S17114
S17C
2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA KLIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN JIWA
HARGA DIRI RENDAH
A. MASALAH UTAMA
Harga diri rendah
B. KONSEP PENYAKIT
1. Definisi
Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti,
rendah diri, yang menjadikan evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri (Keliat, 2011). Harga diri rendah situasional merupakan
perkembangan persepsi negatif tentang harga diri sebagai respons seseorang
terhadap situasi yang sedang dialami (Wilkinson, 2012).
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif
terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa
gagal mencapai keinginan (Budi Ana 2013). Gangguan harga diri atau harga
diri rendah dapat terjadi secara :
a. Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi,
kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja dll. Pada
klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena privacy yang
kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan
alat yang tidak sopan (pemasangan kateter, pemeriksaan perianal, dll),
harapan akan struktur, bentuk dan ffungsi tubuh yang tidak tercapai karena
dirawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai.
b. Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama.
POHON MASALAH
Berduka disfungsional
5. Pengobatan
a. Medis
1) Psikofarmako
Berbagai obat psikofarmako yang hanya diperoleh dengan resep dokter,
dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan generasi pertama
(typical) dan golongan kedua (atypical). Obat yang termasuk golongan
generasi pertama misalnya chlorpromazine HCL, Thoridazine HCL,
dan Haloperridol. Obat yang termasuk generasi kedua misalnya :
Risperidone, Olozapine, Quentiapine, Glanzapine, Zotatine, dan
Ariprprazole.
2) Psikoterapi
Terapi kerja baik sekali untuk mendorong penderita bergaul lagi engan
orang lain, pasien lain, perawat dan dokter. Maksudnya supaya pasien
tidak mengasingkan diri lagi karena jika pasien menarik diri dapat
membentuk kebiasaan yang kurang baik. Dianjurkan untuk
mengadakan permainan atau latihan bersama.
3) Terapi kejang listrik (Elektro Convulsive therapy)
Adalah pengobatan untuk menimbulkan kejang granmall secara
artifical dengan melewatkan aliran listrik melalui elektrode yang
dipasang satu atau dua temples. Therapi kejang listrik diberikan pada
skizofrenia yang tidak mempan dengan terapi neuroleptika oral atau
injeksi, dosis terapi listrik 5-5 joule/ detik.
4) Terapi modalitas, merupakan rencana pengobatan untuk skizofrenia
dan kekurangan pasien. Teknik perilaku menggunakan latihan
ketrampilan sosial untuk meningkatkan kemampuan sosial.
Kemampuan memenuhi diri sendiri dan latihan praktis dalam
komunikasi interpersonal. Terapi aktivitas kelompok dibagi 4 yaitu
terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas
kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas kelompok stimulasi realita
dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi.
5) Terapi kognitif, terapi interpersonal, terapi tingkah laku, dan terapi
keluarga. Tindakan keperawatan pada pasien dengan harga diri rendah
bisa secara individu, terapi keluarga, kelompok dan penanganan
dikomunikasi baik generalis keperawatan lanjutan. Terapi untuk pasien
dengan harga diri rendah yang efisian untuk meningkatkan rasa percaya
diri dalam berinteraksi dengan orang lain, sosial, dan lingkungannya
yaitu dengan menerapkan terapi kognitif pada pasien dengan harga diri
rendah.
(Eko, 2014)
C. ASUHAN KEPERAWATAN
1. MASALAH KEPERAWATAN
a. Masalah keperawatan
- Isolasi sosial
- harga diri rendah
b. Data yang perlu dikaji pada masalah keperawatan harga diri rendah
1) Data Subyektif
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,
bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu
terhadap diri sendiri.
2) Data Obyektif
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif
tindakan, ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup.
Objektif Objektif :
- Menarik diri - Afek datar
- Tidak berminat/menolak - Afek sedih
berinteraksi dengan orang - Tidak ada kontak mata
lain atau lingkungan - Riwayat ditolak
Keliat, Budi Anna dan Akemat. 2014. Model Praktik Keperawatan Profesional
Tim Direktorat Keswa, 2010, Standar Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi
4, RSJP Bandung, Bandung.