Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PROSES INTERAKSI

PADA PASIEN TN. S DENGAN MASALAH KEPERAWATAN


JIWA HALUSINASI
RSJD Dr. RM. SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun oleh :

NI MADE SUNARTI

NIM : SN191105

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


ANALISIS PROSES INTERAKSI (API)

Initial klien : Tn. S


Umur : 36 tahun
Strategi pelaksanaan : SP 1 Halusinasi
Status interaksi ke : Ke-2 (Fase kerja)
Lingkungan : Di ruang Geranium, duduk berhadapan, suasana tenang,
interaksi dilakukan pagi hari, beberapa pasien sedang
mendengarkan lagu dan bernyanyi dan ada beberapa yang
duduk diteras.
Deskripsi pasien : Pasien mengenakan baju berwarna biru, celana warna biru,
memakai sandal jepit warna hitam, dan pasien membawa
selembar koran yang dilipat.
Tujuan interaksi : Pasien dapat mengenal halusinasinya
Tgl/ Jam : 10 februari 2020/ 10.00 WIB
Ruang : Geranium

KOMUNIKAS TEHNIK KOMUNIKA ANALISA ANALISA RASIONA


I VERBAL KOMUNIK SI NON BERPUSAT BERPUSAT L
ASI VERBAL PADA PADA
TERAPEU PERAWAT PASIEN
TIK
PERAWAT
P : Selamat Encourage P : Menatap Berharap Pasien Salam
pagi pak S, apa description pasien dan pasien sedikit merupakan
kabar? Masih of tersenyum menjawab terkejut salah satu
ingat dengan perception ramah salam dari disapa cara
saya? (Mendukung K : Tersenyum perawat perawat, memberi
K : Pagi, baik deskripsi menatap duduk perhatian
mba. Iya, saya dari perawat berhadapan pada pasien
masih ingat, persepsi) dengan
mba O kan? perawat

P : Iya, betul P : Kontak Berharap Pasien Evaluasi


sekali pak S. mata, bicara pasien menjawab kebersihan
Apakah pak S jelas, mengingat dengan diri untuk
sudah mandi? Pertahankan kebersihan diri penuh menilai
K : Sudah mba kontak mata percaya diri status
ekspresi kebersihan
senyum. Berharap diri pasien
K : Menjawab pasien mau
pertanyaan menjawab
dengan
percaya diri

P : Boleh kita P: Berharap Bicara ragu- Menggali


bincang- Pertahankan pasien terus ragu perasaan
bincang disini kontak mata, bercerita pasien
pak? Atau ekspresi wajah untuk
bapak mau serius menimbulka
dimana? K : Menjawab n rasa
K : Disini saja pertanyaan empati
mba dengan
menatap

P : Baiklah, P: Berharap Bicara ragu- Mencari


Pak S, saya Pertahankan pasien dapat ragu, tahu
lihat pak S kontak mata menjawab Pasien penyebab
tampak sehat, dengan pertanyaan dan menceritakan pasien dapat
tapi kenapa pak ekspresi serius dapat apa yang ia melakukan
S dirawat K : bercerita mempercayai alami tindakan
ditempat ini? dengan serius, informasi yang sehingga yang
K : Iya mba. sesekali dapat sampai di RS dilakukan
Saya ini sudah menatap diberikan
sehat sekali. perawat, pasien
Saya tidak kontak mata
mengerti tajam, kadang-
kenapa saya di kadang beralih,
bawah disini. tangan
Padahal saya digerak-
hanya mandi. gerakkan

P : Memangnya P: Berharap Pasien Mencari


siapa yang Pertahankan pasien dapat mengungkap tahu sejauh
menyuruh pak kontak mata menjawab kan mana pasien
S mandi? dengan pertanyaan masalahnya mengenali
K : Saya mandi, ekspresi serius halusinasi
lalu mencuci K : Sesekali yang ia
karena saya menatap dapatkan
mendengar perawat,
suara yang bercerita
menyuruh saya dengan
mandi. ekspresi wajah
serius, sesekali
P : Apakah pak tertawa
S mengetahui
siapa yang
menyuruh pak
M mandi?

K : Itu suara
ibu saya. Saya
memang
mendengar
suara itu
hampir setiap
sore dan
malam.

P : Iya pak S. P: Berharap Pasien Orientasi


Memang suara Mempertahank pasien dapat mengungkap realita
itu dapat an kontak menerima kan secara
didengar pak S. mata, ekspresi realita yang masalahnya bertahap
Tapi saya wajah tenang, disampaikan dapat
perawat tidak kontak mata perawat memulihkan
mendengar tajam, bicara kondisi
suara tersebut. lancar, dan pikiran
Lagian kemarin sesekali pasien
kakak pak S memegang
bilang mohon pundak pasien
maaf yah, ibu K : Bicara kuat
pak S sudah dan cepat, dan
lama meninggal menggerakan
dunia. Jadi, saat tangannya saat
pak S bercerita
mendengar
suara seperti
itu, apa yang
pak S lakukan?

K : Oh, begitu
yah mba. Iya,
ibu saya
minggu lalu
sudah
meninggal.

P : Bukan pak. P : Kontak Berharap Menatap Orientasi


Ibu pak S, mata pasien dapat perawat dan realita
meninggalnya menerima tersenyum secara
sudah beberapa K: realita yang bertahap
tahun yang lalu. Mengangguk disampaikan dapat
Kakak pak S dan menatap perawat memulihkan
yang bilang perawat kondisi
kemarin sama pikiran
perawat. pasien

K : Oh iya mba.
P : Jadi, jika P : Kontak Berharap Bicara ragu- Menilai
pak S mata pasien dapat ragu, kontak kemampuan
mendengar menceritakan mata dalam
suara itu, yang K : menatap masalahnya minimal mengi
menyuruh pak perawat pasien
M mandi, apa dalam
yang pak S mengontrol
lakukan? halusinasiny
a
K : Saat saya
mendengar
suara itu, saya
melakukan apa
yang dia
katakan.

P : Kalau P : Kontak Berharap Kontak mata Mengajarka


begitu, jika pak mata pasien dapat dipertahanka n cara
S mendengar mengingat cara n menghardik
suara itu lagi, K : menatap menghardik dapat
pak S harus perawat yang diajarkan mengontrol
bisa halusinasi
mengatakan
pak S tidak
mau melakukan
apa yang pak S
dengar. Atau
jika pak S
mendengar
suara itu, pak S
bisa berbincang
dengan teman
pak S di
ruangan. Pak S
maukan
melakukannya?

K : Iya mba.
Saya mau.

P : Baiklah
kalau begitu P : Kontak Berharap Kontak mata Mengevalua
saya ulangi mata pasien dapat dipertahanka si cara
yah, jika pak S menerima n menghardik
mendengar K : menatap saran perawat dapat
suara itu, apa perawat memastikan
yang pak S apakah
lakukan? pasien dapat
mengingat
P : Saya bilang cara yang
saya tidak mau dajarkan
dengar.

P : Bagus pak
S. Jangan lupa P : Kontak Berharap Menatap Terminasi
dilakukan mata, ekspresi pasien dapat perawat dan pasien
seperti itu yah. senyum menerima tersenyum, untuk
Kalau begitu K : Tersenyum saran perawat Pasien kontrak
sampai jumpa dan kembali ke merasa pertemuan
besok yah pak tempat tidur senang selanjutnya
S. Terimakasih karena
yah. diperhatikan

P : Baik mba.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai