Anda di halaman 1dari 25

Recovery

By
KhrisnaWisnusakti, Ns., M.Kep.
MASALAH KESEHATAN JIWA
DI JAWA BARAT
NO VARIABEL JUMLAH

1 Penduduk (2011) 46.497.000 org


2 Sehat & ODMK 42.098.384
2 Gangguan Mental
Emosional (9.3%) 4.324.221 org

3 ODGJ Berat (0.16%) 74.395 org


4 Pasung (14.3%)
10.638 org
10% ODGJ memerlukan Rawat Inap per
tahun: 7.440 org
Pendahuluan
 Skizofrenia secara tradisional dipandang sebagai suatu kondisi
yang sangat pesimis (tidak ada harapan).

 Akan tetapi saat ini sudah banyak gerakan konsumen diantara


mereka yang mengalami skizofrenia yang mencoba
menantang konsep tradisional ttg skizofrenia dgn
menyampaikan bukti banyaknnya mereka yg bisa hidup
produktif
Penyakit kronis : Skizofrenia
Sakit Journey
 individu berjuang menghadapi penyakitnya
 berusaha untuk bisa bertahan
 beradapatasi terhadap keadaannya
 Penyakit kronis merupakan proses yang panjang yang dialami
individu dimana selama dalam journey tersebut individu
berjuang untuk bisa hidup dengan lebih baik walau dengan
keterbatasan yang dimilikinya. Proses itulah yang dikenal
sebagai recovery
Recovery
 Recovery bukanlah pengobatan, tapi merupakan way of live
untuk membuat hidup menjadi lebih berarti (Ralph et al,
2002). Recovery menekankan bahwa meskipun individu tidak
bisa mengontrol gejala penyakitnya tapi mereka bisa
mengontrol secara penuh kehidupannya.
Recovery bukan suatu proses yg linier
Dalam Recovery process
NO
YES
Survivor
penderita, pasien, ataupun
victims
Pengalaman seorang survivor
 Dalama proses recovery saya tidak hanya meminum obat tapi
menggunakan obat sebagai bagian dari proses penyembuhan saya.
Dalam waktu yang lama saya belajar berbagai cara untuk membantu
hidup saya. Kadang saya gunakan obat, kadang terapi lain dan self-
help serta mutual support groups.Tidak saya pungkiri bahwa
kedekatan hubungan dengan Tuhan sangat mendukung proses
recovery saya disamping dukungan dari keluarga dan teman.
Mempunyai aktifitas serta latihan juga turut membantu saya untuk
tetap sehat dan utuh sebagai manusia, meskipun saya mengalami
keterbatasan atau disability. (Deegan,1993)
 Proses recovery dilakukan dengan melakukan pemulihan
lingkungan sosial, perekonomian, kemandirian dalam rumah
tangga, setelah terbebas dari gejala psikotik dan mempunyai
pencapaian kehidupan yang memuaskan serta sejahtera
(Young, Hijau, Estroff, 2008 dalam NSW CAG & MHCC,
2009).
10 characteristic of Recovery
1. Self direction
2. Individualized and person centered
3. Empowerment
4. Holistic
5. Non linier
6. Strengths-Based
7. Peer support
8. Respect
9. Responsibility
10. Hope Bellack (2006)
Self-Direction

 Control,
 Consumers lead,
 determine their own path of recovery
Individualized and Person-Centered

 setiap pasien itu berbeda prosesnya sesuai dengan keadaan diri


pasien masing masing,

 Ada beberapa jalur menuju pemulihan berdasarkan kebutuhan,


preferensi, dan pengalaman unik setiap orang.
Empowerment:

kondisi dimana pasien menemukan dan mengembangkan potensi


yang dimiliki
Holistic:

 Pada karakteristik yang ke empat ini holistik yaitu secara


menyeluruh, bagaimana kita memandang pasien secala holistik,
 Pemulihan mencakup berbagai aspek kehidupan individu
termasuk pikiran, tubuh, jiwa, dan komunitas
Nonlinear:

 Karakteristk selanjutnya adalah non liner, non linear merupakan


tidak berjalan lurus, kadang-kadang kambuh tetapi kembali
membaik,
 Pemulihan bukanlah proses selangkah demi selangkah melainkan
satu berdasarkan pertumbuhan berkelanjutan dengan
kemunduran sesekali.
Strengths-Based
 Karekteristik selanjutnya adalah streng based, ini merupakan
karakteristik yang ada pada diri pasien yaitu menemukan
kekuatan yang ada pada dalam diri pasien.
 Pemulihan berfokus pada penilaian dan membangun berbagai
kekuatan, ketahanan, kemampuan mengatasi, nilai yang
melekat, dan kemampuan individu
Peer Support
 Peer support merupakan dukungan dari seluruh lapisan
masyarakat hal ini termasuk pemerintah sebagai pemegang
kebijakan, Peer support juga termasuk dukungan dari sesama
survivor,
Respect:
 Respek merupakan bagaimana kita menghargai pasien,
 Community, systems, and societal acceptance
 penghapusan diskriminasi dan stigma sangat penting dalam
mencapai pemulihan.
Responsibility:
 Penderita gangguan jiwa bertanggung jawab terhadap dirinya
sendiri, jadi tidak bergantung kepada orang lain
Hope:

 Hope merupakan harapan dalam diri seorng pasien


 Pemulihan memberikan pesan penting dan memotivasi bahwa
orang dapat dan memang mengatasi hambatan dan rintangan yang
dihadapi mereka.
Recovery model
 From the perspective of consumer (Less Mitchel, 2001)
 3 phase:
 Primary phase
 Secondary phase
 Tertiary phasr
 The primary stage is recognising that you have an illness and
accepting this.
 The secondary stage is doing something about it, how to cope
with it and start to learn something about yourself;
challenging possibly some of your beliefs/actions.
 The final stage is the tertiary stage where you consolidate
your action plan and move onto a better life.
Yang dibutuhkan dalam proses recovery

 Menemukan dan menghadapi setiap tantangan dari keterbatasan


akibat penyakit yang diderita dan membangun kembali integritas
diri yg baru yang lebih berarti agar individu bisa hidup, bekerja
dan berkontribusi di masyarakatnya (Deegan, 2003).
Karena itu elemen terpenting
dalam recovery adalah

1. Kepercayaaan diri (Chamberlin, 1990)

2. Keyakinan akan kemampuan untuk mampu


menolong diri sendiri (Ochocka et al., 2005)

3. Harapan dan spirit (Kelly & Gamble, 2005)

4. Sikap positif tentang diri (Ochocka et al., 2005).


Hambatan dalam Proses Recovery
 faktor keluarga
 Pendidikan dan pelatihan untuk tenaga kesehatan,
mentorship, keluarga dan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai