Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TRACHEOSTOMY CARE

Trakeostomi adalah suatu tindakan dengan membuka dinding depan/anterior trakea


untuk mempertahankan jalan nafas agar udara dapat masuk ke paru-paru dan
memintas jalan nafas bagian atas (Hadikawarta, Rusmarjono, Soepardi, 2004).

TUJUAN:

1. Mencegah obstruksi jalan nafas


2. Sarana untuk mengangkat sekret
3. Meningkatkan kerja paru
4. Mencegah infeksi
5. Mencegah kerusakan integritas kulit sekitar trakeostomi

INDIKASI:
1. Tumor laring
2. Injuri/trauma berat
3. Obstruksi jalan nafas
4. Memasang alat bantu pernafasan (respirator)
5. Mengeluarkan sekret pada bronkus yang tidak dapat dikeluarkan secara
fiisologis, misalnya pada pasian dalam keadaan koma
6. Mengurangi ruang rugi (dead air space) di saluran nafas atas seperti rongga
mulut, sekitar lidah, dan faring.

PERSIAPAN PASIEN:
Atur posisi terlentang atau semifowler.

PERSIAPAN ALAT:
1. Tali pengikat trakeostomi
2. Kom/mangkuk steril, cairan Nacl, Hydrogen Peroksida (H202), spuit 10 cc.
3. Stetoskop
4. Suction set
5. Set ganti balut steril
6. 1 pasang handscoen bersih dan 2 pasang handscoen steri
7. Kapas apus (swab), alkohol 70%
8. Nierbeken/bengkok, plester, dan gunting
9. sikat pembersih
10. Handuk, perlak, dan kantung plastik
11. Tromol kasa, kaca mata pelindung, masker, gaun/ skort (kalau perlu)

PENATALAKSANAAN:
1. Menjelaskan prosedur dan tujuannya kepada klien
2. Membantu klien mengatur posisi yang nyaman (supine atau semifowler)
3. Membentangkan handuk didada klien
4. Menjaga kebutuhan privacy klien
5. Mendekatkan alat pada tempat yang mudah dijangkau
6. Menutup sampiran
7. Mencuci tangan dan memakai handscoen bersih
8. Membuka set peralatan dan bungkus alat-alat yang dibutuhkan untuk
pembersihan trakeostomi.
• Meletakkan perlak paling bawah
• Mengatur mangkuk steril kedua dekat, jangan menyentuh bagian
dalam mangkuk
• Tuangkan 50 ml hidrogen peroksida ke mangkuk, jangan sampai
menetes ke perlak
• Membuka sikat steril dan letakkan disebelah mangkuk yang berisi
hidrgen peroksida
• Membuka sikat steril dan letakkan disebelah mangkuk yang berisi
hidrogen peroksida
• Membuka bungkusan kasa, tuangkan hidrogen peroksida diatas kasa
pertama, dan normal salin pada kasa kedua, sedangkan kasa ketiga
dibiarkan kering.
• Jika trakeostomi menggunakan kanule dalam sekali pakai
(disposible), buka bungkusnya sehingga dapat dengan mudah
diambil. Pertahankan sterilisasi kanule dalam
• Menentukan panjang tali pengikat trakeostomi yang diperlukan
dengan menggandakan lingkar leher dan menambah 5 cm dan
gntung tali pada panjang tersebut.
9. Melakukan prosedur penghisapan. Pastikan telah mengguanakan skort,
kaca mata pelindung, dan handscoen steril
10. Melepaskan handscoen yang sudah basah dan kenakan handscoen steril
yang baru. Pertahankan agar tangan dominan tetap steril sepanjang prosedur
dilakukan.
11. Membersihkan kanule dalam
12. Mengganti kanule dalam sekali pakai (disposible inner-canule)
• Buka dan lepaskan kanul dalam dengan menggunakan tangan yang tidak
dominan dengan hati-hati
• Lakukan teknik penghisapan dengan teknik steril (jika diperlukan)
• Mengeluarkan kanul dalam baru steril dari bungkusnya dan siramkan
normal salin steril pada kanul baru tersebut. biarkan normla salin
menetes dari kanul dalam.
• Memasang kanul dalam dengan hati-hati dan cermat dan kunci kembali
agar tetap pada tempatnya
• Menghubungkan kembali klien dengan sumber oksigen
13. Membersihkan dalam tak disposible
• Lepaskan kanule dalam menggunakan tangan tidak dominan dan
masukkan kanule tersebut ke dalam mangkuk berisi hidrogen peroksida
• Membersihkan kanule dalam dengan menggunakan sikat (tangan
dominan memegang sikat dan tangan yang tidak dominan memegang
kanul).
• Memegang kanula diatas mangkuk yang berisi hidrogen peroksida dan
tuangkan normal saline pada kanula sampai semua bagian kanula
terbilas dengan baik. Biarkan normal saline menetes dari kanule dalam.
• Memasang kembali kanule dalam dan kunci
• Hubungkan kembali klien ke sumber oksigen
14. Membersihkan bagian luar/sekitar kanula dan kulit sekitarnya dengan
menggunakan hidrogen peroksida, lalu bilas dengan Nacl dan keringkan
dengan kasa
15. Mengganti tali pengikat trakeostomi:
• Membiarkan tali yang lama tetap pada tempatnya sementara memasang
tali yang baru
• Menyisipkan tali yang baru pada salah satu sisi faceplate. Melingkarkan
kedua ujung bebasnya mengelilingi bagian belakang leher klien ke sisi
lainnya faceplate dan ikat dengan kuat tetapi tidak ketat. Gunting tali
trakeostomi yang lama.
16. Memasang kasa mengelilingi kanul luar dibawah tali pengikat
dan faceplate. Periksa kembali untuk memastikan bahwa tali pengikat tidak
terlalu ketat tetapi pipa trakeostomi tertahan dengan aman pada tempatnya.
17. Mengempiskan dan mengembangkan balon (cuff) pipa trakeostomi:
• memakai hanscoen
• jika terdapat klem pada pipa cuff lepaskan klemnya dan sambungkan
dengan spuit
• meminta klien menghirup nafas dalam (biasanya 5cc). Amati kesulitan
bernafas
18. Mengatur kembali posisi klien, memasang pengaman tempat tidur dan atur
kembali ketinggian tempat tidur.
19. Rapikan peralatan
20. Melepaskan handscoen dan mencuci tangan.

Anda mungkin juga menyukai