Anda di halaman 1dari 9

CLOSE SUCTION SYSTEM

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Keperawatan Ktitis


Oleh:

Kelompok 8

AHDI JAZULI
DESI SELASWATI
NASRUDIN
SRI SULASTRI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KEPERAWATAN


STIKKES YATSI TANGERANG

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah
taufik, dan inayah-Nya kepada kita semua. Sehingga kami bisa menjalankan
kehidupan ini sesuai dengan ridho-Nya. Syukur Alhamdulillah kami dalam
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan rencana. makalah ini kami beri judul
Tindakan Suction "dengan Sistem Terbuka dan Tertutup” dengan tujuan untuk
menambah pengetahuan kita. Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah keperawatan kritis yang telah memberikan
bimbingan kepada kami dalam pembuatan makalah ini hingga selesai. Tidak
lupa kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini. kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan didalamnya. kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun
demi tercapainya kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi semua. Atas perhatiannya, kami ucapkan
terimakasih.

Tangerang 13 april 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
kata Pengantar
daftar isi

BAB I
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB II
A. Definisi Suction
B. Prinsip Suction
C. Tekanan Saat Melakukan Suction
D. Indikasi Suction
E. Kontra Indikasi Suction

BAB III
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
A. Latar belakang

Suctioning atau penghisapan merupakan tindakan untuk mempertahankan


jalan nafas sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas adekuat
dengan cara mengeluarkan secret pada klien yang tidak mampu
mengeluarkannya sendiri. (ignativicius.1999). Sebagian pasien mempunyai
permasalahan di pernafasan yang memerlukan bantuan ventilator mekanik dan
pemasangan ETT (Endo Trakeal Tube), dimana pemasangan ETT (Endo
Trakeal Tube) masuk sampai percabangan bronkus pada saluran nafas. Pasien
yang terpasang ETT (Endo Trakeal Tube) dan ventilator maka respon tubuh
pasien untuk mengeluarkan benda asing adalah mengeluarkan sekret yang mana
perlu dilakukan tindakan suction. Suction adalah suatu tindakan untuk
membersihkan jalan nafas dengan memakai kateter penghisap melalui
nasotrakeal tube (NTT), orotraceal tube (OTT), traceostomy tube (TT), pada
saluran pernafasa bagian atas. Bertujuan untuk membebaskan jalan nafas,
mengurangi retensi sputum, merangsang batuk, mencegah terjadinya infeksi
paru. Prosedur dikontraindikasikan pada klien yang mengalami kelainan yang
dapat menimbulkan spasme laring terutama sebagai akibat penghisapan melalui
trakea gangguan perdarahan, edema laring, varises esophagus, perdarahan
gaster, infark miokard (elly, 2000). Penggunaan ventilasi mekanik
menimbulkan efek samping komplikasi, salah satunya adalah infeksi jalan
nafas. infeksi jalan nafas berhubungan dengan pemakaian ventilator dikenal
dengan ventilator Assisted Pneumonia (VAP) (jones,2009). Ventilator
Associated Pneumonia merupakan pneumonia yang terjadi 48 jam atau lebih
setelah ventilator mekanik diberikan. Ventilator Asociated Pneumonia (VAP)
merupakan bentuk infeksi nosokomial yang paling sering ditemui diruang
perawatan intensif.

dengan peningkatan durasi penggunaan ventilasi mekanik. estimasi insiden


adalah sebanyak 3% per hari selama 5 hari pertama, 2% per hari selama 6-10
hari, dan 1% per hari setelah 10 hari (Amanullah & Posner, 2010). insiden
Ventilator Assosiated Pneumonia pada pasien yang mendapat ventilasi mekanik
sebanyak 22.8% dan pada pasien yang mendapat ventilasi mekanik
menyumbang sebanyak 86% dari kasus infeksi nosokomial. Selanjutnya resiko
terjadi pneumonia meningkat 3 sampai 10 kali lipat pada pasien yang mendapat
ventilasi mekanik (Agustyn,2007).

B. rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan suction ?

2. Sebutkan apa saja indikasi dan kontraindikasi dari tindakan suction ?

3. Apa saja alat yang harus dipersiapkan untuk melakukan tindak suction ?

4. Apa saja persiapan pasien sebelum dilakukan tindakan suction ?

5. Bagaimana langkah prosedur dalam melakukan tindakan suction ?

6. Apa saja hal yang perlu diperhatikan setelah dilakukan tindakan suction ?

C. Tujuan

1. Menjelaskan definisi tertutup

2. Menyebutkan indikasi dan kontraindikasi tindakan suction

3. Menjelaskan alat yang harus dipersiapkan sebelum dilakukan tindakan

4. Mendiskripsikan langkah prosedur tindakan suction terbuka tertutup

5. Menyebutkan hal-hal yang harus diperhatikan setelah dilaku tindakan


suction.

BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI
Suction (Pengisapan lendir) merupakan tindakan pengisapan yang
bertujuan untuk mempertahankan jalan napas, sehingga memungkinkan
terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara mengeluarkan
secret dari jalan nafas, pada klien yang tidak mampu mengeluarkan sendiri.
Suction merupakan suatu metode untuk mengeluarkan secret jalan nafas
dengan menggunakan alat Via mulut, nasofaring atau trakeal.
B. PRINSIP SUCTION

Dalam melakukan tindakan suction, ada beberapa prinsip yang harus


diperhatikan diantaranya :

1. Aseptik : Segala upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknya


mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan
mengakibatkan infeksi.
2. Asianotik : Tindakan yang tidak boleh menimbulkan sianosis
3. Atraumatik : Tindakan yang mencegah terjadinya trauma.

C. MACAM SELANG SUCTION

a. Closed Suction System (CSS)

close Suction merupakan kanul dengan sistem tertutup yang selalu


terhubung dengan sirkuit ventilator dan penggunaanya tidak perlu membuka
konektor sehingga aliran udara yang masuk tidak terinterupsi. CSS digunakan
pada pasien yang terpasang endotracheal tube dengan ventilator, terutama dalam
pencegahan hipoxemia dan infeksi nosokomial (VAP). closed Suction System
digunakan untuk mencegah kontaminasi udara luar, kontaminasi pada petugas
dan pasien, mencegah kehilangan suplai udara paru, mencegah terjadinya
hipoksemia, mencegah penurunan saturasi oksigen selama dan sesudah
melakukan suction, menjaga tekanan positife pressure ventilasi dan PEEP,
terutama pasien yang sensitif bila lepas dari ventilator seperti pasien apneu,
pasien yang butuh PEEP tinggi. Infeksi dengan pemakaian ventilator dikenal
dengan ventilator Associated Pneumonia. hal ini diakibatkan salah satunya
karena tindakan suction yang dilakukan untuk mempertahankan efektifnya jalan
nafas, merangsang batuk, membersihkan sekret pada pasien yang terpasang
endotracheal tub. Namun dengan menggunakan CSS, pasien dapat
mempertahanakan volume tidal, konsentrasi oksigen, dan Positife end
ekspiratory Pressure (PEEP) disampaikan oleh ventilator saat dilakukan suction.
akhirnya, hal ini akan mengurangi terjadinya hipoksemia pada induced suction.
keuntungan lain dalam penggunaan CSS adalah dapat menurunkan resiko
infeksi, bahkan ketika selang suction yang sama diguna berkali-kali. hal ini
disebabkan karena selang suction berada dalam kantong plastik / catheter
sleeve. Sehingga perawat tidak perlu menyentuh selang suction dan sirkuit
ventilator dapat tertutup.

D. TEKANAN SAAT MELAKUKAN SUCTION

Tekanan Negatif untuk Pengisapan

Pengesetan Vakum dinding

Bayi 60-100 mmhg

Anak-anak 100-120 mmhg

Dewasa 120-150 mnhg

Pengesetan Vakum portabel

dewasa (7-15 inc atau no 18)

E. INDIKASI

Dalam melakukan suction kepada pasien harus di pastikan bahwa pasien


tersebut memang diindikasikan untuk dilakukan tindakan suction. Indikasi
pasien harus dilakukan tindakan suction adalah :

1. Pasien yang pita suaranya tidak dapat tertutup karena kelemahan otot
epiglotis.
2. Pasien yang koma dengan produksi sputum meningkat.
3. Pasien yang tidak bisa batuk karena kelumpuhan dari otot pernafasan.
4. bayi atau anak diba$ah umur & tahun dengan produksi sputum
meningkat.
5. Pasien yang sekretnya sangat banyak dan kental, dimana dia sendiri untuk
mengeluarkannya.
F. KONTRA INDIKASI
1. Hipoksia.
2. Trauma jaringan.
3. Meningkatkan resiko infeksi.

DAFTAR PUSTAKA
Potter,P.A. dan Perry,A.H(1997). Fundamental keperawatan : konsep, proses,
dan praktik keperawatan Vol 2. Jakarta ( Penerbit buku kedokteran EGC).

Price,S.A.(2003). Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit . EGC


kedokteran. jakarta (Penerbit buku kedokteran EGC).

Anda mungkin juga menyukai