PARAPLEGIA
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Paraplegia merupakan paralysis permanen dari tubuh yang disebabkan oleh luka
atau penyakit yang dipengaruhi oleh medulla spinalis. (Sudoyo, dkk.2006: 842).
Paraplegia merupakan kehilangan gerak dan sensasi pada ekstermitas bawah dan
semua atau sebagian badan sebagai akibat cedera pada torakal atau medulla. Spinalis
B. ETIOLOGI
tumor metastase.
pengeroposan tulang akibat kanker, osteoporosis atau cedera yang hebat, Artritis
yang tidak beraturan (taji tulang) yang menekan akar saraf, Stenosis spinalis
(penyempitan rongga di sekitar korda spinalis), sering terjadi pada usia lanjut
5. Hematoma Spinalis.
a. Gangguan motorik di tingkat lesi:. Karena lesi total juga merusak kornu anterior
medula spinalis dapat terjadi kelumpuhan LMN pada otot-otot yang dipersyarafi
oleh kelompok motoneuron yang terkena lesi dan menyebabkan nyeri punggung
b. Gangguan motorik di bawah lesi: dapat terjadi kelumpuhan UMN karena jaras
c. Gerakan refleks tertentu yang tidak dikendalikan oleh otak akan tetap utuh atau
bahkan meningkat. Contohnya, refleks lutut tetap ada dan bahkan meningkat.
terjadi kelumpuhan jenis spastik. Otot yang spastik teraba kencang dan
2. Gangguan fungsi sensorik : karena lesi total juga merusak kornu posterior medula
spinalis maka akan terjadi penurunan atau hilang fungsi sensibilitas dibawah
lesi. Sehingga klien tidak dapat merasakan adanya rangsang taktil, rangsang nyeri,
maka klien akan terjadi kehilangan perasaan akan kencing dan alvi.
D. PEMERIKSAAN
1. Laboratorium:
a. Hematology:
perdarahan.
b. Kimia klinik:
2) Radiodiagnostik:
E. PENATALAKSANAAN
1. Penatanalaksanaan Medis
a. Obat
1) Metyl prednisolon 30 mg/kb BB, 45 menit setelah bolus selama 23 jam. Hasil
b. Operasi
yaitu menggunakan batang distraksi baja tahan karat untuk mengoreksi dan
2. Penatanalaksanaan Keperawatan
c. Latihan : disebut dengan Range of Motion (ROM) untuk mengetahui luas gerak sendi
metatarsal kelima.
BAB II
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin,
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor
2. Keluhan utama
Biasanya terjadi riwayat trauma, pengkajian yang didapat meliputi hilanya sensibilitas,
Adanya riwayat infeksi, tumor, cedera tulang belakang, DM, jantung, anemia,
saraf).
b) Sirkulasi
c) Eliminasi
d) Integritas Ego
e) Makanan /cairan
f) Higiene
g) Neurosensori
i) Pernapasan
Pernapasan dangkal, periode apnea, penurunan bunyi napas, ronki, pucat, sianosis.
j) Keamanan
B. Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kerusakan neuron fungsi motorik
dan sesorik.
C. INTERVENSI
Kriteria Hasil: Mempertahankan posisi fungsi dibuktikan oleh tak adanya kontraktur,
aktifitas.
Intervensi:
b. Ganti posisi pasien setiap 2 jam dengan memperhatikan kestabilan tubuh dan
kenyamanan pasien.
g. Konsultasikan kepada fisiotrepi untuk latihan dan penggunaan otot seperti splints
penurunan sensorik.
Kriteria Hasil : Keadaan kulit pasien utuh, bebas dari kemerahan, bebas dari infeksi
Intervensi:
/bowel.
sirkulasi darah
g. Kaji status nutrisi pasien dan berikan makanan dengan tinggi protein
h. Lakukan perawatan kulit pada daerah yang lecet / rusak setiap hari.
Kriteria Hasil : Pasien dpat mempertahankan pengosongan blodder tanpa residu dan
distensi, keadaan urine jernih, kultur urine negatif, intake dan output cairan seimbang
Intervensi:
R: Efek dari tidak efektifnya bladder adalah adanya infeksi saluran kemih.
R: Efek trauma medulla spinalis adlah adanya gangguan refleks berkemih sehingga
berbentuk.
Intervensi;
R: Mencegah konstipasi
Intervensi;
R: Pasien biasanya melaporkan nyeri diatas tingkat cedera misalnya dada / punggung
emosionlan, selain menurunkan kebutuhan otot nyeri / efek tak diinginkan pada
fungsi pernafasan.
Sudoyo, Aru W dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jarkarta: Departemen Ilmu
Smeltzer C, Suzanne, dan Brenda G. Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah
Edisi 8, Alih Bahasa Agung Waluyo. Jakarta: EGC Carpenito L. J. 2006. Rencana Asuhan
, Edisi 3. Jakarta: EGC Wilkinson, J. M. 2009. Buku Saku Diagnosis Keperawatan NANDA
NANDA International. 2009. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2009- 2011.
Jakarta: EGC