Tutorial B
Kelompok Kecil 2
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021
1. Nama Prosedur
Perawatan Trakeostomi
Tindakan merawat dan membersihkan lubang stoma pada trakeostomi dan area
sekitarnya.
2. Tujuan Prosedur
3. Indikasi
4. Kontraindikasi
- Karsinoma laring
- Infeksi pada bagian anterior leher
- Anatomi leher/trakea sulit diperiksa karena obesitas morbid
- Pasien dengan leher yang pendek,
- Cedera servikal
- Kondisi patologis pada kelenjar tiroid atau trakea
Trakeostomi adalah prosedur dimana dibuat lubang ke dalam trakea. Ketika selang
indweling dimasukkan ke dalam trakea, maka istilah trakeostomi digunakan (Smeltzer
dan Bare,2013:653).
Perawatan pasien pasca trakeostomi di icu dan ruang rawat inap itu sangat penting,
karena perawatan yang buruk atau kurang dapat mengakibatkan kematian. Kematian
yang sering terjadi jika perawatan kurang baik biasanya disebabkan oleh sumbatan pada
kanul karena penumpukan sekret. (Bove dan Morris :2010).
- Pastikan selang trakea bersih dari sumbatan lendir, dan bawalah selalu satu
cadangan selang setiap kali melakukan perawatan.
- Setelah batuk pastikan untuk selalu membersihkan lendir dengan kain atau tisu.
- Segera kunjungi dokter jika terjadi pendarahan dari lubang trakeostomi atau jika
pasien mengalami kesulitan bernapas, terserang batuk, sakit di bagian dada, atau
mengalami demam.
○ Paket trakeostomi steril (terdiri dari wadah steril, sikat nilon steril dan/atau
pembersih selang, aplikator steril, dan kasa segi empat)
Duk
○ Paket kateter pengisap steril
○ Sarung tangan
steril (2 pasang)
○ Gunting bersih
No PROSEDUR
1. PENGKAJIAN
2. PERENCANAAN
1. Menyiapkan alat – alat:
● Paket trakeostomi steril (terdiri dari wadah steril, sikat nilon steril
dan/atau pembersih selang, aplikator steril, dan kasa segi empat)
● Handuk
● Paket kateter penghisap steril
● Hidrogen peroksida dan salin normal steril
● Sarung tangan steril (2 pasang)
● Kantong kedap air
● Balutan trakeostomi steril atau kasa steril
● Tali pita dari katun
● Gunting bersih
2. Cuci tangan.
3. Informed consent pada pasien mengenai tindakan dan minta persetujuan
pasien.
4. Berikan privasi pada klien.
5. Dekatkan alat-alat ke dekat pasien.
6. Posisikan pasien semi fowler atau fowler → untuk membantu
pengembangan paru
7. Buka paket trakeostomi atau wadah steril. Tuangkan hidrogen peroksida dan
salin normal ke wadah terpisah.
8. Buat area steril.
9. Buka perlengkapan steril lain sesuai kebutuhan ( aplikator steril, paket
pengisap, dan balutan trakeostomi).
10. Isap slang trakeostomi
● Potong pita kain kain katun sepanjang 2,5 kali panjang lingkaran
leher dari satu flens selang ke flens slang lain.
● Ujung pita dikaitkan ke celah disalah satu sisi flens.
● Kedua ujung pita disatukan dan pasang ke sekeliling pasien.
Pertahankan tetap datar dan tidak terlipat.
● Ujung pita dikaitkan di dekat leher pasien melalui celah dari bagian
belakang ke depan.
● Minta klien untuk menekuk leher. Ujungnya diikat dengan longgar
dan menggunakan simpul kotak di samping leher klien, taruh dua jari
dibawah ikatan seperti pada metode pita dua sehingga simpul agak
kendur. Potong pita sisa yang tidak terpakai.
16. Ikat dan beri bantalan pada simpul ikatan
3. EVALUASI
1. Lakukan tindak lanjut yang tepat, seperti menentukan kateter dan jumlah
sekresi, drainase dari trakeostomi, penampakan insisi, denyut nadi, status
pernapasan bandingkan dengan data awal.
2. Jika terdapat penemuan baru, hubungkan dengan data pengkajian
sebelumnya.
3. Laporkan jika ada penyimpangan bermakna pada dokter.
4. DOKUMENTASI
Bove, M. J., Afifi, M. S., & Morris, L. L. (2010). Tracheotomy procedure. Tracheostomies: The
Complete Guide. New York, NY: Springer Publishing Co LLC, 17-40.
Dina,N (2015). Proporsi Komplikasi Trakeostomi Dan Faktor Faktor Yang Berhubungan Di
Departemen THT-KL RSUPN Cipto Mangunkusumo Periode 2011-2013.Tesis
Universitas Indonesia.Jakarta:FKUI.
Muarif Nabaul. 2015. Analisis Praktik Klinik Keperawatan Pada Pasien Post Anterior Cervical
Discectomy And Fusion (Acdf) Terhadap Keefektifan Terapi Bersihan Jalan Nafas Non
Farmakologi : Chest Physiotherapy (Cpt) Di Ruang Intensive Care Unit Rsud Abdul
Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2015. Hal 30-32. Pada tanggal 24 Maret.
Weissler C Mark, Couch ME in Bailey, Byron J.; Johnson, Jonas T.; Newlands, Shawn D. Head
& Neck Surgery - Otolaryngology Lippincott Williams & Wilkins, 2006 ; 4th Edition;
786-795
Cheung NH, Napolitano LM. Tracheostomy: epidemiology, indications, timing, technique, and
outcomes. Respiratory Care. 2014;59(6):895-919
Santoso, Budi. 2015. Analisis Praktik Klinik Keperawatanpada Pasien Stroke Hemoragic
Dengan Post Craniotomy Dan Trakeostomy Terhadap Pemberian Preoksigen Untuk
Suction Dalam Pencapaian Saturasi Oksigen Di Ruang Stroke Unit Rsud Abdul Wahab
Sjahranie Samarinda. Dalam : Karya Ilmiah Akhir Ners
Smeltzer & Bare (2013), Buku Ajar Keperawtan Medikal Bedah Bruner & Suddarth Edisi 8.
Jakarta : EGC.