http://blog.priyanta.com/asuhan-keperawatan-fraktur-patah-tulang/
by prie
1. Aktivitas/istirahat
Tanda : Keterbatasan/ kehilangan fungsi pada bagian yang terkena (mungkin segera, fraktur itu
sendiri, atau trjadi secara sekunder, dari pembengkakan jaringan, nyeri)
1. Sirkulasi
Gejala : Hipertensi (kadang-kadang terlihat sebagai respon terhadap nyeri/ansietas), atau hipotensi
(kehingan darah)
1. Neurosensori
Kebas/kesemutan (parestesis)
pemendakan,ratotasi,krepitasi (bunyi berderit, spasme otot, terlihat kelemahan atau hilang fungsi).
1. Nyeri/kenyamanan
Gejala : Nyeri berat tiba-tiba pada saat cidera ( mungkin terlokalisasi pada ara
jaringan/kerusakan tulang; dapat berkurang pada imobilisasi) tak ada nyeri akibat kerusakan saraf.
1. Penyuluhan/Pembelajaran
Pertimbangan : DRG menunjukkan rerata lama dirawat : femur 7-8 hari, panggul/pelvis 6-7 hari,
lain-lainya 4 hari bila memerlukan perawatan dirumah sakit
Rencana pemulangan :
2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah diagnosa yang dibuat oleh perawat profesional, menggambarkan
tanda-tanda dan gejala-gejala yang menunjukkan masalah kesehatan yang dirasakan pasien/klien
dimana perawat berdasarkan pendidikan dan pengalamannya dapat membantu menolongnya.
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien Fraktur menurut Doenges (2000) antara
lain :
1. Nyeri berhubungan dengan spasme otot,edema dan cidera pada jaringan lunak.
6. Kerusakan integrasi jaringan kulit berhubungan dengan fraktur terbuka, bedah perbaikan,
pemasangan traksi pen, kawat, sekrup.
3. Perencanaan
Rencana asuhan keperawatan adalah pengkajian yang sistematis dan identifikasi masalah,
penentuan tujuan dan pelaksanaan serta cara atau strategi. Rencana tindakan pada pasien fraktur
tibia dan fibula menurut Doenges (2000) antara lain :
Kriteria hasil : Pasien dapat mengekspresikan rasa nyeri yang minimal, ekspresi wajah pasien rilek.
Intervensi :
a : Pertahankan imobilisasi pada bagian yang patah dengan cara bed rest, gips, spalek, traksi
c : Evaluasi rasa nyeri, catat tempat nyeri, sifat, intensitas, dan tanda-tanda nyeri non verbal
Rasional :
a. Mengurangi rasa nyeri dan mencegah dis lokasi tulang dan perluasan luka pada jaringan.
Intervensi :
Rasional :
b. : Rentang gerak meningkatkan tonus atau kekuatan otot serta memperbaiki fungsi jantung dan
pernafasan
Diagnosa III. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan alat fiksasi invasive.
Kreteria hasil : Tidak ditemu-kan tanda-tanda infeksi seperti : rubor, tumor, dolor, kolor.
Intervensi :
Rasional :
4. Pelaksanaan
Fase operasional merupakan puncak implementasi dengan berorientasi pada tujuan, dapat
dilakukan dengan intervensi independen serta interdependen.
Pelaksanaan keperawatan pada pasien fraktur complete tibia dan fibula adalah mewujudkan
rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan.
5. Evaluasi
Evaluasi : fase akhir dari keperawatan adalah evaluasi terhadap keperawatan yang diberikan,
sedangkan hal-hal yang dievaluasi adalah keakuratan, kelengkapan dan kualitas data teratasi atau
tidaknya masalah klien, pencapaian tujuan serta ketetapan intervensi keperawatan
Evaluasi adalah penilaian terhadap respon pasien setelah dilakukan keperawatan yang disusun pada
tahap perencanaan. Pada pasien fraktur tibia dan fibula (cruris) post op orif dengan tujuan dan
kriteria hasil seperti yang ada di atas, maka evaluasi yang diharapkan :
3. Pasien mengetahui kondisi, prognosis dan kebutuhan tindakan medis, memperlihatkan tanda
vital yang normal.
6. Dokumentasi
Pendokumentasian adalah kumpulan informasi perawatan dan kesehatan pasien yang dilakukan
oleh perawat sebagai pertanggung jawaban dan pertangung gugatan terhadap asuhan keperawatan
yang dilakukan perawat pada pasien dalam melakukan asuhan keperawatan.
Kegunaannya yaitu :
a. Sebagai alat komunikasi antar anggota keperawatan dan antara anggota tim kesehatan
lainnya.