Dosen Pengampu :
Ns. Yusrini, M.Kep., Sp. Kep. J
Ns. Aty Nurillawati. R, M.Kep., Sp Kep. J
Disusun Oleh :
Dwi Yuliya
(0432950120028)
2. Etiologi Halusinasi
Kegagalan pada gangguan ini akan menumbulkan ketidakpercayaan pada individu,
menimbulkan ras pesimis, ragu, takut salah, tidak percaya pada orang lain dan merasa
tertekan. Keadaan yang seperti ini akan menimbulkan dampak seseorang tidak ingin
untuk berkomunikasi dengan orang lain, suka menyendiri, lebih suka berdiam diri dan
tidak mementingkan kegiatan sehari-hari (Direja, 2011)
3. Rentang Respon
a. Rentang Respon
Menurut Stuart Sundeen dalam Sutejo tentang respon klien ditinjau dari
interaksinya dengan lingkungan sosial merupakan suatu kontinum yang
terbentang antara respon adaptif dengan maladaptive sebagai berikut:
Adaptif Mal Adaptif
Keterangan:
1) Respon Adaptif
Respon adaptif adalah respon yang masih dapat diterima oleh norma-norma
sosial dan kebudayan secara umum yang berlaku. Dengan kata lain
individutersebut masih dalam batas normal ketika menyelesaikan masalah.
Berikut adalah sikap yang termasuk respon adaptif:
- Menyendiri, respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa
yang telah terjadi di lingkungan sosialnya.
- Otonomi, kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide,
pikiran,dan perasaan dalam hubungan sosial.
- Kebersamaan, kemampuan individu dalam hubungan interpersonal yang
saling membutuhkan satu sama lain.
- Saling ketergantungan (Interdependen), suatu hubungan saling
ketergantungan antara individu dengan orang lain
2) Respon Psikososial meliputi:
- Merasa Sendiri (Loneliness), Merupakan kondisi dimana individu merasa
sendiri dan merasa asing dari lingkungannya.
- Menarik Diri, Merupakan keadaan dimana seseorang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengaN
orang lain disekitarnya dan tidak mampu membina hubungan secara
terbuka dengan orang lain.
- Ketergantungan (Dependen) Merupakan terjadi bila seseorang gagal
mengembangkan rasa percaya diri atau kemampuannya untuk berfungsi
secara sukses.
3) Respon Maladaptif
Respon maladaptif adalah respon yang menyimpang dari norma sosial dan
kehidupan di suatu tempat. Berikut ini adalah perilaku yang termasuk respon
maladaptif:
- Manipulasi, kondisi dimana individu cenderung berorientasi pada diri
sendiri.
- Impulsif merupakan respon sosial yang ditandai dengan individu sebagai
subjek yang
- tidak dapat diduga, tidak dapat dipercaya dan tidak mampu melakukan
penilaian secara objektif.
- Narsisisme, kondisi dimana individu merasa harga diri rapuh, dan mudah
marah
(Objektif)
- Menarik diri
- Tidak berminat/menolak berinteraksi dengan orang lain atau lingkungan
(Subjektif)
(Objektif)
- Afek datar
- Afek sedih
- Riwayat ditolak
- Menunjukkan permusuhan
- Tidak mampu memenuhi harapan orang lain
- Kondisi difabel
- Tindakan tidak berarti
- Tidak ada kontak mata
- Perkembangan terlambat
- Tidak bergairah/lesu
2. Faktor Predisposisi
a. Biasanya pasien pernah mengalami perlakuan orang lain yang tidak menghargai
klien/ perasaan negatif terhadap diri sendiri yang berlangsung lama.
b. Pernah mengalami penolakan dalam pertemanan, penolakan orangtua
c. Pernah mengalami trauma masa lalu yang sangat menganggu misalnya aniya
sexsual hingga klien tidak ingin berinteraksi dengan sesorang
d. Riwayat gangguan jiwa sebelumnya, klien yang telah lama mengalami gangguan
jiwa cenderung mempunyai perilaku menarik diri dan komunikasi terbatas hal ini
merupakan respon maladaptif dari klien (Jiwa & Sukaesti, 2018)
4. Mekanisme Koping
Mekanisme koping digunakan sebagai usaha mengatasi kecemasan yang merupakan
suatu kesepian nyata yang mengancam dirinya. Mekanisme koping yang sering
digunakan adalah :
a. Splitting (memisah) dan isolasi.
Splitting merupakan kegagalan individu dalam menginterpretasikan dirinya dalam
menilai baik buruk
b. Proyeksi
Merupakan keinginan yang tidak mampu ditoleransi dan klien mencurahkan
emosi kepada orang lain karena kesalahan sendiri..
5. Sumber koping
Sumber koping merupakan pilihan atau strategi bantuan untuk memutuskan mengenai
apa yang dapat dilakukan dalam menghadapi suatu masalah. Dalam menghadapi
stressor klien dapat menggunakan berbagai sumber koping yang dimilikinya baik
internal maupun eksternal (Stuart, 2009 dalam Satrio, 2015).
IV. Pohon Masalah dan Prioritas diagnosa keperawatan
a. Pohon Masalah
Isolasi Sosial
b. Diagnosa Prioritas
1. Isolasi social
2. Harga diri rendah kronis
3. Gangguan sensosri persepsi