Anda di halaman 1dari 6

ANALISA SINTESA

PERAWATAN TRAKEOSTOMI

Dosen Pembimbing : Ns. Wahyuningsih Safitri., M.Kep.

Diusun Oleh:

Nama : AFNY LUTFI HIDAYAH

NIM : S17002/S17A

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2021


1. Prinsip Tindakan
a. Pengertian
Tindakan merawat lubang stoma pada trakheostomi dan area sekitar
b. Tujuan
1. Menjaga keutuhan jalan napas
2. Mencegah infeksi
3. Mencegah kerusakan integritas kulit dan sekitar trakheostomi
c. Prosedur
Persiapan Alat
1. Tali pengikat trakheostomi
2. Kom/ mangkok steril, cairan Nacl, hydrogen peroksida (H202), spuit 10 cc
3. Stetokop
4. Suction set
5. Set ganti balut steril
6. 1 pasang heandscon bersih dan steril
7. kapas swab
8. Nierbeken/bengkok plester dan gunting
9. sikat pembersih
10. handuk perlak dan kantung plastik
11. tromol kasa, kaca mata pelindung, masker, gun
Penatalaksanaan
1. Menjelaskan prosedur dan tujuannya kepada klien
2. Membantu klien mengatur posisi yang nyaman (supine atau semifowler)
3. Membentangkan handuk didada klien
4. Menjaga kebutuhan privacy klien
5. Mendekatkan alat pada tempat yang mudah dijangkau
6. Menutup sampiran
7. Mencuci tangan dan memakai handscoen bersih
8. Membuka set peralatan dan bungkus alat-alat yang dibutuhkan untuk
pembersihan trakeostomi.
a. Meletakkan perlak paling bawah
b. Mengatur mangkuk steril kedua dekat, jangan menyentuh bagian dalam
mangkuk
c. Tuangkan 50 ml hidrogen peroksida ke mangkuk, jangan sampai menetes
ke perlak
d. Membuka sikat steril dan letakkan disebelah mangkuk yang berisi hidrgen
peroksida
e. Membuka sikat steril dan letakkan disebelah mangkuk yang berisi
hidrogen peroksida.
f. Membuka bungkusan kasa, tuangkan hidrogen peroksida diatas kasa
pertama, dan normal salin pada kasa kedua, sedangkan kasa ketiga
dibiarkan kering.
g. Jika trakeostomi menggunakan kanule dalam sekali pakai ( disposible),
buka bungkusnya sehingga dapat dengan mudah diambil. Pertahankan
sterilisasi kanule dalam
h. Menentukan panjang tali pengikat trakeostomi yang diperlukan dengan
menggandakan lingkar leher dan menambah 5 cm dan gntung tali pada
panjang tersebut.

9. Melakukan prosedur penghisapan. Pastikan telah mengguanakan skort, kaca


mata pelindung, dan handscoen steril

10. Melepaskan handscoen yang sudah basah dan kenakan handscoen steril yang
baru. Pertahankan agar tangan dominan tetap steril sepanjang prosedur
dilakukan.

11. Membersihkan kanule dalam

12.Mengganti kanule dalam sekali pakai ( disposible inner-canule)

a. Buka dan lepaskan kanul dalam dengan menggunakan tangan yang tidak
dominan dengan hati-hati

b. Lakukan teknik penghisapan dengan teknik steril (jika diperlukan)


c. Mengeluarkan kanul dalam baru steril dari bungkusnya dan siramkan
normal salin steril pada kanul baru tersebut. biarkan normla salin menetes
dari kanul dalam.

d. Memasang kanul dalam dengan hati-hati dan cermat dan kunci kembali agar
tetap pada tempatnya

e. Menghubungkan kembali klien dengan sumber oksigen

13.Membersihkan dalam tak disposible

a. Lepaskan kanule dalam menggunakan tangan tidak dominan dan masukkan


kanule tersebut ke dalam mangkuk berisi hidrogen peroksida

b. Membersihkan kanule dalam dengan menggunakan sikat (tangan dominan


memegang sikat dan tangan yang tidak dominan memegang kanul).

c. Memegang kanula diatas mangkuk yang berisi hidrogen peroksida dan


tuangkan normal saline pada kanula sampai semua bagian kanula terbilas
dengan baik. Biarkan normal saline menetes dari kanule dalam.

d. Memasang kembali kanule dalam dan kunci

e. Hubungkan kembali klien ke sumber oksigen

14. Membersihkan bagian luar/sekitar kanula dan kulit sekitarnya dengan


menggunakan hidrogen peroksida, lalu bilas dengan Nacl dan keringkan
dengan kasa

15. Mengganti tali pengikat trakeostomi:

a. Membiarkan tali yang lama tetap pada tempatnya sementara memasang tali
yang baru
b. Menyisipkan tali yang baru pada salah satu sisi faceplate. Melingkarkan
kedua ujung bebasnya mengelilingi bagian belakang leher klien ke sisi
lainnya faceplate dan ikat dengan kuat tetapi tidak ketat. Gunting tali
trakeostomi yang lama.

16. Memasang kasa mengelilingi kanul luar dibawah tali pengikat dan faceplate.
Periksa kembali untuk memastikan bahwa tali pengikat tidak terlalu ketat tetapi
pipa trakeostomi tertahan dengan aman pada tempatnya.

17. Mengempiskan dan mengembangkan balon (cuff) pipa trakeostomi:

a. memakai hansdcoon

b. jika terdapat klem pada pipa cuff lepaskan klemnya dan sambungkan
dengan spuit

c. meminta klien menghirup nafas dalam (biasanya 5cc). Amati kesulitan


bernafas

18. Mengatur kembali posisi klien, memasang pengaman tempat tidur dan atur
kembali ketinggian tempat tidur.

19. Rapikan peralatan

20. Melepaskan handscoen dan mencuci tangan.

d. Dokumentasi
1. Form lembar catatan perkembangan terintegrasi
2. Form observasi tanda-tanda vital

2. Analisa Tindakan

a. Dasar pemberian tindakan


Tindakan segeraguna mengendalikan jalan nafas atas dapat dicapai dengan tindakan
trakheostomi dan krikotirotomi. Tindakan ini dilakukan untuk menyelamatkan pasien
dalam keadaan gawat nafas dan memperlancar jalan nafas bagian atas.
b. Manfaat pemberian tindakan
Dapat membantu pasien yang kesulitan bernafas dan mengalami penurunan kadar
oksigen yang signifikan guna mencapai trakhea sebagai jalan pintas untuk bernafas
sementara. Trakheostomi dapat dilakukan melalui teknik pembedahan, baik elektif
maupun emergensi.
Link Jurnal: file:///C:/Users/W10/AppData/Local/Temp/675-Article%20Text-993-1-10-
20191114.pdf

3. Bahaya Dilakukan

Komplikasi dari teknik ini adalah ventilasi yang tidak adekuat dapat menyebabkan
hipoksia dan kematian, aspirasi darah, laserasi esofagus, hematoma, perforasi dinding
posterior trakea, emfisema subkutis atau emfisema mediastinum dan perforasi tiroid

Link Jurnal: file:///C:/Users/W10/AppData/Local/Temp/675-Article%20Text-993-1-10-


20191114.pdf

4. Daftar Pustaka

https://youtu.be/6AHtvrbBU78

Anda mungkin juga menyukai