Disusun oleh :
UMI NUR’LAYLI
S17104
S17B
B. Konsep penyakit
1. Definisi
Waham merupakan suatu keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan,
tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini
berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol (Direja, 2011).Gangguan isi
pikir adalah ketidakmampuan individu memproses stimulus internal dan eksternal
secara akurat.Gangguannya adalah berupa waham yaitu keyakinan individu yang tidak
dapat divalidasi atau dibuktikan dengan realitas.Keyakinan individu tersebut tidak
sesuai dengan tingkat intelektual dan latar belakang budayanya, serta tidak dapat diubah
dengan alasan yang logis.Selain itu keyakinan tersebut diucapkan berulang kali
(Kusumawati, 2012).Jadi, waham merupakan ide yang salah dan bertentangan atau
berlawanan dengan semua kenyataan dan tidak ada kaitannya dengan latar belakang
budaya.
2. Etiologi
Gangguan orientasi realitas menyebar dalam lima kategori utama fungsi otak
Menurut Kusumawati (2012), yaitu:
a. Gangguan fungsi kognitif dan persepsi menyebabkan kemampuan menilai dan
menilik terganggu.
b. Gangguan fungsi emosi, motorik dan sosial mengakibatkan kemampuan berespons
terganggu, tampak dari perilaku nonverbal (ekspresi dan gerakan tubuh) dan
perilaku verbal (penampilan hubungan sosial).
c. Gangguan realitas umumnya ditemukan pada skizofrenia.
d. Gejala primer skizofrenia (bluer): 4a + 2a yaitu gangguan asosiasi, efek, ambivalen,
autistik, serta gangguan atensi dan aktivitas.
e. Gejala sekunder: halusinasi, waham, dan gangguan daya ingat.
3. Manifestasi klinis
Tanda dan gejala waham menurut Kusumawati (2012), yaitu:
1. Gangguan fungsi kognitif (perubahan daya ingat)
Cara berfikir magis dan primitif, perhatian, isi pikir, bentuk dan pengorganisasian
bicara (tangensial, neologisme, sirkumtansial).
2. Fungsi persepsi
Depersonalisasi dan halusinasi.
3. Fungsi emosi
Afek tumpul kurang respons emosional, afek datar, afek tidak sesuai, reaksi
berlebihan, ambivalen.
4. Fungsi motorik.
Impulsif gerakan tiba-tiba dan spontan, manerisme, stereotipik gerakan yang
diulang-ulang, tidak bertujuan, tidak dipengaruhi stimulus yang jelas, katatonia.
5. Fungsi sosial kesepian.
Isolasi sosial, menarik diri dan harga diri rendah.
6. Dalam tatanan keperawatan jiwa respons neurobiologis yang sering muncul adalah
gangguan isi pikir: waham dan PSP: halusinasi.
Tanda dan gejala pada klien dengan waham, yaitu: terbiasa menolak makan, tidak ada
perhatian pada perawatan diri, ekspresi wajah sedih dan ketakutan, gerakan tidak
terkontrol, mudah tersinggung, isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan dan
bukan kenyataan, menghindar dari orang lain, mendominasi pembicaraan, berbicara
kasar, menjalankan kegiatan keagamaan secara berlebihan (Direja, 2011).
4. Patofisiologi
Seseorang merasa terancam oleh orang lain atau oleh dirinya sendiri, mempunyai
pengalaman kecemasan dan timbul perasaan bahwa sesuatu yang tidak menyenangkan
akan terjadi.Seseorang kemudian berusaha terhadap persepsi diri dan obyek realita
melalui manifestasi, lisan terhadap suatu kejadian ayau suatu keadaan.Dilanjutkan
dengan memperoykesikan pikiran dan perasaaan lingkungannya, sehingga pikiran,
perasaan, dan keinginan yang negatif, dan tidak dapat diterima akan terlihat datangnya
dari dirinya. Akhirnya orang tersebut berusahan untuk memberikan alasan atau
rasional tentang interpretasi personal ( diri sendiri ) terhadap realita kepada diri sendiri
dan orang lain. (Direja, 2011).
Pohon masalah
(Direja, 2011).
5. Pemeriksaan penunjang
Diagnosis waham ditegakkan berdasarkan wawancara klinis serta observasi
perilaku pasien mnggunakan kriteria Pedoman Praktis Diagnosis Gangguan Jiwa III
(PPDGJ-III) atau Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disordrs V (DSM-5)
(Iskandar, 2012).
6. Pengobatan
Terapi yang diterima pasien : Electro Convulsif Therapie (ECT) suatu tindakan
terapi dengan menggunakan aliran listrik dan menimbulkan kejang pada penderita
baik tonik maupun klonik. Terapi antara lain seperti psikomotor, terapi tingkah laku,
terapi keluarga, terapi spiritual, terapi okupasi, terapi lingkungan. Rehabilitasi sebagai
suatu refungsionalisasi dan perkembangan pasien supaya dapat melaksanakan
sosialisasi secara wajar dalam kehidupan bermasyarakat. (Iskandar, 2012).
C. Asuhan Keperawatan
2. Diagnosa Keperawatan
1. Waham D.0105
Definisi : Keyakinan yang keliru tentang isi pikiran yang dipertahankan
secara kuat atau terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan
Direja, A. H, 2011, Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa, Nuha Medika, Yogyakarta.
Towsend, Mary C, 2011, Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan Psikiatri, EGC, Jakarta
Damaiyanti, Mukhripah dan Iskandar. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika
Aditama.
Kusumawati, F & Hartono Y, 2012, Buku Ajar Keperawatan Jiwa, Salemba Medika,
Jakarta.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI