Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KLIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN JIWA

ISOLASI SOSIAL

ARSITA INDAH SETIANINGRUM

S17114

S17C

PRODI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA KLIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN JIWA
ISOLASI SOSIAL

A. MASALAH UTAMA
Isolasi Sosial
B. KONSEP PENYAKIT
1. Definisi
Suatu sikap dimana individu menghindari diri dari interaksi dengan
orang lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab dan tidak
mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran, prestasi atau
kegegelan. Ia mempunyai kesulitan untuk berhubungan secara spontan
dengan orang lain, yang dimanifestasikan dengan sikap memisahkan diri,
tidak ada perhatian, dan tidak sanggup membagi pengamatan dengan orang
lain (Balitbang, 2015).
Kerusakan interaksi sosial merupakan suatu gangguan hubungan
interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel
yang menimbulkan prilaku maladaptif dan mengganggu fungsi seseorang
dalam hubungan sosial (Depkes RI, 2011). Suatu keadaan kesepian yang
dialami seseorang karena orang lain menyatakan sikap yang negatif dan
mengancam (Townsend, 2012)..
2. Etiologi gangguan jiwa
Menurut Budi Anna (2011) salah satu penyebab dari menarik diri adalah
harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian
diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri.
Dimana gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif
terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai
keinginan.
a. Faktor predisposisi
Menurut Stuart dan sundeen (2007)
1) Faktor perkembangannya
Setiap tahap tumbuh kembang memiliki tugas yang harus dilalui
individu dengan sukses. Karena apabila tugas perkembangannya ini
tidak dapat terpenuhi maka akan menghambat masa perkembangan
selanjutnya.
2) Faktor sosial budaya
Isolasi sosial/mengasingkan diri dari lingkungan merupakan faktor
pendukung terjadinya gangguan berhubungan.
3) Faktor biologis
Genetic merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa.
Insiden tertinggi skizofrenia ditemukan pada keluarga yang anggota
keluarganya ada yang menderita skizofrenia.
b. Faktor presipitasi
Menurut stuart dan sundeen (2010) stressor terjadinya isolasi sosial dapat
ditimbulkan oleh faktor internal dan eksternal.
1) Stressor sosial budaya
Dapat memicu kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain
2) Stressor biokimia
- Teori dopamine
Kelebihan dopamine pada mesokartikal serta fragrus saraf dapat
berupa indikasi terjadinya skizofrenia
- Faktor endokrin
Jumlah TSH yang rendah ditemukan pada klien skizofrenia, demikian
pula proklatin mengalami penurunan karena dihambat

3. Manifestasi klinis gangguan jiwa


a. Data subyektif
1) Pasien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain
2) Pasien merasa tidak aman berada dengan orang lain
3) Pasien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain
4) Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
5) Pasien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
6) Pasien merasa tidak berguna
7) Pasien tidak yakin dapat melangsungkan hidup
b. Data obyektif
1) Tidak memiliki teman dekat
2) Menarik diri
3) Tidak komunikatif
4) Tindakan berulang dan tidak bermakna
5) Asyik dengan pikirannya sendiri
6) Tak ada kontak mata
7) Tampak sedih, afek tumpul
(Yosep iyus, 2012)

4. Patofisiologi
Klien dengan perilaku isolasi sosial menarik diri dapat berakibat
terjadinya resiko perubahan persepsi sensori (halusinasi). Halusinasi
merupakan salah satu orientasi realitas yang maladaptive, dimana halusinasi
adalah persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata, artinya
klien menginterpretasikan sesuatu yang nyata tanpa stimulus/ rangsangan
eksternal

POHON MASALAH

Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi

Isolasi sosial: menarik diri


Core problem

harga diri rendah


5. Pengobatan
a. Medis
1) ECT (Electro Confulsive Therapy) Jenis pengobatan dengan
menggunakan arus listrik pada otak menggunakan 2 elektrode.
2) Psikoterapi
Membutuhkan waktu yang relative lama dan merupakan bagian penting
dalam proses teraupetik, upaya dalam psikoterapi ini meliputi ;
memberikan rasa nyaman dan tenang, menciptakan lingkungan yang
teraupetik, bersifat empati, menerima klien apa adanya, memotivasi
klien untuk dapat mengungkapakan perasaanya sacara verbal, bersikap
ramah, sopan dan jujur.
3) Terapi Okupasi
Ilmu dan seni untuk mengarahkan partisipan seseorang dalam
melaksanakan aktivitas atau tugas yang sengaja dipilih dengan maksud
untuk memperbaiki, memperkuat dan meningkatkan harga diri
seseorang.
(Dalami, 2009)
b. Keperawatan
1) Psikoterapi Individual
Psikoterapi individual adalah metode yang menimbulkan perubahan
pada individu dengan cara mengkaji perasaan, sikap, cara pikir, dan
perilakunya. Terapi ini meliputi hubungan satu-satu antara ahli terapi
dan klien. Individu biasanya mencari terapi jenis ini dengan tujuan
memahami diri dan perilaku mereka sendiri, membuat perubahan
personal. Hubungan terbina melalui tahap yang sama dengan tahap
hubungan perawat klien : introduksi, kerja, dan terminasi
(Videbeck, 2011)
C. ASUHAN KEPERAWATAN
1. MASALAH KEPERAWATAN
a. Masalah keperawatan
- Isolasi social
- Harga diri rendah
b. Data yang perlu dikaji Isolasi social
1) Data subjektif
Apatis, ekspresi sedih, berdiam diri dikamar, banyak diam,
menyendiri dan menolak berhubungan dengan orang lain.
2) Data objektif
Sukar didapat jika klien menolak komunikasi, kadang hanya dijawab
dengan singkat (ya/ tidak)
c. Harga Diri Rendah
1) Data subjektif
Mengungkapkan ingin diakui jati dirinya, mengungkapkan tidak ada
lagi yang peduli dan mengkritik dirinya sendiri
2) Data objektif
Merusak diri sendiri dan orang lain

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI)


a. Isolasi Sosial (D. 0121)
Definisi : Definisi : Ketidakmampuan untuk membina hubungan yang erat,
hangat, terbuka, dan interdependen dengan orang lain.
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Subjektif Subjektif :
- Merasa ingin sendirian - Merasa berbeda dengan orang
- Merasa tidak aman di tempat lain
umum - Merasa tidak mempunyai
tujuan yang jelas
Objektif Objektif :
- Menarik diri - Afek datar
- Tidak berminat/menolak - Afek sedih
berinteraksi dengan orang - Tidak ada kontak mata
lain atau lingkungan - Riwayat ditolak

b. Harga Diri Rendah (D.0086)


Definisi :Evaluasi atau perasaan negatif terhadap diri sendiri atau
kemampuan klien seperti tidak berarti, tidak berharga, tidak
berdaya yang berlangsung dalam waktu lama dan terus menerus.

Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor


Subjektif Subjektif :
- Merasa tidak mampu - Merasa sulit konsentrasi
melakukan apapun - Mengungkapkan
- Merasa malu/bersalah keputusasaan
- Merasa tidak memiliki
kelebihan atau kemampuan
positif
Objektif Objektif :
- Enggan mencoba hal baru - Kontak mata kurang
- Berbicara pelan dan lirih
- Pasif
- Sulit membuat keputusan

3. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


No Tujuan dan kriteria Hasil Intervensi (SIKI) TTD
(SLKI)
1. Setelah dilakukan tindakan Terapi Aktivitas 
keperawatan selama ... x 24 jam, (I.05186)
maka Keterlibatan Sosial Observasi :
(L.13115) meningkat , dengan - Identifikasi defisit
kriteria hasil : tingkat aktivitas
- Minat interaksi meningkat - Monitor respon
- Verbalisasi tujuan yang jelas emosional, fisik, sosial,
meningkat dan spiritual terhadap
- Minat terhadap aktivitas aktivitas
meningkat Terapeutik :
- Verbalisasi ketidakamanan - Fasilitasi fokus pada
ditempat umum menurun kemampuan, bukan
- Perilaku menarik diri defisit yang dialami
menurun - Fasilitasi makna aktivitas
- Verbalisasi perasaan berbeda yang dipilih
dengan orang lain menurun - Fasilitasi memilih
- Afek murung/sedih menurun aktivitas dan tetapkan
- Kontak mata membaik tujuan aktivitas yang
konsiten sesuai
kemampuan fisik,
psikologis, dan sosial
- Jadwalkan aktivitas
dalam rutinitas sehari-
hari
- Berikan penguatan
positif atas partisipasi
dalam aktivitas
Edukasi :
- ajarkan cara melakukan
aktivitas yang telah
dipilih
- Anjurkan keluarga untuk
memberi penguatan
positif atau partisipasi
dalam aktivitas
Kolaborasi :
Rujuk pada pusat atau
program aktivitas
kelompok, jika perlu
2. Setelah dilakukan tindakan Manajemen Perilaku 
keperawatan selama ... x 24 jam, (I.12463)
maka Harga Diri (L.09069) Observasi :
meningkat , dengan kriteria - Identifikasi harapan
hasil : untuk mengendalikan
- Penilaian diri positif perilaku
meningkat Terapeutik :
- Perasaan memiliki kelebihan - Diskusikan tanggung
atau kemampuan positif jawab terhadap perilaku
meningkat - Jadwalkan kegiatan
- Minat mencoba hal baru terstruktur
meningkat - Tingkatkan aktivitas fisik
- Konsentrasi meningkat sesuai kemampuan
- Kontak mata meningkat - Bicara dengan nada
- Aktif meningkat rendah dan tenang
- Percaya diri berbicara - Cegah perilaku pasif dan
meningkat agresif
- Kemampuan membuat - Beri penguatan positif
keputusan meningkat terhadap keberhasilan
- Perasaan tidak mampu mengendalikan perilaku
melakukan apapun menurun - Hindari sikap
mengancam dan berdebat
Edukasi :
- Informasikan keluarga
bahwa keluarga sebagi
dasar pembentukan
kognitif
DAFTAR PUSTAKA

Budi A Keliat. (2009). Model Praktek Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta:


EGC

Fitria, Nita.2010.Prinsip Dasar dan aplikasi penulisan Laporan Pendahuluan dan


Strategi Pelaksanaan Tindakan keperawatan ( LP dan SP). Jakarta:
Salemba Medika
Keliat A,Budi Akemat. 2009. Model Keperawatan Profesional Jiwa, Jakarta
Stuart G W. (2011). Buku Saku Keperawataan Jiwa Edisi 5. Jakarta: EGC

Yosep Iyus, 2009. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.


Townsend M C. (2008)Diagnosa Keperawatan Pada Perawatan Psikiatri:
Pedoman Untuk Pembuatan Rencana Perawatan. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai