Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS SINTESIS TINDAKAN TERAPI INHALASI NEBULIZER

PADA Tn. S DIRUANG RAWAT INAP KLINIK PRATAMA


RIFDA MEDICA SRAGEN

Dosen Pembimbing : Isra Nur Utari Syachnara Potaboga S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh :
Nama : Achmad Affandi
NIM : SN192001

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
ANALISIS SINTESIS TINDAKAN TERAPI INHALASI NEBULIZER
PADA Tn. S DIRUANG RAWAT INAP KLINIK PRATAMA
RIFDA MEDICA SRAGEN

Hari : Senin
Tanggal : 8 Februari 2021
Jam : 09 : 00 WIB
A. Keluhan Utama : Pasien mengatakan batuk dan sesak nafas
B. Diagnosa medis : Bronkopneumonia
Diagnosa keperawatan : Bersihan Jalan nafas tidak efektif (D.0149)
berhubungan dengan sekresi yang tertahan dibuktikan dengan Dipsneu, batuk
tidak efektif, sputum berlebih dan sekresi yang tertahan
C. Data yang mendukung diagnosa keperawatan
DS : Pasien mengatakan demam, disertai dengan sesak nafas, mual, muntah
lemas dan batuk kadang kadang sudah berobat dipuskesmas tetapi belum
berkurang, pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi dan diabetes
mellitus
DO : pasien tampak sesak nafas
SPO2 : 78%
RR : 32x/menit
D. Dasar Pemikiran :
Batuk adalah reflek pertahanan adanya iritasi trakeobronkial dan
mekanisme membersihkan saluran nafas bagian bawah. Batuk juga
merupakan reaksi pertahanan tubuh yang dapat melindungi paru-paru (Susanti
et al 2013) terdapat dua jenis batuk basah dan batuk kering. Batuk produktif
merupakan mekanisme perlindungan tubuh karena berfungsi menghilangkan
atau mengeluarkan dahak yang mengandung zat asing (kuman atau pun debu).
Batuk kering terjadi akibat rangsangan benda asing, iritasi atau allergen yang
sering menyertai selesma sehingga sebaiknya ditekan (Saminan, 2015).
Pilihan terapi terdiri dari terapi utama dan terapi tambahan. Terapi
utama meliputi terapi antibiotic dan terapi tambahan adalah terapi simtomatis
seperti terapi analgesik, antipiretik terapi inhalasi bronkodilator dan mukolitik
(Meriyani, 2016).
Terapi inhalasi bertujuan untuk memberikan efek bronkodilatasi atau
melebarkan lumen bronkus dahak menjadi encer sehingga mempermudah
dikeluarkan dan dapat mengatasi infeksi (Wahyuni, 2014). Terapi inhalasi
adalah pemberian obat secara inhalasi (hirupan) kedalam saluran respiratori
(Rahajoe, 2010). Pemberian terapi inhalasi yaitu teknik yang dilakukan
dengan uap dengan menggunakan obat ventolin. Obat ventolin adalah obat
yang digunakan untuk membanu mengencerkan secret yang diberikan dengan
cara diuap (Sutiyo dan Nurlaila, 2017)
E. Prinsip tindakan keperawatan
SOP pemberian terapi inhalasi nebulizer
1. Terapi inhalasi nebulizer adalah pemberian terapi dengan teknik yang
dilakukan dengan uap
2. Tujuan tindakan yaitu untuk mengencerkan secret
a. Persiapan Alat
1) Alat nebulizer
2) Obat velutine
3) Selang masker
b. Persiapan pasien dan Fase Orientasi
1) Menyapa klien
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan pada pasien tentang persiapan, tujuan dan prosedur
pemberian terapi nebulizer
4) Menutup sampiran
c. Implentasi
1) Mencuci tangan
2) Memakai APD seperti handscon, masker, face shield dan hazmat
3) Mendekatkan alat
4) Mendengarkan suara nafas menggunakan stetoskop
5) Ambil tempat obat kemudian masukkan obat ketemoat nebulizer
6) Memasang tutup adaptor, kemudian menyalakan dengan
menekam tombol ON
7) Memasang masker nebulizer pada hidung klien
8) Menganjurkan klien untuk menghirup uap
9) Mematikan nebulizer
10) Melepas masker
11) Membereskan alat
12) Melepas sarung tangan dan mencuci tangan
d. Dokumentasi
Menulis hasil pemberian terapi nebulizer
F. Analisis tindakan
Pemberian terapi nebulizer dilakukan pada pasien yang mengalami sesak
nafas dan batuk berdahak.
Dalam hal ini saya melakukan pemberian terapi inhalasi nebulizer sesuai
anjuran dan SOP.
G. Bahaya dilakukannya tindakan
Dalam pemberian terapi inahalasi nebulizer tidak ada bahaya, hanya yang
perlu diperhatikan adalah alat selang masker yang digunakan harus kondisi
baik antara pasien 1 dan lainnya harus ganti untuk mengurangi penularan
penyakit.
H. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
Melakukan TTV
I. Hasil yang didapat setelah dilakukan tindakan
S : Pasien mengatakan dahak dapat keluar dan sesak nafas sedikit
berkurang
O : - TD : 110/70 mmHg
- Suhu : 38,1 Celcius
- Nadi : 88x/menit
- RR : 30x/menit
A : Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif dapat teratasi
P : Hentikan intervensi Intervensi
J. Evaluasi Diri
Melakukan tindakan pemberian terapi inhalasi nebulizer sesuai prosedur yang
dianjurkan, senang bisa diberi kesempatan untuk melakukan tindakan pada
pasien
K. Daftar Pustaka / Referensi
Astuti WT, marhamah A & Diniyah N. ( 2019) Penerapatn terapi inhalasi
nebulizer untuk mengatasi bersihan jalan nafas pada pasien bronkopneumonia.
Jurnal Keperawatan. Vol 8. (2).

Mengetahui,
Mahasiswa Praktikan Pembimbing klinik

(……………….……) (…………………..………)

Anda mungkin juga menyukai