Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA LANSIA

Dosen : Ns. Nur Rakhmawati MPH

DISUSUN OLEH :
Kelompok 3

1. Durotul Mustafidah (S17123)

2. Endang Novianti (S17124)


3. Erika Muna Verawati (S17125)
4. Fauziah Triska Frezti (S17126)
5. Habib Muhammad S (S17127)
6. Handynie Ymas A (S17128)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 25 September 2020

I. Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn A

2. Usia Kepala Keluarga : 56 tahun

3. Alamat : Jagalan Solo

4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA

5. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wiraswasta

6. Komposisi Keluarga

No. Nama Jenis Hubungan Usia Pendidikan Pekerjaan


Kelamin dengan KK
1. Ny. D Perempuan Ibu Mertua 80 SD Tidak Bekerja
tahun
2. Ny. S Perempuan Istri 42 SMA Ibu Rumah
tahun Tangga
3. Nn. F Perempuan Anak 20 SMA Pelajar
tahun
4. An. R Laki laki Anak 8 tahun SD Pelajar

Genogram
A B

E C D

F G

Keterangan :
Tn. C Ny. G
A E
Laki – laki Perempuan
Meninggal Sehat
Ny. D Nn. F
B F
Perempuan Perempuan
Sehat Sehat
Pasien
Ny. S An. R
C G
Perempuan Laki – laki
Sehat Sehat
Tn. A
D
Laki – laki
Sehat

7. Tipe Keluarga

Keluarga besar (extended family). Suami Nenek Ny. D sepuluh tahun yang lalu akibat
penyakit Hipertensi.

8. Suku

Keluarga Bapak Tn. A berasal dari suku Jawa. Saat ini Nenek Ny. D menempati
rumahnya bersama keluarga Tn. A dan Ny. S sekaligus bertanggung jawab merawat
Nenek Ny. D di Rumahnya dan keluarga biasanya menggunakan bahasa jawa saat
berkomunikasi dengan orang lain

9. Agama

Kepercayaan yang dianut keluarga Tn. A adalah Kristen sehingga nilai-nilai yang
diyakini dalam keluarga ini adalah nilai-nilai kristen.

10. Status Sosial Ekonomi Keluarga.


Keluarga Tn A merupakan keluarga dengan status ekonomi berkecukupan karena
penghasilan suami sebesar Rp. 5.500.000,00 sesuai gaji Wiraswasta. Tn A bekerja
sebagai pekerja wiraswasta disebuah perindustrian Ny. S menjadi ibu rumah tangga
yang setiap pagi memasak, menyapu menyiapkan semua keperluan suami dan
menyiapkan kebutuhan anak – anaknya dipagi hari. Rumah yang keluarga tempati
sekarang ini adalah rumah peninggalan suami Nenek Ny. D Oleh karena itu,
keluarga tidak ingin berpindah tempat tinggal.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga.
Keluarga biasanya suka menonton TV di rumah untuk menghibur diri atau
mengurangi kepenatan yang dialami oleh masing-masing keluarga. Keluarga juga
kadang-kadang pergi ke tempat hiburan seperti mall untuk jalan-jalan bersama
keluarga. Komunikasi keluarga selama ini berjalan cukup baik dan terbuka antar
anggota keluarga.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini: Keluarga berada pada tahap perkembangan
keluarga dengan lansia.
1. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi:
Menurut Friedman (1998), tugas perkembangan yang ditempuh keluarga adalah:
a. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
Nenek masih melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri walaupun Nenek D
memimiliki keterbatasan dalam mobilisasi. keluarga membiarkan Nenek
melakukan aktivitasnya seperti memasak, menyuci, dan menyapu sendiri karena
Nenek tidak mau hanya diam di rumah dan ingin melakukan semua aktivitas
secara mandiri.
b. Penyesuaian terhadap pendapatan yang menurun
Nenek sudah tidak memiliki pengahasilan sejak berhenti bekerja sebagai buruh 10
tahun yang lalu. Nenek hanya mendapatkan penghasilan dari anak menantunya
setiap bulan. Jika membutuhkan uang. Nenek memiliki kartu Jamkesmas.
c. Mempertahankan hubungan perkawinan
Suami Nenek D sudah meninggal 10 tahun yang lalu. Saat ini, Nenek hanya
fokus untuk membantu mengurusi keluarga Tn A dan cucunya.
d. Penyesuaian diri terhadap kehilangan pasangan
Nenek sudah dapat melakukan penyesuaian diri setelah kehilangan suaminya.
Nenek menyibukkan diri dengan aktivitas rumah tangga sehingga tidak
memikirkan lagi suaminya. anak Nenek juga membantu Nenek untuk tetap dapat
beraktivitas seperti biasanya.
e. Pemeliharaan ikatan keluarga antargenerasi
Hubungan Nenek dengan anaknya masih terjalin dengan baik. Anak pertama
Nenek D juga sering berkunjung ke rumahnya karena rumah mereka tidak jauh
dengan Nenek.

f. Meneruskan untuk memahami eksistensi usia lanjut

Nenek sering menceritakan masa lalunya. Nenek mengatakan bahwa dirinya


mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan pada usia lanjut yang
terjadi pada dirinya termasuk dengan masalah yang dialaminya.
2. Riwayat Keluarga Inti
Keluarga ini terbentuk saat Ny S menikah dengan suaminya, yaitu Bapak Tn A
Menurut Ny S, pertemuan Ny S dan Tn A terjadi ketika keduanya bekerja di sebuah
perindustrian tempat mereka bekerja. Dari pernikahannya, Ny S mendapatkan
seorang anak Prempuan dan seorang anak laki laki berumur 10 tahun yang bernama
D. Dari awal pernikahan sampai sekarang keluarga bertempat tinggal dirumah ibu
kandung dari istri, dan akan terus menetap disana. Hal ini didasarkan pada alasan
bahwa dengan demikian dapat mengurangi biaya hidup setiap bulannya. Selain itu,
dengan tinggal bersama Nenek D, Ny S tidak perlu khawatir dengan kondisi
kesehatan ibunya.

3. Riwayat Keluarga Sebelumya (Pihak Suami dan Istri)


Menururt Ny S, riwayat keluarga dari Tn A atau dari Ny S sebelumnya tidak pernah
ada penyakit yang serius.

III. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah.
Rumah Tn A yang ditempati adalah rumah pribadi pada lahan berukuran
11 m x 10 m. Rumah ini terdiri dari beberapa ruangan, yaitu ruang tamu, ruang
keluarga, empat kamar tidur, dua toilet, dapur bersih, dapur kotor dan gudang.
Lingkungan rumah tampak tertata rapi dan bersih . Sumber api yang digunakan sehari-
hari berasal dari tabung gas. Sumber air yang digunakan berasal dari sumur. Jarak
sumur dengan septikteng lebih dari 10 meter. Di depan rumah Tn A terdapat jalan
yang cukup ramai. Di kampung ini, antara rumah penduduk mempunyai jarak tetapi
hanaya 1 meter saja.

Denah Rumah :

Dapur Kotor KM 2 Keterangan :

Pintu :

Jendela :
Dapur bersih Gudang

KM 1

K. 04
Ruang Keluarga
K.
03

Ruang Tamu
K. 02 K 01

Halaman Rumah
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas.
Rumah keluarga Tn A terletak di perkampungan . Antara rumah penduduk ada jarak
tetapi hanya 1 meter saja . Warga biasanya menggunakan fasilitas kesehatan seperti
puskesmas untuk berobat atau ke rumah sakit langganannya. Di pemungkiman ini
terdapat lapangan yang biasanya digunakan untuk kegiatan warga seperti senam sehat.
3. Mobilitas Geografis Keluarga.
Keluarga Tn A memiliki dua motor. Kedua motor tersebut digunakan Tn A untuk
bekerja dan digunakan oleh Ibu untuk menjemput anaknya sekolah.

4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat.


Semua anggota keluarga berkumpul pada malam hari setelah Tn A pulang bekerja dan
An. R pulang bimbingan belajar tambahan. Selain itu, keluarga dengan keluarga yang
lain biasanya berkumpul setiap hari akibat rumah antar keluarganya saling berdekatan.
Karena Nenek tinggal di rumah bersama Tn A rumah keluarga Ny S lah yang paling
sering disinggahi keluarga yang lain untuk berkumpul bersama. Interaksi keluarga
dengan masyarakat juga cukup baik karena masing-masing menjalani perannya dengan
baik di lingkungan sosial. Perkumpulan yang sering diikuti anggota keluarga adalah
pengajian dan arisan kelompok ibu-ibu di sekitar rumah.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Anak pertama dari Nenek tinggal di dekat rumah Nenek namun tidak terlalu jauh dari
Nenek . Apabila memerlukan bantuan kesehatan, tetangga atau keluarga jauh yang
tinggal di perkampungan tersebut juga akan senang hati akan membantu. Jarak fasilitas
kesehatan terdekat, yaitu klinik dan rumah sakityang dibuka 24 jam.

IV. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga.


Masing-masing anggota keluarga dapat dengan bebas berkomunikasi satu dengan yang
lain, tanpa perlu menunggu waktu tertentu. Antar anggota keluarga terbina hubungan
yang harmonis, dalam menghadapi suatu permasalahan biasanya dilakukan semacam
musyawarah kecil sebelum memutuskan suatu permasalahan. Komunikasi dilakukan
dengan terbuka. Keluarga biasanya menggunakan bahasa jawa saat berkomunikasi
didalam keluarga. Hal ini dikarenakan seluruh anggota keluarga berasal dari suku jawa
asli.

2. Struktur Kekuatan Keluarga.


Pengambil keputusan dalam keluarga ini adalah Ny S Namun Ny S juga sering terlebih
dahulu menceritakan hal-hal yang perlu keputusan tersebut kepada Tn A biasanya
akhirnya sepakat dengan keputusan yang diambil Ny S .

3. Struktur Peran (Formal dan Informal)

a. Tn A berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, dan pengambil


keputusan.
b. Ny S berperan sebagai, pengambil keputusan, dan pengatur rumah tangga.
4. Nilai atau Norma Keluarga.
Nilai dan norma budaya keluarga ini sesuai dengan nilai dari suku dan agama yang
mereka anut. Selain itu sesuai juga dengan nilai dan norma masyarakat sekitarnya.
Peraturan-peraturan yang terdapat dalam keluarga ini, diantaranya adalah adanya acara
berkumpul bersama di malam hari dan adanya peraturan untuk anak terkait dengan jam
keluar malam, yaitu jam delapan malam.

V. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif.

Keluarga rukun. Ny S tampak sangat memperhatikan keseluruhan kondisi keluarga.


Masing-masing anggota keluarga saling memperhatikan kebutuhan anggota yang lain.
Nenek D tidak mau menyusahkan anaknya untuk menjaga dan merawat dia di rumah
sehingga Nenek D melakukan aktivitasnya sendiri walaupun kesulitan berjalan.
2. Fungsi Sosialisasi.
Fungsi sosialisasi dalam keluarga Tn A berjalan dengan baik. Tn A dan keluarga sering
mengikuti kegiatan yang dibuat oleh RT setempat. Keluarga ini juga merupakan orang
yang senang mengobrol dengan tetangga-tetangganya. Namun, Nenek tidak terlalu
sering melakukan aktivitas di luar rumah. Nenek biasanya hanya mengobrol dengan
tetangga di depan rumahnya.

3. Fungsi Perawatan Keluarga.


Keluarga belum terlalu memahami masalah-masalah kesehatan pada lansia. Menurut
Ny S , kondisi Nenek D merupakan hal yang umum terjadi pada lansia. Keluarga
belum memutuskan untuk merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan.
Keluarga melakukan perawatan terhadap Nenek . Keluarga juga belum pernah
melakukan modifikasi lingkungan pada anggota keluarga dengan masalah kesehatan.
Keluarga akan membawa Nenek ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila Nenek jatuh
saat berjalan. Tingkat ekonomi dan transportasi yang dimiliki keluarga Nenek
mencukupi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

4. Fungsi Ekonomi.
Penghasilan keluarga berasal dari Tn A yang bekerja sebagai wiraswasta. Keluarga
mempunyai dana khusus untuk kesehatan. Apabila ada anggota keluarga yang sakit,
keluarga menggunakan dana yang ada. Keluarga ini juga masih bisa menggunakan
fasilitas kesehatan dengan Jamkesmas ataupun biaya pribadi.

5. Fungsi Reproduksi.
Nenek D memiliki dua anak dan lima orang cucu dari anaknya.

VI. Stres dan Koping Keluarga

1. Stressor yang Dimiliki.

Stressor yang dimiliki Nenek D adalah kondisinya kakinya yang membuat Nenek
kesulitan melakukan segala hal sendiri termasuk memenuhi kebutuhan dasarnya
sendiri.
2. Kemampuan Keluarga Berespons terhadap Situasi/Stresor. Keluarga memiliki
kemampuan yang baik untuk merespon berbagai masalah yang terjadi di rumahnya.
Keluarga memiliki empati yang besar antara satu anggota keluarga dengan
anggota keluarga lainnya. Menurut Keluarga, mereka sudah menasehati Nenek
untuk mengurangi aktivitasnya namun Nenek tetap tidak mau hanya diam saja di
rumah. Maka keluarga hanya membiarkan Nenek D melakukan aktivitas sesuai
keinginannya.
3. Strategi Koping yang Digunakan.
Anak Nenek merasa kondisi Nenek ini merupakan kondisi yang alami sehingga anak
Nenek membiarkan kondisi tersebut. Keluarga akan mengantarkan Nenek berobat ke
dokter apabila Nenek jatuh saat berjalan

4. Strategi Adaptasi Disfungsional: Tidak ditemukan adanya cara-cara penyelesaian


masalah yang maladaptif.

VII. Pemeriksaan Fisik

No Jenis Nama Anggota Keluarga


Tn. A Ny. D
Pemeriksaan
1. Kesadaran CM CM
2. TTV :
a. TD 120/90 mmHg 135/90 mmHg
b. Suhu 37˚C 36,7 ˚C
c. Nadi 77 kali/menit 83 kali/menit
d. Pernafasan 20 kali/menit 15 kali/menit
3. BB dan TB BB : 65 kg BB : 47 kg
TB : 170 cm TB : 155 cm
4. Kepala Mesochepal, Mesochepal,
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
5. Mata Konjungtiva an anemis, Konjungtiva an anemis, sclera
sclera non ikterik, non ikterik
7. Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran kelenjar
kelenjar tiroid tiroid
8. Telinga Bersih, bentuk simetris, Bersih, bentuk simetris, fungsi
fungsi pendengaran baik pendengaan baik
9. Mulut Mukosa bibir lembab Mukosa bibir lembab
10. Hidung fungsi penciuman baik fungsi penciuman baik
11. Paru-paru Inspeksi: bentuk simetris Inspeksi: bentuk simetris
palpasi: taktil fremitus palpasi: taktil fremitus sama
sama perkusi: sonor, auskultasi :
perkusi : sonor vesikuler
auskultasi : vesikuler
12. Jantung Inspeksi: kedua belah Inspeksi: kedua belah dada
dada simetris,ictus kordis simetris,ictus kordis tampak.
tampak. Palpasi: terdapat pulsasi, ictus
Palpasi: terdapat pulsasi, kordis teraba
ictus kordis teraba Perkusi: redup (pekak)
Perkusi: redup (pekak) Auskultasi: tidak ada suara
Auskultasi:tidak ada suara tambahan
tambahan
13. Abdomen Inspeksi: tidak ada bekas Inspeksi: tidak ada bekas luka
luka Auskultasi: bising usus
Auskultasi :bising usus 18x/menit
16x/menit Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Palpasi: tidak ada nyeri Perkusi: timpani
tekan
Perkusi: timpani
14. Kulit dan kuku Turgor kulit < 3 detik, Turgor kulit < 3 detik, CRT< 3
CRT < 3 detik, kuku detik, kuku bersih dan tidak
bersih dan tidak panjang panjang
15 Ekstremitas Alat ekstremtias lengkap, Alat ekstremtias lengkap,
Tidak ada masalah, tidak ekstremitas bawah terasa kaku
ada oedema jika berjalan, tidak ada oedema
16 Keadaan mampu melakukan mampu melakukan aktifitas
Umum aktifitas mandiri mandiri

VIII. Harapan Keluarga


Dengan hadirnya perawat, keluarga berharap dapat lebih tahu tentang kesehatan, dan
anggota keluarganya bisa lebih sehat dengan berperilaku sehat.

B. ANALISA DATA

No Data Diagnosa Keperawatann

1. Ds : Resiko Perfusi Perifer Tidak

- Klien mengatakan jika tensinya selalu Efektif dibuktikan dengan


tinggi tekanan darah tinggi 135/ 90

- Klien menanyakan masalah tensinya mmHg

Do :
- TD Klien 135/90 mmHg
- Suhu 36,7 ˚C
- RR 83 kali/ menit
- Nadi 15 kali/ menit

2. Ds : Gangguan Mobilitas Fisik


- Klien mengatakan jika ekstremitas berhubungan dengan kekuatan
bagian bawah terasa kaku jika sendi dibuktikan dengan
digunakan berjalan terlalu lama kekuatan otot menurun
Do :
- Klien terlihat kesulitan berdiri, dari
posisi duduk

C. SKORING MASALAH KEPERAWATAN

Diagnose keperawatan :

Resiko Perfusi Perifer Tidak efektif pada keluarga Tn A , khususnya Ny D


No. Kriteria Bobot Pebenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 2 = 2 o Ny. D mengatakan
o Actual tekanan darahnya tinggi
o Resiko/ karena faktor usia
ancaman o Keluarga Tn A
kesehatan mengatakan mereka
o Keadaan jarang ke dokter apabila
sejahtera/ dirasa penyakit yang
diagnosa dirasa sudah serius
sehat
2. Kemungkinan 2/1 x 2 = 4 o Ny D kadang melakukan
masalah dapat diubah: senam sehat setiap hari
mudah sabtu
o Tn A sering bersepeda saat
sole hari

3. Potensial masalah 2/2 x 1 =1 o Keluarga Tn A lebih suka


untuk dicegah berunding bersama,
Skala: tinggi bermusyawarah atau
konsultasi dengan orang
yang lebih tahu untuk
memberikan solusi
4. Menonjolkan masalah 2/2 x 1 = 1 o Ny D mengatakan bahwa
Skala: masalah berat, tekanan darah tinggi karena
harus segera ditangani faktor usia
o Tekanan darah Ny D
135/ 90 mmHg

Diagnose keperawatan :

Ganggungan mobilitas fisik pada keluarga Tn A , khususnya Ny D


No. Kriteria Bobot Pebenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Nenek berjalan dengan
Skala: aktual berpincang dambil berpegangan
pada dinding.
2. Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Ny D masih memiliki anak- anak
masalah dapat diubah: dan cucu. Rumah Nenek bibit
mudah tidak jauh dari
fasilitas kesehatan.

3. Potensial masalah 3/3 x 1 =1 Nenek masih mau melakukan


untuk dicegah aktivitas secara mandiri.
Skala: tinggi
4. Menonjolkan masalah 2/2 x 1 = 1 Kondisi Ny. D saat ini berdampak
Skala: masalah berat, negative terhadap kualitas
harus segera ditangani hidupnya sehingga Nenek tidak
mampu melakukan
aktivitas yang bermanfaat lagi.

D. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko Perfusi Perifer Tidak Efektif dibuktikan dengan tekanan darah tinggi 135/ 90
mmHg. ( D.0015 )
2. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kekuatan sendi dibuktikan dengan
kekuatan otot menurun. ( D. 0054 )
E. INTERVENSI

No Tanggal Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi


Keperawatan Hasil (SLKI) Keperawatan (SIKI)
(SDKI)
1. Jumat 25 Resiko Perfusi Setelah dilakukan Asuhan Perawatan Sirkulasi
September Perifer Tidak keperawatan selama 2 kali ( I.14569 )
2020 Efektif ( D.0015 ) kunjungan diharapkan
Observasi
Resiko Perfusi Perifer
o Identifikasi faktor
Tidak Efektif meningkat
risiko gangguan
dengan kriteria hasil :
sirkulasi
Perfusi Perifer
o Monitor panas,
( L.02011 )
kemerahan, nyeri atau
o Nyeri ekstremitas bengkak pada
cukup meningkat ekstremitas
o Kram otot sedang Terapeutik
o Turgor kuli sedang o Lakukan pencegahan
o Tekanan darah infeksi
sistolik sedang o Lakukan perawatan
kaki dan kuku

Edukasi

o Anjurkan
menggunakan obat
penurun tekanan
darah, antikoagulan,
dan penurun
kolesterol jika perlu

o Anjurkan minum obat


pengontrol tekanan
darah secara teratur

o Informasikan tanda
dan gejala darurat
yang harus dilaporkan
2. Sabtu 26 Gangguan Setelah dilakukan Asuhan Dukungan mobilisasi
september Mobilitas Fisik keperawatan selama 2 kali (I.05173)
2020 ( D. 0054 ) kunjungan diharapkan o Identifikas
Gangguan mobilitas fisik toleransi fisik
meningkat dengan kriteria melakukan
hasil: pergerakan
Mobilitas Fisik (L.05042)
o Monitor kondisi
o Pergerakan umum selama
ekstremitas cukup melakukan
meningkat mobilisasi
o Kekuatan otot o Libatkan keluarga
sedang untuk membantu
o Rentang gerak pasien dalam
(ROM) sedang meningkatkan
pergerakan

o Jelaskan tujuan
dan prosedur
mobilisasi

o Ajarkan
mobilisasi
sederhana yang
harus dilakukan
F. IMPLEMENTASI

Hari/ No. Implementasi Respon TTD


tanggal Dx
Jumat 25 1 Mengidentifikasi S :
september faktor risiko Nenek D mengatakan jika ekstremitas
2020 Jam : gangguan bagian bawah jika digunakan berjalan
17.00 WIB sirkulasi terasa sakit

O:

Terlihat nenek D jika berjalan terbatah


batah

19.00 1 Melakukan S:
perawatan kaki Keluarga Tn A selalu memotong kuku
dan kuku setiap seminggu sekali

O:

Terlihat kuku Nenek D bersih


20.00 1 Menganjurkan S:
minum obat Nenek D mengatakan jika beliau selalu
pengontrol minum obat penurun tekanan darah
tekanan darah setiap hari satu kali sehari sesuai anjuran
secara teratur dokter
O:

Terlihat Nenek D rutin dalam meminum


obat
Sabtu 26 2 Mengidentifikas S:
September toleransi fisik o Nenek D mengatakan setiap hari
2020 melakukan sabtu selalu melakukan senam
Jam 08.00 pergerakan sehat
WIB o Dan Tn A selalu bersepeda
disetiap sore hari

O:

Nenek D terlihat bersemangat


09.00 2 Memonitor S:
kondisi umum Nenek mengatakan melakukan
selama melakukan pengecekan tekanan darah
mobilisasi
O:

Tekanan darah nenek 135/ 90 mmHg

10.00 2 Libatkan keluarga S:


untuk membantu Nenek mengatakan keluarga juga
pasien dalam mengikuti kegiatan senam, tetapi
meningkatkan menantu nya bapak ali suka bersepeda
pergerakan
O:
Nenek terlihat bersenam bersama
anak dan cucunya
G. EVALUASI

NO HARI/ DIAGNOSA EVALUASI TTD


TANGGAL KEPERAWATAN
1 Jumat 25 Resiko Perfusi S:

September Perifer Tidak - Klien mengatakan jika tensinya


selalu tinggi
2020 Efektif
- Klien menanyakan masalah
Jam 11.00 tensinya
O:
- O : TD Klien 135/90 mmHg
- Suhu 36,7 ˚C
- RR 83 kali/ menit
- Nadi 15 kali/ menit
A:

Masalah belum teratasi


P:

- Identifikasi faktor risiko


gangguan sirkulasi

- Lakukan pencegahan infeksi

- Lakukan perawatan kaki dan


kuku

- Anjurkan menggunakan obat


penurun tekanan darah,
antikoagulan, dan penurun
kolesterol jika perlu

2 Jumat 25 Gangguan mobilitas S :

September fisik
Nenek Bibit mengatakan bahwa ingin
2020 Jam melakukan seluruh aktivitas secara
20.00 mandiri. Keluarga mengatakan klien
beberapa kali jatuh saat berjalan.

O:

Nenek bibit memiliki riwayat fraktur


panggul 5 tahun yang lalu Kekuatan
otot ekstrimitas kiri bawah menurun.

A:

Masalah belum teratasi

P:

o Identifikas toleransi fisik


melakukan pergerakan

o Monitor kondisi umum selama


melakukan mobilisasi

o Libatkan keluarga untuk


membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan

3 Sabtu 26 Resiko Perfusi S:


September Perifer Tidak - Klien mengatakan jika tensinya
normal
2020 Jam Efektif
O:
11.00 WIB
- O : TD Klien 120/80 mmHg
- Suhu 36 ˚C
- RR 77 kali/ menit
- Nadi 20 kali/ menit
A:

Masalah teratasi

P:
Intervensi dihentikan

4 Sabtu 26 Gangguan S:
September Mobilitas Fisik
Nenek Bibit mengatakan bahwa
2020 Jam mengikuti kegiatan senam sehat setiap
20.00 WIB hari .

O:

Nenek bibit terlihat sealu ditemani anak


dan cucunya saat melakukan senam
sehat

A:

Masalah teratasi

P:

o Identifikas toleransi fisik


melakukan pergerakan

o Monitor kondisi umum selama


melakukan mobilisasi

o Libatkan keluarga untuk


membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan

Anda mungkin juga menyukai