Anda di halaman 1dari 24

ROM EXERCISE

TUGAS KMB III


PENGERTIAN ROM EXERCISE
 ROM (Range Of Motion) adalah jumlah maksimum gerakan yang
mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh,
yaitu : sigital, tranversal, dan frontal. Pengertian ROM lainya
adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya
kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing
masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif
maupun pasif.
 Range Of Motion ( ROM), merupakan istilah buku untuk
menyatakan batas/ besarnya gerkan sendi baik normal. Juga
digunakan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan batas
gerak sendi abdnormal (Helmi, 2012).
KLASIFIKASI ROM
Menurut (Suratun, Heryati, Manurung, & Raenah, 2008).
klasifikasi Rom sebagai berikut :
1. ROM aktif adalah latihan yang diberikan kepada klien yang
mengalami kelemahan otot lengan maupun otot kaki berupa
latihan pada tulang maupun sendi dimana klien tidak dapat
melakukannya sendiri, sehingga klien memerlukan bantuan
perawat atau keluarga.
2. ROM pasif adalah latihan ROM yang dilakukan sendiri oleh
pasien tanpa bantuan perawat dari setiap gerakan yang
dilakukan.
MANFAAT ROM
Menurut potter & perry (2005) manfaat dari ROM adalah :

 Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam


melakukan pergerakan.

 Mengkaji tulang, sendi, dan otot

 Mencegah terjadinya kekakuan sendi

 Memperbaiki tonus otot.

 Meningkatkan mobilisasi sendi.

 Memperbaiki toleransi otot untuk latihan


PRINSIP ROM
Adapun prinsip latihan ROM (Range Of Motion), diantaranya :
 ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari
 ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan
pasien.
 Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien,
diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
 Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher,
jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
 ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-
bagian yang di curigai mengalami proses penyakit
 Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau
perawatan rutin telah di lakukan.
KETERBATASAN DALAM LATIHAN
ROM
ROM Aktif

 Untuk otot yang sudah kuat tidak akan memelihara atau


meningkatkan kekuatan.

 Tidak akan mengembangkan keterampilan atau koordinasi kecuali


dengan menggunakan pola gerakan.
ROM Pasif
ROM Pasif tidak dapat :

 Mencegah atrofi otot

 Meningkatkan kekuatan dan daya tahan

 Membantusirkulasi
MACAM – MACAM GERAKAN ROM

1. Fleksi, yaitu berkurangnya sudut persendian.

2. Ekstensi, yaitu bertambahnya sudut persendian.

3. Hiperekstensi, yaitu ekstensi lebih lanjut.

4. Abduksi, yaitu gerakan menjauhi dari garis tengah tubuh.

5. Adduksi, yaitu gerakan mendekati garis tengah tubuh


LANJUTAN…
6. Rotasi, yaitu gerakan memutari pusat dari tulang.
7. Eversi, yaitu perputaran bagian telapak kaki ke bagian luar,
bergerak membentuk sudut persendian.
8. Inversi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian dalam
bergerak membentuk sudut persendian.
9. Pronasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan
tangan bergerak ke bawah.
10. Supinasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan
tangan bergerak ke atas.
11. Oposisi, yaitu gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari
tangan pada tangan yang sama.
•LEHER

Gerakan Penjelasan Rentang

Fleksi Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45°

Ekstensi Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45°

Hiperektensi Menekuk kepala ke belakang sejauh rentang 40-45°


mungkin,
Fleksi lateral Memiringkan kepala sejauh mungkin rentang 40-45°
sejauh mungkin kearah setiap bahu,
Rotasi Memutar kepala sejauh mungkin dalam rentang 180°
gerakan sirkuler,
•BAHU
Gerakan Penjelasan Rentang

Fleksi Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke rentang 180°


depan ke posisi di atas kepala,
Ekstensi Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang 180°

Hiperektensi Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap rentang 45-60°


lurus,
Abduksi Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala rentang 180°
dengan telapak tangan jauh dari kepala,
Adduksi Menurunkan lengan ke samping dan menyilang rentang 320°
tubuh sejauh mungkin,
Rotasi dalam Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan rentang 90°
menggerakan lengan sampai ibu jari menghadap ke
dalam dan ke belakang,
Rotasi luar Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu rentang 90°
jari ke atas dan samping kepala,
Sirkumduksi Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360°
•SIKU

Gerakan Penjelasan Rentang

Fleksi Menggerakkan siku sehingga lengan bahu rentang 150°


bergerak ke depan sendi bahu dan tangan
sejajar bahu,

Ektensi Meluruskan siku dengan menurunkan rentang 150°


tangan,
•LENGAN BAWAH

Gerakan Penjelasan Rentang

Supinasi Memutar lengan bawah dan tangan rentang 70-90°


sehingga telapak tangan menghadap ke
atas,

Pronasi Memutar lengan bawah sehingga telapak rentang 70-90°


tangan menghadap ke bawah,
•PERGELANGAN TANGAN

Gerakan Penjelasan Rentang


Fleksi Menggerakan telapak tangan ke sisi rentang 80-90°
bagian dalam lengan bawah,
Ekstensi Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari- rentang 80-90°
jari, tangan, lengan bawah berada dalam
arah yang sama,
Hiperekstensi Membawa permukaan tangan dorsal ke rentang 89-90°
belakang sejauh mungkin,
Abduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke rentang 30°
ibu jari,
Adduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke rentang 30-50°
arah lima jari,
•JARI- JARI TANGAN

Gerakan Penjelasan Rentang

Fleksi Membuat genggaman, rentang 90°

Ekstensi Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°

Hiperekstensi Menggerakan jari-jari tangan ke rentang 30-60°


belakang sejauh mungkin,

Abduksi Mereggangkan jari-jari tangan yang satu rentang 30°


dengan yang lain,

Adduksi Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°


•IBU JARI

Gerakan Penjelasan Rentang

Fleksi Mengerakan ibu jari menyilang permukaan rentang 90°


telapak tangan,

Ekstensi menggerakan ibu jari lurus menjauh dari rentang 90°


tangan,

Abduksi Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°

Adduksi Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°

Oposisi Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari -


tangan pada tangan yang sama.
•PINGGUL

Gerakan Penjelasan Rentang


Fleksi Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120°
Ekstensi Menggerakan kembali ke samping rentang 90-120°
tungkai yang lain,
Hiperekstensi Mengerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50°
Abduksi Menggerakan tungkai ke samping rentang 30-50°
menjauhi tubuh,
Adduksi Mengerakan tungkai kembali ke posisi rentang 30-50°
media dan melebihi jika mungkin,
Rotasi dalam Memutar kaki dan tungkai ke arah rentang 90°
tungkai lain,
Rotasi luar Memutar kaki dan tungkai menjauhi rentang 90°
tungkai lain,
Sirkumduksi Menggerakan tungkai melingkar -
•LUTUT

Gerakan Penjelasan Rentang

Fleksi Mengerakan tumit ke arah belakang rentang 120-130°


paha,

Ekstensi Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°


•MATA KAKI

Gerakan Penjelasan Rentang

Dorsifleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jari rentang 20-30°


kaki menekuk ke atas,

Plantarfleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jari rentang 45-50°


kaki menekuk ke bawah,
•KAKI

Gerakan Penjelasan Rentang

Inversi Memutar telapak kaki ke samping rentang 10°


dalam,
Eversi Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°
•JARI KAKI

Gerakan Penjelasan Rentang


Fleksi Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°
Ekstensi Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°
Abduksi Menggerakan jari-jari kaki satu dengan rentang 15°
yang lain,

Adduksi Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°


PEMERIKSAAN KEKUATAN OTOT
 Pemeriksaan kekuatan otot dapat dilakukan dengan menggunakan pengujian
otot secara manual ( manual muscle testing, MMT ). Pemeriksaan ini
ditujukan untuk mengetahui kemampuan mengontraksikan kelompok otot
secara volunteer. Lansia yang tidak mampu mengontraksiakan ototnya
secara aktif dan volunteer, tidak tepat apabila diberikan MMT standar

 Pemeriksaan kekuatan otot menggunakan MMT akan membantu penegakan


diagnosis klinis, penentuan jenis terapi, jenis alat bantu yang diperlukan,
dan prognosis. Penegakan diagnosis dimungkinkan oleh beberapa penyakit
tertentu yang hanya menyerang otot tertentu pula. Jenis terapi dan alat bantu
yang diperlukan oleh lansia juga harus mempertimbangkan kekuatan otot.
Diharapkan program terapi dan alat bantu yang dipilih tidak menyebabkan
penurunan kekuatan otot atau menambah beratnya penyakit lansia.
PROSES PELAKSANAAN MMT
1) Lansia diposisikan sedemikian rupa sehingga otot mudah berkontraksi sesuai
dengan kekuatannya. Posisi yang dipilih harus memungkinkan kontraksi otot dan
gerakan mudah diobservasi.

2) Bagian tubuh yang dites harus terbebas dari pakaian yang menghambat.

3) Berikan penjelasan dan contoh gerakan yang harus dilakukan.

4) Lansia mengontraksikan ototnya dan stabilisasi diberikan pada segmen proksimal

5) Selama terjadi kontraksi, gerakan yang terjadi diobservasi, baik palpasi pada
tendon atau perut otot.

6) Memberikan tahanan pada otot yang dapat bergerak dengan luas gerakan sendi
penuh dan dengan melawan gravitasi.

7) Melakuakan pencatatan hasil MMT


KRITERIA HASIL PEMERIKSAAN
 Normal (5)
mampu bergerak dengan luas gerak sendi penuh, melawan gravitasi, dan melawan tahanan
maksimal.
 Good (4)
mampu bergerak dengan luas gerak sendi penuh, melawan gravitasi, dan melawan tahanan
sedang (moderat).
 Fair (3)
mampu bergerak dengan luas gerak sendi penuh dan melawan gravitasi tanpa tahanan.
 Poor (2)
mampu bergerak dengan luas gerak sendi penuh tanpa melawan gravitasi.
 Trace (1)
tidak ada gerakan sendi, tetapi kontraksi otot dapat dipalpasi
 Zero (0)
kontraksi otot tidak terdeteksi dengan palpasi
TERIMAKASIHHHHH…

Anda mungkin juga menyukai