Trakeostomi adalah bukaan/lubangyang dibuat dengan insisi bedah atau dengan membuat
sayatan pada kulitpada bagian depan leher dan menembus ke dalam trakea (batang
tenggorokan).[1] Sebuah selang plastik dimasukkan melalui sayatan tersebut untuk menjaga
agar jalan udara tetap terbuka dan memungkinkan pasien dapat bernapas. Prosedur tersebut
sering dilakukan dalam situasi darurat dengan tujuan menghindarkan tenggorokan dari reaksi
alergi atau pertumbuhan tumor. Trakeostomi dapat menjadi tindakan sementara ataupun
permanen. Melakukan perawatan untuk trakeostomi permanen memerlukan banyak
pengetahuan dan perhatian, terutama sekali untuk para pasien dan caregiverkeluarga/teman
yang tinggal bersama pasien dan menjaga/merawatnyasaat di rumah dan jauh dari rumah
sakit. Pastikan bahwa Anda menerima pelatihan secara menyeluruh dari seorang petugas
kesehatan profesional sebelum berusaha merawat seorang pasien dengan trakeostomi.
o Mesin pengisap/penyedot
2.
Cucilah tangan Anda secara menyeluruh. Caregiver (baik di rumah sakit ataupun
di rumah) harus mencuci tangan mereka sebelum dan sesudah perawatan trakeostomi.
[3]
Tindakan tersebut terutama untuk melindungi pasien dari infeksi karena bakteri
yang masuk melalui lubang pada lehernya. Cucilah tangan Anda dengan sabun dan air
hangat minimal selama 20 detik dan jangan lupa menggosok bagian-bagian di antara
jari-jari Anda dan di bagian bawah kuku.
3.
Siapkan dan lakukan pengujian pada kateter. Paket mesin pengisap harus dibuka
secara hati-hati, saat membawanya jangan menyentuh ujung kateter. [4] Namun
demikian, pengatur lubang angin yang terdapat di ujung kateter dapat disentuh, jadi
jangan khawatir mengenai hal tersebut. Kateter biasanya direkatkan pada selang
trakea yang dihubungkan ke mesin pengisap.
o Nyalakan mesin pengisap dan lakukan pengujian melalui ujung kateter untuk
mengetahui berfungsi atau tidaknya mesin tersebut. Ujilah dengan
menutupkan ibu jari Anda di atas lubang kateter lalu melepaskan.
o Boleh jadi selang trakea tersebut memiliki satu atau dua bukaan/lubang, dan
mungkin juga dilengkapi balon (cuffed)yang dapat diatur untuk menguragi
risiko aspirasiatau tanpa dilengkapi balon (uncuffed), berlubang
(memungkinkan untuk berbicara) atau tidak berlubang. [5]
4.
Siapkan pasien dan ambil larutan garam (NaCl). Pastikan kepala dan bahu pasien
sedikit ditinggikan/diangkat. Keduanya harus nyaman selama prosedur perawatan
berlangsung. Untuk membuatnya tenang, izinkan pasien menarik napas dalam-dalam
sekitar tiga sampai empat kali. Segera setelah pasien dalam posisi tepat, masukkan 3-5
mililiter larutan NaCl 0,9% ke dalam selang kateter. Tindakan tersebut akan
membantu merangsang pasien mengeluarkan lendir dan menambah uap lembap pada
membran lendir.[6] Larutan NaCl 0,9% harus digunakan teratur selama proses
pengisapan untuk mencegah pembentukan sumbatan lendir kental dalam tenggorokan,
yang dapat menghalangi jalan udara.
o Berapa kali NaCL 0,9% harus dimasukkan berbeda untuk pasien satu dan yang
lain tergantung pada seberapa kental dan banyak lendir yang diproduksi oleh
tenggorokannya.
o Caregiver harus memeriksa warna, bau, dan juga kekentalan lendir untuk
berjaga bilamana ada infeksilendir berubah menjadi hijau keabu-abuan serta
berbau tak sedap.
5.
o Pasang pengisap dengan menutup pengatur lubang angin saat menarik kateter
dari selang trakea dengan gerakan pelan dan memutar. Pengisap sebaiknya
tidak digunakan lebih lama dari kira-kira sepuluh detik, selama waktu tersebut
kateter akan terus memutar dan tertarik keluar. Pengisap akan terlepas.
o Selang trakeostomi dibuat dalam beberapa ukuran dan bahan seperti plastik
semifleksibel, plastik keras dan logam. Beberapa jenis selang dibuat untuk
sekali pakai (disposable), sementara yang lain dapat digunakan secara
berulang. [7]
6.
Biarkan pasien menarik napas sesaat. Izinkan pasien menarik napas pelan dan
dalam sebanyak 3-4 kali di antara tahap pengisapan, sebab saat mesin pengisap
bekerja sangat sedikit udara yang dapat masuk ke paru-paru pasien. [8] Pasien
sebaiknya diberikan oksigen setiap kali usai tahap pengisapan atau berikan waktu
untuk bernapas tergantung dari kondisi pasien.
o Bersama pelepasan kateter, sedot air leding melalui selang tersebut untuk
membuang semua lendir kental, lalu cuci kateter dengan hidrogen peroksida.
1.
Kumpulkan peralatan. Adalah hal penting untuk menjaga peralatan tetap bersih dan
bebas dari lendir dan kotoran lain. Jadi sebaiknya bersihkan peralatan tersebut
minimal dua kali sehariidealnya adalah pada pagi dan sore hari. [9] Bagaimanapun,
lebih sering lebih baik. Berikut adalah hal-hal yang Anda perlukan:
2.
Cucilah tangan Anda. Sangat penting untuk mencuci tangan Anda dan
menyingkirkan semua kuman dan kotoran. Tindakan tersebut akan membantu
mencegah infeksi apa pun yang disebabkan oleh perawatan yang tidak higienis.
o Beberapa selang trakea dibuat untuk sekali pakai dan tidak perlu dibersihkan
jika Anda memiliki penggantinya.
4.
Bersihkan selang trakea. Bersihkan bagian dalam maupun luar selang trakea
menggunakan sikat yang berbulu halus. Lakukan dengan hati-hati dan pastikan selang
tersebut bersih dari lendir dan kotoran lain. [11] Berhati-hatilah, jangan menggosok
terlalu kuat dan hindari penggunaan sikat yang kasar/berbulu besar untuk
membersihkan selang trakea karena kemungkinan dapat merusaknya. Setelah Anda
selesai membersihkannya, masukkan selang ke dalam larutan garam selama 5-10
menit untuk merendam dan membuatnya steril.
o Jika Anda tidak memiliki lebih banyak air garam, merendamnya dalam cuka
putih yang dilarutkan dengan sedikit air juga akan berhasil baik.
o Jika Anda akan menggunakan selang trakea berbahan plastik sekali pakai,
lewati saja langkah ini.
5.
o Prosedur pembersihan yang Anda lakukan telah lengkap dan berhasil baik.
Melakukan prosedur ini minimal 2 kali sehari dapat mencegah infeksi,
penyumbatan saluran, dan berbagai komplikasi lain.
Periksalah stoma. Stoma adalah istilah lain untuk lubang pada leher/trakea tempat
selang trakeostomi dimasukkan sehingga pasien dapat bernapas. Stoma tersebut
sebaiknya diperiksa setiap kali usai tindakan pengisapan untuk mengetahui ada
tidaknya gangguan kulit dan tanda-tanda infeksi.[13] Jika muncul gejala infeksi (atau
jika apa pun tampak meragukan) segera konsultasikan pada dokter.
o Gejala-gejala infeksi stoma dapat meliputi: kemerahan dan bengkak, rasa sakit
dan produksi lendir dari nanah yang berbau tak sedap.
o Jika stoma terinfeksi dan terjadi peradangan, selang trakea akan lebih sulit
dimasukkan.
o Jika stoma pucat dan kebiruan, mungkin hal itu mengindikasikan adanya
masalah dengan aliran darah hingga jaringan, dan sebaiknya segera hubungi
dokter.
2.
Bersihkan stoma dengan antiseptik. Setiap kali Anda melepas selang trakea,
bersihkan dan lakukan disinfeks (pembasmian kuman penyakit) pada stoma. Gunakan
larutan antiseptik seperti larutan betadine atau larutan sejenis yang lain. Stoma
tersebut harus dibersihkan dalam gerakan memutar (dengan kain kasa steril) mulai
dari posisi jam 12 dan menyekanya turun ke posisi jam 3. [14] Selanjutnya gunakan
kain kasa baru yang direndam dalam larutan antiseptik dan usap ke arah atas ke posisi
jam 9.
o Jangan lupa untuk mengganti pita (tali) yang menahan selang trakea jika
tampak kotor atau basah. Pastikan untuk menahan selang trakea pada
tempatnya saat melakukan penggantian pita/tali tersebut.
Lindungi selang trakea saat berada di luar. Alasan mengapa para dokter dan
petugas kesehatan profesional terus-menerus melakukan penutupan selang trakea
adalah karena kotoran dan partikel-partikel asing dapat masuk ke dalam selang yang
tidak tertutup dan akhirnya memasuki batang tenggorokan pasien. [16] Partikel-partikel
asing meliputi debu, pasir dan berbagai polutan yang ada di atmosfer. Semua partikel
tersebut dapat memicu iritasi dan bahkan infeksi, sehingga harus dihindari.
o Pneumonia aspirasi, bahkan setelah masuknya sedikit air saja, dapat memicu
kematian karena tercekik.
o Masuknya air ke dalam paru-paru bahkan dalam jumlah kecil juga dapat
meningkatkan risiko infeksi oleh bakteri.
o Tutuplah selang tersebut dan juga berhati-hatilah saat mandi atau berada di
bawah pancuran mandi.
3.
Tips
Pastikan selang trakea bersih dari sumbatan lendir, dan bawalah selalu satu cadangan
selang setiap kali melakukan perawatan.
Setelah batuk pastikan untuk selalu membersihkan lendir dengan kain atau tisu.
Segera kunjungi dokter jika terjadi pendarahan dari lubang trakeostomi atau jika
pasien mengalami kesulitan bernapas, terserang batuk, sakit di bagian dada, atau
mengalami demam.