KONSEP PENYAKIT
1. Definisi
2. Etiologi
3. Manifestasi klinik
1
lebih mendukung bila ada deformitas (gibbs) dapat berupa angulasi
(perlengkungan). Berubahnya kesegarisan atau tonjolan abnormalitas
dari prosesus spinalis dapat menyarankan adanya lesi tersembunyi.
Lesi radiks dapat ditandai dengan adanya deficit sensorik dan motorik
segmental dalam distribusi saraf tepi, perlu diperiksa keadaan
neurologist serta kemampuan miksi dan defekasi seperti adanya
inkontinensia uri et alvi paresthesia. Selama 24 jam pertama setelh
trauma, suatu lesi partikel dari medulla spinalis dimanifestasikan
paling sedikit dengan masih berfungsinya daerah sacral sensori
perianal dan suatu aktifitas motorik volunteer fleksor kaki.
4. Komplikasi
a. nfeksi;
b. Pendarahan;
c. Gumpalan darah;
d. Saraf Kerusakan, yang mengarah ke sakit, mati rasa, kesemutan,
atau kelumpuhan;
e. Masalah, terkait dengan anestesi.
5. Pathofisiologi dan pathway
a. Pathofisiologi
2
2) Saraf lumbal II - IV bagian dorsal membentuk nervus
femoralis mensarafi muskulus quadriceps femoralis lateralis
yang mensyarafi kulit paha lateralis.
3) Saraf lumbal IV - sacral III bagian ventral membentuk
nervus tibialis.
4) Saraf lumbal IV- sacral II bagian dorsal bersatu menjadi
nervus perokus atau fibula komunis.
b. Pathway
3
6. Penatalaksanaan ( medis dan keperawatan )
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Pengkajian primer
4
1) Airway & Spine Protection
Pasien dapat bernapas dengan baik, tidak ada sumbatan
dalam jalan napas, tidak ada bunyi napas tambahan, tidak
terdapat edema pada bibir atau rongga mulut, gigi utuh
tidak ada yang lepas.
2) Breathing
Pasien dapat bernapas secara spontan, pengembangan dada
kanan kiri simetris, penggunaan otot bantu pernapasan.
3) Circulation
Nadi /menit dan cepat, warna kulit , akral hangat, capilary
refill .
4) Disability
E : pasien dapat membuka mata secara spontan
V : pasien mampu berorientasi dengan baik, berbicara
secara jelas.
M : pasien dapat melalukan printah yang diarahkan.
5) Exposure
Terdapat tanda-tanda trauma ,jejas,luka
terbuka,memar,deformitas,benjolan dan lainnya.
b. Pengkajian sekunder
1) Alergy
2) Medication
4) Last Meal
5) Environment/Event Leading
5
Riwayat kesehatan sehingga terjadi sakit dan factor-faktor
yang berpengaruh atau memperburuk gejala penyakitnya.
2. Diagnosa keperawatan
3. Perencanaan keperawatan
6
Kriteria hasil :
1) Nyeri berkurang atau hilang
2) Skala nyeri 1
3) Klien menunjukkan sikap santai
4) Klien dapat mendemonstrasikan tehnik relaksasi
napas dalam
5) TD : 120 /90 mmHg
6) N : 60-80 x/mnt
7) S : 36-37 oC
8) P : 16-20 x/mnt
Intervensi :
1) Observasi tanda-tanda vital setiap 8 jam
2) Evaluasi skala nyeri, karakteristik dan lokasi
3) Atur posisi kaki yang sakit (abduksi) dengan bantal
4) Ajarkan dan dorong tehnik relaksasi napas dalam
5) Kolaborasi berikan obat sesuai program
7
c. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tak adekuatnya
pertahanan primer: kerusakan kulit, trauma jaringan, terpajan pada
lingkugan, prosedur invasif, traksi tulang
8
2) Ajarkan dan anjurkan klien untuk melakukan latihan
pasif dan aktif secara teratur.
3) Berikan kesempatan pada klien untuk dapat bertanya.
4) Anjurkan klien untuk mentaati terapi dan kontrol tepat
waktu.
5) Anjurkan klien untuk tidak mengangkat beban berat
pada tangan yang fraktur.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth (2012). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 volume 3,
Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Black, Joyce M (2010). Medical Surgical Nursing, Clinical Management for Continuity
of Care. 5th edition, 3rd volume. Philadelphia. W.B Saunders Company.
Carpenito, Lynda Jual (2011). Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis. Edisi
keenam, Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Doengoes, Marilynn. E (2009). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3, Jakarta. Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Evelyn. C. Pearce (2007). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Cetakan ke-22,
Jakarta. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Umum.
Price, Sylvia. A (2008). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Edisi 4
buku 2. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
9
10