Anda di halaman 1dari 5

ANALISA SINTESA TINDAKAN

PERAWATAN TRAKEOSTOMI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Ners

DI Stase Gadar Kritis

Disusun Oleh :

ANGGI WIDIASWATI

SN191009

PROGRAM SARJANA DAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA

2019/2020
ANALISA SINTESA TINDAKAN
PERAWATAN TRAKEOSTOMI

Minggu ke : Pertama

A. Prinsip Tindakan
1. Pengertian
Trakeostomi adalah prosedur dimana dibuat lubang ke dalam trakea. Ketika
selang indweling dimasukkan ke dalam trakea, maka istilah trakeostomi
digunakan (Smeltzer dan Bare, 2013).
2. Tujuan
Mencegah obstruksi jalan nafas, Sarana untuk mengangkat sekret,
Meningkatkan kerja paru, Mencegah infeksi, Mencegah kerusakan integritas
kulit sekitar trakeostomi.
3. Standar Operasional Prosedur
a. Persiapan alat
- Tali pengikat trakeostomi
- Kom/mangkuk steril, cairan Nacl, Hydrogen Peroksida (H202), spuit
10cc.
- Stetoskop
- Suction set
- Set ganti balut steril
- 1 pasang handscoen bersih dan 2 pasang handscoen steril
- Kapas apus (swab), alkohol 70%
- Nierbeken/bengkok, plester, dan gunting
- Sikat pembersih
- Handuk, perlak, dan kantung plastik
- Tromol kasa, kaca mata pelindung, masker, gaun/ skort (kalau perlu)
b. Persiapan pasien
Atur posisi terlentang atau semifowler.
c. Pelaksanaan
1) Menjelaskan prosedur dan tujuannya kepada klien
2) Membantu klien mengatur posisi yang nyaman (supine atau
semifowler)
3) Membentangkan handuk didada klien
4) Menjaga kebutuhan privacy klien
5) Mendekatkan alat pada tempat yang mudah dijangkau
6) Menutup sampiran
7) Mencuci tangan dan memakai handscoen bersih
8) Membuka set peralatan dan bungkus alat-alat yang dibutuhkan untuk
pembersihan trakeostomi.
9) Melakukan prosedur penghisapan. Pastikan telah mengguanakan
skort, kaca mata pelindung, dan handscoen steril
10) Melepaskan handscoen yang sudah basah dan kenakan handscoen
steril yang baru. Pertahankan agar tangan dominan tetap steril
sepanjang prosedur dilakukan
11) Membersihkan kanule dalam
12) Mengganti kanule dalam sekali pakai ( disposible inner-canule)
13) Membersihkan bagian luar/sekitar kanula dan kulit sekitarnya
dengan menggunakan hidrogen peroksida, lalu bilas dengan Nacl
dan keringkan dengan kasa
14) Mengganti tali pengikat trakeostomi
15) Memasang kasa mengelilingi kanul luar dibawah tali pengikat dan
faceplate. Periksa kembali untuk memastikan bahwa tali pengikat
tidak terlalu ketat tetapi pipa trakeostomi tertahan dengan aman pada
tempatnya.
16) Mengempiskan dan mengembangkan balon (cuff) pipa trakeostomi:
17) Mengatur kembali posisi klien, memasang pengaman tempat tidur
dan atur kembali ketinggian tempat tidur.
18) Rapikan peralatan
19) Melepaskan handscoen dan mencuci tangan
d. Sikap
- Menunjukan sikap sopan dan ramah
- Menjamin privacy pasien
- Bekerja dengan teliti
e. Evaluasi
- Keadaan umum pasien
- Tindakan dan hasil setelah dilakukan
- Tanda-tanda vital
- Instruksikan keluarga untuk segera lapor pada perawat jika pasien
merasa tidak nyaman
f. Dokumentasi
- Form lembar catatan perkembangan terintegrasi
- Form observasi tanda-tanda vital

B. Analisa Tindakan
Trakeostomi adalah prosedur umum yang dilakukan pada pasien keadaan
kritis yang membutuhkan ventilasi mekanis berkepanjangan untuk gagal napas
akut dan masalah jalan napas. Obstruksi jalan napas terutama dapat terjadi pada
pasien dengan masa tumor yang terdapat pada laring baik supraglotik, epiglotik
maupun subglotik, sehingga diperlukan penatalaksanaan awal dengan
melakukan pemasangan tracheostomy sesuai dengan indikasi dan kriteria
tertentu. Faktor predisposisi untuk terjadinya tumor ganas laring adalah
merokok, penyalahgunaan alkohol dan genetik. Individu yang mengkonsumsi
rokok serta alkohol kemungkinan terjadinya tumor ganas laring menjadi lebih
tinggi.

C. Bahaya Dilakukannya Tindakan


Kemungkinan komplikasindan resiko trakeostomi seperti tindakan operasi
lainya, pasien yang menjalani trakeostomi kemungkinan akan mengalami
infeksi, bekas luka dan perdarahan berat. Pasien juga dapat bereaksi negative
terhadap tabung atau obat yang di gunakan. Trakeostomi juga dapat
menyebabkan kerusakan pada syaraf yang dapat menyebabkan kerusakan pada
syaraf, yang dapat menyebabkan kelumpuhan.

D. Daftar Pustaka
https://youtu.be/YXzBdvNseCO

Anda mungkin juga menyukai