4 Pasung (14.3%) 10.638 org 10% ODGJ memerlukan Rawat Inap per tahun: 7.440 org Pendahuluan Skizofrenia secara tradisional dipandang sebagai suatu kondisi yang sangat pesimis (tidak ada harapan).
Akan tetapi saat ini sudah banyak gerakan konsumen diantara
mereka yang mengalami skizofrenia yang mencoba menantang konsep tradisional ttg skizofrenia dgn menyampaikan bukti banyaknnya mereka yg bisa hidup produktif Penyakit kronis : Skizofrenia Sakit Journey individu berjuang menghadapi penyakitnya berusaha untuk bisa bertahan beradapatasi terhadap keadaannya Penyakit kronis merupakan proses yang panjang yang dialami individu dimana selama dalam journey tersebut individu berjuang untuk bisa hidup dengan lebih baik walau dengan keterbatasan yang dimilikinya. Proses itulah yang dikenal sebagai recovery Recovery Recovery bukanlah pengobatan, tapi merupakan way of live untuk membuat hidup menjadi lebih berarti (Ralph et al, 2002). Recovery menekankan bahwa meskipun individu tidak bisa mengontrol gejala penyakitnya tapi mereka bisa mengontrol secara penuh kehidupannya. Recovery bukan suatu proses yg linier Dalam Recovery process NO YES Survivor penderita, pasien, ataupun victims Pengalaman seorang survivor Dalama proses recovery saya tidak hanya meminum obat tapi menggunakan obat sebagai bagian dari proses penyembuhan saya. Dalam waktu yang lama saya belajar berbagai cara untuk membantu hidup saya. Kadang saya gunakan obat, kadang terapi lain dan self- help serta mutual support groups.Tidak saya pungkiri bahwa kedekatan hubungan dengan Tuhan sangat mendukung proses recovery saya disamping dukungan dari keluarga dan teman. Mempunyai aktifitas serta latihan juga turut membantu saya untuk tetap sehat dan utuh sebagai manusia, meskipun saya mengalami keterbatasan atau disability. (Deegan,1993) Proses recovery dilakukan dengan melakukan pemulihan lingkungan sosial, perekonomian, kemandirian dalam rumah tangga, setelah terbebas dari gejala psikotik dan mempunyai pencapaian kehidupan yang memuaskan serta sejahtera (Young, Hijau, Estroff, 2008 dalam NSW CAG & MHCC, 2009). 10 characteristic of Recovery 1. Self direction 2. Individualized and person centered 3. Empowerment 4. Holistic 5. Non linier 6. Strengths-Based 7. Peer support 8. Respect 9. Responsibility 10. Hope Bellack (2006) Self-Direction
Control, Consumers lead, determine their own path of recovery Individualized and Person-Centered
setiap pasien itu berbeda prosesnya sesuai dengan keadaan diri
pasien masing masing,
Ada beberapa jalur menuju pemulihan berdasarkan kebutuhan,
preferensi, dan pengalaman unik setiap orang. Empowerment:
kondisi dimana pasien menemukan dan mengembangkan potensi
yang dimiliki Holistic:
Pada karakteristik yang ke empat ini holistik yaitu secara
menyeluruh, bagaimana kita memandang pasien secala holistik, Pemulihan mencakup berbagai aspek kehidupan individu termasuk pikiran, tubuh, jiwa, dan komunitas Nonlinear:
Karakteristk selanjutnya adalah non liner, non linear merupakan
tidak berjalan lurus, kadang-kadang kambuh tetapi kembali membaik, Pemulihan bukanlah proses selangkah demi selangkah melainkan satu berdasarkan pertumbuhan berkelanjutan dengan kemunduran sesekali. Strengths-Based Karekteristik selanjutnya adalah streng based, ini merupakan karakteristik yang ada pada diri pasien yaitu menemukan kekuatan yang ada pada dalam diri pasien. Pemulihan berfokus pada penilaian dan membangun berbagai kekuatan, ketahanan, kemampuan mengatasi, nilai yang melekat, dan kemampuan individu Peer Support Peer support merupakan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat hal ini termasuk pemerintah sebagai pemegang kebijakan, Peer support juga termasuk dukungan dari sesama survivor, Respect: Respek merupakan bagaimana kita menghargai pasien, Community, systems, and societal acceptance penghapusan diskriminasi dan stigma sangat penting dalam mencapai pemulihan. Responsibility: Penderita gangguan jiwa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, jadi tidak bergantung kepada orang lain Hope:
Hope merupakan harapan dalam diri seorng pasien
Pemulihan memberikan pesan penting dan memotivasi bahwa orang dapat dan memang mengatasi hambatan dan rintangan yang dihadapi mereka. Recovery model From the perspective of consumer (Less Mitchel, 2001) 3 phase: Primary phase Secondary phase Tertiary phasr The primary stage is recognising that you have an illness and accepting this. The secondary stage is doing something about it, how to cope with it and start to learn something about yourself; challenging possibly some of your beliefs/actions. The final stage is the tertiary stage where you consolidate your action plan and move onto a better life. Yang dibutuhkan dalam proses recovery
Menemukan dan menghadapi setiap tantangan dari keterbatasan
akibat penyakit yang diderita dan membangun kembali integritas diri yg baru yang lebih berarti agar individu bisa hidup, bekerja dan berkontribusi di masyarakatnya (Deegan, 2003). Karena itu elemen terpenting dalam recovery adalah
1. Kepercayaaan diri (Chamberlin, 1990)
2. Keyakinan akan kemampuan untuk mampu
menolong diri sendiri (Ochocka et al., 2005)
3. Harapan dan spirit (Kelly & Gamble, 2005)
4. Sikap positif tentang diri (Ochocka et al., 2005).
Hambatan dalam Proses Recovery faktor keluarga Pendidikan dan pelatihan untuk tenaga kesehatan, mentorship, keluarga dan masyarakat