NIM :KHGD20017
1. Definisi Fraktur
dengan patah tulang. Biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.
Kekuatan, sudut, tenaga, keadaan tulang dan jaringan lunak di sekitar tulang
akan menentukan apakah fraktur yang lengkap atau tidak lengkap. Fraktur
2. Etiologi
daerah tekanan. Fraktur yang terjadi biasa nya bersifat kominutif dan
lebih jauh dari daerah fraktur, trauma tersebut disebut trauma tidak
fraktur pada klavikula. Pada keadaan ini biasanya jaringan lunak tetap
utuh.
atau memecah, misalnya pada badan vertebra, talus, atau fraktur buckle
pada anak-anak trauma langsung yang disertai dengan resistensi pada satu
karena remuk; trauma karena tarikan pada ligamen atau tendo akan
keadaan berikut.
1) Fraktur traumatik, yaitu fraktur yang terjadi karena trauma yang tiba-tiba
mengenai tulang dengan kekuatan yang besar dan tulang tidak mampu
tumor, kelainan bawaan) dan dapat terjadi secara spontan atau akibat
trauma ringan.
3) Fraktur stress yaitu fraktur yang terjadi karena adanya trauma yang terus
mempunyai hubungan dengan dunia luar melalui luka pada kulit dan
jaringan lunak, dapat berbentuk from within (dari dalam), atau from
Derajat I :
- Luka < 1 cm
- Kontaminasi minimal
Derajat II :
- Leserasi > 1 cm
- Kontaminasi sedang
Derajat III
dengan dislokasi
2) Konfigurasi/sudut patah dari fraktur
c) Fraktur spiral: fraktur ini khas pada cidera main ski ketika ujung ski
terbenam pada tumpukan salju dan ski terputar sampai tulang patah.
3) Ekstensi
Fraktur total, fraktur tidak total (fracture crack), fraktur burcle atau torus,
4. Pathway
Fraktur
Penekanan pembuluh
Menyumbat pembuluh
darah
darah
2) Nyeri pembengkakan
3) Terdapat trauma (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian atau jatuh
5) Deformitas
6) Kelainan gerak
6. Pemeriksaan penunjang
vaskuler
4) Hitung darah lengkap: hemokonsentrasi mungkin meningkat, menurun
peradangan
7. Penatalaksanaan
Proteksi fraktur terutama untik mencegah trauma lebih lanjut dengan cara
memberikan sling (mitela) pada anggota gerak atas atau tongkat pada
fraktur tidak bergeser, fraktur iga yang stabil, falang dan metakarpal, atau
fraktur klavikula pada anak. Indikasi lain yaitu fraktur kompresi tulang
radiologis.
2) Reduksi
manual. Alat yang digunakan biasanya traksi, bidai dan alat yang
lainnya.
b) Reduksi terbuka, dengan pendekatan bedah. Alat fiksasi internal/ORIF
3) Imobilisasi
berikut.
berkurang.
f. Waktu imobilisasi
9. Komplikasi
1) Komplikasi Awal
jaringan parut. Hal ini disebabkan oleh edema atau perdarahan yang
menekan otot, saraf, dan pembuluh darah atau karena tekanan dari luar
dan masuk ke dalam. Hal ini biasanya terjadi pada kasus frakur
2) Komplikasi Lama
fraktur yang tidak sembuh setelah selang waktu tiga bulan untuk
anggota gerak atas dan lima bulan untuk anggota gerak bawah.
b) Non-union adalah fraktur yang tidak sembuh antara 6-5 bulan dan
hipert
c) Mal-union adalah keadaan ketika fraktur menyembuh pada saatnya,
trauma.
10. PENGKAJIAN
a) Biodata
Nama : Ny. E
kamar mandi)
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
No. Medrec :
No. Rawat :
Tgl. Masuk :
Tgl. Pengkajian :
Penanggung jawab
Nama : Tn. O
Umur : 73
Pekerjaan : Wirasuasta
b) Keluhan utama :
Biasanya klien datang dengan keluhan akibat kecelakaan atau trauma lain.
Faktor genetik tidak termasuk pada timbulnya penyakit fraktur kecuali klien
f) Pemeriksaan fisik :
1) Tanda-tanda vital
2) Antropometri
BB= kg
TB= cm
3) Pemeriksaan sistematika/persistem
A) Sistem pernafasan
panggul berat biasanya akan mengalami ARDS atau gagal nafas akut.
B) Sistem kardiovaskuler
- Inspeksi : mukosa bibir lembab, tidak terdapat kelenjar getah bening,
- Apabila pada klien fraktur cidera panggul sedang dan berat hasil
pemeriksaan
C) Sistem pencernaan
terdapat asites
D) Sistem persyarafan
mata ke samping
dengan baik
fraktur klavikula)
bebas
E) Sistem penglihatan
mata (lagophthalmos).
F) Sistem pendengaran
H) Sistem muskuloskeletal
I) Sistem endokrin
kelenjar tiroid
J) Sistem integumen
Frekuensi
Alergi
Siang
Malam
3. Personal higiene
Mand
i
frekuensi
Oral
higiene
frekuaensi
Cuci
rambut
Frekuensi
4. Eliminasi
BAK
Frekuensi
Warna
BAB
Frekuensi
Warna
Konsistensi
5. Pola aktivitas
A. Data Psikologis
1. Status emosi
Klien mampu mengontrol emosinya, jika marah klien memilih untuk diam
2. Kecemasan klien
3. Konsep diri
a. Citra tubuh : klien menyukai bagian bentuk tubuhnya yaitu mata
e. Harga diri:
B. Data Sosial
1. Pola komunikasi
2. Pola interaksi
Pasien berinteraksi dengan keluarga dan perawat dengan baik dan jelas
C. Data Psikospiritual
Kaji apakah ada dampak yang timbul pada klien, seperti ketakutan akan
D. Data penunjang
a) Tomografi
b) Mielografi
c) Artrografi
vaskuler
4) Hitung darah lengkap: hemokonsentrasi mungkin meningkat, menurun
7) Atroskopi: di dapatkan jaringan ikat yang rusak atau sobek karena trauma
yang berlebihan
tulang
E. Analisa Data
Nyeri akut
2. DS: Kerusakan fragmen tulang Ketidakefektifan
emboli
Ketidakefektifan perfusi
jaringan perifer
tidak normal.
DO:
fraktur terbuka.
DO:
melakukan aktivitas
sehari – hari
a. Diagnosa pre op
1) Nyeri akut b.d agen injuri fisik, spasme otot, gerakan fragmen tulang
b. Diagnosa post op
kawat, sekrup)
ketidaknyamanan nyamanan.
- Gunakan - Dengan
komunikasi memberikan
mengetahui trapetik
pasien melakukan
pemberian dapat
- Teknik nafas
dalam mampu
merelaksasika
n nyeri
sehingga
mengurangi
nyeri.
- Obat
analgetik
diharapkan
dapat
mengurangi
nyeri.
2. Ketidakefektifan Circulation status - Monitor adanya - Untuk
hipertensi
Mendemonstrasikan
kemampuan kognitif
Berkomunikasi dengan
kemampuan
Menunjukan perhatian,
konsentrasi, dan
orientasi.
- Menunjukan fungsi
kesadaran membaik,
gerakan involunter
kulit b.d fraktur skin and mucous kulit agar tetap kebersihan kulit
- Menunjukan pasien.
kesehatan pasien
2. Hambatan mobilisasi Joint movement: - Monitoring vital - Untuk
neuromuscular, nyeri, Self care: ADL latihan dan lihat pasien dalam
kemampuaan
berpindah