NAMA
SAMARINDA
2020
E. Sumber Koping
1. Aktivitas olahraga dan aktivitas diluar rumah
2. Hobi dan kerajinan tangan
3. Seni yang ekspresif
4. Kesehatan dan perawatan diri
5. Pendidikan atau pelatihan
6. Pekerjaan, vokasi, atau posisi
7. Bakat tertentu
8. Kecerdasan
9. Imajinasi dan kreativitas
10. Hubungan interpersonal
F. Mekanisme Koping
Menurut Stuart (2006) mekanisme koping termasuk pertahanan koping jangka pendek atau
jangka panjang serta penggunaan mekanisme pertahanan ego untuk melindungi diri sendiri
dalam menghadapi persepsi diri yang menyakitkan. Pertahanan tersebut mencakup berikut ini”
Jangka pendek :
1. Aktivitas yang memberikan pelarian sementara dari krisis identitas diri,(misalnya, konser
music, bekerja keras, menonton televise secara obsesif)
2. Aktivitas yangmemberikan identitas pengganti sementara )missal, ikut serta dalam klub
sosial, agama, politik, kelompok, gerakan, atau geng).
3. Aktivitas yang sementara menguatkan atau meningkatkan perasaan diri yag tidak menentu
(misalnya, olahraga yang kompetitif, prestasi akademik, kontes untuk mendapatkan
popularitas).
Pertahanan jangka panjang mencakup berikut ini:
1. Penutupan identitas : adopsi identitas premature yang diinginkan oleh orang terdekat tanpa
memperhatikan keinginan, aspirasi, atau potensi diri individu.
2. Identitas negative: asumsi identitas yang tidak sesuai dengan nilai dan harapan yang
diterima masyarakat.
G. Pohon Masalah
Data Obyektif
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin
mencederai diri/ingin mengakhiri hidup.
I. Diagnosa Keperawatan
a. Isolasi sosial : menarik diri
b. Harga diri rendah
c. Gangguan citra tubuh
Gejala minor
Subjektif :
Merasa sulit konsentrasi, sulit
tidur dan mengungkapkan
keputusasaan
Objektif :
1. Kontak mata kurang
2. Lesu dan tidak bergairah
3. Berbicara pelan dan lirih
4. Pasif
5. Perilaku tidak asetif
6. Mencari penguatan secara
berlebihan
7. Bergantung pada pendapat
orang lain
8. Sulit membuat keputusan.
No SP1P SP1K
1 Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga
yang dimiliki klien dalam merawat klien dirumah
2
Membantu klien menilai kemampuan klien yang Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, harga
masih dapat digunakan diri rendah yang dialami klien beserta proses
terjadinya
3
Membantu klien memilih atau menetapkan Menjelaskan cara-cara merawat klien dengan harga
kegiatan yang dilatih sesuai dengan kemampuan diri rendah
klien
4
Melatih klien sesuai dengan kemampuan yang Mendemonstrasikan cara merawat klien dengan
5 dipilih harga diri rendah
Memberikan pujian yang wajar terhadap Memberikan kesempatan kepada keluarga unbtuk
6 keberhasilan klien mempraktikan cara merawat klien dengan harga
diri rendah
Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
N SP2P SP2K
O
1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat
langsung kepada klien harga diri rendah
2 Melatih klien melakukan kegiatan lain yang
sesuai dengan kemampuan klien
3
Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP3K
Membuat perencanaan pulang bersama keluarga
dan membuat jadwal aktifitas dirumah termasuk
minum obat (discharge planning)
Mukhripah dan Iskandar. 2014. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama. Tim Pokja
SDKI DPP PPNI. (2019). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (1st ed.). Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia ppni
Lilik MA (2011). Keperawatan Jiwa Aplikasi Praktik Klinik. Jakarta : Graha ilmu
Budi AK 2013. Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : Elsevier
Keliat, B.A, Akemat, Helena, N, & Nurhaeni(2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta :EGC
Deni Hermawan. (2016). Pengaruh TAK Stimulasi Persepsi; Bercerita Tentang Pengalaman
Positif Yang Dimiliki Terhadap Harga Diri Rendah Di RSJD Dr. Amino Gondohutomo.Kustiawan, R.
(2012). Karakteristik Klien Harga Diri Rendah (HDR) Kronik dan Karakteristik Keluarga yang Merawatnya
di Kota Tasikmalaya.(Skripsi tidak dipublikasikan).