau keluarga sebagai lanjutan kontrak yang
telah dilakukan perawat primer (PP).
3. Menerima klien baru bila ada dan melaksanakan orientasi.
4. Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan.
5. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan mendokumentasikan.
6. Mengikuti visite dokter.
7. Memeriksa kerapihan dan kelengkapan status keperawatan.
8. Membuat laporan pergantian dinas.
9. Mengkomunikasikan dengan PP atau PJ-shift atau ketua tim, bila menemukan masalah
yang pasien yang perlu diselesaikan.
10. Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik, laborat pengobatan.
11. Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan.
12. Membantu tim lainnya yang membutuhkan.
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN

A. Rencana Kegiatan
Nama perawat : SITI NUR ROKHIMAH
Ruangan : LILY
Tanggal : 22 Februari 2023
Nama pasien kelolaan :
1. Ny.M dengan OBS PENKES,SNH (kamar 8B)
2. Ny.M dengan HEMIPARASE DEXTRA susp SNH SH (kamar 8C)
3. Ny.K dengan CKS, HEMATOMESIS (kamar 8E)
Waktu Kegiatan Keterangan
07.20 1. Melakukan meeting morning 1. Mencatat laporan timbang terima
2. Mengikuti timbang terima/operan yang disampaikan pj dinas malam
dari dinas malam ke dinas pagi 2. Mendapatkan pembagian pasien
3. Melaukan supervisi atau kelolaan oleh ketua tim
berkeliling ke pasien untuk 3. Melakukan supervisi ke pasien
melaporkan pergantian sift malam setelah timbang terima selesai
ke sift pagi
09.00 Mempersiapkan terapi obat pasien, Meyiapkan terapi obat pagi, melakukan
mempersiapkan bad making, verbed setiap ruangan, membersihkan
mempersiapkan alat TTV. ruangan, melakukan TTV.

09.30 Memberikan asuhan keperawatan Melakukan tugas-tugas keperawatan


pasien sesuai dengan kebutuhan pasien yang telah disampaikan saat operan
yang telah didelegasikan dinas malam sesuai dengan program masing-masing
ke dinas pagi pada saat timbang pasien
terima/operan
10.20 Melepas infus dan kateter Melepas infus dan kateter pasien 8A
10.30 Melakukan perawatan luka pasien Melakukan perawatan luka pasien 8F
11.15 Melakukan TTV dan mengobservasi Melakukan pemeriksaan TTV pada
keadaan umum pasien serta keluhan seluruh pasien ruangan dan observasi
pasien keadaan umum pasien
12.00 Istirahat, sholat, makan
13.20 Memberikan obat injeksi dan oral Memberikan obat injeksi dan oral pada
pasien 8A, 8B, 8C, 8E, 8F
14.10 Melakukan timbang terima/operan, Mengikuti proses timbang terima dari
supervise atau berkeliling ke pasien dinas pagi ke dinas siang
untuk melaporkan pergantian sift pagi Melaporkan hasil asuhan keperawatan
ke sift siang pasien kelolaan (kamar 8A, 8B, 8C, 8E,
8F)
BAB lV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
LAPORAN PELAKSANAAN PERAWAT ASSOSIATE

Nama : SITI NUR ROKHIMAH


Nim : 2111040060
Kelompok :4
Hari/ Tanggal : Rabu, 22 Februari 2023
Jabatan : Perawat Assosiate Pagi
Ruangan : Ruang Lily RSUD dr.R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga
Kelompok kami yang berjumlah 5 orang dibagi dalam 2 Shift, 3 orang pagi (1 Karu, 1
Katim, dan 1 PP), 2 orang jaga sore, dan untuk jaga malam kosong, mengelola sebanyak 5
pasien. Dalam melakukan tugas peran sebagai Ketua Tim dengan anggota yang berjaga di pagi
hari:
Kegiatan sift pagi dilakukan pada jam 07.00 sampai 14.00 WIB. Kegiatan dimulai pada
pukul 07.20 dengan mengikuti meeting morning, pre conference, timbang terima operan jaga
dari dinas malam kepada dinas pagi, dan dilanjutkan keliling kamar pasien untuk
memperkenalkan operan jaga dinas dari dinas malam kepada dinas pagi. Pukul 09.00 WIB
mempersiapkan terapi obat untuk injeksi, mempersiapkan untuk bedmaking, mempersiapkan alat
untuk TTV. Pukul 09.30 WIB memberikan terapi obat, membersihkan ruangan dan melakukan
verbed ke semua ruangan dan memonitor TTV ke pasien, melepas infus dan melepas kateter.
Pukul 10.30 WIB melakukan asuhan keperawatan yang telah didelegasikan dari PA shift malam
berupa pemberian injeksi dan program-program lain yang sudah dilaksanakan. Pukul. Pukul
11.15 memonitor TTV dan mengobservasi keadaan umum pasien serta keluhan pasien. Pukul
12.00 istirahat sholat dan makan secara bergantian. Pukul 13:00 melaksanakan post conference
mahasiswa yang berperan sebagai PP melaporkan tentang progam-program yang sudah
dilaksanakan kepada Ketua Tim. Pukul 13.50 melakukan pelaporan dan pendokumentasian
asuhan keperawatan dinas pagi pada status pasien. Pukul 14.10 WIB melakukan operan jaga dari
dinas pagi ke dinas siang dan keliling ruangan pasien untuk memperkenalkan operan jaga dari
dinas pagi ke dinas siang.
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Intervensi
1. Nama Pasien : Ny.M
Dx. Medis : SNH
Kamar/Bed : 8B

Diagnosa
No Tujuan Dan Kriterian Hasil Intervensi
Keperawatan

1. Nyeri akut Setelah dilakukan Tindakan Manajemen nyeri


keperawatan selama 3x24 jam
Analisa Data: diharapkan nyeri dapat teratasi - Identifikasi lokasi, karakteristik,
DS : Pasien dengan kriteria hasil : durasi, frekuensi, kualitas dan
mengatakan masih intesitas nyeri
terasa nyeri Indikator A T - Identifikasi skala nyeri
- Berikan teknik
P: Nyeri saat bergerak Keluhan Nyeri 5 2 nornfarmakologis
- Ajarkan teknik nonfarmakologis
Q: seperti ditusuk-tusuk Meringis 5 2
untuk mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian obat
R: Perut kanan bawah
 Citicolin 2x500mg
S: Skala 5 Keterangan :  Ranitidine 2x1mg
 Ceftriaxone 2x1mg
1 = menurun
T: terus menerus  Mecobalamin 2x1mg
2 = cukup menurun

DO : KU : lemah 3 = sedang

TD : 170/87 mmHg 4 = cukup meningkat

N : 78 x/menit 5 = meningkat

S : 36,7℃
R: 20 x/menit
SPO2 : 98%
2. Nama Pasien : Ny.M
Dx. Medis : SNH
Kamar/Bed : 8C

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriterian Hasil Intervensi

1. Nyeri akut Setelah dilakukan Tindakan Manajemen nyeri


keperawatan selama 3x24 jam
Analisa Data: diharapkan nyeri dapat teratasi - Identifikasi lokasi, karakteristik,
DS : Pasien dengan kriteria hasil : durasi, frekuensi, kualitas dan
mengatakan masih intesitas nyeri
terasa nyeri Indikator A T - Identifikasi skala nyeri
- Berikan teknik nornfarmakologis
P: Nyeri saat tersentuh Keluhan Nyeri 5 2 - Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Q: seperti ditusuk-tusuk Skala Nyeri 5 2
- Kolaborasi pemberian analgesik
- Kolaborasi pemberian obat
R: Perut
 Ketorolac 2x1mg
S: Skala 5 Keterangan :  Ondansentron 2x1mg
 Ceftriaxone 2x1mg
1 = menurun
T: hilang timbul  Asam tranexamat 3x50mg
2 = cukup menurun  Mannitol 4x125

DO : KU : lemah 3 = sedang

TD : 175/113 mmHg 4 = cukup meningkat

N : 77x/menit 5 = meningkat

S : 36,5℃
R: 20 x/menit
SPO2 : 98%
3. Nama Pasien : Ny.
Dx. Medis : CKS
Kamar/Bed : 8E

Diagnosa
No Tujuan Dan Kriterian Hasil Intervensi
Keperawatan

1. Nyeri akut Setelah dilakukan Tindakan Manajemen nyeri


keperawatan selama 3x24 jam
Analisa Data: diharapkan nyeri dapat teratasi - Identifikasi lokasi, karakteristik,
DS : Pasien dengan kriteria hasil : durasi, frekuensi, kualitas dan
mengatakan masih intesitas nyeri
terasa nyeri Indikator A T - Identifikasi skala nyeri
- Berikan teknik
P: Nyeri saat bergerak Keluhan Nyeri 5 2 nornfarmakologis
- Ajarkan teknik nonfarmakologis
Q: seperti ditusuk-tusuk untuk mengurangi rasa nyeri
Keterangan : - Kolaborasi pemberian obat
R: Perut dan kaki
 Citicolin 2x1mg
S: Skala 4 1 = menurun  Ranitidin 2x1mg
 Ketorolac 2x1mg
2 = cukup menurun
T: hilang timbul  Furosemide 1x1mg
3 = sedang  Mannitol 125/6jam

DO : KU : baik 4 = cukup meningkat

TD : 143/77 mmHg 5 = meningkat

N : 66 x/menit
S : 36,6℃
R: 20 x/menit

SPO2 : 98%
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

1. Nama Pasien : Ny.M


Dx. Medis : SNH
Kamar/Bed : 8B
Dx Keperawatan: - Nyeri Akut

No Hari/Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Paraf

1 Rabu, 22 Feberuari S: Pasien mengatakan nyeri di Siti


2023 kepala sudah berkurang
- Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, P: Nyeri saat bergerak
frekuensi, kualitas dan
09.20 WIB intesitas nyeri, skala Q: seperti ditusuk-tusuk
nyeri
R: Perut kanan bawah
- Memberikan dan S: Skala 3
mengajarkan teknik
nornfarmakologis T: terus menerus
10.00 WIB
O:
- Kolaborasi pemberian
obat - keadaan umum lemah, compos
13.15 WIB mentis
- terpasang kateter
 Citicoline
- ma/mi mau
2x500mg
 Mecobalamin
2x1mg TD : 174/77 mmHg
 Ceftriaxone N : 83 x/menit
2x1mg
S : 36,6 ℃
R: 20 x/menit

SPO2 : 99%

A: Masalah teratasi sebagian

Indikator A H T

Keluhan 5 3 2
Nyeri
Meringis
5 3 2
P: Lanjutkan Intervensi
- manajemen nyeri
- monitor keadaan umum
- monitor tanda-tanda vital
2. Nama Pasien : Ny.
Dx. Medis : STT Multiple Multiregion
Kamar/Bed : C.13
Dx Keperawatan: Nyeri Akut

No Hari/Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Paraf

1 Rabu, 22 Februari S: Pasien mengatakan nyeri pada siti


2023 benjolan di tangan kiri dan paha
09.50 WIB P: Nyeri saat tersentuh
- Mengidentifikasi lokasi, Q: seperti ditusuk-tusuk
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan R: Perut
11.00 WIB intesitas nyeri, skala
S: Skala 4
nyeri
- Memberikan dan T: hilang timbul
13.20 WIB mengajarkan teknik
nornfarmakologis O:
- keadaan umum lemah
TD : 175/113 mmHg
N : 77x/menit
S : 36,5℃

R: 20 x/menit
SPO2 : 98%
A: Masalah teratasi sebagian

Indikator A H T

Skala 5 4 2
Nyeri

P: Lanjutkan Intervensi
- manajemen nyeri
- monitor keadaan umum
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, R., Afiyanti, Y., dan Rahayuningsih, A. (2017). A Primary Nurse Experiences in Applying
Primary Method: A Phenomenology Study. Nursing Care Open Access Journal, 4,376 –
380
Harni, H. (2016). Hubungan Motivasi Perawat dengan Pelaksanaan Metode Tim Keperawatan di
Rusng Rawat Inap RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tnajung Pinang. Skripsi. Universitas
Andalas
Nyberg, Jan J. (2010). A Caring Approach in Nursing Administration. Colorado. University
Press of Colorado
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit. Nomor 56 Tahun 2014; Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Defmisi dan Indikator Diagnostik,
edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Defmisi dan Tindakan Keperawtaan,
edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Defmisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Sitorus Ratna, Yulia. (2006). Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit.Jakarta.
EGC
Suarli, S dan Bahtiar. (2009). Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktis. Jakarta:
Erlangga

Anda mungkin juga menyukai