Anda di halaman 1dari 3

ANSIN PERAWATAN TRAKEOSTOMI

A. Prinsip Tindakan
1. PERSIAPAN ALAT
a. Tali pengikat trakeostomi
b. Kom/mangkuk steril, cairan Nacl, Hydrogen Peroksida (H202), spuit 10c
c. Stetoskop
d. Suction set
e. Set ganti balut steril
f. 1 pasang handscoen bersih dan 2 pasang handscoen steril
g. Kapas apus (swab), alkohol 70%
h. Nierbeken/bengkok, plester, dan gunting
i. Sikat pembersih
j. Handuk, perlak, dan kantung plastik
k. Tromol kasa, kaca mata pelindung, masker, gaun/ skort (kalau perlu)
2. PENATALAKSANAAN
a. Menjelaskan prosedur dan tujuannya kepada klien
b. Membantu klien mengatur posisi yang nyaman (supine atau semifowler)
c. Membentangkan handuk didada klien
d. Menjaga kebutuhan privacy klien
e. Mendekatkan alat pada tempat yang mudah dijangkau
f. Menutup sampiran
g. Mencuci tangan dan memakai handscoen bersih
h. Membuka set peralatan dan bungkus alat-alat yang dibutuhkan untuk
pembersihan trakeostomi.
i. Meletakkan perlak paling bawah
j. Mengatur mangkuk steril kedua dekat, jangan menyentuh bagian dalam
mangkuk
k. Tuangkan 50 ml hidrogen peroksida ke mangkuk, jangan sampai
menetes ke perlak
l. Membuka sikat steril dan letakkan disebelah mangkuk yang berisi
hidrgen peroksida
m. Membuka sikat steril dan letakkan disebelah mangkuk yang berisi
hidrogen peroksida
n. Membuka bungkusan kasa, tuangkan hidrogen peroksida diatas kasa
pertama, dan normal salin pada kasa kedua, sedangkan kasa ketiga
dibiarkan kering.
o. Jika trakeostomi menggunakan kanule dalam sekali pakai ( disposible),
buka bungkusnya sehingga dapat dengan mudah diambil. Pertahankan
sterilisasi kanule dalam
p. Menentukan panjang tali pengikat trakeostomi yang diperlukan dengan
menggandakan lingkar leher dan menambah 5 cm dan gntung tali pada
panjang tersebut.
q. Melakukan prosedur penghisapan. Pastikan telah mengguanakan skort,
kaca mata pelindung, dan handscoen steril
r. Melepaskan handscoen yang sudah basah dan kenakan handscoen
steril yang baru. Pertahankan agar tangan dominan tetap steril
sepanjang prosedur dilakukan.
s. Membersihkan kanule dalam
t. Mengganti kanule dalam sekali pakai ( disposible inner-canule)
1) Buka dan lepaskan kanul dalam dengan menggunakan tangan yang
tidak dominan dengan hati-hati
2) Lakukan teknik penghisapan dengan teknik steril (jika diperlukan)
3) Mengeluarkan kanul dalam baru steril dari bungkusnya dan siramkan
normal salin steril pada kanul baru tersebut. biarkan normla salin
menetes dari kanul dalam.
4) Memasang kanul dalam dengan hati-hati dan cermat dan kunci
kembali agar tetap pada tempatnya
5) Menghubungkan kembali klien dengan sumber oksigen
u. Membersihkan dalam tak disposible
1) Lepaskan kanule dalam menggunakan tangan tidak dominan dan
masukkan kanule tersebut ke dalam mangkuk berisi hidrogen
peroksida
2) Membersihkan kanule dalam dengan menggunakan sikat (tangan
dominan memegang sikat dan tangan yang tidak dominan
memegang kanul).
3) Memegang kanula diatas mangkuk yang berisi hidrogen peroksida
dan tuangkan normal saline pada kanula sampai semua bagian
kanula terbilas dengan baik. Biarkan normal saline menetes dari
kanule dalam.
4) Memasang kembali kanule dalam dan kunci
5) Hubungkan kembali klien ke sumber oksigen
v. Membersihkan bagian luar/sekitar kanula dan kulit sekitarnya dengan
menggunakan hidrogen peroksida, lalu bilas dengan Nacl dan keringkan
dengan kasa
w. Mengganti tali pengikat trakeostomi:
x. Membiarkan tali yang lama tetap pada tempatnya sementara memasang
tali yang baru
y. Menyisipkan tali yang baru pada salah satu sisi faceplate. Melingkarkan
kedua ujung bebasnya mengelilingi bagian belakang leher klien ke sisi
lainnya faceplate dan ikat dengan kuat tetapi tidak ketat. Gunting tali
trakeostomi yang lama
z. Memasang kasa mengelilingi kanul luar dibawah tali pengikat
dan faceplate. Periksa kembali untuk memastikan bahwa tali pengikat
tidak terlalu ketat tetapi pipa trakeostomi tertahan dengan aman pada
tempatnya.

B. Analisa Tindakan
C. Trakeostomi adalah operasi membuat jalan udara melalui leher langsung ke trakea
untuk mengatasi asfiksi apabila ada gangguan pertukaran udara pernapasan.
Trakeostomi diindikasikan untuk membebaskan obstruksi jalan napas bagian atas,
melindungi trakea serta cabang-cabangnya terhadap aspirasi dan tertimbunnya
discharge bronkus, serta pengobatan terhadap penyakit (keadaan) yang
mengakibatkan insufisiensi respirasi. 5 6
D. Tindakan trakeostomi dapat menyebabkan berbagai komplikasi lanjut seperti
perdarahan akibat erosi trakea pada pembuluh darah utama, infeksi, fistula
trakeoesofagus, atau stenosis trakea. 2
E. Perawatan pasca trakeostomi besar pengaruhnya terhadap kesuksesan tindakan dan
tujuan akhir trakeostomi. Perawatan pasca trakeostomi yang baik meliputi
pengisapan discharge, pemeriksaan periodik kanul dalam, humidifikasi buatan,
perawatan luka operasi, pencegahan infeksi sekunder dan jika memakai kanul dengan
balon (cuff) yang high volume-low pressure cuff sangat penting agar tidak timbul
komplikasi lebih lanjut. 7
F. Perawatan kanul trakea di rumah sakit dilakukan oleh paramedis yang terlatih dan
mengetahui komplikasi trakeostomi, yang dapat disebabkan oleh alatnya sendiri
maupun akibat perubahan anatomis dan fisiologis jalan napas pasca trakeostomi. 7
G. Trakeostomi adalah operasi membuat jalan udara melalui leher langsung ke trakea
untuk mengatasi asfiksi apabila ada gangguan pertukaran udara pernapasan.
Trakeostomi diindikasikan untuk membebaskan obstruksi jalan napas bagian atas,
melindungi trakea serta cabang-cabangnya terhadap aspirasi dan tertimbunnya
discharge bronkus, serta pengobatan terhadap penyakit (keadaan) yang
mengakibatkan insufisiensi respirasi. 5 6
H. Tindakan trakeostomi dapat menyebabkan berbagai komplikasi lanjut seperti
perdarahan akibat erosi trakea pada pembuluh darah utama, infeksi, fistula
trakeoesofagus, atau stenosis trakea. 2
I. Perawatan pasca trakeostomi besar pengaruhnya terhadap kesuksesan tindakan dan
tujuan akhir trakeostomi. Perawatan pasca trakeostomi yang baik meliputi
pengisapan discharge, pemeriksaan periodik kanul dalam, humidifikasi buatan,
perawatan luka operasi, pencegahan infeksi sekunder dan jika memakai kanul dengan
balon (cuff) yang high volume-low pressure cuff sangat penting agar tidak timbul
komplikasi lebih lanjut. 7
J. Perawatan kanul trakea di rumah sakit dilakukan oleh paramedis yang terlatih dan
mengetahui komplikasi trakeostomi, yang dapat disebabkan oleh alatnya sendiri
maupun akibat perubahan anatomis dan fisiologis jalan napas pasca trakeostomi. 7
K. Bahaya Dilakukan Tindakan
(berisi tentang efek yang muncul apabila tidak sesuai atau kesalahan pemberian
tindakan. Berdasarkan jurnal kep.)
L. Daftar Pustaka
(disertakan link, jika tindakan non mandiri atau ansin vidio dari youtube.)

Anda mungkin juga menyukai