Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN HARGA DIRI RENDAH

KEPERAWATAN JIWA

Dosen Koordinator : Ns. Annisa Ain, S.Kep., M.Kep

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


INSTUTI TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS WIYATA HUSADA
SAMARNDA
2020
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Masalah Utama
Gangguan konsep diri : harga diri rendah

B. Proses Terjadinya Masalah


1. Pengertian
Harga diri rendah menurut Keliat (2011) digambarkan sebagai perasaan yang
negatif terhadap diri sendiri dan harga diri merasa gagal mencapai keinginan. Selain
itu juga harga diri rendah adalah evaluasi dari kemampuan diri yang negatif dan
dipertahankan dalam waktu yang lama (Nanda 2005 dalam Direja, 2011)
Menurut Keliat (2011), harga diri rendah adalah kondisi sesorang yang
menilai keberadaan dirinya lebih rendah dibandingkan orang lain dan berpikir hal
negatif diri sendiri sebagai individu yang gagal, tidak mampu, dan tidak berprestasi.
Harga diri seseorang di peroleh dari diri sendiri dan orang lain. Gangguan
harga diri rendah akan terjadi jika kehilangan kasih sayang, perilaku orang lain yang
mengancam dan hubungan interpersonal yang buruk. Tingkat harga diri seseorang
berada dalam rentang tinggi sampai rendah. Individu yang memiliki harga diri tinggi
menghadapi lingkungan secara aktif dan mampu beradaptasi secara efektif untuk
berubah serta cenderung merasa aman. Individu yang memiliki harga diri rendah
melihat lingkungan dengan cara negatif dan menganggap sebagai ancaman. (Keliat,
2011).
Menurut (Herman, 2011), gangguan jiwa ialah terganggunya kondisi mental
atau psikologi seseorang yang dapat dipengaruhi dari faktor diri sendiri dan
lingkungan. Hal-hal yang dapat mempengangaruhi perilaku manusia ialah keturunan
dan konstitusi, umur, dan sex, keadaan badaniah, keadaan psikologik, keluarga, adat-
istiadat, kebudayaan dan kepercayaan, pekerjaan, pernikahan dan kehamilan,
kehilangan dan kematian orang yang di cintai, rasa permusuhan, hubungan antara
manusia.

2. Tanda dan Gejala


Menurut Halifah, Eka Nur (2016) tanda dan gejala harga diri rendah yaitu :
a. Mengejek dan mengkritik diri.
b. Merasa bersalah dan khawatir, menghukum atau menolak diri sendiri.
c. Mengalami gejala fisik, misal: tekanan darah tinggi, gangguan penggunaan zat.
d. Menunda keputusan.
e. Sulit bergaul.
f. Menghindari kesenangan yang dapat memberi rasa puas.
g. Menarik diri dari realitas, cemas, panic, cemburu, curiga dan halusinasi.
h. Merusak diri: harga diri rendah menyokong klieb untuk mengakhiri hidup.
i. Merusak atau melukai orang lain.
j. Perasaan tidak mampu.
k. Pandangan hidup yang pesimitis.
l. Tidak menerima pujian.
m. Penurunan produktivitas.
n. Penolakan tehadap kemampuan diri.
o. Kurang memperhatikan perawatan diri.
p. Berpakaian tidak rapi.
q. Berkurang selera makan.
r. Tidak berani menatap lawan bicara.
s. Lebih banyak menunduk.
t. Bicara lambat dengan nada suara lemah.

3. Rentang Respons Konsep Diri


Konsep diri seseorang terletak pada suatu rentang respons antara ujung adaptif dan
ujung maladaptif, yaitu aktualisasi diri, konsep diri positif, harga diri rendah,
kekacauan identitas, dan depersonalisasi.

Sumber: (Fajariyah, 2012)

Rentang respons konsep diri yang paling adaptif adalah aktualisasi diri. Menurut
Maslow karakteristik aktualisasi diri meliputi:
a. Realistik
b. Cepat menyesuaikan diri dengan orang lain
c. Persepsi yang akurat dan tegas
d. Dugaan yang benar terhadap kebenaran/kesalahan
e. Akurat dalam memperbaiki masa yang akan dating
f. Mengerti seni, musik, politik, filosofi
g. Rendah hati
h. Mempunyai dedikasi untuk bekerja
i. Kreatif, fleksibel, spontan, dan mengakui kesalahan
j. Terbuka dengan ide-ide baru
k. Percaya diri dan menghargai diri
l. Kepribadian yang dewasa
m. Dapat mengambil keputusan
n. Berfokus pada masalah
o. Menerima diri seperti apa adanya
p. Memiliki etika yang kuat
q. Mampu memperbaiki kegagalan.

Komponen Konsep Diri dibagi menjadi lima, yaitu:


a. Citra tubuh
Citra tubuh adalah kumpulan sikap individu baik yang disadari maupun tidak
terhadap tubuhnya, termasuk persepsi masa lalu atau sekarang mengenai ukuran,
fungsi, keterbatasan, makna, dan objek yang kontak secara terus-menerus (anting,
make up, pakaian, kursi roda, dan sebagainya) baik masa lalu maupun sekarang.
Citra tubuh merupakan hal pokok dalam konsep diri. Citra tubuh harus realistis
karena semakin seseorang dapat menerima dan menyukai tubuhnya ia akan lebih
bebas dan merasa aman dari kecemasan sehingga harga dirinya akan meningkat.
Sikap individu terhadap tubuhnya mencerminkan aspek penting dalam dirinya
misalnya perasaan menarik atau tidak, gemuk atau tidak, dan sebagainya.
b. Ideal diri
Persepsi individu tentang seharusnya berperilaku berdasarkan standar, aspirasi,
tujuan, atau nilai yang diyakininya. Penetapan ideal diri dipengaruhi oleh
kebudayaan, keluarga, ambisi, keinginan, dan kemampuan individu dalam
menyesuaikan diri dengan norma serta prestasi masyarakat setempat. Individu
cenderung menyusun tujuan yang sesuai dengan kemampuannya, kultur, realita,
menghindari kegagalan dan rasa cemas, serta inferiority. Ideal diri harus cukup
tinggi supaya mendukung respek terhadap diri tetapi tidak terlalu tinggi, terlalu
menuntut, serta samar-samar atau kabur. Ideal diri akan melahirkan harapan
individu terhadap dirinya saat berada di tengah masyarakat dengan norma tertentu.
Ideal diri berperan sebagai pengatur internal dan membantu individu
mempertahankan kemampuannya menghadapi konflik atau kondisi yang membuat
bingung. Ideal diri penting untuk mempertahankan kesehatan dan keseimbangan
mental.
c. Harga diri
Penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dan menganalisis seberapa jauh
perilaku memenuhi ideal diri. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain.
Individu akan merasa harga dirinya tinggi bila sering mengalami keberhasilan.
Sebaliknya, individu akan merasa harga dirinya rendah bila sering mengalami
kegagalan, tidak dicintai, atau tidak diterima lingkungan. Harga diri dibentuk sejak
kecil dari adanya penerimaan dan perhatian. Harga diri akan meningkat sesuai
meningkatnya usia dan sangat terancam pada masa pubertas. Coopersmith dalam
buku Stuart dan Sundeen (2002) menyatakan bahwa ada empat hal yang dapat
meningkatkan harga diri, yaitu:
1) Memberi kesempatan untuk berhasil
2) Menanamkan idealisme
3) Mendukung aspirasi/ide
4) Membantu membentuk koping
d. Peran
Serangkaian pola sikap, perilaku, nilai, dan tujuan yang diharapkan oleh
masyarakat sesuai posisinya di masyarakat/kelompok sosialnya. Peran memberikan
sarana untuk berperan serta dalam kehidupan sosial dan merupakan cara untuk
menguji identitas dengan memvalidasi pada orang yang berarti. Hal-hal yang
memengaruhi penyesuaian individu terhadap peran antara lain sebagai berikut.
1) Kejelasan perilaku yang sesuai dengan peran dan pengetahuannya tentang peran
yang diharapkan.
2) Respons/tanggapan yang konsisten dari orang yang berarti terhadap perannya.
3) Kesesuaian norma budaya dan harapannya dengan perannya.
4) Perbedaan situasi yang dapat menimbulkan penampilan peran yang tidak sesuai.
e. Identitas Diri
Identitas adalah kesadaran tentang “diri sendiri” yang dapat diperoleh individu dari
observasi dan penilaian terhadap dirinya, serta menyadari individu bahwa dirinya
berbeda dengan orang lain. Pengertian identitas adalah organisasi, sintesis dari
semua gambaran utuh dirinya, serta tidak dipengaruhi oleh pencapaian tujuan,
atribut/jabatan, dan peran. Dalam identitas diri ada otonomi yaitu mengerti dan
percaya diri, hormat terhadap diri, mampu menguasai diri, mengatur diri, dan
menerima diri. Ciri individu dengan identitas diri yang positif adalah sebagai
berikut:
1) Mengenal diri sebagai individu yang utuh terpisah dari orang lain.
2) Mengakui jenis kelamin sendiri.
3) Memandang berbagai aspek diri sebagai suatu keselarasan
4) Menilai diri sesuai penilaian masyarakat
5) Menyadari hubungan masa lalu, sekarang dan yang akan datang
6) Mempunyai tujuan dan nilai yang disadari.
Ciri individu yang berkepribadian sehat antara lain sebagai berikut:
1) Citra tubuh positif dan sesuai.
2) Ideal diri realistis.
3) Harga diri tinggi.
4) Penampilan peran memuaskan.
5) Identitas jelas. (Yusuf,2014)

4. Penyebab
Faktor Predisposisi
a. Citra tubuh
1) Kehilangan/kerusakan bagian tubuh (anatomi dan fungsi).
2) Perubahan ukuran, bentuk, dan penampilan tubuh (akibat tumbuh kembang atau
penyakit).
3) Proses penyakit dan dampaknya terhadap struktur dan fungsi tubuh.
4) Proses pengobatan, seperti radiasi dan kemoterapi.
b. Ideal diri
1) Cita-cita yang terlalu tinggi.
2) Harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan.
3) Ideal diri samar atau tidak jelas.

c. Harga diri
1) Penolakan
2) Kurang penghargaan
3) Pola asuh overprotektif, otoriter, tidak konsisten, terlalu dituruti, terlalu dituntut.
4) Persaingan antara keluarga
5) Kesalahan dan kegagalan berulang
6) Tidak mampu mencapai standar.
d. Peran
1) Stereotipe peran seks.
2) Tuntutan peran kerja.
3) Harapan peran kultural.
e. Identitas diri
1) Ketidakpercayaan orang tua.
2) Tekanan dari teman sebaya.
3) Perubahan struktur sosial.

Faktor Presipitasi
a. Trauma
Penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian yang mengancam
kehidupan.
b. Ketegangan peran
Adalah stress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami individu dalam
peran atau posisi yang diharapkan.
c. Transisi peran perkembangan
Perubahan normative yang berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk
tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma
budaya, nilai-nilai dan tekanan untuk penyesuaian diri. Setiap perkembangan dapat
menimbulkan ancaman pada identitas. Setiap perkembangan harus dilalui individu
dengan menjelaskan tugas perkembangan yang berbeda-beda. Hal ini merupakan
stressor bagi konsep diri.
d. Transisi peran situasi
Transisi situasi terjadi sepanjang daur kehidupan, bertambah atau berkurangnya
orang yang penting dalam kehidupan individu melalui kelahiran atau kematian
orang yang berarti. Perubahan status menyebabkan perubahan peran yang dapat
menimbulkan ketegangan peran yaitu konflik peran, peran tidak jelas atau peran
berlebihan
e. Transisi peran sehat-sakit.
Pergeseran dari keadaaan sehat ke keadaan sakit. Stressor pada tubuh dapat
menyebabkan gangguan gambaran diri dan berakibat perubahan konsep diri.
Perubahan tubuh dapat mempengaruhi semua komponen konsep diri.
5. Sumber Koping
Menurut Stuart (2006) semua orang tanpa memperhatikan gangguan perilakunya,
mempunyai beberapa bidang kelebihan personal meliputi :
1) Hobi dan kerajinan tangan
2) Pendidikan atau pelatihan
3) Pekerjaan, vokasi atau posisi
4) Aktivitas olah raga dan aktivitas diluar rumah
5) Seni yang ekspresif
6) Kesehatan dan perawatan diri

6. Mekanisme Koping
Mekanisme koping menurut Deden (2013) :
Jangka pendek :
1) Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis : pemakaian obat-
obatan, kerja keras, nonoton tv terus menerus.
2) Kegiatan mengganti identitas sementara : (ikut kelompok sosial, keagamaan,
politik).
3) Kegiatan yang memberi dukungan sementara : (kompetisi olah raga kontes
popularitas).
4) Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas sementara : (penyalahgunaan
obat-obatan).
Jangka Panjang :
1) Menutup identitas : terlalu cepat mengadopsi identitas yang disenangi dari
orang-orang yang berarti, tanpa mengindahkan hasrat, aspirasi atau potensi diri
sendiri.
2) Identitas negative : asumsi yang pertentangan dengan nilai dan harapan
masyarakat.
C. Pohon Masalah
Pohon masalah yang muncul menurut Fajariyah (2012) :

Resiko Tinggi Perilaku Kekerasan

Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi

Isolasi Sosial : Menarik Diri

HARGA DIRI RENDAH

Koping Individu Tidak Efektif

Gambar 1.2 Pohon Masalah


Daftar Pustaka

Dermawan Deden dan Rusdi. 2013. Keperawatan jiwa; Konsep dan Kerangka Kerja
Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Gosyen Publising.
Fajariyah N. 2012. Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Harga Diri Rendah.
Jakarta: Trans Info Media.
Halifah, Eka Nur. 2016. Asuhan Keperawatan Pada Sdr. A Dengan Gangguan
Konsep Diri : Harga Diri Rendah Diruang Bima Rumah Sakit Umum Daerah
Banyumas.

Keliat,Budi A. 2011. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta: EGC.

Stuart, G. W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa . Edisi 5. Jakarta. EGC.

Yusuf, Ah Fitryasari Rizky. 2014. Keperawatan Kesehatan Jiwa.Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai