Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PROSEDUR KHUSUS

PEMASANGAN KATETER URIN PADA Ny.E

DENGAN HIPOGLIKEMIA

DI IGD RSUD KRMT WONGSONEGORO

Disusun Oleh :

Shinta Salsabila

P1337420618051

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2021
A. PENGERTIAN PROSEDUR
Pemasangan kateter atau kateter urine adalah suatu tindakan keperawatan
memasukan kateter kedalam kandung kemih melalui uretra.
B. INDIKASI PROSEDUR
1) Indikasi Diagnostik Pemasangan Kateter :

 Mengambil spesimen urin tanpa terkontaminasi


 Monitoring dari produksi urin (urine output), sebagai indikator status cairan
dan menilai perfusi renal (terutama pada pasien kritis)
 Pemeriksaan radiologi pada saluran kemih
 Diagnosis dari perdarahan saluran kemih, atau obstruksi saluran kemih
(misalnya striktur atau hipertropi prostat) yang ditandai dengan kesulitan
memasukkan kateter
2) Indikasi Terapi Pemasangan kateter :

 Retensi urin akut (misalnya pada benign prostatic hyperplasia, bekuan darah,
gangguan neurogenik)
 Obstruksi kronik yang menyebabkan hidronefrosis, serta tidak dapat diperbaiki
dengan obat atau tindakan bedah
 Inkontinensia urin yang tidak tertangani dengan terapi lainnya, yang juga dapat
menyebabkan iritasi pada kulit sekitar kemaluan
 Inisiasi irigasi kandung kemih berkelanjutan
 Dekompresi intermiten pada gangguan kandung kemih neurogenik
 Pemeliharaan kondisi higiene atau sebagai terapi paliatif (pasien terminal)
pada kondisi pasien yang memerlukan istirahat (bedrest) dalam waktu lama

C. ALAT DAN BAHAN PROSEDUR

1) Handscoen steril
2) Kateter steril ukuran 14 fr sesuai ukuran dan jenis
3) Doek lubang steril
4) Jelly
5) Lidokain 1% dicampur jelly ( perbandingan 1 :1 ) masukkan dalam spuit ( tanpa
jarum )
6) Larutan antiseptic + kassa steril
7) Perlak dan pengalas
8) Nierbeken
9) Spuit 10 cc
10) Aquades
11) Urinal bag
12) Plester / hypafix
13) Gunting

D. SISTEMATIKA PROSEDUR

Tahap Pra Interaksi


1) Melakukan pengecekan program terapi
2) Mencuci tangan
3) Menyiapkan alat
Tahap Orientasi
1) Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3) Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
Tahap Kerja
1) Menjaga privacy Pasien dengan memasang sampiran dan selimut
2) Mengatur posisi pasien dalam posisi terlentang dan melepaskan pakaian bawah
3) Memasang perlak dan pengalas
4) Menyiapkan plester fiksasi kateter dan label waktu pemasangan kateter, membuka
kemasan luar kateter dengan tetap mempertahankan kesterilannya, menyiapkan
pelumas pada kasa steril dan dijaga kesterilannya.
5) Memakai sarung tangan bersih
6) Tangan tidak dominan memegang penis dengan kasa steril, desinfeksi dengan
tangan dominan dengan menggunakan kapas betadin pada meatus uretra.
7) Mengganti sarung tangan steril, memasang duk steril
8) Masukkan jelly anestesi atau pelumas pada uretra kira-kira 10 cc, tahan ujung penis
dan meatus uretra dengan ibu jari dan telunjuk untuk mencegah refluk jelly, tunggu
sebentar kira-kira 3-5 menit agar efek anestesi bekerja.
9) Masukkan foley kateter ke uretra secara perlahan dengan sedikit mengangkat penis
hingga urin keluar (klien dianjurkan tarik napas panjang)
10) Mendorong lagi foley kateter kira-kira 5 cm ke dalam bladder.
11) Gembungkan balon dengan cairan aquadest 15-120 cc
12) Menarik kateter dengan perlahan sampai terasa ada tahanan dan meletakkannya di
atas abdomen bagian bawah.
13) Menyambungkan kateter dengan urine bag
14) Melepas duk, pengalas dan sarung tangan
15) Memfiksasi kateter di atas abdomen bagian bawah
16) Menempel label waktu pemasangan kateter

E. HASIL PELAKSANAAN PROSEDUR


Pada tanggal 2 Desember 2021 pukul 20.15 WIB, dilakukan pengkajian tanda –
tanda vital post tindakan kateterisasi urin pada Ny.E yaitu :
 Tekanan darah : 152/95 mmHg
 RR 21x/menit
 Nadi 103x/menit
 Suhu 36,1⁰ C
 SpO2 98%

Tn. S diantar ke IGD oleh keluarga karena tampak lemas dan tiba-tiba tidak bisa
diajak bicara. Pasien mendapatkan diagnosa medis hiperglikemia. Hasil pemeriksaan
kesadaran pasien : GCS : E4 V4 M6 . Pasien mengalami tremor. GDS pasien tinggi
hingga tidak terdeteksi.

Pasien telah terpasang kateter urine ukuran 14 fr. selang terfiksasi dengan hypafix
di abdomen bagian bawah sebelah kanan. Hasil observasi pukul 19.40 WIB didapatkan
urine sejumlah 120 ml berwarna kuning.

F. HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


1) Cairan yang dibutuhkan untuk menggelembungkan balon disesuaikan dengan yang
tertulis di selang kateter urine.
2) Hati-hati terhadap pengisian balon yang terlalu besar, karna akan menyebabkan
spasma otopt kandung kemih, sakit kepala, kram abdomen bagian bawah, injuri
kandung kemih dan uretra, keringat yang berlebihan, dan automatic dyseflexia.
3) Setelah balon kateter digembungkan, selang ditarik perlahan hingga ada tahanan
lalu dimasukkan lagi sepanjang ± 5 cm.
4) Pertahankan prinsip steril.

Anda mungkin juga menyukai