Disusun oleh:
AZNAN KHAIR(201FI03050)
Pigeon chest
Funnel chest
Barrel chest
b. Palpasi Dinding Dada
1. Lakukan palpasi untuk mengetahui ekspansi paru – paru / dinding dada :
-Letakkan kedua telapak tangan secara datar pada dinding dada depan.
-Anjurkan pasien untuk menarik napas.
-Rasakan gerakan dinding dada dan bandingkan sisi kanan dan sisi kiri.
-Berdiri dibelakang pasien, letakkan tangan anda pada sisi dada pasien, perhatikan gerakan
ke samping sewaktu pasien bernapas.
-Letakkan kedua tangan anda di punggung pasien dan bandingkan gerakan kedua sisi dinding
dada.
2. Lakukan palpasi untuk mengkaji taktil fremitus. Minta pasien menyebut bilangan “enam-
enam” sambil anda melakukan palpasi dengan cara :
-Letakkan telapak tangan anda pada bagian belakang dinding dada dekat apeks paru – paru.
-Ulangi langkah a dengan tangan bergerak ke bagian basis paru – paru.
-Bandingkan fremitus pada kedua sisi paru – paru serta di antara apeks dan basis paru – paru.
-Lakukan palpasi taktil fremitus pada dinding dada anterior.
c. Perkusi Paru-paru
1. Lakukan perkusi paru – paru anterior dengan posisi pasien telentang.
-Perkusi mulai dari atas klavikula ke bawah pada setiap ruang interkostal
-Bandingkan sisi kiri dan kanan
2. Lakukan perkusi paru – paru posterior dengan posisi pasien sebaiknya duduk atau berdiri.
-Yakinkan dulu bahwa pasien duduk lurus.
-Mulai perkusi dari puncak paru – paru ke bawah.
-Bandingkan sisi kanan dan kiri.
-Catat hasil perkusi dengan jelas.
3. Lakukan perkusi paru – paru posterior untuk menentukan gerakan diafragma (penting pada
pasien emfisema).
-Minta pasien untuk menarik napas panjang dan menahannya.
-Mulai perkusi dari atas ke bawah (dari resonan ke redup) sampai bunyi redup didapatkan.
-Beri tanda denagn spidol pada tempat didapatkan bunyi redup (biasanya pada ruang
interkostal ke-9, sedikit lebih tinggi dari posisi hati di dada kanan).
-Minta pasien untuk menghembuskan napas secara maksimal dan menahannya.
-Lakukan perkusi dari bunyi redup (tanda I) ke atas. Biasanya bunyi redup ke-2 ditemukan di
atas tanda I. Beri tanda pada kulit yang ditemukan bunyi redup (tanda II).
-Ukur jarak antara tanda I dan tanda II.Pada wanita, jarak kedua tanda ini normalnya 3-5 cm
dan pada pria adalah 5-6 cm.
d. Auskultasi Paru-paru
-Duduk menghadap pasien.
-Minta pasien bernapas secara normal, mulai auskultasi dengan meletakkan stetoskop pada
trakea, dan dengarkan bunyi napas secara teliti.
-Lanjutkan auskultasi suara napas yang normal dengan arah seperti pada perkusi dan
perhatikan bila ada suara tambahan.
-Ulangi auskultasi pada dada lateral dan posterior serta bandingkan sisi kanan dan kiri