Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

M DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR NYERI
DI RUANG SAKURA 12 RS INDRIATI SOLO BARU

Disusun oleh :

1. Arsita Indah Setianingrum (SN211015)


2. Asri Bekti Wuryandri (SN211017)
3. Diah Angela Riyanti (SN211035)
4. Durrotul Mustafidah (SN211044)
5. Endang Novianti (SN211050)
6. Fauziah Triska Frezti Irika N.W (SN211055)
7. Kana Sabela Rosyad (SN211074)
8. Nadia Sefani Riyanto (SN211090)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR NYERI
DI RUANG SAKURA 12 RS INDRIATI SOLO BARU

Tgl/Jam MRS :5 November 2021/16:00

Tanggal/Jam Pengkajian :5 November 2021/17:00

MetodePengkajian :Autoanamnesa

DiagnosaMedis :Abdominal Pain

No. Registrasi :110XXX

A. PENGKAJIAN
I. BIODATA
1. IdentitasKlien
Nama Klien : Ny. M
JenisKelamin : Perempuan
Alamat :Sukoharjo
Umur :58 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan :Menikah
Pendidikan :SLTA
Pekerjaan :Iburumahtangga
2. IdentitasPenanggungjawab
Nama :Ny. D
JenisKelamin: Perempuan
Umur :39tahun
Pendidikan :Sarjana
Pekerjaan :IbuRumahTangga
Alamat :Sukoharjo
Hubungan dengan Klien: Anak
II. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Nyeri akut
2. RiwayatPenyakitSekarang
Pasien dibawa ke igd tanggal 5 November 2021 pukul 16.00 dengan
keluhan nyeri perut kanan bawah sudah 3 hari, memberat 1 jam setelah
sampai RS, nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk tembus kepunggung, Pasien
mengatakan mual dan muntah setiap makan, BAB dan BAK tidak ada
keluhan. Pada saat pasien di IGD dilakukan tindakan pemasangan infus RL
20 tpm di tangan kiri, injeksi reanitidin 1 ampul, injeksi ondansentron 4 mg,
ketorolac 30 mg. Hasil pemeriksaan swab dengan negatif. P : proses penakit
Q : neri seperti di tusuk-tusuk tembus ke punggung, R: nyeri perut bagian
kanan bawah, S: skala 6, T : Nyeri hilang timbul.
3. RiwayatPenyakitDahulu
Ny. M mengatakan memiliki riwayat hipertensi sejak 2 tahun lalu dan
mengkonsumsi obat amlodipin 10mg sehari 2 kali.
4. RiwayatKesehatanKeluarga
Ny.M mengatakan bahwa anggota keluarganya tidak memiliki riwayat
penyakit keturunan.
Genogram :

Ny.M

Keterangan

:Laki-laki meninggal

:Perempuan meninggal

:Laki-laki
:Perempuan

: Pasien

:Tinggal serumah

PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR HENDERSON

1. Oksigenasi
Sesak napas : Tidak( √)
Ya ( )
Frekuensi : konstan/intermitten
Kapan terjadi : -
Kemungkinan factor pencetus : -
Faktor yang memberatkan :-
Faktor yang meringankan :-
Batuk :ya/tidak
Sputum : ya/tidak
Nyeri dada : ya/tidak
Hal yang dilakukan untuk meringankann yeri dada: -
Riwayat penyakit : Asma (-)
TB ( -)
Batuk darah ( -)
Chest surgery/trauma dada ( -)
Paparan dengan penderita TB ( -)
Riwayat merokok :pasif/aktif

2. Nutrisi
Frekuensi makan : 3 kali sehari
BB/TB :71kg/153cm
BB dlm 1 bulam terakhir : Tetap (√)
Meningkat (-) :kg,alasan :
Menurun (-) : kg, alasan:
Jenismakanan : nasi, sayur, lauk-pauk, makanan ringan dan buah-
buahan.
Makanan yang disukai:buah-buahan
Makanan pantang :tidak ada makanan pantangan
Alergi :tidak ada alergi makanan maupun minuman.
Nafsu makan : Baik (-)
Kurang (√), alasan :mual
Masalah pencernaan : Mual (√)

Kesulitan menelan (-)

Sariawan (-)

Riwayat operasi/trauma GI : Belum pernah operasi sebelum nya


Diit RS :tidak ada
Habis (-)
½ porsi (-)
¾ porsi (-)
Tidak habis (√), alasan :muntah
Kebutuhan pemenuhan ADL makan :mandiri/tergantung/dengan bantuan
3. Cairan, elektrolit dan asambasa
Frekuensi minum : 6 gelas konsumsi air/hari :2 lt/hr
Turgor kulit :baik
Support IV line : ya/tidak, jenis:RL
Dosis : 20tpm
4. Eliminasi Bowel
Frekuensi :1x sehari penggunaan pencahar: tidak
Waktu : pagi/siang/malam
Warna :kuning
Darah :tidak ada Konsistensi :lembek
Gangguan eliminasi bowel :konstipasi (-)
Diare ( -)
Inkontinensia bowel ( -)
Kebutuhan pemenuhan ADL Bowel :mandiri/tergantung/denganbantuan
5. Eliminasi bladder
Frekuensi : 6x sehari penggunaan pencahar: tidak
Warna :kuning jernih darah :tidak ada
Gangguan eliminasi bladder: nyerisaat BAK ( -)
Burning sensation ( -)
Bladder terasa penuh stlh BAK( - )
Riwayat penyakit : penyakit ginjal (-)
Batu ginjal (-)
Injuri/trauma (-)
Penggunaan kateter :tidak
Kebutuhan pemenuhan ADL bladder :mandiri/tergantung/dengan bantuan
6. Aktivitas dan Latihan
Pekerjaan :tidak bekerja
Olahraga rutin :tidak ada
Alat bantu : walker (-)
Kruk (-)
Kursi roda (-)
Tongkat (-)
Terapi : Traksi, (-) di :
Gips (-) di :
Kemampuan melakukan ROM :pasif/aktif
Kemampuan ambulasi :mandiri/tergantung/denganbantuan
7. Tidur dan istirahat
Lama tidur : 6-8 jam
Tidur Siang :ya/tidak
Kesulitan tidur di RS :ya/tidak
Alasan : -
Kesulitan tidur : Menjelang tidur (-)
Mudah/sering terbangun (√)
Merasa tidak segar saat bangun (√)
8. Kenyamanan dan nyeri
Nyeri :ya/tidak, skala nyeri (1-10) :
Paliatif/provokatif : proses penyakit
Quality : nyeri seperti tertusuk-tusuk
Region : pada perut sebelah kanan bawah
Severity : skala 6
Time : nyeri lebih sering terasa di malam hari
Ambulasi di tempat tidur : mandiri/tergantung/dengan bantuan
9. Sensori, persepsi dan kognitif
Gangguan penglihatan : ya/tidak
Gangguan pendengaran : ya/tidak
Gangguan penciuman :ya/tidak
Gangguan sensasi taktil : ya/tidak
Gangguan pengecap : ya/tidak
Riwayat penyakit : eye surgery (-)
Otitis media (-)
Luka sulit sembuh (-)
- Persepsi pasien terhadap penyakitnya :
Pasien mengatakan nyeri yang di rasakan di perut sebelah kanan bawah.
Pasien berharap rasa nyeri bisa hilang dan bisa kembali aktivitas
kembali.
- Respon pasien mencari solusi untuk masalah kesehatannya :
Pasien mengatakan mengunjungi rumah sakit setelah merasakan nyeri
selama 3 hari tidak kunjung sembuh.
10. Komunikasi
Hubungan pasien dengan keluarga dan sekitarnya :
Pasien mengatakan jika hubungan dengan keluarga sangat baik dan
hubungannya dengan sekitar juga baik
Cara pasien menyatakan emosi, kebutuhan, dan pendapat :
Pasien mengatakan selalu berdiskusi dengan anaknya mengenai kebutuhan
dan juga perasaannya.
11. Aspek spiritual dan dukungan sosial
Kepercayaan dan aspek ibadah :
Pasien mengatakan beragama islam, pasien mengatakan walaupun sakit
tetap menjalankan ibadah.
Dukungan keluarga pasien terhadap pasien :
Pasien mengatakan bahwa keluarga pasien mendukung kesembuhan pasien.
12. Kebutuhan rekreasi
Pasien mengatakan sering rekreasi dengan keluarganya setiap akhir pekan.
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaanumum :baik/cukup/lemah
a. Kesadaran :composmentis GCS 15 (E4V5M6)
b. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah : 192/100 mmHg
2) Nadi
- Frekuensi :79x/menit
- Irama :teratur
- Kekuatan :kuat
3) Pernafasan
- Frekuensi : 20x/menit
- Irama :teratur
4) Suhu : 36,80C
5) SPO2 : 99%
2. PemeriksaanHead To Toe
a. Kepala
a) Bentuk dan ukuran kepala : meshocephal
b) Pertumbuhan rambut : merata
c) Kulit kepala : baik, tidak ada lesi
b. Muka
1) Mata
a) Kebersihan : bersih
b) Fungsi penglihatan : baik
c) Palpebra : tidak ada oedema
d) Konjungtiva : berwarna merah muda/tidak anemis
e) Sclera : berwarna putih/tidak ikterik
f) Pupil : pupil isokor
g) Diameter ka/ki : 2 mm ka/ki
h) Reflek terhadap cahaya : positif +/+
i) Penggunaan alat bantu penglihatan : tidak
2) Hidung
a) Fungsi penghidu : baik
b) Secret : tidak ada
c) Nyeri sinus : tidak ada nyeri
d) Polip : tidak ada pembesaran polip
e) Napas cuping hidung : tidak ada
3) Mulut
a) Kemampuan bicara : baik
b) Keadaan bibir : mukosa kering, tidak ada sariawan
c) Selaput mukosa : kering
d) Warna lidah : merah muda
e) Keadaan gigi : bersih, lengkap
f) Baunafas : bau nafas khas
4) Gigi
a) Jumlah : 30
b) Kebersihan : bersih
c) Masalah : tidak ada
5) Telinga
a) Fungsi pendengaran : baik
b) Bentuk : kanan dan kiri simetris
c) Kebersihan : bersih
d) Serumen : tidak ada
e) Nyeri telinga : tidak ada
c. Leher
1) Bentuk : simetris kanan dan kiri
2) Pembesaran tyroid : tidak ada
3) Kelenjar getah bening : tidak ada
4) Nyeri waktu menelan : tidak ada
5) JVP : tidak ada pembesaran
d. Dada (Thorax)
1) Paru-paru
a) Inspeksi :simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi
b) Palpasi : vocal vomitus kanan dan kiri sama, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada pembengkakan, tidak ada benjolan
c) Perkusi :sonor
d) Auskultasi :veskuler, tidak ada suara nafas tambahan
2) Jantung
a) Inspeksi : IC tidak tampak, tidak ada lesi, tidak tampak
pembengkakan
b) Palpasi : IC teraba di ICS V midklafikula sinistra, tidak nyeri tekan,
tidak ada benjolan
c) Perkusi : pekak
d) Auskultasi :terdengar bunyi jantung 1-11, tidak terdengar bunyi
jantung tambahan
e. Abdomen
1) Inspeksi :simetris, datar, tidak ada lesi, tidaka da benjolan
2) Palpasi :terdapat nyeri tekan , kuadran 6
3) Perkusi : timpani
4) Auskultasi :bising usus 23x/menit
f. Genetalia: jenis kelamin perempuan, tidak terpasang DC
g. Anus dan rectum :tidak ada masalah
h. Ekstremitas
1) Atas
a) Kekuatan otot kanan dan kiri: 5/5
b) ROM kanan dan kiri : aktif
c) Peruahanbentuk tulang : tidak ada perubahan bentuk tulang
d) Pergerakan sendi bahu : tidak terdapat keluhan/masalah
e) Perabaan akral : akral hangat
f) Pitting edema : Kembali dalam 2 detik
g) Terpasanginfus : terpasang infus kiri
2) Bawah
a) Kekuatan otot kanan dan kiri:5/5
b) ROM kanan dan kiri : aktif
c) Perubahan bentuk tulang : tidak ada perubahan bentuk tulang
d) Varises : tidak ada varises
e) Perabaanakral : akral hangat
f) Pitting edema : kembali dalam 2 detik

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Pemeriksaanlaboratorium
Tanggalpemeriksaan 05 November 2021

Jenispemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan Keterangan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 14,69 11,70 -15,50 g/dL
Hematokrit 43,20 35,00 – 47,00 %
Lekosit 11,47 3,60 – 11,00 103/uL High
Trombosit 224 150 - 440 103/uL
Eritrosit 5,44 3,80 – 5,20 103/uL High
MCV 79,50 80,00–100,00 fL Low
MCH 27,00 26,00-34,00 pg
MCHC 34,00 32,00-36,00 g/dL
Basofil 0,29 0,00 – 1,00 %
Eosionofil 0,39 2,00 – 4,00 % Low
Netrofil 80,85 50,00 -70,00 % High
Limfosit 13,86 25,00 – 40,00 % Low
Monosit 4,88 2,00 – 8,00 %
KIMIA KLINIK
GulaDarahSewaktu 190 74 -106 mg/dl High

2. Pemeriksaan diagnostik
Tanggal pemeriksaan 05 November 2021

Jenispemeriksaan Hasil Tes Nilai Normal Satuan Keterangan


CT Scan - mengesankan
pembesaran
jantung
- pulmo dalam
batas normal
- sistema
tulang inta
CT
HEMATOLOGI
KOAGULASI
- BT 2 1–3 menit Normal
IMUNO- SEROLOGI
HEPATITIS
- HBsAg Non reaktif Non reaktif

Pemeriksaanfoto BNO AP VIEW tanggal 05 November 2021 hasilnya curiga


ureterolithiasis dextra (batu pada saluran ureter kanan)

V. TERAPI MEDIS

Hari/Tgl Jenisterapi Dosis Gol &kandungan Fungsi


Jumat CairanIV :
5 Nov Infus RL 20 tpm Kristaloid Untukresusitasicaira
2021 n
InjeksiRanitidi 1 Histamin H2- Menurunkansekresia
n ampul reseptor samlambungberlebi
antagonist h

Injeksi 4 mg Antiemetikkelas Mencegah rasa mual


Ondansentron 5-HT 3 blocker dan muntah
Injeksi 30 mg Antiinflamasinon Mengatasinyeriakut
ketorolac steroid

Injeksianbaci 1 Antibiotik Mengobati infeksi


m ampul/ saluran napas
12 jam
Injeksi 1 Mengobati penyakit
pumpicel ampul/ peningkatan asam
8jam lambung serta
menjaga dinding
lambung dari
kerusakan
Injeksi Mengatasi nyeri
santagesik akut

Jumat Obatperoral :
5 Nov Amlodipin 1x5 mg Calcium – Untuk menurunkan
2021 malam channel blockers tekanan darah

B. ANALISA DATA
Nama :Ny. M No. CM :110XXX
Umur :58tahun Diagnosa Medis :Abdominal Pain

No. Hari/Tgl/Jam Data Fokus Masalah Etiologi Diagnosa


1. Jumat, DS: Nyeri akut Agen pencedera Nyeri akut
5 Nov 2021 - Pasien mengatakan (D.0077) fisiologis berhubungan dengan
17:00 WIB nyeri agen pencedera
P: Proses penyakit fisiologis ditandai
Q :nyerisepertidi dengan mengeluh
tusuk- nyeri tampak
tusuktembuskepun meringis, gelisah,
ggung tekanan darah
R :nyeriperutbagia meningkat, nafsu
n kanan bawah makan berubah
S: dari 1-10 nyeri (D. 0077)
pada skala 6
T :nyeri hilang
timbul
- Pasien mengatakan
tidak nafsu makan

DO :
- Pasien tampak
merintih kesakitan
- Pasien tampak
gelisah
- Pasien tampak
menahan sakit
- TD :192/100
mmHg
2. Jumat, DS : Nausea Iritasi lambung Nausea berhubungan
5 Nov 2021 - Pasien mengeluh (D.0076) dengan Iritasi
17:00 mual lambung ditandai
- Pasien mengatakan dengan mengeluh
tidak nafsu makan mual, merasa ingin
- Pasien mengatakan muntah, tidak
merasa asam di berminat makan,
mulut merasa asam di
DO : mulut, pucat, saliva
- Pasien tampak meningkat (D.0076)
pucat CRT
(kembali dalam 2
detik)
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai dengan
mengeluh nyeri tampak meringis, gelisah, tekanan darah meningkat, nafsu
makan berubah (D. 0077).
2. Nausea berhubungan dengan iritasi lambung ditandai dengan mengeluh mual,
merasa ingin muntah, tidak berminat makan, merasa asam di mulut, pucat,
saliva meningkat (D.0076).

D. RENCANA KEPERAWATAN/INTERVENSI
Nama :Ny.M No. CM :110XXX
Umur : 58tahun Diagnosa Medis :Abdominal Pain

No Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi


.
1. 5 Nov Nyeri Nyeri akut Setelah dilakukan intervensi Manajemen nyeri
2021 berhubungan dengan keperawatan selama 2x24 jam (I. 08238)
17:00 agen pencedera fisiologis maka Tingkat Nyeri (L. O:
ditandai dengan 08066) Menurun dengan - Identifikasi lokasi,
mengeluh nyeri tampak kriteria hasil: karakteristik, durasi,
meringis, gelisah, - Keluhan nyeri 4 frekuensi, kualitas, intensitas
tekanan darah - Meringis 4 nyeri
meningkat, nafsu makan - Gelisah 5 - Identifikasi skala nyeri
berubah (D. 0077). - Tekanan darah 4 T:
- Nafsu makan 5 - BerikanTehnik non
farmokologi (tehnik
relaksasi)
E:
- Ajarkan Teknik non
farmakologi (Teknik
relaksasi) untuk mengurangi
rasa nyeri
K:
- Pemberianan algestik
(norages 3x1 dan pronalges
1x1)
2. 5 Nov Nausea berhubungan Setelah dilakukan intervensi ManajemenMuntah
2021 dengan iritasi lambung keperawatan selama2x24 jam (I. 03118)
17:00 ditandai dengan maka Tingkat Nausea O:
mengeluh mual, merasa (L.08065) Menurun dengan Identifikasi karakteristik
ingin muntah, tidak kriteria hasil : muntah
berminat makan, merasa Perasaan ingin muntah 5 T:
asam di mulut, pucat, Perasaan asam dimulut 5 Atur posisi untuk mencegah
saliva meningkat Pucat 5 aspirasi
(D.0076). Nafsu makan 5 E:
- Anjurkan mempebanyak
istirahat
- Anjurkan makan sedikit
tapi sering
K:
Kolaborasi pemberian
antiemetik

E. TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama :Ny. M No. CM :110XXX
Umur : 58 tahun Diagnosa Medis :Abdominal Pain

Hari/Tgl/ No. Implementasi Respon Ttd


Jam Dx
Jumat, 05 1 Mengidentifikasi S:

November Nyeri - Pasien mengatakan nyeri perut
2021 P : Proses penyakit
Q :nyeri seperti di tusuk-tusuk tembus
17.00 kepunggung
R :perut bagian kanan bawah
S :dari 1-10 nyeri pada skala 6
T : nyeri hilang timbul
- Pasien mengatakan tidak nafsu makan
O:
- Pasien tampak meringis kesakitan
17.10 1 Mengajarkan
relaksasi
teknik S :
non - klien mengatakan nyeri yang dirasakan sedikit

farmakologi berkurang walaupun belum sepenuhnya
(relaksasi nafas O :
dalam) - Klien tampak mengikuti arahan

17.35 1 Mengidentifikasi S:

tanda-tanda vital - Paisen mengatakan sedikit pusing
O:
- Pasien kooperatif
- TD : 192/100 mmHg
- Suhu : 36,80C
- RR : 20x/menit
- HR: 79x/menit
19.00 1 Memberikan obat S:

ondansenton 4mg - Pasien mengatakan merasa lebih baik setelah
dimasukkan obat
O:
- Obat masuk melalui IV dengan lancar
21.00 2 Memberikan terapi S:

kolaborasi Infus RL - Pasien mengatakan merasa nyaman karena
500ml infus sudah terganti dengan yang baru
O:
- Infus terganti dengan yang baru RL 20tpm
22.00 2 Memberikan obat S:

ketorolac 30mg dan - Pasien mengatakan merasa lebih baik setelah
amlodipin 1x5mg dimasukkan obat
O:
- Obat ketorolac masuk melalui IV
- Obat amlodipin diminum setelah makan
23.15 2 Mengkaji keluhan S:

mual muntah pasien - Pasien mengatakan masih merasa mual dan
muntah kadang kadang
O:
- Pasien masih tampak lemas
23.15 2 Mengatur posisi semi S:

fowler - Pasien mengatakan nyaman dengan posisi
semi fowler
O:
- Pasien mendapatkan posisi semi fowler
23.25 2 Menganjurkan pasien S:

untuk makan sedikit - Pasien mengatakan mulai makan sedikit-
tapi sering sedikit
O:
- tampak setengah piring habis dalam waktu 1-
2 jam

Sabtu, 06 1 Mengidentifikasi S:

November Tanda-tanda vital - Paisen mengatakan masih sedikit pusing
2021 O:
- Pasien kooperatif
05.00 - TD : 189/110 mmHg
- Suhu : 36,80C
- RR :19x/menit
- HR: 92x/menit
- SpO2: 97
05.15 1 Mengidentifikasi S:

nyeri Pasien mengatakan nyeri
P : Proses penyakit
Q : nyeri seperti di tusuk-tusuk
R : nyeri perut bagian kanan bawah
S : dari 1-10 nyeri pada skala 6
T :nyeri hilang timbul
- Pasien mengatakan sudah makan sedikit
sedikit
O:
Pasien tampak meringis kesakitan
05.30 1 Memberikan obat S:

santagesik - Pasien mengatakan merasa lebih baik setelah
dimasukkan obat
O:
Obat masuk melalui IV
05.45 1 Mengajarkan teknik S : klien mengatakan saat nyeri timbul
nonfarmakologi melakukan relaksasi nafas dalam

relaksasi nafas dalam O : klien terlihat segar dan rileks
08.00 2 Memberikan terapi S:

kolaborasi Infus RL - Pasien mengatakan merasa nyaman karena
500ml infus sudah terganti dengan yang baru
O:
Infus terganti dengan yang baru RL 20tpm
10.00 2 Memberikan obat S:

ketorolac 30mg - Pasien mengatakan merasa lebih baik setelah
dimasukkan obat
O:
Obat masuk melalui IV
12.00 1 Mengidentifikasi S:

tanda-tanda vital - Paisen mengatakan masih kliyengan
O:
- Pasien kooperatif
- TD : 190/98 mmHg
- Suhu : 36,80C
- RR :20x/menit
- HR: 94x/menit
SpO2: 98
16.00 2 Memberikan posisi S:

semi fowler - Pasien mengatakan nyaman dengan posisi
semi fowler
O:
Pasien mendapatkan posisi semi fowler
18.00 2 Memberikan terapi S:

kolaborasi Infus RL Memberikan terapi kolaborasi Infus RL 500ml
500ml O:
Infus terganti dengan yang baru RL 20tpm
19.00 2 Mengkaji mual S:

muntah - Pasien mengatakanmual berkurang dan sudah
tidak muntah
-O:
Pasien tampk lebih nyaman
19.25 2 Menganjurkan pasien
untuk makan sedikit
S:

- Pasien mengatakan mulai makan sedikit-
tapi sering
sedikit
O:
- tampak setengah piring habis dalam waktu 1-
1,5 jam
21.00 2 Memberikan obat S:

Ondansetron 40mg - Pasien mengatakan merasa lebih baik setelah
dimasukkan obat
O:
Obat masuk melalui IV
22.00 1 Mengidentifikasi S:

nyeri - Pasien mengatakan nyeri perut
P : Proses penyakit
Q :nyeriseperti di tusuk-tusuk
R :bagian kanan bawah
S :dari 1-10 nyeri pada skala 3
T :nyerihilangtimbul
- Pasienmengatakansudah makan sedikit
sedikit
O:
Pasien tampak lebih nyaman

F. EVALUASI
Nama :Ny.M No. CM : 110XXX
Umur : 58tahun Diagnosa Medis : Abdominal Pain

No. Dx Hari/tgl/jam Evaluasi Ttd


1 Jumat, 5 S: Pasien mengatakan nyeri

November - P: Proses penyakit
- Q : Seperti ditusuk tusuk tembus ke punggung
- R : Perut bagian kanan bawah
- S:6
- T : Hilang timbul
O:-Pasien tampak tidak nafsu makan
- Pasien tampak meringis kesakitan
- TD : 192/100
- N : 79
- S : 36,8
- RR : 20
A: Masalah nyeri akut belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- identifikasi nyeri
- Pemberian Analgesik
- Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
- Berikan terapi non farmakologi
2. S: pasien mengatakan masih merasa mual dan muntah

O: pasien tampak lema
TD : 192/100
N : 79
S : 36,8
RR : 20
A: masalah nausea belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Mengkaji mual dan munt
- Memberi posisi semi flower untuk mencegah aspirasi
- Lanjutkan memperbanyak istirahat
- Kolaborasi pemberian antiemedik
1 Sabtu, 6 S : pasien mengatakan nyeri sudah berkurang

November - P : proses penyakit
2022 - Q : seperti ditusuk tusuk tembus ke punggung
- R : perut bagian kanan bawah
- S:3
- T : hilang timbul
O : pasien tampak lebih nyaman dan rileks
A : masalah nyeri akut teratasi
P : hentikan intervensi
2 Sabtu, 6 S : Salam mengatakan mual berkurang dan sudah tidak muntah

November O : pasien tampak lebih nyaman
2022 A : masalah nausea teratasi
P : Hentikan intervensi
BAB IV
PEMBAHASAN

Nyeri adalahgejalasubjektifhanyaklien yang dapatmendeskripsikannya. Nyeri m

enjadisuatualasanketidaknyamanan yang dialamiseseorangatauindividu dan sering kal

i menjadialasanindividuuntukmendapatkanperawatanmedis. Rasa nyamandibutuhkans

etiapindividu, bebasdari rasa nyerimenjadi salah satukebutuhanpasien. Nyeri bersumb

erdari area tertentusebagaisituasi yang tidakmenyenangkan yang disebabkan oleh ker

usakanjaringan (Tamsuri, 2015).

Berdasarkanasuhankeperawatan yang telahdilakukankepadapasien, pasienmeng

alaminyeriperutbagiankananbawah. Sesuai pada buku 3S dan jurnalpendukung yangd

igunakandalampemberianteknikintervensi(relaksasinafasdalam)untukmenghilangkann

yeriapabilatidakditanganisecaraseriusdapatberlanjutkenyerikronik . Intervensi yang di

berikankepadapasienadalahdenganteknikfarmakologiskolaborasipemberiananalagesik

dan tekniknon-farmakologisrelaksasinafasdalam. Berdasarakanjurnaldari (Erni,2020)

memberikanterapinon farmakologisdenganteknikrelaksasinapasdalamdapatmenurunk

anintensitasnyeri.Intervensimenunjukkan data subjektif pada pasien rasa nyeriperutbe

rkurang. Pemberianintervensidilakukanselama 3 hari. Pemberianteknikfarmakologiya

itudenganpemberianobat analgesic. Teknik non-farmakologissesuaijurnalyaitumengg

unakanteknikrelaksasinapasdalam. Teknik relaksasimerupakanperasaanbebassecara m

ental dan fisikdariketeganganataustres yang membuatindividumempunyai rasa kontro

lterhadapdirinya. Perubahanfisiologis dan perilakuberhubungandenganrelaksasi yang

mencakupmenurunnyadenyutjantung, tekanandarah, dan kecepatanpernafasan, menin

gkatnyakesadaransecara global, menurunnyakebutuhanoksigen, perasaandamai, serta

menurunnyaketegaganotot dan kecepatanmetabolisme. Pemberiantehnikdistraksirelak

sasidapatmemberikanperubahansignifikan padapenurunan rasa nyeri, penggunaanrela

ksasi jugadirasakanlebihefektif, sederhana dan pilihan yangtepatdisampingterapimedi


s. Untuklebihefektif, ajarkanteknikiniketikaklientidakterdistraksi oleh kenyamanan/ny

eriakut. Penerapanpemberianintervensi pada pasiendenganteknikrelaksasidilakukan p

ada saatpasienmerasakannyeri.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkanrangkaiananalisisdasar dan pembahasan pada BAB inimakadapat
ditarikkesimpulanbahwapelaksanaan proses keperawatansecaraumumbertujuanunt
ukmenghasilkanasuhankeperawatan yang berkualitassehinggaberbagaimasalahkeb
utuhanpasiendapatteratasi. Proses keperawatanmerupakancara yang sistematis yan
g dilakukan oleh perawatbersamapasiendalammenentukankebutuhanasuhankepera
watandenganmelakukanpengkajian, menentukan diagnosis, merencanakantindakan
yang akandilakukan, melaksanakantindakansertamengevaluasihasilasuhan yang tel
ahdiberikandenganberfokus pada pasien, berorientasi pada tujuan pada setiaptahap
salingterjadiketergantungan dan salingberhubungan.
B. Saran
1. Perawat : hendaknyalebihmemahamitentanghubunganterapeutikdalamtahapta
hapasuhankeperawatandasar, kususnyakepadapasiendengangangguankebutuha
nkenyamanan.
2. Diharapkankitalebihmemahamibagaimanadalammemeliharapasiendengangan
gguankebutuhankenyamanan pada rasa nyeri.
3. Denganpenjabaranmengenaigangguankebutuhankenyamanan, diharapkankital
ebihseringmenjagatubuhkitatermasuksaatmelakukanaktivitas.
DAFTAR PUSTAKA

ErniNuryanti, Abidin M Zainal, NormawatiAjengTitah. (2020). Pengaruh Teknik


RelaksasiTerhadapPenurunan Nyeri Epigastrium Pada Pasien Gastritis.
JurnalStudiKeperawatan. Vol. 1 No. 1. Semarang: PoltekkesKemenkes.
PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Definisi dan
IndikatorDiagnostik ((cetakan III) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2018). StandarIntervensiKeperawatan Indonesia (SIKI): Definisi
dan TindakanKeperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2019). StandarLuaranKeperawatan Indonesia (SLKI): Definisi
dan Kreteria Hasil Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
Tamsuri. (2015). Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai