Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

TRACHEOSTOMY
Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Stase Keperawatan KMB 1

DISUSUN OLEH :

YUDHA GANGGA WIRATAMA


KHGD 20017

STIKES KARSA HUSADA GARUT


PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN X
TAHUN AJAR 2020-2021
1. DEFINISI

Tracheotomy berasal dari bahasa Yunanai, dari kata trachea dan tome

(memotong). Istilah trakeotomi (tracheotomy) lebih mengacu kepada

tindakan pembedahan pada trakea untuk fungsi ventilasi. Tracheostomy

juga berasal dari bahasa Yunani, stome (membuka atau mulut) jadi istilah

trakeostomi (tracheostomy) menunjukkan lobang atau stoma permanen

yang dibuat pada trakea dan kulit tersebut.

Tracheostomy adalah pembuatan lubang pada pada bagian anterior trakea

untuk pemasangan tabung guna membebaskan obstruksi saluran napas

bagian atas dan memudahkan ventilasi (Dorlan’s, 2010)

2. TUJUAN

A. Mencegah obstruksi jalan nafas

B. Sarana untuk mengangkat secret

C. Meningkatkan kerja paru

D. Mencegah infeksi

E. Mencegah kerusakan integritas kulit sekitar trakeostomi

3. INDIKASI

A. Tumor laring

B. Injuri/trauma berat

C. Obstruksi jalan nafas

D. Memasang alat bantu pernafasan (respirator)

E. Mengeluarkan sekret pada bronkus yang tidak dapat dikeluarkan

secara fiisologis, misalnya pada pasian dalam keadaan koma


F. Mengurangi ruang rugi (dead air space) di saluran nafas atas seperti

rongga mulut, sekitar lidah, dan faring.

4. PERSIAPAN PASIEN

Atur posisi terlentang atau semifowler.

5. PERSIAPAN ALAT

 Tali pengikat trakeostomi

 Kom steril, cairan Nacl, Hydrogen Peroksida (H202), spuit 10cc.

 Stetoskop

 Suction set

 Set ganti balut steril

 1 pasang handscoen bersih dan 2 pasang handscoen steril

 Kapas apus (swab), alkohol 70%

 Nierbeken/bengkok, plester, dan gunting

 Sikat pembersih

 Handuk, perlak, dan kantung plastic

 Tromol kasa, kaca mata pelindung, masker, gaun/ skort (kalau perlu)

 PENATALAKSANAAN

 Menjelaskan prosedur dan tujuannya kepada klien

 Membantu klien mengatur posisi yang nyaman (supine atau semifowler)

 Membentangkan handuk didada klien

 Menjaga kebutuhan privacy klien

 Mendekatkan alat pada tempat yang mudah dijangkau

 Menutup sampiran
 Mencuci tangan dan memakai handscoen bersih

 Membuka set peralatan dan bungkus alat-alat yang dibutuhkan untuk

pembersihan trakeostomi.

 Meletakkan perlak paling bawah

 Mengatur mangkuk steril kedua dekat, jangan menyentuh bagian dalam

mangkuk

 Tuangkan 50 ml hidrogen peroksida ke mangkuk, jangan sampai menetes ke

perlak

 Membuka sikat steril dan letakkan disebelah mangkuk yang berisi hidrgen

peroksida

 Membuka sikat steril dan letakkan disebelah mangkuk yang berisi hidrogen

peroksida

 Membuka bungkusan kasa, tuangkan hidrogen peroksida diatas kasa pertama,

dan normal salin pada kasa kedua, sedangkan kasa ketiga dibiarkan kering

 Jika trakeostomi menggunakan kanule dalam sekali pakai ( disposible), buka

bungkusnya sehingga dapat dengan mudah diambil. Pertahankan sterilisasi

kanule dalam

 Menentukan panjang tali pengikat trakeostomi yang diperlukan dengan

menggandakan lingkar leher dan menambah 5 cm dan gntung tali pada

panjang tersebut.

 Melakukan prosedur penghisapan. Pastikan telah mengguanakan skort, kaca

mata pelindung, dan handscoen steril


 Melepaskan handscoen yang sudah basah dan kenakan handscoen steril yang

baru. Pertahankan agar tangan dominan tetap steril sepanjang prosedur

dilakukan.

 Membersihkan kanule dalam

 Mengganti kanule dalam sekali pakai ( disposible inner-canule)

 Buka dan lepaskan kanul dalam dengan menggunakan tangan yang tidak

dominan dengan hati-hati

 Lakukan teknik penghisapan dengan teknik steril (jika diperlukan)

 Mengeluarkan kanul dalam baru steril dari bungkusnya dan siramkan normal

salin steril pada kanul baru tersebut. biarkan normla salin menetes dari kanul

dalam.

 Memasang kanul dalam dengan hati-hati dan cermat dan kunci kembali agar

tetap pada tempatnya

 Menghubungkan kembali klien dengan sumber oksigen

 Membersihkan dalam tak disposable

 Lepaskan kanule dalam menggunakan tangan tidak dominan dan masukkan

kanule tersebut ke dalam mangkuk berisi hidrogen peroksida

 Membersihkan kanule dalam dengan menggunakan sikat (tangan dominan

memegang sikat dan tangan yang tidak dominan memegang kanul).

 Memegang kanula diatas mangkuk yang berisi hidrogen peroksida dan

tuangkan normal saline pada kanula sampai semua bagian kanula terbilas

dengan baik. Biarkan normal saline menetes dari kanule dalam.

 Memasang kembali kanule dalam dan kunci


 Hubungkan kembali klien ke sumber oksigen

 Membersihkan bagian luar/sekitar kanula dan kulit sekitarnya dengan

menggunakan hidrogen peroksida, lalu bilas dengan Nacl dan keringkan

dengan kasa

 Mengganti tali pengikat trakeostomi

 Membiarkan tali yang lama tetap pada tempatnya sementara memasang tali

yang baru

 Menyisipkan tali yang baru pada salah satu sisi faceplate. Melingkarkan kedua

ujung bebasnya mengelilingi bagian belakang leher klien ke sisi lainnya

faceplate dan ikat dengan kuat tetapi tidak ketat. Gunting tali trakeostomi yang

lama.

 Memasang kasa mengelilingi kanul luar dibawah tali pengikat dan faceplate.

Periksa kembali untuk memastikan bahwa tali pengikat tidak terlalu ketat

tetapi pipa trakeostomi tertahan dengan aman pada tempatnya.

 Mengempiskan dan mengembangkan balon (cuff) pipa trakeostomi

 Memakai hanscoen

 Jika terdapat klem pada pipa cuff lepaskan klemnya dan sambungkan dengan

spuit

 Meminta klien menghirup nafas dalam (biasanya 5cc). Amati kesulitan

bernafas

 Mengatur kembali posisi klien, memasang pengaman tempat tidur dan atur

kembali ketinggian tempat tidur.

 Rapikan peralatan
 Melepaskan handscoen dan mencuci tangan.

6. DOKUMENTASI

A. Lembar catatan perkembangan terintegrasi

B. Observasi tanda-tanda vital

Anda mungkin juga menyukai