RUPTUR TENDON
Disusun Oleh :
I. RUPTUR TENDON
A. Pengertian
Tendon adalah struktur dalam tubuh yang menghubungkan otot ke tulang.
Otot rangka dalam tubuh bertanggung jawab untuk menggerakkan tulang, sehingga
memungkinkan untuk berjalan, melompat, mengangkat, dan bergerak dalam banyak
cara. Ketika otot kontraksi, tendon menarik tulang dan menyebabkan terjadinya
gerakan. Ruptur adalah robek atau koyaknya jaringan secara paksa.
Ruptur tendon adalah robek, pecah atau terputusnya tendon yang diakibatkan
karena tarikan yang melebihi kekuatan tendon.
Ruptur tendon adalah robek, pecah atau terputusnya tendon. Tendon
merupakan jaringan fibrosa di bagian belakang pergelangan kaki yang
menghubungkan otot betis dengan tulang tumit.
B. Etiologi
Menurut Anderson Silvia Prince (1996) penyebab ruptur tendon diakibatkan oleh :
3. Cedera dalam olah raga, seperti melompat dan berputar pada olah raga badminton,
5. Obesitas
C. Manifestasi Klinis
2. Memar
3. Terdapat kelemahan
4. Ketidakmampuan untuk menggunakan lengan atau kaki yang terkena
7. Terdapat deformitas
D. Patofisiologi
Kerusakan pada jaringan otot karena trauma langsung (impact) atau tidak
langsung (overloading). Cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang
salah,kontraksi otot yang berlebihan atau ketika terjadi kontraksi ,otot belum
siap,terjadi pada bagian groin muscles (otot pada kunci paha),hamstring (otot paha
bagian bawah),dan otot guadriceps. Fleksibilitas otot yang baik bisa menghindarkan
E. Faktor Resiko
3. Obesitas
4. Olahraga
F. Komplikasi
Komplikasi dari rupture tendon adalah infeksi. Infeksi adalah adanya suatu
organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai dengan gejala klinis, seperti
1. Qudriceps
Sebuah kelompok dari 4 otot, yang vastus lateralis, medialis vastus, intermedius
vastus, dan rektus femoris, datang bersama-sama tepat di atas tempurung lutut (
patella ) untuk membentuk tendon patella . Sering disebut quad, kelompok otot ini
digunakan untuk memperpanjang kaki di lutut dan bantuan dalam berjalan, berlari
, dan melompat
2. Achilles
Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus, dan
otot plantaris. Pada manusia, letaknya tepat di bagian pergelangan kaki. Tendon
Achilles adalah tendon tertebal dan terkuat pada tubuh manusia. Panjangnya
calcaneus. Tendon ini sangat penting untuk berjalan, berlari dan melompat secara
normal. Cidera karena olahraga dan karena trauma pada tendon Achilles adalah
3. Rotator cuff
Rotator cuff terletak di bahu dan terdiri dari 4 otot: supraspinatus (yang umum
4. Bisep
Otot bisep fungsi sebagai fleksor lengan dari siku. Otot ini membawa tangan ke
I. Pemeriksaan Penunjang
1. Pergerakan otot, jika pergerakan tersebut lemah atau tidak ada maka dicurigai
cedera tendon.
3. USG
USG dapat digunakan untuk menentukan ketebalan tendon, karakter, dan
kehadiran air mata.
4. Magnetic resonance imaging (MRI)
MRI dapat digunakan untuk membedakan pecah lengkap dari degenerasi tendon,
dan MRI juga dapat membedakan antara paratenonitis, tendinosis, dan bursitis.
Teknik ini menggunakan medan magnet yang kuat untuk menyelaraskan seragam
jutaan proton berjalan melalui tubuh.
J. PENATALAKSANAAN
1. Tindakan pembedahan dapat dilakukan, dimana ujung tendon yang terputus
disambungkan kembali dengan teknik penjahitan. Tindakan pembedahan dianggap
paling efektif dalam penatalaksanaan tendon yang terputus.
2. Tindakan non pembedahan dengan orthotics atau theraphi fisik. Tindakan tersebut
biasanya dilakukan untuk non atlit karena penyembuhanya lama atau pasienya
menolak untuk dilakukan tindakan operasi.
A. PENGKAJIAN
Pengkajian focus
Pada fase awal cidera, terlihat bengkak dan timbul memar pada area sekitar
luka. Pada kondisi yang telah lama dan pembengkakan telah berkurang, kondisi klinik
tidak begitu jelas dan hanya menyisakan suatu bekas trauma pada tendon walaupun
dengan melakukan pemeriksaan dapat mendeskripsikan kelainan pada tendon. Fase
kedua tinjau adanya keluhan nyeri tekan. Fase ketiga tinjau ketidakmampuan dan
nyeri hebat.
B. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada klien rupture tendon adalah
1. Nyeri b.d kerusakan neuromuskuloskeletal
2. Resiko tinggi infeksi b.d port de entre luka pasca-bedah.
3. Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan tendon
4. Ansietas b.d kondisi fisik, perubahan peran keluarga, kondisi status
sosioekonomi.
C. Rencana keperawatan
RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI
HASIL
1 Nyeri b.d agen injury NOC: NIC:
(biologi, kimia, fisik, Setelah dilakukan tindakan Lakukan pengkajian nyeri secara
psikologis), kerusakan keperawatan selama 1x24 komprehensif termasuk lokasi,
jaringan jam pasien tidak mengalami karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
DS: nyeri dengan criteria hasil: dan factor presipitasi
mengungkapkan secara Mampu mengontrol nyeri Observasi reaksi nonverbal dari
verbal Melaporkan bahwa nyeri ketidaknyamanan
DO: berkurang dengan Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
posisi untuk menah- menggunakan manajemen menentukan
an nyeri, nyeri Ajarkan tentang teknik non-
tingkah laku berhati Mampu mengenali farmakologi: napas dalam, relaksasi,
-hati, nyeri(skala, intensitas, distraksi, kompres hangat atau dingin
gangguan tidur frekuensi, dan tanda Berikan analgetik untuk mengurangi
terfokus pada diri nyeri) nyeri
sendiri. Tingkatkan istirahat
DX I
Mampu mengenali nyeri
DX2
Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
Jumlah leukosit dalam batas normal
Menunjukkan perilaku hidup sehat
DX 3
Klien meningkat dalam aktivitas fisik
Memverbalisasikan peras-aan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan
berpindah
Mengerti tujuan dan peningkatan mobilitas
DX 4
Klien mampu meng-identifikasi dan meng-ungkapkan gejala cemas
Vital sign dalam batas normal
Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh menunjukkan berkurang-nya
kecemasan
DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin, Drs.H (2002). Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi 3. Penerbit
Buku Kedokteran. EGC, Jakarta.
V. sammarco. 2009. Perbaikan bedah tibialis anterior rupture tendon akut dan kronis. EGC:
Jakarta
Anderson Silvia Prince. (1996). Patofisiologi Konsep Klinik Proses-proses Penyakit. Penerbit
Buku Kedokteran. EGC, Jakarta.
http://yuliasayang2.blogspot.co.id/ di akses pada 9 Agustus 2017 pada pukul 16.30