Anda di halaman 1dari 3

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMASANGAN KATETER URETHRA

1. Diagnosa Keperawatan dan Dasar Pemikiran


Kelebihan volume cairan berhubungan dengan disfungsi ginjal dan retensi
natrium.
Dasar pemikiran :
Chronic Kidney Disease (CKD) adalah salah satu penyakit renal tahap
akhir. CKD merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible.
Dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan
keseimbangan cairan elektrolit yang menyebabkan uremia atau retensi urea
dan sampah nitrogenlain dalam darah (Smeltzer dan Bare, 2002).

Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah penurunan fungsi ginjal yang


bersifat persisten dan irreversible. Sedangkan gangguan fungsi ginjal yaitu
penurunan laju filtrasi glomerulus yang dapat digolongkan dalam kategori
ringan, sedang dan berat (Mansjoer, 2007). Biasanya penyakit ini disertai
oliguria (pengeluaran kemih < 400 ml/ hari). Karena pada CKD terjadi
penurunan sirkulasi ginjal mengakibatkan peningkatan tonusitas medular yang
selanjutnya memperbesar reabsorbsi dari cairan tubular distal. Oleh karenanya
perubahan urine tipikal pada keadaan perfusi rendah. Volume urine menurun
sampai kurang dari 400 ml/ hari. Sehingga perlu dilakukan pemasangan
kateter urethra untuk memantau volume urine dan balance cairan pasien.

2. Tindakan Keperawatan yang Dilakukan


Memasang kateter uretra.

3. Prinsip Tindakan
a. Sterilitas
b. Gunakan kateter sesuai ukuran
c. Persiapan alat :
1) Sarung tangan steril
2) Folley catheter (sesuai dengan ukuran)
3) Urine bag
4) Spuit 20 cc
5) Aquabides 25 cc
6) Jeli
7) Plester
8) Bengkok
9) Perlak pengalas
d. Prosedur Pelaksanaan :
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Menjelaskan prosedur & tujuan tindakan yang akan dilakukan pada
pasien
3) Mengatur posisi pasien
4) Memakai sarung tangan steril
5) Bentangkan duk pengalas
6) Mengolesi kateter dengan jeli
7) Memasukkan selang kateter secara perlahan ke lubang utetra
8) Spuit yang berisi cairan aquabides 25 cc digunakan untuk fiksasi kateter
9) Fiksasi selang dengan plester

4. Analisa Tindakan
Pemasangan kateter uretra dimaksudkan untuk pemantauan haluaran urin
(output) pada klien karena produksi urin pasien yang berkurang akibat dari
penurunan sirkulasi ginjal yang mengakibatkan peningkatan tonusitas medular
yang selanjutnya memperbesar reabsorbsi dari cairan tubular distal.

5. Bahaya dan Pencegahan


Bahaya :
a. Infeksi
b. Striktur uretra
c. Ruptur uretra
d. Perforasi buli-buli
e. Pendarahan
f. Balon pecah atau tidak bisa dikempeskan
Pencegahan : lakukan pemasangan kateter uretra sesuai dengan prosedur
tindakan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan prinsip tindakan, seperti
pengecekan balon kateter sebelum pemasangan, memperhatikan teknik steril,
pemasangan secara gentle, pemberian lubrikasi, dan mengunakan kateter yang
sesuai.

6. Hasil yang Didapatkan dan Maknanya


S : Klien mengatakan perut tidak terasa penuh
O : terdapat keluaran urin pada klien meskipun sedikit
A : Masalah dapat teratasi dengan keluaran urine yang banyak
P : Pertahankan intervensi :
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antidiuretik sesuai kebutuhan
- Pertahankan keakuratan catatan asupan dan haluaran
7. Tindakan Keperawatan lain
a. Monitor TTV
b. Monitor BUN
c. Berikan diuretik sesuai kebutuhan

8. Evaluasi Diri
Dapat melakukan pemasangan kateter tanpa bantuan.
Daftar Pustaka

Ns. Kusyati Eni, S.Kep, dkk (2006) Keterampilan dan Prosedur Laboratorium :
Keperawatan Dasar. Jakarta : EGC

Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta :EGC

Anda mungkin juga menyukai