Anda di halaman 1dari 30

PROSES KEPERAWATAN JIWA

PENDAHULUAN

• Keperawatan jiwa: area spesialistis dalam


praktek keperawatan, menggunakan teori
perilaku sebagai ilmunya, menggunakan diri
sebagai alat.
• Pendekatan keperawatan jiwa: bio-psiko-
sosio-spiritual (holistik)
• Pendekatan komprehensif: prevensi primer,
prevensi sekunder, prevensi tersier.
PROSES KEPERAWATAN
• Metodologi pemberian asuhan/pelayanan
keperawatan.
• Merupakan pendekatan problem solving.
• Pendekatan sesuai metode ilmiah.
• Terdiri proses: mengkaji, merumuskan
diagnosis keperawatan, merencanakan
tindakan untuk mengatasi masalah,
melakukan tindakan keperawatan yang telah
direncanakan, mengevaluasi hasil asuhan dan
menyusun tindak lanjut.
PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian
• F. predisposis
• F. presipitasi
• M. Koping
Evaluasi • Perilaku Dx Kep.
• Sumatif.
• Formatif. • Aktual
• Risiko
• Potensial

Implementasi Perencanaan

• Observasi/monitoring • Tujuan Umum


• Terapi Keperawatan • Tujuan Khusus
• Penkes • Kriteria Evaluasi
• Kolaborasi • Intervensi
• Rasional
PENGKAJIAN
• Tujuan: mengidentifikasi data status
kesehatan klien sebagai dasar perumusan
masalah keperawatan klien.
• Metode: wawancara (anamnesis),
observasi (evaluasi psikiatris),
pemeriksaan fisik, pemeriksaan
diagnostik.
• Pendokumentasian: dalam format yang
ditentukan, baik data obyektif maupun
data subyektif.
PENGKAJIAN
Pengkajian Awal:
Pengkajian 2 mnt
berdasarkan Tanda-tanda yang
keluhan pasien mendukung adanya
gangguan jiwa (+)

Pengkajian
Kesehatan Jiwa:
Menggunakan format •Keluhan utama
pengkajian •Riwayat kes.jiwa
Teknik pulta: wawancara, •Psikososial
pengamatan, pemeriksaan •Status mental
UNSUR PENGKAJIAN KEPERAWATAN
JIWA

• Faktor Predisposisi
• Faktor Presipitasi
• Sumber Koping Format Pengkajian

• Mekanisme Koping
• Perilaku Klien
Analisa Data
• Data hasil pengkajian dianalisa untuk
merumuskan diagnosa keperawatan.
• Jenis masalah keperawatan:
– Aktual: ada data here and now
– Risiko: belum terjadi. Mungkin terjadi jika tdk
diintervensi.
– Potensial: kemungkinan peningkatan status
kesehatan atau kesejahteraan klien
• Rumusan baku: standar NANDA
Rumusan Baku Masalah
• Aktual:
– Label:
• gangguan …,
• perubahan …,
• kerusakan …,
• defisit …
– Tdk berlabel: ketidakberdayaan, dll
• Risiko: risiko …
• Potensial: potensial …
Merumuskan Dx Keperawatan

• Menyusun masalah-masalah dalam pohon


masalah.
• Cara menyusun Pohon Masalah:
– Tetapkan masalah utama
– Penyebab
– Akibat
Menetapkan masalah utama (core
problem):

• Masalah aktual.
• Keluhan utama/ alasan masuk.
• Masalah paling membahayakan
jiwa.
• Masalah paling dominan.
POHON MASALAH
Resiko Perilaku Kekerasan Akibat

Halusinasi: pendengaran Masalah utama


(CR)

Isolasi sosial penyebab

Berduka
disfungsional
Rumusan Diagnosa Keperawatan

• Pernyataan tunggal.
• Sesuai pernyataan NANDA
• Contoh:
– Gangguan sensori persepsi: halusinasi dengar.
– Gangguan proses pikir: waham kebesaran.
– Kerusakan komunikasi verbal
– Isolasi sosial
PENERAPAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
DAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

• Hasil Konas II di Yogya ditetapkan Standar


Proses Keperawatan yang baru yaitu
Pendekatan Diagnosa Keperawatan dengan
Rumusan Tunggal.
• Rumusan diagnosa lama adalah gabungan
problem, etiologi, tanda dan gejala.
• Contoh : Lama : Gg Konsep Diri : HDR.
Baru : HDR Kronik/Situasional
CONTOH RUMUSAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN
No Diagnosa Lama Diagnosa Baru
1 Risiko mencederai diri sendiri, Resiko Perilaku Kekerasan
orang lain, dan lingkungan
b.d. halusinasi dengar
2. Perubahan sensori persepsi: Gangguan sensori persepsi :
halusinasi dengar b.d. halusinasi
menarik diri
3. Isolasi sosial: menarik diri b.d. Isolasi Sosial
harga diri rendah kronik
4. Gangguan Konsep Diri : Harga Harga diri Kronik atau
diri rendah Harga diri Situasional

5. Risiko mencederai diri sendiri : Risiko Bunuh Diri


Bunuh Diri
STANDAR RUMUSAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN MELALUI TAHAPAN

1. Analisa Data subjektif dan objektif untuk


merumuskan Diagnosa keperawatan.
2. Mangacu pada Nanda : 10 Dioagnosa :
1). PK 7). Defisit PD
2). Halusinasi 8). Koping Kel.
3). Isolasi Sosial 9). Penatalaksanaan
4). Waham 10). Anxietas
5). HDR 11). Ktdk Berdayaan
6). Risiko Bunuh Diri
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Masalah kesehatan
jiwa pada anak /
remaja : Masalah kesehatan
• Depresi jiwa pada usia
dewasa
• Perilaku kekerasan • Harga diri rendah
• Perilaku kekerasan
• Risiko bunuh diri
• Isolasi sosial
• Halusinasi
• Waham Masalah
• Defisit perawatan kesehatan jiwa
diri pada Lansia :
• Demensia
• Depresi
Rencana Tindakan Keperawatan

• Dx keperawatan.
• Tujuan Umum dan Tujuan Khusus.
• Kriteria Evaluasi.
• Intervensi.
• Rasional (untuk perawat klinik tdk perlu ada).
Tujuan

• Merupakan tujuan klien


• Syarat: SMART
– Specific
– Measurable
– Achievable
– Realistic
– Time
• Rumusan: Klien dapat/mampu …
Tujuan
• Tujuan Umum: pernyataan teratasinya masalah.
• Tujuan Khusus:
– Tahapan teratasinya masalah
– Terdiri:
• Membina hubungan saling percaya
• Perilaku kognitif
• Perilaku afektif
• Perilaku psikomotor
• Dukungen keluarga
• Penggunaan obat
Kriteria Evaluasi

• Kriteria hasil; indikator pencapaian masing-


masing tujuan khusus.
• Unsur: jangka waktu + uraian perilaku yg
dapat diobservasi sebagai indikator
tercapainya tujuan khusus.
• Masing-masing TUK memiliki Kriteria Evaluasi
Intervensi

• Daftar tindakan keperawatan untuk mencapai


masing-masing tujuan khusus.
• Rumusan: kalimat perintah
• Masing-masing TUK memiliki serangkaian
tindakan keperawatan yang secara rasional
dapat menjamin tercapainya tujuan tersebut.
• Tindakan untuk klien secara pribadi,
kelompok, maupun untuk keluarga
Rasional

• Alasan ilmiah untuk masing-masing intervensi.


• Bentuk akuntabilitas perawat terhadap setiap
rancangan tindakan keperawatan.
• Berdasarkan teori/konsep atau hasil penelitian
• Dalam praktek klinik perawat profesional ada
sebagai keterampilan intelektual.
Fokus:
INDIVIDU: KELUARGA
Peningkatan Pemberdayaan
keterampilan dalam keluarga dalam
ADL & keterampilan merawat pasien &
koping adaptif dalam mensosialisasikan
mengatasi masalah pasien dengan
lingkungan

KELOMPOK
KOMUNITAS
Kegiatan kelompok
Peningkatan kesadaran masyarakat
dalam rangka sosialisasi
tentang kes jiwa & gangguan jiwa,
agar pasien mampu
menggerakkan sumber-sumber
beradaptasi dengan
yang ada di masyarakat yang dapat
lingkungan
dimanfaatkan oleh pasien &
keluarga
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Rencana Tindakan Standar Asuhan
Keperawatan Keperawatan Kes jiwa

Tindakan Psikoterapeutik:
•Komunikasi teurapeutik
•Penkes ttg prinsip-prinsip kes
jiwa & ggn jiwa
•Perawatan mandiri
•Terapi modalitas
•Tindakan kolaborasi
Implementasi
• Penerapan intervensi kepada klien langsung.
• Disesuaikan dengan situasi dan kondisi klien.
• Dalam keperawatan jiwa dilakukan dengan
pendekatan komunikasi terapeutik.
• Pendokumentasian:
– Tanggal, waktu tindakan diterapkan.
– Tindakan yang telah dilaksanakan; dengan kalimat
berita.
– Menulis yang telah dikerjakan.
Evaluasi
• Asesment ulang setelah tindakan
dilaksanakan.
• Identifikasi respon klien setelah tindakan
dilaksanakan.
• Dibandingkan dengan TUK; menilai tercapai
atau tidak.
• Pendokumentasian:
– SOAP
SOAP
• S: respon subyektif setelah tindakan; ungkapan
verbal klien
• O: respon obyektif setelah tindakan; respon non
verbal klien.
• A: assesment; penilaian/pembandingan respon klien
dengan TUK
• P: planning lanjutan dengan memperhatikan respon
klien yang muncul terhadap tindakan yg telah
dilaksanakan:
– Untuk perawat
– Untuk klien
KESIMPULAN

• Perawat jiwa perlu menerapkan proses


keperawatan
• Bukti pertanggung gugatan perawat sebagai
profesional
• Menerapkan pendekatan problem solving
• Bukti kemandirian dan penerapan pendekatan
ilmiah dalam asuhan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai