Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN PEMBERIAN IJEKSI

INTRAVENA MELALUI SELANG INFUS

PADA TN. J DENGAN DI RUANG DAHLIA

RST Dr. ASMIR SALATIGA

DISUSUN OLEH :

NI MADE SUNARTI

SN191105

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


ANALISIS SINTESA TINIDAKAN PEMBERIAN INJEKSI INTRAVENA
MELALUI SELANG INFUS
PADA TN.J DIRUANG DAHLIA RS dr. ASMIR DKT SALATIGA

Hari : Senin

Tanggal : 14 Oktober 2019

Jam : 15.00 WIB

A. Keluhan Utama : Perut terasa nyeri pada bagian kanan bawah

B. Diagnosa Medis : Post Appendisitis

C. Diagnosa Keperawatan:Nyeri

D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan:

DS: Pasien mengatakan perut terasa nyeri bagian kanan bawah

DO: Ekpresi pasien tampak meringgis dan sesekali memegang perutnya

P: Post App

Q: Seperti ditusuk tusuk

R: Perut kanan bawah

S: 6

T: Hilang timbul

E. Dasar Pemikiran

Pasien mengatakan perut terasa nyeri pada bagian kanan bawah, untuk
mengurangi nyeri pasien mendapatkan terapi injeksi analgetic ketorolac 1
ampul IV,pasien terpasang infus NaCl 20 tpm.

F. Prinsip Tindakan Keperawatan

Standar Operasional Prosedur yang dilakukan


a. Persiapan alat dan bahan:

1.Spuit 3 cc

2.Obat injeksi norages dalanm tempatnya

3.Selang intravena

4.Kapas Alkhohol

b. Prosedur Kerja

1.Cuci tangan

2.Jelaskan pada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan

3.Periksa Identitas pasien,kemudian masukakan ke dalam spuit

4.Cari tempat penyutikan daerah selang infus[ terpasang venflon,kemudian


buka tutup venflon,lalu jarum dilepas dari spuitnya]

5.Lakukan desinfektan dengan kapas alkhohol dan stop aliran infus

6.Lakukan penyuntikan

7.Setelah selesai,lepas spuitnya

8.Periksa kecepatan infus dan observasi obat

9.Cuci tangan

10.Catat obat yang telah diberiakan dan dosisnya

G. Analisis tindakan

Pasien mengatakan nyeri pada perut

Diberikan terapi farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

Nyeri dapat teratasi


H. Bahaya dilakukannya tindakan

sPemberian injeksi yang tidak teliti , akan menyebabkan pheblitis dan apabila
ada udara di dalam spuit dan masuk ke selang infus sampai akhirnya masuk ke
pembuluh darah klien bisa menyebabkan terjadi emboli pada tangan yang
terpasang infus.

I. Tindakan keperawatan yang dilakukan setelah dilakukan tindakan


1. Memonitor manajemen nyeri
2. Motivasi klien untuk bernafas pelan dan dalam (relaksasi nafas dalam)
3. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi

J. Hasil yang didapat setelah tindakan

S: Klien mengatakan nyeri berkurang, skala nyeri berkurang menjadi 4

O: Klien tampak rileks dan ekspresinya mulai membaik

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

1. Memonitor manajemen nyeri


2. Motivasi klien untuk bernafas secara pelan dan dalam (relaksasi nafas
dalam)
3. Kolaborasi pemberian obat sesuai dengan indikasi

K. Evaluasi diri

Tindakan ini sudah dilakukan sesuai prosedur da prinsip steril. Pada spuite
sudah dilihat sampai tidak ada udara lagi lalu obat dimasukan agar tidak timbul
emboli, setelah pemberian injeksi juga sudah di observasi, apakah terjadi
bengkak atau tidak pada area penusukan dan memastikan aliran infus lancer
serta observasi respon klien.

I. Daftar pustaka
ACC/AHA. (2013). Guideline for the manajement of ST-Elevation Myocardial
Infaction. A Respon of the Ameican College Fundation/American Heart
Assosiation Task force on Praktice Guideline.
Ignatavius & Workman. (2010). Medical Surgical Nursing. Printed in the
United States of America.
Nurma. (2015). Pengaruh Praktik Injeksi Intravena Oleh Perawat Terhadap
Kejadian Plebitis Di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Tahun 2012.
Universitas M.H. Thamrin.
Tim IPCN. (2016). Medical Record, Keperawatan, Payakumbuh : RSI Ibnu
Sina
Wibowo. (2010). Manajemen Kinerja Edisi Ketiga. Jakarta. Rajawali Pers.

Mengetahui
Mahasiswa Praktikan, Pembimbing
Klinik/CI

(………………………….) (………………………….)

Anda mungkin juga menyukai