Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN

INJEKSI INTRASELANG PADA TN.K


RUANG FLAMBOYAN II RSUD SALATIGA

Disusun oleh :
RINDI ALDILA ARIANTO
NIM : SN172084

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2018
LEMBAR PENGESAHAN

ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN PADA TN.K DENGAN


HEMIPARESE SUSPECT SNH DI RUANG FLAMBOYAN II
RSUD SALATIGA

Telah disetujui pada

Hari :

Tanggal :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(..............................................) (..............................................)
ANALISA SINTESIS TINDAKAN
INJEKSI INTRASELANG PADA TN.K
RUANG FLAMBOYAN II RSUD SALATIGA

Hari : Selasa
Tanggal : 30 April 2018
Jam : 21.00 WIB

A. Keluhan Utama
Keluarga pasien mengatakan tangan dan kaki sebelah kanan terasa lemas.
B. Diagnosa Medis
Hemiparese Suspect SNH
C. Diagnosa Keperawatan
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan factor biologis.
D. Data Yang Mendukung Diagnosa Keperawatan
Data Subjektif :
1. Keluarga pasien mengatakan tangan dan kaki sebelah kanan terasa lemas.
Data Objektif :
1. GCS E4V5M6= 15 (Compos Mentis)
2. Tangan dan kaki sebelah kanan terasa lemas bila digerakkan.
3. Vital Sign :
TD : 150/100 mmHg RR : 24x/m
N : 92 x/m S : 360C
4. SpO2 : 97%
E. Dasar Pemikiran
Pemberian obat secara injeksi merupakan pemberian obat yang
dilakukan dengan menyuntikkan obat tersebut ke jaringan tubuh atau
pembuluh darah dengan menggunakan spuit (Ambarwati, 2009).
Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat
kedalam pembuluh darah vena atau melalui karet selang infus dengan
menggunakan spuit, sedangkan pembuluh darah vena adalah pembuluh darah
yang menghantar darah ke jantung. Injeksi intravena bertujuan untuk
memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorpsi dari pada dengan injeksi
parental lain, menghindari terjadinya kerusakan jaringan serta memasukkan
obat dalam jumlah yang lebih besar.
F. Prinsip Tindakan Keperawatan
1. Fase orientasi
a. Memberi salam / menyapa klien & keluarga
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan tindakan
d. Menjelaskan langkah prosedur
e. Menanyakan kesiapan klien
2. Fase Kerja
a. Mencuci tangan
b. Mengatur posisi klien agar nyaman sesuai dengan daerah penyuntikan
c. Menempatkan alat dekat klien
d. Memasang perlak pengalas
e. Memakai sarung tangan
f. Melakukan desinfeksi pada area yang akan diinjeksi
g. Menusukkan spuit dengan sudut 30 derajat dengan lubang jarum
menghadap ke atas
h. Menutup aliran infus / mengklem selang infus
i. Melakukan aspirasi dan menyuntikkan obat
j. Melakukan disinfeksi pada area yang telah diinjeksi
k. Membuka aliran infus dan mengatur tetesan infus
l. Melepas sarung tangan
m. Merapikan alat dan klien
n. Mencuci tangan
3. Fase Terminasi
a. Melakukan evaluasi
b. Menyampaikan RTL
c. Dokumentasi
d. Berpamitan

G. Analisa Tindakan
Terapi intravena merupakan pemberian cairan atau obat ke dalam
pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu melalui pemasangan
infus (Heriana, 2014). Terapi intravena melalui pemasangan infus digunakan
untuk mengobati berbagai kondisi pasien di lingkungan perawatan Rumah
Sakit.Sistem terapi ini memungkinkan terapi berefek langsung, lebih cepat,
lebih efektif, dan dapat dilakukan secara kontinu. Pada dasarnya, ada dua cara
menyuntik intra selang. Yang pertama dengan cara mengehentikan aliran
infus. Cara ini merupakan cara umum yang dilakukan oleh banyak perawat.
Teknisnya, ketika seorang perawat akan menyuntikan obat ke pasien lewat
intra selang, perawat menghentikan aliran infus dengan cara mematikan aliran
infus atau melipat selang infus.
H. Bahaya Dilakukan Tindakan
1. Jika melakukan injeksi terlalu cepat dapat menyebabkan hematom pada
pembuluh darah akibat tekanan aliran yang tinggi.
2. Dapat berpotensi iritan pada pembuluh vena kecil yang aliran darahnya
lambat
I. Tindakan Keperawatan Lain Yang Dilakukan
1. Observasi ketidaknyamanan pasien
2. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam
3. Anjurkan keluarga memberikan lingkungan yang nyaman
4. Kolaborasi dengan dokter untuk terapi obat
J. Hasil Yang Didapatkan Setelah Dilakukan Tindakan
S : Klien mengatakan nyeri berkurang
O : - Klien sudah tidak gelisah
- Klien tampak nyaman
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi ketidaknyamanan pasien
- Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam
- Anjurkan keluarga memberikan lingkungan yang nyaman

K. Evaluasi Diri
1. Cek kembali obat yang diberikan.
2. Selalu mengecek kelancaran tetesan infus sebelum menyuntik klien.
3. Pergunakan teknik yang tepat dalam menyuntikan
4. Perhatikan durasi penyuntikan

Daftar Pustaka
1. NANDA. 2010. Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC
2. Padila. 2012. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta:
Nuha Medika
3. Nursalam. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik.
Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika. 2008.
4. Price dan Wilson. 2012. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
sPenyakit.Volume I. Jakarta: EGC .
5. Perry & Potter. 2007. BukuAjar Fundal Mental Keperawatan Konsep,
Proses Dan Praktik. Edisi 4.Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai