Anda di halaman 1dari 13

TEORI KEPERAWATAN HENDERSON Membantu individu yang sakit dan yang sehat

dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyemuhannya,
dimana individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan,
kemauan, dan pengetahuan yang dibutuhkan. Dan hal ini dilakukan dengan cara membantu
mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin.
Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Henderson 1. Bernapas secara normal 2. Makan dan
minum cukup 3. Eliminasi 4. Bergerak dan mempertaankan posisi yang dikehendaki 5. Istirahat
dan tidur 6. Memilih cara berpakaian; berpakaian dan melepas pakaian 7. Mempertahankan
temperatur tubuh dalam rentang normal 8. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi. 9. Menghindari
bahaya dari lingkungan 10. Berkomunikasi engan orang lain 11. Beribadah menurut keyakianan
12. Bekerja yang menjanjikan prestasi 13. Bermain dan berpartisispasi dalam berbagai bentuk
rekreasi 14. Belajar, menggali atau memuaskan rasa keingintahuan yang mengacu pada
perkembangan dan kesehatan normal.
Menurut Henderson, ke-14 kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus tersebut dipengaruhi
oleh : Usia Kondisi emosional (mood & temperamen) Latar belakang sosial dan budaya.
Kondisi fisik dan mental, termasuk berat badan, kemampuan dan ketidakmampuan sensorik,
kemampuan dan ketidakmampuan lakomotif, dan status mental.
Perencanaan yang cermat akan mengklarifikasikan hal-hal berikut : Urutan aktifitas yang
harus dilakukan. Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan Perubahan-
perubahan yang telah dibuat.
Sebagai ringkasannya, prinsip-prinsip dasar dari model Henderson adalah sebagai berikut :
Fungsi unik dari perawat Upaya pasien kearah kemandirian Asuhan keperawatan dasar
berdasarkan kebutuhan dasar manusia Perencanaan yang akan diberikan.
Asumsi - Asumsi Pada Teori Virginia Henderson Keperawatan (nursing) Perawat mempunyai
keunikan untuk membantu individu sehat atau sakit. Perawat dapat melakukan beberapa hal
yang dapat membantu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan klien, diantaranya : a)
Menciptakan rasa kekeluargaan dengan klien. b) Berusaha mengerti maksud klien c) Berusaha
untuk selalu peka terhadap ekspresi non verbal d) Berusaha mendorong klien untuk
mengekspresikan perasaannya. e) Berusaha mengenal dan menghargai klien.
Pasien / person (pasien) Teori Handerson berfokus pada individu yang berdasarkan
pandangannya, yaitu bahwa jasmani (body) dan rohani (mind) tidak dapat dipisahkan.
Pemahaman konsep teori keperawatan dari Virginia Handerson didasari kepada keyakinan dan
nilai yang dimilaikinya diantaranya: 1. Manusia akan mengalami perkembangan mulai dari
prtumbuhan dan perkembangandalam rentang kehidupan. 2. Dalam melaksankan aktifitas sehari
hari individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa
yang dapat dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan dan kesehatan. 3. Dalam melaksanakan
aktifitas sehari hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat
dalam melakukan aktifitas, belum dapat melaksanakan aktifitas dan tidak dapat melakukan
aktifitas.
Kesehatan (health) a)Kesehatan adalah kualitas dari kehidupan. b) Kesehatan adalah dasar dari
fungsi manusia. c) Kesehatan diperlukan secara mandiri dan saling menggantungkan. d)
Peningkatan keshehatan lebih penting dari perawatan orang sakit. e) Seseorang dapat
memperoleh kesehatan jika dia mempunyai kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.
Lingkungan (environment) a) Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungannya, tetapi
penyakit akan menurunkan kemampuan untuk mempengaruhi lingkungan. b) Perawat harus
mampu memberikan pendidikan kesehatan. c) Perawat harus melindungi pasien dari kecelakaan
akibat lingkungan. d) Perawat harus mampu mencegah terjadinya kecelakaan melalui
rekomendasi terkait dengan konstruksi bangunan dan penempatan alat. e) Dokter menggunakan
hasil kerja perawat untuk menentukan tindakan terbaik dalam mencegah kecacatan f) Perawat
harus mengetahui tentang sosial budaya dan praktek keagamaan pasien.
Hubungan Perawat-Klien a. Perawat sebagai pengganti bagi klien Henderson melukiskan
pandangan ini ketika ia mengatakan bahwa perawat adalah kesadaran dari yang tidak sadar,
kehidupan dari yang bunuh diri, kaki dari yang diamputasi, mata bagi yang baru saja buta, alat
bergerak bagi bayi, pengetahuan dan percaya diri bagi ibu muda, penyambung lidah bagi yang
terlalu lemah atau menarik diri untuk bicara. (KDIK, 2001)
b. Perawat sebagai perbantuan bagi klien Henderson mengatakan 'Kemandirian adalah suatu
hal yang relative, tidak satupun kita tidak bergantung pada orang lain, tetapi kita mencoba
memberi kemandirian dalam kesehatan, bukan ketergantungan dalam kesakitan'
c. Perawat sebagai mitra klien Sebagai mitra, ners dan klien bersama-sama memformulasikan
rencana perawatan. Adapun diagnosisnya selalu ada kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi, tetapi
kebutuhan ini dimodifikasi oleh patologi dan kondisi ini seperti usia, temperamen, status
emosional, status sosial kultur dan kapasitas fisik dan intelektual.
Hubungan Perawat-Dokter Henderson menekankan agar perawat tidak mengikuti perintah
dokter karena perawat memiliki tugas yang unik. Perawat harus membuat rencana keperawatan
bersama klien lalu mengusulkan kepada dokter untuk disesuaikan dengan program
pengobatannya. Lebih luas Henderson menegaskan agar para perawat membantu klien dengan
manajemen keperawatannya ketika dokter tidak ada. (Marriner Ann, 1986)
Perawat sebagai Anggota Tim Kesehatan Henderson menggambarkan fungsi masing-masing
profesi kesehatan dan keluarga sebagai suatu irisan dalam suatu lingkaran, besarnya ukuran dari
irisan tersebut sangat tergantung pada apa yang dibutuhkan klien, dan karenanya besarnya
ukuran irisan tersebut akan berubah sesuai dengan kemajuan kondisi klien.
APLIKASI TEORI KONSEP HENDERSON PADA PRAKTIK KEPERAWATAN
Berdasarkan 14 kebutuhan dasar manusia menurut Henderson, aplikasi yang dapat diterapkan
dalam asuhan keperawatan diantaranya :
1. Memberikan fasilitas oksigenasi jika pasien sesak nafas. 2. Pemilihan dan penyediaan
makanan 3. Membantu pasien dalam hal BAB dan BAK. 4. Mengetahui tentang prinsip-prinsip
keseimbangan tubuh, miring, dan bersandar. 5. Membantu pasien untuk mendapatkan posisi tidur
yang baik dan merubahnya agar tidak terjadi lecet
6. Memilihkan pakaian yang tepat dari pakaian yang tersedia dan membantu pasien untuk
memakainya 7. Mengetahui physiologi panas dan bisa mendorong kearah tercapainya keadaan
panas maupun dingin dengan mengubah temperature, kelembapan atau pergerakan udara, atau
dengan memotivasi klien untuk meningkatkan atau mengurangi aktifitasnya
8. untuk memotivasi klien mengenai konsep konsep kesehatan bahwa walaupun sakit klien
tidak perlu untuk menurunkan standard kesehatannya, dan bisa menjaga tetap bersih baik fisik
maupun jiwanya 9. melindungi klien dari trauma dan bahaya yang timbul yang mungkin banyak
factor yang membuat klien tidak merasa nyaman dan aman
10. Perawat menjadi penterjemah dalam hubungan klien dengan tim kesehatan lain dalam
memajukan kesehatannya, dan membuat klien mengerti akan dirinya sendiri, juga mampu
menciptakan lingkungan yang teraupeutik. 11. menghormati klien dalam memenuhi kebutuhan
spiritualnya dan meyakinkan pasien bahwa kepercayaan, keyakinan dan agama sangat
berpengaruh terhadap upaya penyembuhan.
12. Dalam perawatan dasar maka penilaian terhadap interprestasi terhadap kebutuhan klien
sangat penting, dimana sakit bisa menjadi lebih ringan apabila seseorang dapat terus bekerja 13.
memilihkan aktifitas yang cocok sesuai umur, kecerdasan, pengalaman dan selera klien, kondisi,
serta keadaan penyakitnya 14. membantu klien belajar dalam mendorong usaha penyembuhan
dan meningkatkan kesehatan, serta memperkuat dan mengikuti rencana terapi yang diberikan
undefined
undefined
MODEL KEPERAWATAN MENURUT VIRGINIA HENDERSON
Ivan Rismawan

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Teori Keperawatan Virginia Henderson
B. Model Keperawatan Virginia Henderson
C. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan
1. Manusia
2. Lingkungan
3. Sehat dan Sakit
4. Keperawatan
D. Konsep Utama Teori Henderson
E. Hubungan perawat-pasien-dokter
F. Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan
G. Tujuan Keperawatan Menurut Henderson
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA



Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Teori Keperawatan Virginia Henderson.
Makalah ini berisikan informasi tentang definisi keperawatan menurut Virginia
Henderson atau yang lebih khususnya membahas model keperawatan Virginia Henderson, serta
konsep utama teori Henderson.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang definisi
keperawatan menurut Virginia Henderson.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.




BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi keperawatan).
Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Ia
menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis.
Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama
Stackpole. Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan yang
ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu, baik
dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktifitas guna
mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang
dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan,
atau pengetahuan untuk itu.
Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan yang dikenal
dengan The Actifities of Living. Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah
membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat
menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap
menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.

B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menetahui :
1. Definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson
2. Model keperawatan menurut Virginia Henderson
3. Hubungan antara model dengan paradigma keperawatan
4. Macam-macam konsep utama teori Virginia Henderson
5. Hubungan perawat-pasien-dokter menurut Virginia Henderson
6. Sistem aplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan
7. Tujuan dari keperawatan menurut Virginia Henderson

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Teori Keperawatan Virginia Henderson
Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai penolong individu, saat sakit atau
sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk kesehatan, pemulihan , atau
kematian yang damai dan individu akan dapat melakukannya sendiri jika mereka mempunyai
kakuatan, keinginan, atau pengetahuan(Harmer dan Henderson, 1955; Henderson, 1996). Proses
keperawatan mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya adalah kebebasan.
Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas kebutuhan dasar semua orang dan
mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup klien berikut ini : fisiologis, psikologis,
sosiokultural, spiritual, dan perkembangan. Bersama perawat dan klien bekerjasama untuk
mendapatkan semua kebutuhan dan mencampai tujuannya, tujuan keperawatan menurut Virginia
Henderson 1955 bekerja secara bebas dengan pekerja pelayan kesehatan lainnya (Tomey dan
Alligood, 2006), membantu klien mendapatkan kekuatannya lagi. Dan latar belakang untuk
praktik menurut Henderson yaitu perawat membantu klien melaksanakan empat belas dasar
kebutuhan Henderson, 1966.
Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah model konsep
aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu baik
yang sakit ataupun sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta
agar meninggal dengan damai.
Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang dimilikinya
diantaranya : pertama, manusia akan mengalami perkembangan mulai dari pertumbuhan dan
perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari
individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang
dapat dipengaruhi oleh polah asuh, lingkungan dan kesehatan; ketiga, dalam melaksanakan
aktivitas sehari-hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya
terhambat dalam melakukan aktivitas, belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat
melakukan aktivitas.

B. Model Keperawatan Virginia Henderson
1. Autoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit
2. Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik semata.
3. Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal yang tidak
mungkin dilakukan pada masa itu
4. Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier keperawatannya di Amerika
Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan

C. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan
1. Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga adalah satu kesatuan.
Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya dipandang sebagai unit tunggal. Setiap manusia harus
berupaya untuk memepertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional.
2. Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan kondisi yang
memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
3. Sehat dan Sakit
Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson dihubungkan dengan kemandirian.
Karakteristik utama dari sakit, adalah ketergantungan dan berbagai tingkat inkapasitas individu
(sekarang pasien) untuk memuaskan kebutuhan manusianya. Menganggap bahwa sehat adalah
kemandirian dan sakit adalah ketergantungan dapat dipandang sebagai simplifikasi. Dapat juga
dikatakan bahwa sakit adalah keterbatasan kemandirian.

4. Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia sakit atau sehat, dalam
peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu
individu memperoleh kembali kemandiriannya sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan
Henderson untuk meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan sesuatu untuk pasien jika ia
tidak dapat melakukannya sendiri tidak disetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar asuhan
keperawatan sebelum Henderson menjelaskannya lebih lanjut.

D. Konsep Utama Teori Henderson
Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan, dan
lingkungan.
1. Manusia.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih
kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian.
Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan
komponen penanganan perawatan. Keempatbelas kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Bernapas secara normal
b. Makan dan minum dengan cukup.
c. Membuang kotoran tubuh.
d. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
e. Tidur dan istirahat.
f. Memilih pakaian yang sesuai.
g. Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan mengubah
lingkungan.
h. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi integumen.
i. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
j. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut, atau
pendapat.
k. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
l. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
m. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
n. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada perkembangan normal
dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia.
Keempat belas kebutuhan dasar manudia di atas dapat di klarifikasikan menjadi empat kategori,
yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual.
2. Keperawatan.
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalamkeadaan sehat maupun
sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi independence di dalam
penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen di atas). Untuk
menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.
3. Kesehatan.
Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi kemanusiaan.
Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi
sehat, diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau
mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang
cukup.
4. Lingkungan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit akan
menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam memberikan
resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang konstruksi
bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk memperkirakan
adanya bahaya.
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dan klien. Menurut
Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai dari hubungan sangat
bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
1. Perawat sebagai pengganti (subtitute) bagi pasien.
2. Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
3. Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
E. Hubungan perawat-pasien-dokter
1. Hubungan Perawat Pasien
Tiga tingkatan hubungan perawat pasien dapat di kenali :
a. Perawat sebagai substitute (pengganti) bagi pasien.
b. Perawat sebagai helper (penolong).
c. Perawat sebagai partner (rekan) dengan pasien.
Pada saat-saat penyakitnya gawat, perawat kelihatan seperti pengganti apa-apa yang pasien
kekurangan untuk membuatnya menjadi lengkap, utuh, atau bebas karena berkurangnya kekuatan
fisik, kemauan atau pengatahuan. Selama kondisi pemulihan (convalescence), perawat
membantu pasien meraihatau mendapatkan kembali kemandiriannya. Henderson menyatakan
kemandirian adalah yang relatif.
2. Hubungan Perawat Dokter
Henderson menuntut tugas unik yang di miliki perawat dari para dokter. Rencana perawatan,
yang di rumuskan oleh perawt dan pasien bersama-sama, harus di jalankan dengan suatu cara
untuk mengusulkan rencana pengobatan yang di tentukan dokter.

F. Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan
Definisi ilmu keperawatan Henderson dalam kaitannya dengan praktik keperawatan
menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas utama sebagai pemberi asuhan keperawatan
langsung kepada pasien. Manfaat asuhan keperawatan ini terlihat dari kemajuan kondisi pasien,
yang semula bergantung pada orang lain menjadi mandiri. Perawat dapat membantu pasien
beralih dari kondisi bergantung (dependent) menjadi mandiri (independent) dengan mengkaji,
merencanakan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi 14 komponen penanganan perawatan
dasar.
Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat menilai kebutuhan dasar pasien berdasarkan 14
komponen di atas. Dalam mengumpulkan data, perawat menggunakan metode observasi, indra
penciuman, peraba, dan pendengaran. Setalah data terkumpul, perawat menganalisis data
tersebut dan membandingkannya dengan pengetahuan dasar tentang sehat-sakit. Hasil analisis
tersebut menentukan diagnosis keperawatan yang akan muncul. Diagnosis keperawatan, menurut
Henderson, dibuat dengan mengenali kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhannya-
dengan atau tanpa bantuan-serta dengan mempertimbangkan kekuatan atau pengetahuan yang
dimiliki individu.
Tahap perencanaan, menurut Henderson, meliputi aktivitas penyusunan rencana perawatan
sesuai kebutuhan individu-termasuk di dalamnya perbaikan rencana jika ditemukan adanya
perubahan-serta dokumentasi bagaimana perawat membantu individu dalam keadaan sakit atau
sehat. Selanjutnya, pada tahap implementasi, perawat membantu individu memenuhi kebutuhan
dasar yang telah disusun dalam rencana perawatan guna memelihara kesehatan individu,
memulihkannya dari kondisi sakit, atau membantunya meninggal dalam damai. Intervensi yang
diberikan perawat sifatnya individual, bergantung pada prinsip fisiologis, usia, latar belakang
budaya, keseimbangan emosional, dan kemampuan intelektual serta fisik individu. Tarakhir,
perawat mengevaluasi pencapaian kriteria yang diharapkan dengan menilai kemandirian pasien
dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

G. Tujuan Keperawatan Menurut Henderson
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Handerson adalah untuk
bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk
mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk
sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai
empat belas kebutuhan dasar. (Aplikasi model konseptual keperawatan, Meidiana D). Menurut
Handerson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk
mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas kebutuhan dasar
pasien.








BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalam definisinya tentang
teori keperawatan dan empat belas komponen asuhan keperawatan dasar, tidak rumit dan cukup
jelas. Oleh karena itu, dapat digunakan sebagai panduan untuk praktik keperawatan oleh
sebagian besar perawat tanpa kesulitan. Banyak idenya disajikan dan digunakan di seluruh dunia
baik di negara maju maupun negara berkembang untuk memandu kurikulum keperawatan dan
praktek. Hal ini divalidasi oleh permintaan untuk publikasi ICN, yang pada 1972 berada di
cetakan ketujuh.
Jika saran dapat dibuat untuk meningkatkan konsep keperawatan Henderson, itu adalah
penggabungan teori. Sebagai contoh, akan menarik untuk melihat bagaimana holisme atau teori
sistem umum menjelaskan hubungan antara komponen asuhan keperawatan dasar. Konfirmasi
dari ada tidaknya daftar komponen yang diprioritaskan diperlukan untuk memperjelas apa yang
perawat harus dilakukan jika masalah yang diajukan adalah selain fisik.
Mengingat waktu di mana Henderoson dipublikasikan kepada definisi keperawatan, ia pantas
banyak mendapat pujian sebagai pemimpin dalam pengembangan praktik keperawatan,
pendidikan, dan, lisensi. Karyanya harus dianggap sebagai awal dan dorongan bagi perawat
mengejar gelar akademis tertinggi. Ini sangat penting untuk analisis praktik keperawatan dan
untuk mengidentifikasi dan menguji teori dasar untuk perawatan pasien.

B. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-teori
keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori keperawatan menurut
Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu
memahami teori ini, karena teori ini juga sangat penting bagi perawat untuk menjelenkan praktik
keperawatan.




DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta : Penerbit Buku
Kedokterran ECG.
Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika.
Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktik keperawatan. New
York:Macmillan.

Anda mungkin juga menyukai